Tuesday, October 11, 2011

Satpol PP dan Jemaat GKI Yasmin Bentrok

Liputan6.com - Kasus penyegelan di GKI Yasmin Bogor, Jawa Barat, masih memanas. Ratusan anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor bentrok dengan puluhan jemaat GKI Yasmin, Ahad (9/10) pagi. Adu jotos terjadi saat aparat membubarkan paksa jemaat GKI Yasmin yang membandel mengadakan kebaktian di bahu jalan trotoar, tepat depan bangunan GKI Yasmin.

Akibat bentrokan ini Ketua Satpol PP Bambang Buyanto pingsan. Bambang tergeletak karena tak kuasa mendapatkan dorongan keras dan disinyalir mendapat hantaman dari seorang anggota jemaat GKI Yasmin. Bambang sudah dibawa ke Rumah Sakit PMI Bogor untuk jalani perawatan.

Sebelumnya Bambang mencoba menarik pendeta yang dihalangi jemaat bernama Jayadi Damanik. Terjadi tarik menarik antara Jayadi dan Bambang untuk mempertahankan posisi pendeta, hingga akhirnya beberapa jemaat terjatuh.

Selain itu ratusan orang yang menamakan diri Forum Komunikasi Muslim Indonesia berunjuk rasa di tempat yang sama. Mereka mengecam dan berusaha masuk blokade polisi. Massa berusaha membubarkan para jemaat gereja GKI Yasmin yang sedang menggelar kebaktian. Jemaat GKI Yasmin memulai ibadah pada pukul 08.00 WIB.

Sempat terjadi saling dorong dengan aparat kepolisan setempat yang menjaga ketat aksi mereka. Warga marah dan gerah karena polisi dan Satpol PP tak mampu mengentaskan permasalahan polemik GKI Yasmin yang sudah berjalan hampir dua tahun. Tapi aksi itu dapat diredam polisi.

Polisi di bawah komandan Irwansyah membubarkan jemaat dengan paksa. Namun jemaat menolak. Kemudian ibadah dipersingkat hingga akhirnya jemaat membubarkan diri dengan sukarela jam 8.30 WIB.

Saat ini penjagaan dan pengamanan baik dari Polri dan Brimob dibantu TNI lebih diperketat di lokasi sekitar gedung GKI Yasmin. Pengamanan lengkap dengan mobil anti huru hara serta dua ekor anjing pelacak. Langkah ini untuk mengantisipasi aksi yang lebih keras dari warga setempat.

Akibat kejadian ini ruas jalan di sekitar bangunan GKI Yasmin macet yang cukup panjang.

Kasus ini menuai reaksi keras, salah satunya dari Gerakan Pemuda (GP) Ansor. Organisasi kepemudaan di bawah payung Nahdlatul Ulama itu mengancam akan melaporkan kasus ini ke pengadilan Hak Azasi Manusia Internasional. Video

No comments:

Post a Comment