Thursday, May 31, 2012

FPI Garut Hancurkan Ribuan Botol Miras

Liputan6.com - Ratusan massa Front Pembela Islam (FPI) Garut, Jawa Barat, menggelar razia minuman keras. Mereka mendatangi langsung gudang penyimpanan miras di Jalan Papandayan, Regol, Garut, baru-baru ini.

Dalam aksinya, massa FPI menghancurkan isi gudang dan memecahkan ribuan botol miras berbagai merek yang masih tertutup rapi di dalam kardus.

Polisi yang berada di lokasi hanya bisa menyaksikan aksi massa tanpa ada imbauan apa pun. FPI berdalih tindakan main hakim sendiri ini terpaksa dilakukan karena polisi terkesan membiarkan peredaran miras di Kabupaten Garut yang semakin marak.

Wali Laskar FPI Garut Dadan mengatakan, pihaknya akan terus memerangi peredaran miras. Mereka bakal menyatroni tempat penjualan atau penyimpanan miras tanpa pandang bulu.

Setelah menghancuran botol miras, massa FPI kemudian meninggalkan gudang dan kembali ke markasnya. Mereka berkonvoi menggunakan sepeda motor. Video
...more

Berangkat Umroh Menggunakan Dana APBD

Liputan6.com - Sebanyak 200 orang berangkat umroh dengan menggunakan anggaran APBD Provinsi Banten tahun 2012. Mereka yang mendapatkan kesempatan untuk ke Tanah Suci adalah para kepala desa, pengurus partai politik, tokoh masyarakat hingga lurah. Biaya umroh menggunakan pos anggaran Biro Kesra 2012 sebesar 5,2 miliar.

Pemberangkatan umroh ratusan warga ini dibagi tiga gelombang. Kali ini, giliran gelombang kedua dan ketiga setelah gelombang pertama sudah diberangkatkan beberapa waktu lalu. Beredar informasi kalau mereka yang berangkat umroh adalah tim sukses Gubernur Ratu Atut Qhosiah pada pemilukada lalu sebagai wujud terima kasih.

Sejumlah tokoh masyarakat Banten mengecam kegiatan umroh dengan menggunakan dana APBD. "Saya melihat ini ada unsur politik," kata Ketua Nahdlatul Ulama Syalfiyah Banten KH Matin Syarkowi. Ketua Pemuda Islam Indonesia Banten Khoirul Umam juga kurang setuju. "Jangan campur adukan yang hak dan batil," kata Khoirul Umam. Video
...more

Monday, May 28, 2012

Ini Alasan Polisi Dahulu izinkan Promotor Jual Tiket Konser Lady Gaga

Detik.com - Lady Gaga akhirnya resmi batal mengadakan konser di Jakarta, puluhan ribu penonton yang sudah memegang tike tpun sudah dipastikan kecewa. Polda Metro Jaya sebagai salah satu pihak yang tidak merekomendasikan konser tersebut, menolak apabila dikatakan pihaknya seperti plin-plin, karena mengizinkan penjualan tiket namun akhirnya menjadi pihak pertama yang tidak merekomendasikan konser tersebut.

"Saat penjualan tiket kita memberikan pengamanan terhadap keramaian karena orang antri beli tiket," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, saat dihubungi detikcom, Senin (28/5/2012).

Menurutnya, meskipun kepolisian memberikan izin untuk melakukan penjualan tiket, namun belum tentu diberikan izin untuk konsernya. Karena ia menilai, antara izin keramaian untuk penjualan tiket dan konser itu merupakan sesuatu yang tidak mempunyai hubungan.

"Itu sebenarnya tidak mempunyai hubungan secara langsung. Karena kita berikan mereka izin jual tiket, belum tentu kita berikan izin untuk konsernya," ucapnya.

Sebelumnya, managemen Lady Gaga memutuskan membatalkan konser sang 'Mother Monster' di Jakarta. Kontroversi yang muncul di masyarakat dan keamanan menjadi alasan dibatalkannya konser Lady Gaga.

"Kami atas nama managemen Big Daddy, dengan berat hati ingin menyampaikan bahwa konser Lady Gaga yang akan dilaksanakan 3 Juni 2012 tidak dapat diselenggarakan," ujar pengacara promotor Lady Gaga, Minola Sebayang, dalam konferensi pers di Senayan City, Jakarta, Minggu (27/5).

Menurut dia, managemen Lady Gaga mempertimangkan kontroversi yang terjadi. Selain itu adanya ancaman keamanan jika konser itu dilaksanakan.

...more

Tuesday, May 22, 2012

Lagi, Warga Hadang Jemaat HKBP Filadelfia

Liputan6.com - Ratusan warga Desa Jejalen Jaya, Tambun Utara, Bekasi, Jawa Barat, kembali menghadang jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Filadelfia yang berniat melakukan ibadah, Ahad (20/5). Insiden itu kelanjutan dari kisruh pembangunan rumah ibadah milik jemaat itu.

Warga berusaha menutup jalan masuk menuju tempat ibadah jemaat HKBP, yang disegel pemerintah kabupaten bekasi. Akibatnya, jemaat HKBP gagal melaksanakan ibadah. Untuk mengurangi ketegangan, jemaat HKBP mengurungkan niatnya untuk beribadah.

Pemerintah Kabupaten Bekasi sebenarnya telah menawarkan pengganti tempat ibadah bagi di dekat Pusat Perbelanjaan Metropolitan Tambun. Namun, tawaran itu ditolak pihak HKBP.

Kasus sengketa rumah ibadah itu terjadi setelah Pemerintah Kabupaten Bekasi mengeluarkan surat keputusan penghentian pembangunan rumah ibadah milik Jemaat HKBP pada Desember 2009 lalu. Namun, Mahkamah Agung membatalkan keputusan tersebut dan menyatakan pembangunan tersebut sah. Kendati demikian, penolakan warga terhadap pembangunan rumah ibadah tersebut terus berlanjut.

Jumat lalu, meski mendapat penolakan warga, puluhan anggota jemaat HKBP melakukan peribadatan dalam rangka memperingati Kenaikan Isa Almasih dengan pengawalan ketat polisi. Video
...more

Friday, May 18, 2012

Menteri Agama: Lady Gaga seperti Pemuja Setan

Kompas.com - Kendati mengaku tak pernah menyaksikan videoklip penyanyi Lady Gaga, Menteri Agama Suryadharma Ali, yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Pornografi, memberikan apresiasi kepada Polda Metro Jaya yang tidak memberikan rekomendasi izin konser kepada promotor Big Daddy Entertainment.

Kementerian Agama mendukung langkah Polda Metro Jaya sebab Lady Gaga dipandang memberikan pengaruh negatif kepada masyarakat Indonesia. Ada tiga alasan Suryadharma, yang juga politisi Partai Persatuan Pembangunan, mendukung rekomendasi Polri.

Pertama, Suryadharma mengatakan, Lady Gaga dapat merusak akhlak bangsa. Kostum konser Lady Gaga selalu memperlihatkan bagian-bagian tubuh tertentu. "Alasan kedua, dalam konsernya, Lady Gaga terlihat seperti memuja setan. Lirik-liriknya juga seperti antiagama," kata Suryadharma ketika menghubungi Kompas.com, Kamis (17/5/2012).

Selain itu, Suryadharma juga mengatakan, ada desakan dari kelompok-kelompok tertentu yang menentang kehadiran Lady Gaga. Suryadharma berharap, langkah Polri yang tidak memberikan rekomendasi izin kepada promotor dapat menjadi barometer di daerah lainnya.

Tak langgar kebebasan berekspresi

Pada kesempatan ini, Suryadharma juga menegaskan, sikap Polri tak merusak kebebasan berekspresi. Kebebasan berekspresi di Indonesia tidak bersifat absolut. Ada aturan yang tak boleh dilanggar terkait kebebasan berekspresi.

"Justru pelarangan ini sebagai tugas dan tanggung jawab pemerintah dalam menjaga moral dan akhlak bangsa. Pengaruh asing yang negatif jangan dibawa ke Indonesia," ucap Suryadharma.

Terkait argumen sejumlah pihak bahwa apa yang dilakukan Lady Gaga tak lebih dari seni, Suryadharma tak menyangkalnya. Agama pun tak melarang kesenian. "Tapi harus seni yang bermartabat, seni yang memiliki kandungan edukasi, keindahan. Bukan seni yang merusak moral," katanya.
...more

Monday, May 14, 2012

Calon Siswa di Pasaman Barat Wajib Melek Al Quran

Kompas.com - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, menginstruksikan kepada seluruh kepala sekolah SMP dan SMA pada penerimaan murid baru nanti hanya menerima siswa yang pandai baca tulis Al-Quran.
   
"Kita memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia terutama dari segi agama. Selain itu, siswa harus memiliki sertifikat dari da’i nagari atau desa," kata Bupati Pasaman Barat, Baharuddin R (PPP) melalui Kepala Bagian Humas, Yulison di Simpang Ampek, Sabtu.
    
Dia mengharapkan, orang tua murid tidak kecewa serta menyalahkan pihak sekolah jika anaknya tidak diterima gara-gara tidak pandai baca tulis Al-Quran.
    
Dia mengatakan, diberlakukannya aturan itu bertujuan agar meningkatkan amalan dan ibadah generasi muda Pasaman Barat kearah yang lebih baik. Sehingga menjadi generasi yang tahu dengan agama sesuai dengan visi daerah menjalankan pembangunan di atas tadah agama.
    
"Para orang tua tentunya tidak ingin jika meninggal nanti, anaknya tidak pandai mendoakannya. Sebagai mana diungkapkan dalam Al-Quran bahwa doa yang makbul bagi orang tua adalah doa yang berasal dari anak yang sholeha,"kata dia.

Untuk menunjang peraturan itu, Baharuddin mengatakan telah menyediakan empat orang da’i setiap nagari yang bertugas mendidik mengajar generasi muda dan anak-anak untuk baca tulis Al-Quran dan pengetahuan agama Islam lainnya.
    
Para da’i juga diberi wewenang untuk mengeluarkan sertifikat tanda pandai baca tulis Al-Quran sebagai salah satu syarat untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.
   
"Para da’i itu digaji langsung oleh daerah. Program ini selain dapat meningkatkan pengetahuan tentang agama Islam juga bertujuan membuka lapangan pekerjaan baru bagi generasi muda dan masyarakat," kata dia.
...more

Friday, May 11, 2012

Surat Kiyai asli Bekasi menolak Gereja liar HKBP Filadelfia

Arrahmah.com - Keresahan seorang Kiyai di Jejalen Jaya, Bekasi atas upaya sekelompok orang yang hendak mendirikan gereja dengan cara-cara penuh tipu muslihat, Ia tuangkan dalam sebuah surat yang mengungkapkan perasaan dan pandangannya. Surat ini juga menjadi bukti yang mengungkapkan penolakan warga asli Bekasi terhadap gereja liar HKBP Filadelfhia.

SURAT TERBUKA KYAI

KAMPUNG

UNTUK SEMUA YANG FIKIRANNYA TIDAK KAMPUNGAN



Diusiaku yang mulai mendekati senja, ingin rasanya aku tetirah tenang, mendekatkan diri keharibaan Illahi Robby, duduk tafakur sembari berdzikir dirumah-Nya yang teduh dan sejuk. Berdo’a, memohon agar kiranya jalan menuju keabadian itu lurus dan terang adanya. Namun ketenangan itu tiba-tiba terusik, karena didepan mataku akan dibangun pintu kemurtadan bagi anak cucuku. Yah, pintu pemurtadan itu tak lain adalah akan dibangunnya Gereja HKBP Philadelfia disudut kampung dekat Perumahan Bekasi Elok 1. Seketika tubuhku gemetar membayangkan anak cucuku melambaikan tangan perpisahan menuju jalan kegelapan.

26 DESEMBER 2005, kuputuskan untuk segera melayangkan surat ke Kepala Desa atas nama Forum Majlis Ta’lim Desa Jejalen Jaya No. 01/FMT-JLJ/2005, yang berisikan pernyataan/ultimatum penolakan atas rencana didirikannya gereja di Kampung Jalen Desa Jejalen Jaya, dengan dilampiri lembar tandatangan jamaah Sebanyak 312 warga Desa Jejalen Jaya. Dengan surat itu kuharap Kepala Desa mengindahkannya dan tidak memberikan ijin kepada Panitia Pembangunan Gereja tersebut.

Dalam pola fikirku yang sederhana, kiranya cukuplah surat itu menjadi bukti bahwa warga menolak, bahwa umat tidak menerima. Namun apa yang terjadi ? Panitia pembangunan gereja yang dibekali modal yang kuat ditengah umat yang imannya kian sekarat, nampak semakin leluasa melangkah bahkan melompat untuk mendapatkan segala sesuatu yang dibutuhkannya. Sementara umat pun kian terjepit dalam jebakan rentenir yang dimainkan oleh mereka, sebagai salah satu strategi untuk memuluskan keinginannya. Meski demikian, dengan sekuat tenaga kucoba untuk melawan dan merangkul saudara-saudaraku di diseluruh kampung-kampung se Desa Jejalen Jaya bahkan saudara-saudaraku di Bekasi Elok 1, Bekasi Elok 2, Permata, Panorama, Bumi Sentosa Asri, Villa 2, Kintamani, bahkan dari kampung-kampung terdekat desaku, Alhamdulillah mereka menyambut ajakanku, karena saudara-saudaraku pun mempunyai pemikiran yang sama denganku ; “Takut bila suatu saat menyaksikan anak cucu melambaikan tangan perpisahan menuju jalan kegelapan”.

14 DESEMBER 2007, hatiku berdebar ketika aku bersama beberapa tokoh agama dan masyarakat lainnya diundang Camat Tambun Utara, A. Djunaedi Rakhman, SE.   Dalam pertemuan itu ia bertanya : “Apakah benar, masyarakat desa Jejalen Jaya,  tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh wanita, setuju akan adanya pembangunan gereja ?. Hal ini perlu saya tanyakan karena saya telah menerima surat rekomendasi persetujuan dari Kepala Desa Jejalen Jaya”, ujar Pak Camat.

Pernyataan Pak Camat bagai petir disiang bolong yang mengejutkan bahkan membuat kami semua marah, terutama kepada aparat pemerintahan desa. Pak Camat bertindak bijak dan arif, rapat ditunda dan akan dilanjutkan pekan depan. Meskipun demikian dari pertemuan itu terdapat beberapa notulen antara lain :
 
  • Warga Desa Jejalen Jaya yang telah menandatangani pernyataan persetujuan atas rencana pendirian Gereja HKBP Filadelfia agar dicek ulang atas kebenaran tandatangan tersebut
  • Ada beberapa warga Desa Jejalen Jaya tidak tahu maksud dan tujuan tandatangannya
  • Ketua dan anggota BPD tidak dilibatkan dalam rencana itu
  • Dan perlu dibentuk Tim Pengecekan Data atas rencana pendirian Gereja HKBP Filadelfia
  • Dan kepada Kepala Desa diperintahkan untuk mengundang Panitia Pembangunan Gereja dalam pertemuan pekan depan.

Dalam pertemuan lanjutan di Aula Desa Jejalen Jaya, pihak panitia pembangunan gereja tidak hadir, meskipun demikian musyawarah terus berjalan. Hasilnya pembangunan gereja HKBP ditolak mentah mentah. Pernyataan penolakan tersebut ditandatangani oleh seluruh perwakilan warga dan instansi terkait yang hadir dalam musyawarah tersebut. Namun demikian, pihak HKBP menolak hasil musyawarah tersebut karena merasa sudah mengantongi 259 dukungan dari warga terutama dari aparat desa.

Selanjutnya kami pun mencari data orang-orang yang dinyatakan mendukung dan tanda tangan diatas materai itu. Kami datangi masing-masing Ketua RT untuk menjadi saksi dan mengundang mereka kerumahnya. Kami hanya ingin menanyakan, “Apakah benar tanda tangan mereka diatas materai ini merupakan persetujuannya akan pembangunan gereja ?”

Diantara mereka kaget dan marah-marah ; “Kalau saya tahu tandatangan diatas materai itu buat persyaratan pembangunan gereja, saya tidak mau tandatangan. Memang waktu itu saya tandatangan disurat pernyataan yang tidak jelas peruntukannya. Surat dikosongin. Saya sempat bertanya, ‘buat apa’ ? Mereka bilang nanti akan dapat uang BLT.”

 Lalu kami bertanya lagi kepada warga lain, “Apakah benar tandatangan ini pernyataan setuju akan pembangunan gereja ?, kalau setuju itu hak Saudara”. Kemudian warga itu menjawab, “Saya tidak setuju. Waktu itu saya dikasih uang Rp. 200.000,-, kemudian saya disuruh tandatangan. Begitu saya baca surat pernyataan itu tidak jelas peruntukannya, dikosongin, tidak tahu maksudnya buat apa”. Ada juga warga yang bilang, “Tanda tangan saja, nanti dapat uang pinjaman !”.

Ada yang aneh dari data-data tersebut, orang gagu ada tandatangannya, bahkan warga yang gila pun ada tandatangannya juga. Orang luar Desa Jejalen Jaya juga ada tandatangannya. Dan yang lucu, bahkan benar-benar lucu, orang yang tidak tahu apa-apa, ada tandatangannya juga. Ini benar-benar perbuatan orang-orang yang “biadab”.

Setelah kami mengecek kelapangan, ternyata didusun III dimana lokasi rencana pembangunan gereja HKBP Philadelfia berada, tidak ada jemaat HKBP Philadelfia. Mulai RT 1, 2 & 3 RW 05, RT 6 & 7 RW 06, RT 1, 2 & 3 RW 07, RT 1, 2 & 3 RW 09, termasuk RT 1 s/d 8 RW 10 yang nempel dengan tembok pembatas lokasi rencana gereja, hanya ada 1 KK yakni kelurga “S”. Begitu juga di Dusun 1 Kampung Kebon dan Kampung Gondrong, mulai dari RW 01, 02, dan 03, yang jauh dari lokasi. Sedangkan di Dusun II RT 1, 2 & 3 RW 04 Desa jejalen Jaya tidak ada jemaat HKBP Philadelfia. Jemaat HKBP Philadelfia hanya dari luar Desa Jejalen Jaya. Sebahagian besar dari Perumahan Villa Bekasi Indah 2 Desa Sumber jaya Kecamatan Tambun Selatan, dan yang lain dari Perumahan Graha Prima dan sekitarnya, Desa Mangun Jaya Kecamatan Tambun Selatan dan Desa Satria Jaya Kecamatan tambun Utara.

Lalu ...

“Bukankah hak dan kewajiban kami untuk berjuang menyelamatkan Aqidah anak cucu kami ?”.





Hormat Saya,

       

ttd



H. Naimun
...more

Tuesday, May 08, 2012

Jemaat HKBP Filadelfia Kembali Dilarang Beribadah

Liputan6.com - Jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Filadelfia, Tambun, Bekasi, Jawa Barat, kembali tidak dapat menjalankan ibadah, Ahad (6/5). Sekitar 500 orang menghadang jemaat yang ingin beribadah di kawasan Klinik Medika Jalan Raya Bekasi.

"Sekitar 200 meter dari lokasi gereja, Satpol PP dan polisi memblokade jalan. Massa intoleran yang mengaku pembela agama berkeliaran dan berteriak-teriak. Kita coba bernegosiasi tapi tetap tidak mengizinkan lewat sehingga kegiatan ibadah bubar," ujar pimpinan jemaat HKBP Filadelfia, Pendeta Palti Panjaitan, dalam jumpa pers di Kantor Persekutuan Gereja Indonesia (PGI), Jakarta.

Menurut Pendeta Palti Panjaitan ketika jemaat hendak pulang ke rumah, massa intoleran justru meneriaki dengan berbagai macam makian. Massa juga mengejar jemaat, melempari dengan tanah, serta menghalang-halangi perjalanan jemaat menuju rumahnya masing-masing.

"Massa menyerang jemaat yang membubarkan diri. Polisi banyak tapi tidak bertindak, sepertinya mereka takut terhadap tekanan massa," jelasnya.

Akibat insiden tersebut, Tantowi Anwari alias Thowik dari Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk) yang sedang menjalankan tugas menjadi korban pengeroyokan massa. Korban saat itu mengenakan kaos bertuliskan "Melawan Tirani Mayoritas".

Ditambahkan Palti, hambatan kegiatan ibadah dan pembangunan rumah ibadah jemaat HKBP Filadelfia sudah terjadi sejak komunitas jemaat HKBP Filadelfia didirikan 2000 silam. Sejak Maret 2012, kegiatan ibadah Minggu para jemaat selalu dilarang. "Sudah berkali-kali dihadang, sejak Maret," tegasnya.
...more

Sempat Digeruduk Ormas, Pembangunan Tempat Ibadah di Gunungkidul Disetop

Detik.com - Ribuan anggota ormas Islam di Yogyakarta, Gunungkidul, dan Klaten memprotes pembangunan tempat ibadah Goa Maria di Dusun Sengon Kerep, Desa Sampang, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul. Mereka menyatakan menolak karena menganggap pembangunan tersebut menyalahi izin.

Umat Islam mendatangi lokasi Gua Maria Giri Wening itu seusai menghadiri acara pengajian akbar pada hari Minggu (6/5/2012). Menurut mereka, pembangunan hanya mempunyai izin pembuatan taman religi, bukan tempat ibadah. Mereka meminta pembangunan tempat ibadah Gua Maria dihentikan karena belum memiliki izin dari pemerintah.

Seusai mengikuti pengajian, massa kemudian mendatangi lokasi. Namun belum sampai di lokasi, mereka sudah dihadang dan diblokir oleh aparat Polres Gunungkidul. Aksi dorong mendorong terjadi antara massa dengan polisi.

Perwakilan massa juga sempat bernegosiasi dengan Kapolres Gunungkidul, AKBP Insan Amin. Hanya wakil massa yang boleh mendatangi lokasi Gua Maria Giri Wening yang ada di perbukitan di kawasan Gedangsari. Sedangkan massa lainnya hanya menunggu di bawah di dekat jalan desa di Dusun Sengon Kerep.

Penolakan ini sempat diwarnai dengan aksi dorong-dorongan antara ormas dengan aparat kepolisian yang menutup jalan ke lokasi pembangunan. Namun setelah beberapa saat, aksi dorong-dorongan ini berhenti dan massa membubarkan diri. Pihak kepolisian dan Pemkab Gunungkidul menjamin pembangunan tempat ibadah tersebut diberhentikan hingga panitia melengkapi perizinan.

Massa yang berasal ormas Islam sebelumnya mengikuti pengajian yang dilaksanakan tak jauh dari lokasi pembangunan tempat ibadah Gua Maria. Setelah pengajian selesai, massa yang sebagian besar laki-laki kemudian berencana untuk mendatangi lokasi pembangunan.

Massa sempat merusak kapel gua tersebut. Massa mempermasalahkan izin pembangunan yang dikatakan sebagai taman religi. Namun dalam pembangunan sebagai tempat ibadah. Sedangkan izin pembangunan tempat ibadah tidak ada izin dari pemerintah.

Kapolres Gunungkidul AKBP Insan Amin yang turun langsung mengamankan aksi massa kemudian melakukan negosiasi dengan koordinator masing-masing ormas. Negosiasi ini sempat berlangsung alot, namun akhirnya diperoleh kesepakatan.

Pihak kepolisian hanya memperbolehkan perwakilan dari ormas saja yang mendatangi lokasi pembangunan tempat ibadah Gua Maria. Sedangkan massa lainnya hanya diperkenankan berada di bawah.

"Masalah kemarin sudah kita selesaikan, hari ini situasi kondusif. Pemkab Gunungkidul menjamin pembangunan tempat ibadah tersebut dihentikan hingga panitia melengkapi perizinan," kata Insan Amin.
...more

Sunday, May 06, 2012

Polisi Memang Biarkan Massa Ormas Unjuk Kekuatan

Kombes Pol Asjima'in (kiri)
Kompas.com - Kapolresta Surakarta Kombes Pol Asjima'in mengatakan polisi memang sengaja membiarkan kelompok massa ormas unjuk kekuatan di Solo agar tidak terjadi bentrokan yang lebih besar di Gandekan, Jebres, Solo.

"Jadi bukan sweeping namun show of force. Dan akan jatuh korban lebih banyak apabila mereka dicegah," jelas Kombes Pol Asjima'in dalam keterangannya Jumat (4/5/2012) malam kemarin.

Ia mengatakan hal tersebut sudah dikonsultasikan dengan tokoh agama dan pejabat terkait untuk menghindari korban yang banyak.

"Dalam pertimbangan kami dan sepakat untuk memperbolehkan kelompok massa itu melakukan show of force merupakan pilihan terbaik," katanya.

Ia mengatakan, saat itu polisi kemudian menyuruh semua warga Gandekan agar masuk rumah dan tidak bergerombol. Namun, menurut dia masih saja ada warga yang memancing emosi kelompok tersebut dengan cara melempari.

Dalam pelaksanannya, aksi unjuk kekuatan yang dilakukan massa ormas dengan membawa senjata tajam seperti parang. Massa ormas yang marah menyerang sejumlah warga sehingga dua orang luka-luka.

Kapolresta menyangkal pihak aparat kecolongan dan melakukan pembiaran dan prosedur sudah dilakukan bertahap

Sempat bentrok dua hari berturut-turut Kamis dan Jumat, suasana Gandekan berangsur normal kembali.

Wali Kota Joko Widodo turun ke lokasi dan meminta masyarakat dan ormas untuk berdamai. Tadi pagi, Jokowi juga memimpin sendiri pembongkaran portal yang dilakukan warga untuk mencegah orang asing masuk ke kampung.
...more

Menteri PU Didemo Tokoh Adat

Liputan6.com - Kedatangan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto di Jembatan Suramadu, Bangkalan, Madura, Senin (30/4), disambut demo puluhan tokoh adat Labang Bangkalan. Mereka kesal dan tersinggung lantaran pendirian alat pemantau Jembatan Suramadu tidak memberitahukan pada masyarakat setempat.

Dengan alat pemantau tersebut, seluruh aktivitas di Jembatan Suramadu terpantau mulai dari deteksi adanya gempa, kecepatan angin di Suramadu hingga kerusakan jembatan. Dengan alat ini, kemungkinan terjadinya musibah , seperti ambruknya jembatan seperti yang terjadi di Kutai Kertanegara dapat diatasi sejak dini.

Namun karena kurangnya sosialisasi terhadap masyarakat di sekitar Jembatan Suramadu membuat jalannya acara sedikit terhambat akibat aksi demo puluhan tokoh adat Madura. Video
...more

FPI Tolak Konser Lady Gaga

Liputan6.com - Rencana kedatangan penyanyi Lady Gaga, Juni mendatang ditolak para demonstran yang turun ke jalan di sekitar Bundaran Hotel Indonesia. Ratusan anggota Front Pembela Islam yang menolak rencana konser itu membawa berbagai spanduk dan poster berisi penolakan.

Para pengunjuk rasa menilai Lady Gaga telah menyebarkan pornografi dan pornoaksi. FPI menilai, penyanyi eksentrik yang selalu tampil eksotis di setiap aksi panggungnya tersebut merupakan simbol perusak akhlak anak muda.

FPI menuntut pihak promotor supaya membatalkan konser yang akan digelar di kawasan Senayan itu. Rencana konser Lady Gaga ditolak di sejumlah negara, di antaranya di Korea Selatan, Cina, dan Malaysia. Video
...more