Liputan6.com - Kasus bentrokan yang terjadi antara warga dan jemaah Ahmadiyah di Desa Ciampea, Cisalada, Jawa Barat, Jumat (13/7) lalu dipicu kedatangan jurnalis asing. Hal itu dikemukakan Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Polisi Agus Rianto di Jakarta, Senin (16/7).
Menurut Agus, warga Kampung Cisalada marah setelah empat jurnalis tersebut menanyakan acara yang digelar jemaah Ahmadiyah di kampung tersebut. Warga yang mendengar informasi itu langsung geram menyerang dan melempari batu ke arah jemaah Ahmadiyah.
"Adanya peliputan untuk acara Ahmadiyah oleh media asing, tiga orang dari Belanda, dan satu orang dari Inggris. Masyarakat yang mengetahui Ahmadiyah menggelar acara langsung melempari batu sehingga terjadi bentrokan," ujar Agus.
Akibat peristiwa ini, seorang dari masing-masing pihak terluka, yakni Sapta Hadi mengalami luka di bagian kepala dan Endang Suharman luka di bagian kaki.
Agus mengungkapkan, kini kedua belah pihak telah menyepakati perjanjian damai dengan disaksikan aparat keamanan dan perangkat desa setempat. "Dalam kasus ini belum masuk ke arah penganiayaan karena dua pihak yang terlibat bentrokan saling melakukan kekerasan," jelasnya.
Menurut Agus, warga Kampung Cisalada marah setelah empat jurnalis tersebut menanyakan acara yang digelar jemaah Ahmadiyah di kampung tersebut. Warga yang mendengar informasi itu langsung geram menyerang dan melempari batu ke arah jemaah Ahmadiyah.
"Adanya peliputan untuk acara Ahmadiyah oleh media asing, tiga orang dari Belanda, dan satu orang dari Inggris. Masyarakat yang mengetahui Ahmadiyah menggelar acara langsung melempari batu sehingga terjadi bentrokan," ujar Agus.
Akibat peristiwa ini, seorang dari masing-masing pihak terluka, yakni Sapta Hadi mengalami luka di bagian kepala dan Endang Suharman luka di bagian kaki.
Agus mengungkapkan, kini kedua belah pihak telah menyepakati perjanjian damai dengan disaksikan aparat keamanan dan perangkat desa setempat. "Dalam kasus ini belum masuk ke arah penganiayaan karena dua pihak yang terlibat bentrokan saling melakukan kekerasan," jelasnya.
No comments:
Post a Comment