Monday, April 29, 2013

"Mau Penuh? Tambah Rp 10.000 Dong..."

Kompas.com - Para sopir truk tetap berusaha agar tangkinya bisa penuh agar muatannya lekas sampai tujuan. Ada yang bersusah payah antre dari SPBU ke SPBU dan menunggu berjam-jam karena sisa solarnya memang menipis.

Ada yang terpaksa membeli dalam kemasan jeriken kemasan 20 liter dengan harga Rp 100.000. Ada pula yang membayar lebih banyak atau memberi tip ke operator SPBU agar tangki truk yang dikemudikannya bisa diisi sampai penuh mulai Rp 10.000-Rp 20.000.

Setidaknya itu pengalaman Kompas bergabung bersama sopir truk yang mengirim barang ke Bekasi. Hingga Jumat (26/4/2013) belum semua SPBU memiliki persediaan solar bersubsidi. SPBU yang punya solar pun diserbu truk dan antrean jeriken nelayan.

Di sejumlah SPBU bahkan pasokan solar baru datang seperti di Losari, Gebang, dan sejumlah SPBU di Cirebon. Di sejumlah SPBU di Tegal dan Brebes.

Sopir truk bermuatan semen yang ditumpangi Kompas, AW menuturkan padahal sebelumnya di wilayah Jawa Tengah kalau ada yang mengisi lebih dari 100 liter malah sopir truk diberi air minum kemasan atau kopi. Sejak ada pembatasan kuota solar subsidi dan kelangkaan solar situasinya terbalik. Sopir harus memberi tip ke petugas SPBU agar bisa mendapatkan solar lebih dari batasan.

Waktu mengisi di SPBU Bulu, Bancar Kabupaten Tuban, pembelian dibatasi Rp 250.000 . Tetapi saat diminta mengisi penuh hingga Rp 593.000 sopir pun harus memberi tambahan Rp 10.000 menjadi Rp 603.000.

Hal yang sama terjadi di SPBU Kasandra 516.000 526 Brangsong, Kaliwungu, Kendal. Sopir minta diisi penuh. Saat membayar Rp 600.000 dan habisnya 504.000 hanya dikembalikan Rp 86.000. "Saya potong sepuluh ribu," kata operator.

Begitu pula di SPBU Kalipasung, Cirebon, saat habis Rp 516.000. Sopir diminta tip Rp 10.000. Di SPBU itu pembelian dibatasi maksimal Rp 150.000.

No comments:

Post a Comment