Liputan6.com - Ratusan warga di Jember, Jawa Timur, Jumat (20/4), merusak sebuah pondok pesantren karena dituding berbeda paham. Saat aksi anarkis ini berlangsung tidak ada satu pun polisi berada di lokasi kejadian.
Awalnya, ratusan warga Kelurahan Sumbersari, Jember ini, melakukan aksi protes di Kantor Bakesbanglimas Jember. Di tempat itu tengah berlangsung pertemuan antara Pimpinan Pondok Pesantren Robbani dengan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan polisi.
Sebelumnya, massa menuntut agar Ponpes Robbani ditutup karena dituding mengajarkan paham berbeda. Namun tudingan itu dibantah pihak ponpes.
Akhirnya pengurus pesantren diminta menghentikan sementara kegiatan mereka selama dua pekan agar MUI bisa menganalisa aliran tersebut menyimpang atau tidak. Sayangnya, kesepakatan itu tidak serta merta diterima warga. Mereka pun berbondong-bondong menuju Ponpes Robbani. Aksi anarkis pun tidak terhindarkan.
Hingga kini belum ada tindakan dari polisi terhadap aksi massa ini. Warga pun tetap menuntut ponpes ditutup. Video
Awalnya, ratusan warga Kelurahan Sumbersari, Jember ini, melakukan aksi protes di Kantor Bakesbanglimas Jember. Di tempat itu tengah berlangsung pertemuan antara Pimpinan Pondok Pesantren Robbani dengan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan polisi.
Sebelumnya, massa menuntut agar Ponpes Robbani ditutup karena dituding mengajarkan paham berbeda. Namun tudingan itu dibantah pihak ponpes.
Akhirnya pengurus pesantren diminta menghentikan sementara kegiatan mereka selama dua pekan agar MUI bisa menganalisa aliran tersebut menyimpang atau tidak. Sayangnya, kesepakatan itu tidak serta merta diterima warga. Mereka pun berbondong-bondong menuju Ponpes Robbani. Aksi anarkis pun tidak terhindarkan.
Hingga kini belum ada tindakan dari polisi terhadap aksi massa ini. Warga pun tetap menuntut ponpes ditutup. Video
No comments:
Post a Comment