Wednesday, July 22, 2009

Tak Bisa Beli Buku, Mosleh dan Ririn Gagal Masuk SD

Dua bocah gagal masuk SDN Gebbang I, Kecamatan Kota, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, karena tak mampu membeli buku pelajaran yang terlalu mahal.

Kedua anak malang itu masing-masing bernama Mosleh (7) dan Ririn (7), warga Desa Gebbang, Kecamatan Kota Bangkalan. Keduanya terpaksa tidak masuk sekolah dalam tahun pelajaran baru kali ini karena tidak memiliki biaya.

"Saya enggak bisa masuk SD karena ibu tidak punya uang untuk beli buku," kata Mosleh di Bangkalan, Kamis.

Menurut Mosleh, uang yang harus dikeluarkan untuk beli buku paket sebesar Rp 283.000 untuk beberapa macam pelajaran. Adapun harga tiap buku paket dari Rp 30.000 sampai Rp 40.000.

"Saya ingin bersekolah seperti teman-teman yang lain biar pandai," ungkapnya.

Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permen Diknas) Nomor 28 Tahun 2008, harga buku pelajaran untuk golongan SD berkisar antara Rp 4.500 dan Rp 15.600 per buahnya.

Sementara itu, Kepala SDN Gebbang I Amiruddin membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan, pihaknya tidak bisa menurunkan harga buku paket karena itu sudah dari penerbitnya.

"Itu sudah sesuai dengan harga dari penerbit. Kami tidak bisa menurunkan lagi harganya. Jika diturunkan, maka kami yang rugi," kata Amiruddin.

Amiruddin menambahkan, setiap siswa baru memang diharuskan membeli buku paket. Hal itu dilakukan untuk kepentingan proses belajar-mengajar bagi siswa yang bersangkutan. "Buku bantuan dari BOS ada, tapi kami tidak meminjamkan kepada siswa karena takut rusak," ucapnya.

No comments:

Post a Comment