Wednesday, December 29, 2010

ABG Mau Mesum Digerebek Warga

Wartakotalive.com - SEPASANG anak baru gede (ABG) asal Babakan Madang, Kabupaten Bogor, digerebek warga saat akan berbuat mesum di rumah warga RT 04/02, Cilangkap, Tapos, Depok, Selasa (28/12) siang sekitar pukul 14.00. Kedua ABG, R (15) dan Tn (15), pun dibawa ke Kantor Kelurahan Cilangkap. Kedua orangtua ABG tersebut dipanggil untuk mempertanggungjawabkan perbuatan anak mereka.

Menurut Lurah Cilangkap, Tono Hendratno, peristiwa itu terjadi ketika kedua pelajar SMA tersebut bermain ke rumah W yang merupakan temannya. Remaja pria tersebut bergaya anak punk, sedangkan remaja putri bergaya biasa.

Di rumah itu hanya ada W seorang karena kedua orangtuanya bekerja. Tak lama kemudian W pun keluar rumah dengan mengendarai sepeda motor. Ketika rumah kosong, kedua ABG itu berusaha melakukan hubungan seks.

“Para tetangga curiga melihat ada dua remaja berlainan jenis bermesraan. Warga pun menghubungi Babinkamtibmas yang juga warga setempat,” tuturnya.

Kecurigaan warga pun terbukti, lanjutnya, ketika digrebek kedua ABG tersebut akan melakukan hubungan seks. Ketika itu terlihat remaja putra sudah menurunkan celananya, sedang remaja putri sudah tak memakai celana dan dalam posisi "siap tempur".

“Untuk menghindari amukan warga, kedua ABG itu pun dibawa ke kantor. Kalau tidak dibawa mereka sudah dihakimi massa. Babinkamtibmas yang membawa ke kantor. ABG itu bukan warga saya, wilayah saya aja jadi ketempatan,” ujar Tono.

Tono menambahkan, ia telah mengimbau kepada warga untuk memperhatikan anaknya serta lebih waspada terhadap warga pendatang.

Kanit Reskrim Polsek Cimanggis, Iptu Narto menyatakan bahwa pihaknya belum mendapatkan laporan tentang adanya perbuatan mesum ABG tersebut.
...more

Tuesday, December 28, 2010

Tiga Pasangan Mesum Terjaring Razia

Liputan6.com - Tiga pasangan mesum yang sedang dimabuk asmara terjaring razia di sebuah hotel oleh petugas polisi pamong praja Pemkab Situbondo, Jawa Timur, belum lama ini. Hotel itu digerebek karena diduga kerap dijadikan ajang berbuat mesum. Dalam penggerebekan itu, petugas menjaring pasangan selingkuh sedang berbuat amoral di dalam kamar hotel.

Semula pasangan tersebut mengaku sebagai sepasang suami-istri, namun setelah dilakukan pemeriksaan tidak ada buku nikah maupun kartu penduduk. Mereka akhirnya mengakui sebagai pasangan selingkuh. Ketiga pasangan selingkuh itu dibawa ke Kantor Satpol PP untuk didata.

Dari pemeriksaan identitas, pasangan selingkuh itu diketahui bernama Nurhayati, warga Desa Gunung Anyar, Kecamatan Tapen, Bondowoso, berpasangan dengan Badri Sandi, warga Desa Seletreng, Kecamatan Kapongan.

Pasangan selingkuh lainya semua warga Situbondo. Masing-masing adalah Ani, warga Desa Juglangan, Kecamatan Panji, pasangan Hanafi warga Desa Landangan, Kecamatan Kapongan. Sedangkan pasangan selingkuh Rusmiati dan Haryanto, diketahui warga Kecamatan Mangaran.

Ketiga pasangan selingkuh itu, disidang tindak pidana ringan atau tipiring, sesuai dengan penerapan Perda Nomor 27 Tahun 2004 tentang larangan pelacuran dan perbuatan mesum. Video
...more

Monday, December 27, 2010

Gereja Disegel, Jemaat GKI Natalan di Trotoar

Liputan6.com - Ratusan jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan KH Abdullah bin Nuh, Taman Yasmin, Kota Bogor, Jawa Barat, menginap di trotoar guna merayakan Natal pada Sabtu, 25 Desember.

Pantauan ANTARA, Sabtu (25/12), ratusan jemaat GKI Taman Yasmin tampak memadati trotoar depan gereja tersebut guna melakukan perjamuan misa pada hari raya suci umat Kristiani tersebut.

Juru bicara GKI Taman Yasmin, Bona Sigalingging mengatakan, ratusan jemaat setempat pada Jumat malam memilih menginap di lokasi. "Pada Jumat malam kami menginap di trotoar depan GKI, untuk melakukan ibadat. Ibadat berlangsung sejak Jumat sore hingga Sabtu dini hari," kata Bona.

Menurut Bona, ibadat jemaat GKI Taman Yasmin rencananya akan dilangsungkan pada Sabtu pagi hingga sore. "Ratusan jemaat GKI memilih bertahan dan menginap di trotoar depan gereja untuk melaksanakan misa Natal," ujarnya.

Pihak panitia Natal 2010 GKI Yasmin memasang sejumlah tenda darurat, untuk memudahkan kelancaran aktivitas ibadat jemaat setempat.

Bona mengatakan ratusan jemaat yang terdiri dari berbagai usia tersebut rencananya akan kembali menginap pada Sabtu malam dan melakukan misa Natal hingga Minggu dini hari.

"Kami akan merayakan Natal mulai Jumat petang hingga Minggu siang," paparnya.

Pilihan warga GKI Taman Yasmin beribadat di trotoar, ungkap Bona, karena faktor keterpaksaan. "Gerbang gereja kami hingga kini masih disegel Pemerintah Kota Bogor. Kami sudah mengajukan gugatan ke PTUN dan MA, dinyatakan sebagai pemenang. Namun hingga kini hak kami untuk beribadat dengan damai belum dipenuhi pemkot," demikian Bona.
...more

49 Persen Warga Tolak Rumah Ibadah Lain

Kompas.com - Banyak warga masyarakat Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi atau Jabodetabek yang masih keberatan terhadap pendirian rumah ibadah agama lain di lingkungan tempat tinggalnya. Meski demikian, banyak pula yang menerima.

"49,5 persen responden tidak dapat menerima keberadaan rumah ibadah agama lain. Ini adalah angka yang sangat tinggi bagi bangsa Indonesia yang pluralis. Sementara 45 persen lainnya menerima dan 5,5 persen tidak tahu/tidak menjawab," kata peneliti dari Setara Institute, Ismail Hasani, saat membacakan hasil survei Radikalisasi Agama di Jabodetabek dan Jawa Barat, Rabu (22/12/2010) di Jakarta.

Berdasarkan domisili responden, penolakan terhadap rumah ibadah agama lain terjadi di Jakarta Pusat, Tangerang, Depok, Bogor, dan Bekasi (62-74 persen). Sementara empat kotamadya lainnya di Provinsi DKI Jakarta cenderung menerimanya (51-60,5 persen).

Soal pendirian rumah ibadah, sebagian besar warga Jabodetabek menilai agar jangan diatur oleh pemerintah atau kalangan pemuka agama saja. "Sebanyak 53,4 persen responden menyatakan, pendirian rumah ibadah perlu diatur sesuai kesepakatan bersama antara pemerintah dan para pemuka agama," kata Ismail.

Ia pun menduga hasil survei ini sejalan dengan keberadaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Dalam FKUB, unsur pemerintah dan unsur masyarakat bergabung memutuskan hal-hal terkait pendirian rumah ibadah.

"Pola ini sangat diharapkan para warga untuk mencapai toleransi dalam hal pendirian rumah ibadah walau Peraturan Bersama Menteri (PBM)-nya tetap diskriminatif," terang Ismail.

Survei yang oleh diadakan Setara Institute pada September-Oktober 2010 ini mengambil 1200 responden yang didominasi oleh kelompok usia 40 tahun ke bawah (70,8 persen). Responden tersebar di Jakarta Pusat (8,3 persen), Jakarta Timur (12,5 persen), Jakarta Utara (12,5 persen), Jakarta Selatan (16,7 persen), dan Jakarta Barat (16,7 persen). Ditambah masing-masing 8,3 persen yang tinggal di Bekasi, Tangerang, Bogor, dan Depok.

Dari seluruh responden, 89,2 persennya beragama Islam, diikuti Protestan (5,2 persen), Katolik (3,7 persen), Hindu (0,2 persen), dan Buddha (1,2 persen) serta Konghucu (0,1 persen).
...more

Jemaat di Parung Dilarang Misa di Gereja

Kompas.com - Pelarangan beribadah kembali terjadi. Pelarangan tersebut kali ini menimpa jemaat katolik di Gereja St Joannes Baptista, Parung, Bogor, Jawa Barat. Mereka tidak diperbolehkan menggelar Misa Natal pertama, Jumat (24/12/2010) malam dan Misa Natal pada Sabtu (25/12/2010) di tanah gerejanya sendiri.

"Ya, memang benar bahwa kami tidak diizinkan melakukan Misa Natal di sini. Untuk sementara kami hanya diperbolehkan melakukan Misa Natal di lapangan parkir sekolah Marsudirini, Kahuripan, Parung," ujar Alex, Wakil Dewan Paroki St Joannes Baptista, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu.

Alex mengungkapkan, jemaat sudah beribadat di tanah miliknya sendiri sejak 2004. Isu pelarangan baru mulai ramai pada 2007-2008.

"Tahun 2008, kami sempat didemo. Padahal, kalau di Katolik itu gereja berdiri atas pertimbangan umat yang ada. Bukan gereja dulu dibangun, baru umat datang beribadah. Umat kami saat ini 3.000 jiwa," papar Alex.

Sampai berita ini dilaporkan, jemaat Gereja St Joannes Baptista tetap melaksanakan Misa Natal di lapangan parkir SD Marsudirini, Kahuripan.
...more

Saturday, December 25, 2010

MUI: Simbol Natal Berlebihan

Republika.co.id - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai simbol-simbol natal ditampilkan berlebihan.MUI juga menyoroti pengelola pusat perbelanjaan dan hotel atau tempat rekreasi yang memaksa karyawannya yang beragama Islam mengenakan simbol-simbol Natal.

''Berdasarkan laporan dari masyarakat dan pengamatan langsung di lapangan bahwa dalam rangka perayanan Hari Raya Natal bagi kaum Nasrani  di beberapa mal, hotel, tempat rekreasi, dan tempat-tempat bisnis lainnya, telah menampilkan simbol-simbol Natal secara berlebihan,'' kata Ketua MUI, KH Muhyiddin Junaidi, dalam siaran pers MUI yang diterima Republika di Jakarta, Selasa (21/12).

''Demi menjaga perasaan umat Islam dan umat lainnya, serta kerukunan antarumat beragama, maka MUI mengingatkan kepada para pengelola mal, hotel, tempat rekreasi, dan tempat-tempat bisnis lainnya agar arif dan peka menjaga perasaan umat beragama,'' tambahnya.

Ditambahkan Muhyiddin,  MUI mengingatkan kepada pengelola mal, hotel, tempat rekreasi, dan tempat-tempat bisnis lainnya agar tidak memaksa karyawannya yang beragama Islam untuk memakai simbol-simbol dan ritual Natal.
...more

Roy Suryo: Pajak Progresif Mobil Ajari Warga Berbuat Jahat


Detik.com - Pajak progresif rencananya akan diberlakukan mulai tahun depan. Tapi bagi anggota DPR, Roy Suryo (Partai Demokrat) ini adalah kebijakan yang aneh dan malah cenderung mengajari masyarakat untuk berbuat jahat. Lho kok bisa ya?

"Pajak Progresif itu aneh, mengajari masyarakat untuk jahat. Karena dengan pajak progresif itu masyarakat kan jadi mengkalinya dengan mendaftarkan kendaraannya atas nama istrinya, anaknya, saudaranya. Ini kan tidak benar," papar anggota Komisi I DPR ini di sela-sela pembukaan pameran mobil klasik di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (23/22/2010).

Lebih lanjut Roy mengungkapkan kalau perlu tidak ada kebijakan seperti itu. "Toh kalau pun ada yang punya 10 mobil tidak mungkin dipakai semua kok. Yang penting kan mereka bayar pajak," cetusnya.

Selain itu bila disangkutkan dengan argumen kalau mobil-mobil berusia tua cenderung tidak ramah lingkungan, Roy pun kembali membantahnya.

"Para pemilik mobil klasik sangat menjaga kondisi kendaraanya. Emisi selalu dijaga. Lagi pula, mobil ini kan jarang dipakai. Tidak dipakai setiap hari dan belum tentu dipakai tiap minggu. Jadi polusinya sangat tidak signifikan bila dibandingkan mobil harian," pungkasnya.

Seperti diketahui, Pemerintah khususnya DKI Jakarta akan segera memberlakukan pajak progresif mulai tahun 2011 mendatang. Dengan pajak tersebut, para pemilik kendaraan lebih dari 1 akan dibebani pajak berkali lipat sesuai dengan jumlah kendaraan yang mereka miliki.

Usia Kendaraan Jangan Dibatasi

Roy punb meminta usia kendaraan di Jakarta tidak dibatasi. Jika dibatasi para pengguna mobil tua akan terkena getahnya. Para pemilik kendaraan khususnya mobil klasik menurutnya telah banyak memberikan manfaat ke pemerintah terutama lewat pajak yang dia bayarkan.

"Pembatasan usia kendaraan itu aneh. Saya menentang. Para pemilik kendaraan klasik kan juga bayar pajak," tegasnya.

Khusus untuk mobil klasik, pajak yang dibayarkan ini sangat positif. Sebab meski membayar pajak, toh para kolektor mobil klasik tidak menggunakan mobil ini untuk kegiatan harian.

"Saya jamin, para pemilik kendaraan klasik ini belum pasti tidak pakai mobilnya untuk harian. Belum tentu juga seminggu sekali atau sebulan sekali mereka pakai. Jadi disini kan pemerintah untung karena mereka bayar pajak tapi tidak memakai jalan," papar Roy.

Deputi Gubernur Bidang Industri dan Transportasi DKI Jakarta, Sutanto Husodo secara tersirat langsung setuju dengan Roy.

"Apakah anda setuju dengan pembatasan usia kendaraan? Mobil klasik itu barang yang sangat berharga, tidak hanya berharga mahal, tapi juga memiliki ikatan emosional ke pemiliknya," imbuh Sutanto.

Koleksi mobil dan motor klasik di Indonesia juga menurutnya sungguh menyenangkan. "Tidak jarang motor dan mobil yang sudah tidak ada lagi di negeri asalnya bisa kita jumpai di Indonesia," pungkasnya.
...more

Wednesday, December 22, 2010

Pendirian Gereja di Margorejo Ditolak Warga

Detik.com - Puluhan warga menolak pembukaan Gereja Allah Baik (GAB) Kerajaan Allah di Jalan Margorejo Indah No A 403A. Penolakan itu dikarenakan gereja tidak memiliki IMB (Izin Mendirikan Bangunan) yang benar.

"Surat-surat mereka menyatakan bahwa mereka hendak mendirikan rumah hunian, bukan tempat ibadah," kata Ustad Didik Darmadi, perwakilan pengurus Masjid Istiqomadul Hidayah kepada detiksurabaya.com, Rabu (22/12/2010).

Warga menuntut agar pihak gereja menyelesaikan masalah surat IMB. Selain itu warga juga meminta perwakilan gereja untuk bertemu dan merundingkan surat-surat pembangunan gereja ini.

"Sebelum Idul Fitri kita dari warga sudah berunding dengan pihak gereja karena surat-surat mereka tidak jelas, setelah itu kami kembali mengajak berunding, namun pihak gereja tidak pernah datang, Kami di Margorejo memang memiliki masjid, tapi kami sama sekali tidak keberatan kalau mau dibangun gereja, asalkan surat-suratnya harus jelas," ujar Ustad Didik Darmadi.

Hari ini GAB Kerajaan Allah melakukan pembukaan, namun warga melakukan aksi demo karena tidak setuju akibat tidak jelasnya surat-surat gereja. Sementara sampai saat ini pihak gereja belum memberikan pernyataan untuk permasalahan ini.
...more

Wakil Bupati Batubara Mengamuk di UI

Liputan6.com - Ketenangan di kampus Universitas Indonesia Depok, Jawa Barat, Selasa (21/12) berubah tegang. Wakil Bupati Kabupaten Batubara Gong Matua Siregar mengamuk. Gong bahkan menggebrak-gebrak meja saat bertemu pihak UI terkait kekisruhan penyelenggaraan seleksi penerimaan calon pegawai negeri sipil daerah (CPNSD) yang melibatkan UI.

Amarah Gong memuncak karena kecewa Rektor UI Gumilar Rusliwa Somantri tak hadir dalam pertemuan. Dengan nada emosi pula ia meminta Humas UI Vishnu Juwono dan Kepala Bagian Hukum UI Retno Murniati menghadirkan sang rektor dalam pertemuan. Sejumlah orang yang merupakan anak buah Gong ikut bereaksi atas ketidakpuasan mereka terkait tender pengadaan materi soal ujian.

Gong Matua menilai materi ujian CPNS Kabupaten Batubara, Sumatra Utara yang dikeluarkan UI Depok tak sesuai standar dan persyaratan administratif. Ia pun menuding adanya kolusi miliaran rupiah yang melibatkan kampus UI dengan Bupati Batubara OK Arya Zulkarnain. Sebab memaksakan pembuatan materi soal tetap dilakukan kampus UI.

Mereka juga menuding adanya suap dan sogok menyogok antara calon peserta dan panitia pelaksana. Prosesnya sambil membeberkan fotokopian kwitansi uang puluhan juta agar diterima sebagai pegawai negeri sipil (PNS).

Vishnu dan Retno membantah semua tudingan itu. UI tetap berpegang pada surat perjanjian yang dikirimkan Ok Arya dua hari sebelum pelaksanaan seleksi CPNSD, 13 Desember silam. Seleksi CPNSD pun berlangsung pada 15 Desember 2010 dengan materi soal dari kampus UI.

Kekisruhan pelaksanaan seleksi CPNSD Batubara bermula saat Gong Matua menjabat pelaksana tugas bupati karena OK Arya sedang melaksanakan ibadah haji. Saat sebagai pelaksana tugas Gong Matua membatalkan perjanjian kerjasama dengan UI untuk membuat materi soal CPNSD dan menggandeng Universitas Padjajaran membuat materi soal.

Namun ternyata setelah kembali ke Tanah Air Ok Arya langsung kembali membuat perjanjian dengan UI untuk bekerjasama pembuatan materi soal. Gong Matua dan rombongan berunjuk rasa di kampus UI atas ketidakpuasan mereka. Sejumlah poster dibentangkan depan rektorat UI. Bahkan mereka juga sudah melaporkan ke Polda Sumut terkait dugaan suap pelaksanaan CPNSD.
...more

Monday, December 20, 2010

Polisi-Tentara Bentrok, Pos Jaga Hancur

Liputan6.com - Bentrok antara polisi dan tentara kembali terjadi. Insiden memalukan tersebut terjadi di Tual, Maluku Tenggara, Rabu (15/12).

Bentrokan bermula saat polisi lalu lintas atau polantas menggelar sosialisasi helm. Pada saat itu, polisi menghentikan sepeda motor yang dikendarai dua anggota TNI Angkatan Udara dari Pangkalan Udara Dumatubun. Alasannya, kedua tentara tidak menggunakan helm standar.

Alih-alih turun dari kendaraannya, kedua aparat TNI AU justru melarikan diri. Anggota polantas pun mengejar dan memukul salah seorang tentara. Tidak terima rekannya dihajar, anggota lainnya menyerang dan merusak sebuah pos polisi.

Situasi semakin panas saat sejumlah anggota Kepolisian Resor Maluku Tenggara berniat menyerang balik. Namun, hal tersebut tidak terjadi karena keburu dicegah kepala kepolisian resor setempat. Selain merusak pos polisi, bentrokan ini mengakibatkan kemacetan lalu lintas. Video
...more

Saturday, December 18, 2010

Siswi SMKN Madiun Melahirkan di Sekolah Terancam Dikeluarkan

Detik.com - Siswi SMKN 2 Kota Madiun berinisial R, melahirkan di sekolahnya usai Ujian Akhir Semester (UAS) terancam dikeluarkan. Kepala SMKN 2 Kota Madiun Sumardiono mengatakan pihaknya akan memberi sanksi tegas kepada siswi tersebut berupa dikeluarkan dari sekolah.

"Jika melanggar peraturan sekolah maka siswa bersedia dikeluarkan dari sekolahan. Apalagi ini kasusnya melahirkan," kata Sumardiono kepada wartawan di ruang kerjanya, Jalan MT Haryono, Kamis(16/12/2010).

Sumardiono menambahkan kejadian siswi melahirkan di kelas ini mencoreng citra sekolah. Pihaknya juga mengantongi surat perjanjian antara siswi dan wali murid saat penerimaan. Perjanjian itu berisi menerima sanksi tegas bisa melanggar. Sehingga secepat mungkin akan segera diurus pengeluaran siswi tersebut.

Diberitakan sebelumnya siswi yang melahirkan bayi perempuan di ruang UKS tersebut berinisial R kelas 11 jurusan administrasi perkantoran. R merupakan warga Desa Rejosari, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun.
...more

Sunday, December 12, 2010

Massa Razia Gereja HKBP di Rancaekek

Kompas.com - Massa dari Front Pembela Islam (FPI), Forum Umat Islam (FUI), dan Gerakan Reformasi Islam (Garis) melakukan aksi razia terhadap sejumlah rumah yang dijadikan tempat ibadah kristiani di Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (12/12/2010). Mereka datang bersama aparat Satpol PP Kecamatan Rancaekek.

Sekitar pukul 09.00, sebanyak 200-300 orang dari kelompok massa tersebut mendatangi rumah-rumah yang diduga digunakan sebagai tempat ibadah tanpa izin. Mereka berdemonstrasi mendesak pemerintah segera menyegel tempat tersebut dan memintah umat kristiani beribadah di tempat ibadah yang seharusnya bukan di rumah warga.

Lokasi yang dirazia sebanyak tujuh rumah, antara lain, rumah yang digunakan sebagai Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Betania Rancaekek di Kompleks Bumi Rancaekek Kencana. Pihak Satpol PP Kecamatan Rancaekek kemudian menyegel rumah tersebut.

Massa sempat melakukan orasi di depan tempat ibadah tersebut. Puluhan jemaat yang akan melakukan ibadah terpaksa menghentikan aktivitasnya. Massa sempat berhadap-hadapan dengan jemaat, tetapi tidak sampai menimbulkan bentrokan dan aksi anarki.

Tindakan razia seperti ini bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, razia terhadap tempat ibadah HKBP juga dilakukan massa dari kelompok yang sama di Bekasi dan di tempat-tempat lainnya terhadap tempat ibadah yang tidak berizin. Meski demikian, tindakan razia dan penyegelan ini mendapat penentangan dari sejumlah pihak karena dalam praktiknya pendirian tempat ibadah sering kali sulit mendapatkan izin sehingga warga terpaksa menggunakan rumah tinggal.
...more

Diduga Berzina, Sepasang Kekasih Dihukum Cambuk

Liputan6.com - KA dan AS, sepasang kekasih di Aceh menjalani hukum cambuk, baru-baru ini. Mereka diduga berzina, tanpa diberi kesempatan membela diri.

Keduanya mendapat hukuman cambuk sebanyak delapan kali. Bukan hanya sakit, mereka juga harus merasakan malu karena menjalani hukuman cambuk di lapangan terbuka yang disaksikan banyak orang.

Ironisnya, hukuman cambuk dilakukan saat peringatan Hari Hak Asasi Manusia se-dunia diperingati. Sejumlah kalangan mempertanyakan hukuman yang dianggap melanggar HAM itu. Video
...more

Thursday, December 09, 2010

Andi Mallarangeng Kirim Paket Ular Tangga untuk Pengungsi Merapi

Detik.com - Menpora Andi Mallarangeng (Partai Demokrat) mengirimkan 40 paket alat olah raga kepada para pengungsi di Yogyakarta. Paket olah raga itu berisi bola, papan catur dan juga alat permainan seperti halma dan ular tangga.

"Menurut saya penting memberikan kegiatan positif bagi pengungsi. Saya lihat mereka itu sudah cukup sebenarnya, makan sudah siapkan dan MCK sudah ada. Mereka ini tinggal menunggu bunyi klenteng-klenteng lalu sarapan, klenteng-klenteng lalu  makan siang dan klenteng-klenteng lalu makan malam," kata Andi Mallarangeng di Gedung Agung, Jl Malioboro, Yogyakarta, Minggu (7/11/2010).

Andi menyatakan, salah satu kegiatan positif yang bisa dilakukan pengungsi adalah berolah raga. Untuk itulah Andi memberikan 40 paket alat olah raga saat melakukan kunjungan ke GOR Universitas Negeri Yogyarta (UNY) dan Posko UGM.

"Saya berikan 40 paket alat olah raga yang isinya masing-masing 5 bola kaki, 5 bola futsal, papan catur dan alat olah raga lainnya. Ada juga alat permainan seperti ular tangga dan halma. Ini biar mereka tidak jenuh," katanya.

Andi juga menyempatkan diri berkunjung ke BEM UNY dan UGM. Menurutnya, BEM kedua universitas ini telah memberikan bantuan kepada pengungsi.

"Ini bagus, jangan demo terus," kata pria berkumis ini.
...more

Friday, December 03, 2010

Hari AIDS, Ratusan Muslimah Tolak Kampanye Kondom

Liputan6.com - Aksi unjuk rasa mewarnai peringatan Hari HIV/AIDS sedunia. Ratusan muslimah Hizbut Tahrir Indonesia turun kejalan menuntut pemerintah menghentikan kampanye kondom  dan penggunaan jarum suntik steril.

"Karena nyata-nyata hal tersebut tidak melarang perzinahan dan konsumsi narkoba yang diharamkan oleh Allah," kata koordinator lapangan, Nurlaila, dalam aksinya di Bundara HI, Jakarta, Rabu (1/12).

Nurlaila mengatakan, aksi mereka juga sebagai bentuk keprihatinan tingginya laju penularan HIV/AIDS di dunia, termasuk di Indonesia. "Untuk itu, kami meminta untuk stop penyimpangan seksual seperti gay, lesbian dan waria, dan juga seks bebas dan konsumsi narkoba," imbuhnya.

Menurut Nurlaila, mereka menggelar aksi serentak di beberapa kota, antara lain di Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, dan Denpasar.

Pantauan liputan6.com, aksi ini berjalan tertib. Sekitar 200 orang mengelilingi setengah dari Bundaran HI. Sementara sebuah mobil terparkir lengkap dengan sound system dan membuat suara sang orator membahana.  Aksi mereka tak menimbulkan kemacetan. Beberapa polisi terlihat berjaga-jaga.
...more

Thursday, December 02, 2010

Kontes Waria Dibubarkan Massa FPI

Liputan6.com - Kontes pemilihan wanita pria atau waria di Makassar, Sulawesi Selatan, berakhir ricuh. Kericuhan ini pecah setelah massa Front Pembela Islam atau FPI memaksa masuk ke arena kontes bertema "Waria Cantik Peduli AIDS dan Narkoba" di Balai Jenderal M. Yusuf.

Namun langkah mereka dihalangi sejumlah petugas keamanan gedung. Tak puas hanya di luar gedung, massa FPI lalu menerobos masuk ke ruang tempat kontes digelar. Demi menghindari bentrokan lebih besar, akhirnya panitia membiarkan massa FPI masuk.

Kontes waria pun dibubarkan paksa. Massa FPI meminta panitia tidak melanjutkan acara itu karena menyimpang dari syariat Islam. Pembubaran paksa kontes Waria Cantik 2010 ini membuat para peserta kecewa. Namun, mereka tak punya pilihan selain pulang dan meminta panitia mengembalikan uang tiket. Video
...more

Jemaah Ahmadiyah NTB Lapor Polisi

Liputan6.com - Kediaman jemaah Ahmadiyah di Desa Ketapang, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Perusakan itu tidak diterima jemaah. Mereka langsung melapor ke Mapolres Lombok Barat terkait aksi penyerangan dan perusakan tersebut, baru-baru ini.

Dalam penyerangan, sedikitnya 22 rumah warga yang rusak. Memang tak ada korban jiwa dalam penyerangan tersebut. Namun, serangan membuat warga takut, apalagi ini adalah serangan yang kedua kali.

Kasat Reskrim Polres Lombok Barat AKP I Made Baduarsa mengatakan, polisi belum mengidentifikasi pelaku perusakan. Untuk mencegah aksi warga meluas, polisi kini berjaga-jaga di sekitar rumah yang dirusak waga.

Seperti diberitakan, warga marah melihat jemaah Ahmadiyah kembali ke desa dan melakukan aktivitas keagamaan. Di mata warga, jemaah Ahmadiyah tak boleh melakukan kegiatan sesuai ketentuan pemerintah. Video
...more

Sunday, November 28, 2010

Usai Praktik Kerja, 300 Siswi Dites Kehamilan

Surya.co.id - Ratusan siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) I Magetan, Jawa Timur, menjalani tes kehamilan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat. Tes kehamilan ini diperuntukkan bagi kelas XI, yaitu bagi siswi yang usai menjalankan ‘prakerin’ atau praktik kerja industri. Sedikitnya ada 300 siswi yang dites kehamilan.

Kepala SMKN I Magetan, Budiyono menjelaskan, tes kehamilan ini sebagai salah satu upaya penanggulangan kenakalan remaja atau pelajar. Selain itu, juga langkah preventif adanya hubungan seks bebas pada anak usia sekolah.

Ia merasa khawatir dengan kemajuan teknologi dan informasi saat ini, yang jika tidak disikapi dengan cermat dapat menjerumuskan anak didik ke hal-hal yang negatif.  “Tes ini sebagai ukuran pendidikan karakter siswa. Jika hasilnya negatif semua, berarti pendidikan karakter atau pendidikan moral yang kita berikan kepada siswa dinilai berhasil,” ucapnya, Rabu (10/11/2010).

Apabila ada yang positif, kata dia, maka pihak sekolah akan memberikan sanksi tegas kepada yang bersangkutan, melalui jalur Bimbingan dan Penyuluhan (BP) sekolah. Sesuai aturan yang berlaku, siswi dilarang hamil selama masih berstatus anak didik di sekolah.

Pihaknya optimistis semua anak didiknya yang menjalani tes kehamilan kali ini, mendapat hasil negatif. Tes ini merupakan yang pertama kalinya digelar di sekolahnya. Pihaknya juga menyambut baik jika ada instansi terkait yang mengajak bekerja sama untuk menggelar tes lainnya, seperti tes narkoba.

“Selama tujuannya baik untuk anak didik, kami sangat terbuka. Meski ada pihak yang pro dan kontra dari tes kehamilan ini, namun pihak sekolah dan OSIS tetap melakukannya karena memang maksud dari kegiatan ini adalah baik,” tutur Budiyono.

Secara bergantian, para siswi diminta pihak sekolah dan tim medis untuk mengambil sampel urine masing-masing. Untuk memudahkan pemeriksaan, para siswi akan dibagi dalam beberapa gelombang. “Sistem tes yang kita pakai memang melalui tes urine,” ujar Hartono, salah satu anggota tim medis yang bertugas.

Berdasarkan dari sampel urine para siswi, diketahui hasilnya adalah negatif.
...more

Pengungsi di Gereja Ganjuran Bantul Dipindah ke Rumah Dinas Bupati

Detik.com - Pengungsi Merapi yang mengungsi di Gereja Ganjuran, Bantul, diminta pindah ke Rumah Dinas Bupati. Hal tersebut dilakukan agar pengungsi mendapat kenyamanan yang lebih di tempat yang bersifat umum.

Gereja Ganjuran, yang terletak di desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, ini merupakan satu dari sejumlah tempat pengungsian yang ada di Kabupaten Bantul.

Dari pucak Merapi, lokasi Gereja ini cukup aman karena terletak lebih 40 km jauhnya dari puncak gunung teraktif di Indonesia tersebut.

Ketika Merapi meletus dahsyat pada Jumat (5/11/2010) silam, Gereja ini pun kedatangan puluhan pengungsi dari Cangkringan. Para pengungsi tersebut terdiri dari berbagai pemeluk agama.

Hal ini tampaknya menjadi pandangan yang tidak pas oleh sekelompok orang. Pada Senin (8/11/2010) kemarin, menurut saksi mata yang tidak mau disebutkan namanya, kurang lebih 15 orang yang beberapa di antaranya memakai baju terusan panjang dan surban mendatangi Gereja Ganjuran.

Sekelompok orang tersebut meminta kepada para pengungsi yang beragama muslim untuk berpindah tempat. Namun kelompok tersebut tidak sampai masuk ke halaman gereja karena pintu pada saat itu dalam keadaan tertutup dan dihalangi oleh petugas gereja.

Mendapat laporan ini, Kapolsek Bambanglipuro langsung mendatangi lokasi. Beserta jajarannya, Muryanto berhasil menenangkan situasi.

Pada Selasa (9/11/2010) sore, Gubernur DIY Sri Sultan HB X beserta sang istri GKR Hemas mendatangi Gereja Ganjuran. Ngarso Ndalem lantas memimpin mediasi antara perwakilan pengungsi dengan perwakilan kelompok yang diduga merupakan salah satu ormas tersebut.

Dalam mediasi tersebut Sultan meminta kepada pengungsi untuk memahami sensitifnya keadaan, meski tidak secara gamblang menjelaskan duduk permasalahan yang ada kepada para pengungsi. Untuk mediasi lebih lanjut, Raja Kraton Yogyakarta tersebut menyerahkannya kepada Kapolres Bantul AKPB Joas Feriko Panjaitan dalam pertemuan tertutup.

"Sak niki niku ingkang penting mboten pindah nopo mboten, nanging aman nopo mboten (sekarang itu yang penting bukan pindah atau tidak namun aman atau tidak)," ujar Sultan kepada perwakilan pengungsi.

Setelah dilakukan mediasi antara kedua pihak, maka diputuskan pada malam ini para pengungsi yang berjumlah 98 orang tersebut dipindahkan ke Bangsal Rumah Dinas Bupati Bantul.

"Yang jelas di rumah dinas kan tempat umum," tukas Panjaitan kepada detikcom usai menjadi mediator dalam pertemuan tersebut.
...more

Tak Berizin, Dua Rumah Ibadah di Bandung Digeruduk Massa

Detik.com - Sekitar 50 orang menggeruduk dua rumah ibadah di Jalan Soekarno-Hatta RW 06 Kelurahan Karasak, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Minggu (7/11/2010). Hal itu karena dua rumah ibadah tersebut tidak memiliki izin dari warga setempat.

"Warga menolak adanya kegiatan gereja di daerah sini karena tidak memiliki izin dari warga setempat," ujar Fikri Saeful (27), salah seorang perwakilan warga.

Dalam aksinya, massa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Warga Muslim Karasak, Front Umat Islam (FUI), dan Gerakan Reformasi Islam (Garis) membawa sejumlah poster.

Massa terus berorasi di lokasi sejak pukul 09.30 hingga 10.40 WIB. Di tengah-tengah aksi, sesekali massa berteriak 'Allahuakbar!!!'. Namun aksi hanya berlangsung hingga pukul 10.45 WIB. Massa pun langsung membubarkan diri.

Aksi berlangsung damai. Sementara kegiatan kegerejaan di dua rumah ibadah tidak terganggu. Sebelumnya, aksi protes warga ini sebenarnya sudah beberapa kali dilakukan.

...more

Thursday, November 04, 2010

Kominfo: PC yang Dijual Harusnya Pakai Anti-Porno

Detik.com - Kementerian komunikasi dan informatika (Kominfo) memerintahkan para pengusaha komputer untuk menambahkan software anti-pornografi di setiap PC yang dijual di Indonesia.

Sekjen Kominfo, Basuki Yusuf Iskandar menegaskan, para pengusaha jangan menganggap sepele hal ini. Sebab, jika tak ada pengamanan di setiap PC yang dijual, secara tidak langsung sama saja hal ini memudahkan akses pornografi.

"Komputer itu seperti buku, tapi lebih pintar. Tapi kalau setiap connect ke internet selalu buka pornografi, sama saja seperti buku stensilan. Saya gak tahu, tapi ada lah kontribusi untuk pendosaan karena membiarkan akses itu," sindir Basuki di hadapan para pengusaha komputer ketika membuka IndoComtech 2010, Rabu (3/11/2010).

Untuk itu, lanjutnya, ada baiknya jika dari awal komputer-komputer yang dilepas ke masyarakat sudah dibundling dengan aplikasi anti-pornografi.

"Terserah mau pakai software apa. Yang penting hal ini akan membuat masyarakat, ibu-ibu khususnya, lebih tenang ketika anaknya menggunakan PC dan terkoneksi internet," tukas mantan Dirjen Postel ini dengan tampang serius.

"Kita sebagai anak bangsa tak ingin kan ekonomi maju, tapi jati diri, adab, dan budaya kita kropos," Basuki menandaskan.
...more

Spanduk Kecaman Terhadap Ariel Terpasang di Depan Pendopo

Detik.com - Spanduk berisi kecaman terhadap eks vokalis Peterpan Ariel atau Nazriel Ilham terpasang di depan pendopo atau rumah dinas wali kota Bandung, Jalan Daem Kaum. Spanduk berwarna hijau itu menarik perhatian warga yang melintas.

Spanduk hijau ukuran 1 x 6 meter bertuliskan 'Pesan Moral hukum seberat-beratnya Ariel (Nazriel Ilham) penzinah istri orang! pembuat video mesum! yang telah mencoreng bandung kota agamis suara lampu merah (Dedi Meong)'.

Seolah ingin mempertegas, tulisan Ariel dan kata 'mencoreng' bercat merah. Sementara kata lainnya berwarna hitam. Terdapat juga gambar traffic light di pinggir kanan.

"Ini sudah ada lima malam. Pas masangnya malam-malam. Waktu itu ada lima orang yang pasangnya," ujar tukang becak yang biasa mangkal di sana.

Pantauan detikbandung, spanduk itu tepat di seberang gerbang menuju pendopo. Dipasang di antara pohon dengan diikatkan ke batang pohon dengan tali rapia.
...more

Gubernur Lampung Biayai Umrah 500 Orang

Kompas.com - Gubernur Lampung Sjachroedin ZP (PDIP) bersikukuh meneruskan program umrah bagi masyarakat, dan tahun 2011 akan memberangkatkan 500 orang dengan dana dari APBD Pemprov Lampung.

"Program tersebut terus dijalankan karena sebagai upaya untuk meningkatkan keimanan," katanya ketika memberikan sambutan pada peresmian tambang emas PT Natarang Mining di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, Selasa (2/11/2010).

Sjachroedin berdalih, pembangunan tidak hanya dalam bidang fisik, tetapi mental spiritual pun harus dilakukan guna meningkatkan keimanan serta sumber daya manusia yang kian bertakwa.
...more

Mentawai Bencana, Gubernur Sumbar ke Jerman

Vivanews.com - Di tengah situasi Mentawai yang masih porak-poranda dihantam tsunami, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno (PKS) dan rombongan bertolak dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) menuju Munchen, Jerman, Rabu dinihari, 3 November 2010.

Dikonfirmasi soal ini, Kepala Biro Humas Pemprov Sumbar Surya Budi mengatakan, kunjungan itu telah direncanakan jauh-jauh hari. “Semalam berangkatnya, pukul satu dinihari,” ujar Surya Budi pada VIVAnews.com.

Gubernur berangkat didampingi sejumlah pejabat tinggi Sumbar. Yang ikut dalam rombongan adalah Suhermanto Raza, pejabat di Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) dan Dinas Pariwisata.

Sesuai rencana, Gubenur akan menjadi pembicara dalam pertemuan Kota Munchen. “Gubernur akan menjadi pembicara dan bertemu dengan sejumlah investor untuk bekerjasama di bidang pariwisata,” kata Surya yang baru saja mendarat dengan helikopter usai menemani Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad meninjau Mentawai.

Gubernur bertolak ke Jerman berselang sembilan hari sejak gempa dan tsunami menghantam Pagai dan Sipora Selatan, Kabupaten Mentawai, pada 25 Oktober 2010.
...more

Kota Halal? Begitulah Gagasan dari ICMI

Kompas.com - Panitia pelaksana Muktamar ke-5 Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia menggagas penyelenggaraan seminar pengembangan kota halal guna memeriahkan perhelatan akbar organisasi yang dibentuk pada 7 Oktober 1990 ini.

Ketua Panitia Lokal Muktamar ke-5 ICMI Abidin Said, di Cibinong, Selasa (2/11/2010), mengatakan, pihaknya telah menyiapkan serangkaian kegiatan guna memeriahkan Muktamar ke-5 ICMI.  

"Salah satu kegiatan besar yang digagas untuk memeriahkan Muktamar ICMI yaitu seminar pengembangan kota halal," kata Abidin Said.

Seminar pengembangan kota halal rencananya akan dipusatkan di Ruang Rapat I Balaikota Bogor pada 10 November 2010.

Dalam kegiatan tersebut, sejumlah pakar dan tokoh akan dihadirkan sebagai narasumber untuk memaparkan pengembangan konsep kota halal.

Wali Kota Bogor Diani Budiarto yang telah mengembangkan gagasan kota halal di Kota Bogor akan didaulat sebagai narasumber untuk mewakili kategori daerah yang telah mengembangkan konsep kota halal.

Ketua Baznas yang juga Guru Besar IPB Prof Dr Didin Hafidhuddin MS akan dihadirkan sebagai narasumber tentang good governance dan lingkungan halal dalam perspektif Islam.

Lukman Halim dari BPPOM, lanjut Abidin, diharapkan dapat menyampaikan paparan mengenai halal pangan.

"Pelibatan tokoh dan pakar dari berbagai latar belakang dalam seminar kota halal diharapkan dapat memberikan kekayaan referensi dalam pengembangan kota halal," ujar Abidin Said yang juga sekretaris Orwilsus ICMI Bogor.

Dengan begitu, sambungnya, penyelenggaraan seminar tersebut diharapkan menghasilkan sesuatu yang optimal berupa pengembangan konsep kota halal, baik oleh pemerintah daerah kota maupun kabupaten se-Indonesia.

Muktamar ke-5 ICMI rencananya akan diselenggarakan di Kota Bogor, Jawa Barat, 4-7 Desember 2010. Pembukaan muktamar akan dipusatkan di Istana Bogor, sedangkan rangkaian sidang dan berbagai acara terkait dalam forum tertinggi ICMI tersebut akan dilaksanakan di IPB International Convention Center, Bogor.
...more

Monday, November 01, 2010

Takut Jadi Sarang Teroris, Warga Magetan Tolak Ponpes Darul Wahyain

Detik.com - Tidak ingin kampungnya dicap sebagai sarang teroris, belasan warga Desa Sumberagung, Kecamatan Plaosan, Magetan, menuntut pembubaran Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Wahyain. Pasalnya, ponpes tersebut dipimpin oleh Ustadz Rosyid, anak Abu Bakar Ba'asyir.

Tuntutan pembubaran Ponpes Darul Wahyain itu disampaikan warga ke Departemen Agama Magetan, di Jalan Karya Darma, Senin (1/11/2010).

Miskun, Kades Sumberagung kepada detiksurabaya.com mengaku warganya sangat resah kalau kampungnya disebut sarang teroris, seiring penangkapan Ustaz Abu Bakar Baasir yang telah ditetapkan sebagai tersangka penggerak dana teroris oleh Mabes Polri.

"Intinya kita minta agar pondok itu dibubarkan karena warga resah kalau kampung kita
disebut sarang teroris," tegas Miskun.

Menurut Miskun, keberadaan Pondok pesantren Darul Wahyain, hingga saat ini masih belum memiliki izin pendirian baik yayasan maupun hak guna bangunan. "Yang kita tahu ponpes itu belum ada izin baik yayasan dan pendirian bangunan. Maka dari itu kita minta Depag untuk membubarkan," tambah Miskun.

Sementara itu, kedatangan belasan warga yang dikoordinatori oleh kades setempat ditemui oleh H Irsan, Kasi PK Pendirian Pondok Pesantren Pendidikan Keagamaan
Departemen Agama Kabupaten Magetan. Dia berjanji akan melakukan pendataan seluruh
pondok pesantren.

"Ya kita akan lakukan pendataan seluruh yayasan ponpes dan yang jelas jumlah yang
ada saat ni di Magetan 43 tersebar di 18 Kecamatan," jelas Irsan.

Irsan menambahkan dari 43 ponpes, yang terbesar yakni Ponpes Temboro di Karas dengan jumlah santri mencapai lebih dari 8 Ribu.

Dari informasi yang dihimpun, Ponpes Darul Wahyain yang ada di Desa Sumberagung, Kecamatan Plaosan Magetan dipimpin oleh oleh Ustadz Rosyid Ridho LC, anak kiai Abu Bakar Ba'asyir pimpinan Ponpes Ngruki Solo.

Ponpes Darul Wahyain berdiri di bawah yayasan Ponpes Al Muslimun pimpinan Buchori Burhanudin. Ponpes ini memiliki 95 santri mulai MI, MTs dan MA yang ada di Dusun Nitikan, Desa Sumber Agung, Kecamatan Plaosan.

Sementara, Buchori Burhanudin, adalah orangtua Ubaid Al Lutfi Haidaroh Al Abu Jakfar alias Lutfi (30), tersangka teroris kasus bom JW Marriot 2003 yang telah tertangkap di aceh beberapa waktu lalu.
...more

Sunday, October 31, 2010

Marzuki: Pindah Saja ke Daratan

Kompas.com - Menanggapi bencana tsunami di Mentawai, Ketua DPR RI Marzuki Alie (Partai Demokrat) justru menyalahkan para korban yang tetap tinggal di tepi pantai. Ia juga menyarankan agar warga pindah ke daratan.

"Mentawai itu kan pulau. Jauh itu. Pulau kesapu dengan tsunami, ombak besar, konsekuensi kita tinggal di pulaulah," kata Marzuki di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (27/10/2010).

Saat ditanya, konsekuensi apa yang dimaksudnya, Marzuki menjawab, "Ya kalau takut kena ombak, jangan tinggal di tepi pantai," ujar Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Demokrat ini.

Dengan letak dan posisi Mentawai, menurutnya, sulit bagi warga untuk menyelamatkan diri saat terjadi bencana. "Saya tanya, kalau tinggal di Mentawai, ada peringatan dini soal tsunami sempat enggak dua jam dia tinggalkan Mentawai? Ya enggak sempat," katanya.

Karena itu, Marzuki menyarankan warga Mentawai agar pindah untuk tinggal di daratan. "Kalau tinggal di pulau itu sudah tahu berisiko, pindah sajalah. Namanya kita negara di jalur gempa dan tsunami luar biasa. Kalau tinggal di pulau seperti itu, peringatan satu hari juga tidak bisa apa-apa," ujar dia.
...more

Pangdam Cendrawasih Ragukan Kebenaran Video Kekerasan Papua

Liputan6.com - Panglima Daerah Militer (Pangdam) Cendrawasih Mayor Jenderal Hotman Marbun, Senin (25/10), masih meragukan kebenaran video kekerasan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) kepada seorang warga yang diduga anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM). Meski demikian Pangdam tidak membantah jika anggotanya pernah melakukan pemukulan saat menginterogasi warga meski tidak sampai mencederai.

Pernyataan Pangdam itu tentu membuka fakta baru terkait kekerasan yang dilakukan anggota TNI di Papua. Yang menjadi pertanyaan apakah masih ada kasus kekerasan yang lain selain kekerasan dalam video yang diperkirakan direkam April lalu ini? Video
...more

Sunday, October 24, 2010

Tuan Mati, Anjing Jaga Jasad 7 Hari

Surya.co.id - Seekor anjing herder akhirnya mati di ujung senapan serbu polisi. Padahal, beberapa menit sebelumnya, si anjing telah menunjukkan kesetiaan tiada tara pada tuannya yang telah sepekan meninggal.

Cerita ini bermula dari ditemukannya Jonathan Samiaji, 43, pewaris toko jamu ’Pusaka’, di Jl Pasar Besar 39, Kota Malang, yang tewas membusuk di dalam toko tersebut, Kamis (21/10) kemarin. Kapolsekta Klojen Kota Malang, Kompol Kartono mengatakan, penemuan jenazah ini berawal dari kecurigaan warga, dengan bau busuk dari dalam toko tersebut. ”Bau busuk ini sudah tercium warga sejak tiga hari sebelumnya,” ujar Kartono.

Berusaha menjawab kecurigaan, petugas Linmas di kawasan tersebut, Suroso, akhirnya berinisiatif menelepon Polsekta Klojen. Tak menunggu lama, sejumlah polisi pun berdatangan ke lokasi.

Di saat yang sama, warga juga menjemput Lilik Lusiana, 63, bibi Jonathan, yang diyakini menjadi salah satu kerabat terdekatnya. Atas persetujuan Lilik juga, pukul 09.00 WIB, polisi mulai membongkar pintu toko yang memang dalam keadaan terkunci dari dalam.

Di dalam, polisi menemukan mayat Jonathan yang terbujur membusuk di atas sebuah sofa lusuh. Namun, baru saja hendak mendekati mayat itu, suara salakan anjing mengagetkan para petugas yang hendak mengevakuasi jasad pria lajang itu.

Seekor anjing herder, berukuran cukup besar, berdiri di sisi jenazah Jonathan. Sebagian polisi, termasuk Kepala Satuan Sabhara Polresta Malang, AKP Susanto, menceritakan, anjing itu cukup menakutkan.

Matanya menatap liar ke arah semua polisi yang memasuki ruangan itu. Sambil terus menyalak, sempat juga ia memamerkan taringnya yang besar.

Sesekali ia berjalan hilir mudik, menunjukkan rasa tak senangnya terhadap orang asing. Setiap seorang polisi berusaha mendekati mayat, berbalas salakan dari si anjing. Karena itulah, alih-alih mendekati jenazah Jonathan, tak banyak polisi yang bahkan berani masuk ke dalam ruangan tersebut.

Susanto sebenarnya sempat berinisiatif menjinakkan anjing itu dengan menyemprotkan merica semprot. Namun, senjata semprot bawaan polisi yang dikenal dengan istilah OC (Oloresin Capsicum)-3 ini nyatanya tak mempan.

”Anjing itu hanya berjalan mundur, tapi malah mendekati jenazah korban,” kata Susanto.

Rencana A gagal, polisi lalu mulai memikirkan cara lain untuk mendekati anjing. Cara yang ditempuh, adalah dengan memanggil pawang anjing.

Rencana B ini rupanya berhasil. Dengan sebilah bambu panjang, tiga orang pawang, dengan pakaian lengkap penjinak anjing, berhasil mengarahkan anjing itu untuk masuk ke kamar mandi.

Sesegera mungkin setelah anjing itu masuk, seorang pawang mengunci kamar mandi dari luar, hingga akhirnya proses evakuasi jenazah Jonathan berjalan mulus.

Takut Rabies

Usai proses evakuasi jenazah, masalah lain muncul, yaitu mau diapakan si anjing itu. Kartono mengaku pihaknya menyerahkan nasib anjing itu kepada Lilik. Kepada bibi Jonathan itu, Kartono memberi dua pilihan, dibawa pulang, atau dibunuh di tempat.

Opsi kedua ini, menurut Kartono, diberikan polisi mengingat kekhawatiran anjing bisa berbahaya bagi warga sekitar. ”Toh, kita tidak tahu riwayat anjing itu. Misalnya, bagaimana kalau dia kena rabies,” ujar dia.

Lilik, yang tak bersedia merawatnya, akhirnya menyetujui opsi kedua. Kartono, dan sejumlah pejabat polisi pun sepakat untuk menembak mati anjing tersebut.

Di sebuah kamar kosong, anjing itu ditembak dua kali dengan senjata laras panjang SS1-V2 milik seorang personel Sabhara. ”Tembakan pertama, anjing itu sebenarnya sudah tersungkur, tapi masih bernapas. Dua menit kemudian, kita putuskan untuk beri tembakan kedua,” kata Kartono. Anjing yang nenek moyangnya berasal dari Jerman itu pun menyusul tuannya ke alam baka.

Kartono juga mengatakan, setelah dipastikan tewas, Lilik sempat meminta warga dan polisi untuk membantu menguburkan anjing itu di sepetak tanah kosong di belakang toko.

Mengenai peristiwa ini, Lilik tak sempat menjelaskan banyak hal. Ia mengaku masih sangat berduka dengan kematian keponakannya itu.

Namun, ia menduga, Jonathan tewas karena sakit asma yang dideritanya sejak kecil. Dan dia tahu persis, kalau anjing itu memang milik Jonathan.

Bahkan, menurut Lilik, Jonathan sudah sangat lama membesarkan anjing itu. ”Sejak bayi, anjing itu dibesarkan oleh Jonathan sampai sekarang. Seingat saya dulu diberi seorang teman dia,” kata Lilik.

Lilik juga mengakui, keponakannya yang dikenal sebagai duda sebatang kara itu punya kehidupan yang serba tertutup. Ia adalah pribadi pendiam yang introvert.

Terlebih, sejak ia gagal dalam berumah tangga. Ia dikenal semakin menutup diri dari kehidupan bersosial.

Kehidupan Jonathan yang menyedihkan itu sebenarnya terlihat dari kondisi dalam rumahnya yang tak terawat dan penuh debu. ”Karena kasihan, sesekali, saya mengantarkan makan ke dia. Tapi, itu juga sangat jarang,” kata Lilik, yang mengaku sudah sebulan lalu terakhir bertemu dengan Jonathan.

Anjing itu, kata Lilik dan sejumlah warga sekitar, merupakan satu-satunya sosok sahabat yang menemani kehidupan Jonathan sehari-hari. Warga percaya, anjing itu terus menjaga Jonathan, sampai majikannya itu tewas membusuk sekalipun.

Ada dugaan anjing itu sudah tidak makan selama sepekan. Berdasarkan keterangan seorang warga, toko itu sekitar sepekan tutup, dan baru empat hari lalu warga mencium bau busuk. Warga memperkirakan Jonathan meninggal sejak sepekan lalu, sehingga tidak bisa memberi makan si anjing.

Sikap bermusuhan yang ditunjukkan anjing itu kepada para petugas diduga karena anjing itu tidak ingin ada yang mengganggu tuannya. Tak mengherankan kalau anjing itu berlaku demikian.
...more

Indomie 'Berbahaya' di Taiwan Mestinya untuk Spesifikasi Pasar Indonesia

Detik.com - Mie instan produk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), Indomie yang dianggap Taiwan 'berbahaya' ternyata sebenarnya untuk spesifikasi pasar Indonesia. Tak heran, ketika sampai di Taiwan, produk itu langsung tak memenuhi standar negara tersebut.

Hal itu terungkap berdasarkan hasil klarifikasi Kantor Dagang Indonesia (KDI) di Taiwan kepada pihak produsen mie instan yakni Indofood untuk memberikan keterangan mengenai informasi tersebut. Klarifikasi itu diajukan setelah KDI di Taiwan mendapat surat pemberitahuan dari Departemen Kesehatan setempat terkait kasus temuan produk mie instan Indomie 'berbahaya'.

"Yang ditemukan di Departemen Kesehatan Taiwan adalah produk Indomie yang harusnya beredar di Indonesia," kata Kepala Bidang Perdagangan Kantor Dagang dan Ekonomi Taiwan Bambang Mulyatno di gedung DPR-RI, Senayan, Jakarta, Senin (11/10/2010).

Sebelumnya, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) memastikan produk buatan Indonesia itu aman dikonsumsi.

"Kita jamin (Indomie) aman. Tidak apa-apa," kata Kepala BPOM, Kustantinah, kepada detikcom, Senin (11/10/2010).

Kustantinah menjelaskan BPOM mempunyai aturan yang mengatur bahan tambahan makanan yang diperbolehkan ada di dalam pangan dengan batas maksimum penggunaannya. BPOM mengacu kepada Peraturan Menteri Kesehatan nomor 722 tahun 1988 yang salah satunya mengatur masalah bahan tambakan makanan.

Menurut dia, BPOM telah melakukan pengawasan dan pengujian terhadap bahan pengawet nipagin yang ada di dalam Indomie.

"Yang digunakan sebagai pengawet, ada di dalam kecap 250 mg per kg produk. Pengujian dan pengawasan kita tidak lebih dari situ. Jadi tidak apa-apa," ujar dia.

Sementara Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Fransiscus Welirang juga mengatakan, Taiwan memiliki kriteria khusus atas produk Makanan Minuman yang masuk ke negaranya, berbeda dengan standarisasi internasional yang ditetapkan Codex Alimentarius Commission (CAC). Forum CAC (Codex Alimentarius Commission) merupakan organisasi perumus standar internasional untuk bidang pangan.

"Prinsipnya Taiwan memang memiliki ketentuan dan spec (spesifikasi) berbeda karena tidak anggota Codex dunia seperti kita," jelas

Sebelumnya, media-media di Taiwan mengabarkan penarikan Indomie dari sejumlah supermarket. Indomie ditarik karena mengandung Methyl P-Hydroxybenzoate yang dilarang di Taiwan. Tidak hanya di Taiwan, dua jaringan supermarket terbesar di Hong Kong juga menyetop penjualan produk INDF.  Pemerintah Hong Kong pun akan melakukan tes uji produk Indomie.

Namun, berdasarkan rilis resmi Indofood CBP Sukses Makmur, selaku produsen Indomie menegaskan, produk mie instan yang diekspor ke Taiwan sudah memenuhi peraturan dari Departemen Kesehatan Biro Keamanan Makanan Taiwan.

"Sehubungan dengan pemberitaan di media massa Taiwan baru-baru ini, mengenai kandungan bahan pengawet  E218 (Methyl P-Hydroxybenzoate) dalam produk mi instan Indomie, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) menjelaskan bahwa produk mi instan yang diekspor oleh Perseroan ke Taiwan telah sepenuhnya memenuhi peraturan dari Departemen Kesehatan Biro Keamanan Makanan Taiwan," jelas Taufik Wiraatmadja, Direktur ICBP dalam siaran persnya.

ICBP telah mengekspor produk mi instan ke berbagai negara di seluruh dunia selama lebih dari 20 tahun. Perseroan senantiasa berupaya memastikan bahwa produknya telah memenuhi peraturan dan ketentuan keselamatan makanan yang berlaku di berbagai negara di mana produk mie instannya dipasarkan.
...more

Rusak Speaker Musala, Pria Amerika Disidang di Lombok

Detik.com - Warga negara Amerika Serikat (AS) Luke Gregory (54) menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Gregory harus berurusan dengan hukum, akibat ulahnya marah-marah dan merusak perangkat pengeras suara, saat orang tengah mengaji di salah satu musala di kawasan wisata Pantai Mandalika, Lombok Tengah.

Jaksa mendakwa Gregory dengan pasal berlapis. Dia didakwa melakukan perbuatan tidak menyenangkan, sekaligus tindakan penodaan terhadap agama, mengacu pada pasal 335 dan 156 A KUHP.

Pengadilan Negeri Praya pada sidang perdana Selasa (12/10/2010) siang telah mendengarkan keterangan para saksi terkait aksi sembrono bule Amerika itu.

Ulah nekat Gregory itu terjadi bulan Ramadan lalu. Gregory yang sudah tinggal di kawasan wisata Pantai Mandalika, selatan Lombok, tak kurang dari 10 tahun, tiba-tiba merasa terganggu dengan aktivitas tadarusan Alquran warga sekitar yang menggunakan pengeras suara. Kebiasaan umat muslim di Lombok, dengan pengeras suara tadarus dilakukan hingga tengah malam.

Gregory lalu ke musala dan di sana, ia marah-marah. Saksi melaporkan, Gregory mencabut kabel pengeras suara yang digunakan untuk tadarus secara paksa. Saksi lain menyebut, terjadi aksi dorong-dorongan, sehingga perangkat di musala itu rusak berantakan.

Warga setempat tak terima atas ulah Gregory. Warga pun mengamuk, dan merusak rumahnya. Gregory sendiri diamankan polisi, untuk mengantisipasi aksi anarkis.

Di tengah menunggu sidang di PN Praya, Selasa siang, Gregory yang oleh warga lokal disebut Amaq Greg, menampik semua tudingan itu. Ia mengaku memang terganggu atas aktivitas tadarus yang menggunakan pengeras suara itu. Namun kata dia, ia tak merusak perangkat pengeras suara musalla.

‘’Saya didorong. Pengeras suara akhirnya jadi berantakan,’’ ucapnya dengan bahasa Indonesia lancar dengan logat khas bule.

Toh meski begitu, Gregory menyerahkan kasusnya pada proses hukum di pengadilan. Sidang akan dilanjutkan pekan depan.
...more

Agar Facebook Tak Dibajak, Jimly Sarankan Password Bukan Tanggal Lahir

Detik.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Ashiddiqie menjadi korban pembajakan akun Facebook. Agar hal serupa tidak menimpa orang lain, Jimly menyarankan password akun di jejaring sosial tidak menggunakan tanggal lahir.

"Saya imbau kepada siapa saja jangan menggunakan password yang mudah dipakai orang," kata Jimly kepada wartawan di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Kamis (21/10/2010).

Jimly menyatakan itu usai melaporkan kasusnya pada polisi. Jimly mengakui, akunnya dibajak orang jahat karena menggunakan sandi yang mudah dibaca. "Saya memang pakai password tanggal lahir saya untuk akun facebook," ujar pria kelahiran Palembang 17 April 1956 ini.

Akun Facebook guru besar UI yang beralamat di "Jimly Tiga" dibajak oleh orang yang tidak dikenal. Akun Jimly lalu digunakan untuk menipu orang lain. Modusnya, orang tersebut mengirimkan pesan kepada beberapa teman yang ada dalam list Jimly dan menawarkan sejumlah barang untuk dibeli dengan setengah memaksa dan mencatut nama dirinya.

"Ya katanya menjual laptop murah eks selundupan. Sudah ada satu orang dari Manado yang tertipu, ia  diminta mengirimkan Rp 15 juta. Tapi akhirnya dia tahu itu bukan saya, orang yang menipunya mengaku bernama Hendra dengan nomor telepon 085298336765 dan rekening yang digunakan BNI 46 atas nama Tri Utoro dengan nomor 342001033944537," beber Jimly.

Sebenarnya, akun Jimly sudah dibajak sejak sebulan lalu. Namun akhir-akhir ini ia kian terganggu, karena aksi si pembajak kian menjadi-jadi.

Jimly sebenarnya punya 3 akun Facebook. Akun pertamanya dia hapus, kemudian akun keduanya Jimly Ashiddiqie, dan akun ketiganya, Jimly Tiga. Akun Jimly Tiga inilah yang dibajak.

Jimly mendatangi Mabes Polri pagi ini. Ia langsung diterima oleh penyidik Bareskrim Mabes Polri. Jimly didampingi oleh Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Iskandar Hasan.

"Nanti kita akan proses. Kalau ada yang melaporkan kita terima. Semua laporan dari masyarakat kita terima, nanti akan ditangani oleh unit cyber crime," tutur Iskandar Hasan.
...more

Perkelahian Dua Siswi SMK Terekam Kamera

Liputan6.com - Saling pukul, tendang, dan banting. Begitulah perkelahian dua siswi di lapangan Jenderal Sudirman, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, yang terekam lewat kamera telepon selular. Bukannya segera melerai, sejumlah pelajar lain justru asyik menonton perkelahian itu, termasuk murid sekolah dasar. Perkelahian berakhir setelah beberapa orang memisahkan kedua siswi itu.

Dalam video, tak jelas nama sekolah yang tertera di seragam kedua siswi. Namun, diduga keduanya pelajar salah satu SMK di Takalar. Video perkelahian itu kini tersebar di kalangan pelajar. Umumnya para pelajar menyayangkan perbuatan kedua siswi itu. "Tidak memiliki moral, tidak malu dilihat orang," kata Wahida, salah seorang pelajar, Kamis (21/10).

Lalu bagaimana sikap pihak sekolah? "Kita akan telusuri. Kita panggil orangtuanya," kata Wakil Kepala Sekolah SMK 2 Takalar Nasrul.

Hingga kini, belum diketahui penyebab perkelahian itu. Namun, apa pun motif perkelahian, pihak sekolah akan menindak tegas dan memberikan sanksi kepada mereka. Video
...more

Saturday, October 09, 2010

Ketahuan Berjualan, Warga Dihukum Cambuk

Liputan6.com - Eksekusi hukum cambuk dilaksanakan di Depan Masjid Al Munawarah, Kota Jantho, Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darussalam, Jumat (1/10). Tiga warga dicambuk karena ketahuan berjualan makanan di bulan Ramadan lalu. Tindakan tersebut melanggar Peraturan Daerah NAD.

Wanita berinisial MRN dicambuk sebanyak tiga kali. Temannya dicambuk dua kali. Seorang pria berinisial FACH juga ikut dicambuk karena berjudi di warung internet. Hukumannya delapan kali cambukan.

Pihak Satuan Polisi Pamong Praja Aceh dan Dinas Syariat Islam Aceh berdalih, hukuman tersebut berlaku bagi semua warga negara. Hukuman ini pula yang paling mudah dilaksanakan. Video
...more

Belum Dapat Mobil Dinas, Anggota DPRD Ngamuk

Liputan6.com - Sejumlah anggota DPRD Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu (29/9), mengamuk karena tidak kebagian mobil dinas. Anggota dewan yang terhormat menumpahkan kekesalan mereka kepada Ketua DPRD Kabupaten Jayapura.

Pantauan SCTV, sejumlah anggota Dewan berteriak-teriak layaknya sedang berunjuk rasa. Untungnya, tidak ada perusakan akibat kekesalan akibat belum mendapat mobil dinas ini. Sementara itu Ketu DPRD lebih dulu mendapat mobil dinas. Video
...more

Duh, Taufiq Kiemas Keseleo Lidah Lagi

Kompas.com - Lagi-lagi, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Taufiq Kiemas "keseleo" lidah ketika membacakan naskah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pada upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Jakarta, Jumat (1/10/2010).

Kendati teks sudah di tangan, suami mantan Presiden Megawati Soekarnoputri ini setidaknya melakukan kesalahan setidaknya empat kali. "Bahwa perjuangan pergerakan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia..." ucap Taufiq putus-putus.

Padahal, kalimat yang semestinya adalah "Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah pada saat yang berbahagia, dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia...."

Begitu pula ketika politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini membacakan Sila Ketiga Pancasila. "Persatuan Indonesia yang dipimpin oleh hikmat..." katanya. Padahal, Sila Ketiga seharusnya adalah Persatuan Indonesia.

Kesalahan lagi-lagi terucap ketika pejabat tinggi negara ini membacakan Sila Kelima. "Keadilan sosial bagi bangsa Indonesia." Padahal, Sila Kelima Pancasila berbunyi, "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia."

Usai upacara, ketika dikonfirmasi soal pembacaan Pembukaan UUD 1945 yang belepotan itu, Taufiq hanya menjawab riang. "Biasa, namanya juga orang tua. Agak salah bacanya," kata Taufiq.

Apa ukuran teks-nya terlalu kecil, Pak? "Teksnya cukup besar. Saya saja yang salah baca," ungkapnya.

Aksi keseleo lidah oleh Taufik tak hanya berlangsung kali ini saja. Ketikapertama memimpin Sidang Paripurna MPR dengan agenda pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Taufiq juga sempat salah ucap. Berulang kali dia melakukan kesalahan penyebutan nama dan gelar yang seharusnya sudah familiar.

Kesalahan fatal pertama berawal dari kealpaan pria yang juga akrab disapa TK itu untuk menyebutkan nama Jusuf Kalla dan Baharuddin Jusuf Habibie pada saat awal pidato pembuka paripurna.

TK pun berulang kali salah menyebutkan gelar yang melekat pada nama Susilo Bambang Yudhoyono. SBY, yang bergelar doktor, dilafalkannya sebagai "dokter". Setelah melakukan ralat beberapa kali, tetap saja dia mengulang kesalahan yang sama. "Bapak Dokter...eh Doktor Susilo Bambang Yudhoyono," demikian TK meralat kesalahannya yang terkadang disertai kata "maaf".

Kesalahan tak hanya pada penyebutan gelar. Saat menutup sidang paripurna, TK bahkan salah menyebut nama Susilo Bambang Yudhoyono, bertukar dengan gelarnya. "Terima kasih kepada Presiden Republik Indonesia, Bapak Susilo Doktor... maaf... Doktor Haji Susilo Bambang Yudhoyono," kata TK dengan sedikit gugup, disambut geerr kecil dari para anggota Dewan.

Putri TK, Puan Maharani, berdalih, kesalahan yang dilakukan ayahnya hanya persoalan teknis semata. "Yang membantu dan menyiapkannya kurang sigap," kata Puan yang juga anggota DPR periode 2009-2014.
...more

Di Jambi Gadis Tidak Perawan Tidak Boleh Sekolah

Koranbaru.com - Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jambi Bambang Bayu Suseno, mengeluarkan wacana kontroversial soal penerimaan siswa baru (PSB) sekolah negeri di Jambi. Yakni, tes keperawanan bagi siswa lulusan SD-SMA. Jika tak lulus tes, alias tak perawan, seorang gadis tak bisa melanjutkan sekolah. Nah?

“Idenya sederhana. Bagi yang punya anak gadis, tentu takut anak-anaknya “dirusak” sebelum waktunya. Makanya, dengan tes keperawanan sebelum melanjutkan sekolah, anak-anak gadis otomatis bisa menjaga sendiri kehormatannya,” beber Bambang Bayu Suseno, beberapa waktu lalu.
Kemarin (19/9), Bambang kembali mengulang wacana itu.

Tampaknya dia serius. Saking seriusnya, dia siap mengajak berbagai pihak untuk mendiskusikan wacana tersebut, yang, katanya, bakal dituangkan dalam rancangan peraturan daerah (Ranperda) Provinsi Jambi gagasan Komisi IV.
“Kalau perlu kita buat diskusi, semua boleh kasih pendapat. Memang kontroversial, tapi tujuannya kan baik, menjaga moral anak-anak kita,” jelasnya.

Bambang berpendapat, jika siswa yang terlanjur sudah menikah dilarang bersekolah di sekolah negeri, kenapa siswa yang tak perawan masih boleh bersekolah. Padahal, prakteknya hampir sama, siswi bersangkutan posisinya bukan lagi sebagai seorang gadis. Dasar hukumnya memang belum dipelajari lebih jauh oleh Bambang.

Aswan Zahari, Ketua Komisi IV, secara tidak langsung memberi dukungan atas wacana tes perawan pada PSB tersebut. Namun, Aswan terkesan enggan bicara banyak. “Perlu dibahas,” jelas Aswan, beberapa waktu lalu.

Menurut Bambang, selama ini pergaulan anak-anak remaja di Jambi kian memprihatinkan. Kedekatan lawan jenis semakin sulit diawasi orang tua. Pacaran yang menjurus ke arah eksploitasi seksual, dikhawatirkan sudah terjadi. Kondisi ini, tentunya membuat semua orang tua yang memiliki anak gadis, bakal cemas setengah mati. “Seperti saya, semua anak saya perempuan,” ujar polisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu, lagi.

Dinilainya, pengawasan sekolah, orang tua, sangat lemah terhadap pergaulan remaja saat ini. Makanya, tak ada pilihan lain selain menyerahkan pengawasan sepenuhnya kepada anak itu sendiri. Dari sana lah, muncul ide pembuatan ranperda tes keperawanan pada PSB.

Dengan tes keperawanan membayangi, tiap anak gadis secara otomatis bakal menjaga kegadisannya dengan sendiri. Dia tak mudah dipengaruh, tak mudah dibujuk dan tak mudah menyerahkan diri kepada pacar, teman atau pihak lain yang mencari keuntungan dari anak usia belasan.

“Sebab, kalau nanti dites, dan ternyata dia tidak perawan lagi, langsung dinyatakan tak bisa melanjutkan ke sekolah,” jelasnya.
Prakteknya nanti, siswi lulusan SD yang akan meneruskan pendidikan ke SMP, akan diterapkan tes keperawanan. Begitu pun lulusan SMP menuju SMA dan SMA menuju perguruan tinggi, semua harus lewat penjaringan tes keperawanan.

Akankah berlaku dalam waktu dekat? Soal ini, Bambang juga sudah mempunyai pemikiran antisipasi. Katanya, tes keperawanan pada PSB itu belum bisa dilakukan dalam waktu dekat. Perlu sosialisasi dan pelaksanaan yang bertahap.
Misalnya, tahun ini diterapkan untuk SD masuk SMP, “kalau anak-anak kan tak terlalu mengkhawatirkan, jadi bisa langsung diterapkan,” jelasnya.

Tahun berikut, baru dilanjutkan SMP masuk SMA dan SMA masuk PT. Secara garis besar, wacana ini memang perlu dibahas lebih dalam lagi. Aturan-aturan yang dibuat nanti, harus tidak bertentangan dengan undang-undang. Jika ranperda tes keperawanan pada PSB bisa ditelurkan Jambi, sudah pasti Jambi bakal jadi provinsi yang pertama punya peraturan seperti itu. “Intinya, perlu didiskusikan lagi,” jelasnya.

Terpisah, Sudirman, Kepala Biro Hukum Setda Provinsi Jambi, sempat mengemukakan beberapa pandangan soal wacana itu. Menurut Sudirman, ranperda tes keperawanan pada PSB, kemungkinan bisa melanggar hak azasi manusia. Selain itu, ada beberapa peraturan perundang-undangan yang juga dilanggar. Seperti undang-undang pendidikan.

“Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan, ini amanat undang-undang loh. Jadi, siapapun, baik perawan atau tidak, berhak bersekolah,” beber Sudirman, beberapa hari lalu.
Meski begitu, Sudirman tetap memberi peluang wacana itu berkembang. Apalagi, perda inisiatif adalah hak dari anggota dewan. “Tapi perlu dipelajari lagi lah, walaupun tujuannya bagus,” jelasnya.

Sementara, Sulaiman Abdullah, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jambi, ketika dikonfirmasi soal wacana pembuatan ranperda itu, langsung menyambut baik. Katanya, moral remaja memang perlu dipelihara.
Tes keperawanan pada seleksi masuk sekolah, bisa saja diterapkan. Dan perda yang mengatur itu, boleh saja dirancang, “asal tidak melanggar aturan yang ada,” tandasnya.
...more

Sunday, September 26, 2010

PBNU Tolak Pencabutan SKB 2 Menteri

Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Said Agil Siraj  mengatakan bahwa Surat Keputusan Bersama (SKB) 2 menteri yang mengatur soal kerukunan umat beragama tidak perlu dicabut. Sebab, bila peraturan ini dicabut justru akan menyebabkan kekacauan.

"Tidak perlu dicabut. Karena ada peraturan saja seperti ini, gimana kalau nggak ada?" kata Said Agil di sela pertemuan antara PBNU dan PKB di Kantor PBNU, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (23/9/2010).

Menurutnya, peraturan yang mengatur tentang kerukunan umat beragama tersebut sebaiknya direvisi saja. Beberapa hal yang dianggap kurang bisa dikoreksi.

"Direvisi saja, hal-hal yang salah atau kurang dan tidak sesuai bisa diperbaiki," imbuhnya.

Selain itu, Said Agil menambahkan, hal itu harus segera diperbaiki demi kemaslahatan seluruh umat beragama.

"Untuk kepentingan bersama harus segera diselesaikan masalah peraturan ini," tutupnya.
...more

Kisah Mereka yang Berjuang Membangun Rumah Ibadah

Detik.com - Empat perwakilan gereja mengisahkan perjuangan mereka dalam mendirikan rumah ibadah. Penolakan selalu muncul di tengah jalan walaupun putusan hukum berkekuatan tetap sudah dikantongi. Akibatnya, diantara mereka nekat beribadah di trotoar jalan.

Seperti dituturkan perwakilan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Taman Yasmin Bogor, Alexander Paulus. Aktivitas jemaat gereja yang telah berlangsung sejak 2001 akhirnya dikeluarkan Izin Mendirikan Bangunan, Juli 2006 dan resmi berdiri sejak Oktober 2008 dan dibuka oleh Walikota Bogor.

"Walikota memuji pendirian gereja yang sesuai prosedur dan bisa menjadi contoh untuk gereja lainnya," kata Alexander saat jumpa pers di Kantor Setara Institute, Jalan Danau Galinging, Bendungan Hilir, Jakart pusat, Selasa (21/9/2010).

Tidak lama dari itu, kelompok kecil yang tidak diketahui dari mana asal-usulnya menolak gereja yang telah berdiri. Walikota, Alexander melanjutkan, mengirim surat kepada gereja untuk memindahkan lokasi tempat ibadah.

"Padahal, Masyarakat tidak keberatan dengan berdirinya rumah ibadah di Taman Yasmin,"

Gereja menempuh jalur hukum di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN Bandung) di tahun 2008 dan memberikan kemenangan pada GKI. Banding yang dilakukan Pemda Bogor di tingkat Pengadilan Tinggi menguatkan putusan PTUN Bandung di 2010.

April 2010, jemaat GKI Taman Yasmin berniat melakukan peribadatan. Namun, Satpol PP mengembok pintu gereja.

Niat jemaat beribadah di gereja akhirnya terlaksana pada 27 Agustus kemarin. Tapi, kesempatan itu hanya berlangsung 24 jam. Satpol PP kembali mengembok gereja.  "Karena sudah berkekuatan hukum tetap, kami membuka gembok pada tanggal 19 September kemarin. Sampai saat ini kami beribadah di trotoar," ujar Paulus.

Sementara itu, perwakilan GKI Taman Yasmin lainnya, Bona Sigalingging memprotes tindakan kepolisian yang menjaga aktivitas ibadah secara berlebihan. "Jika memang itu perlindungan biarkan kami masuk dan polisi berjaga di luar, dan membariskan water canon di hadapan anak-anak," kata Bona.

Nasib serupa juga menimpa Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Jati Gandul Cinere, Depok. IMB yang telah dikeluarkan Bupati Bogor sejak tahun 1998, dicabut Walikota Depok karena penolakan warga sekitar.

Jalur hukum untuk memperkarakan Surat Keputusan Nomor: 645.8/144/Kpts/Sos/Huk/2009 sampai ditingkat Banding Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara membuahkan hasil. Mahkamah Agung menguatkan putusan gugatan yang dilayangkan HKBP Cinere pada Juni 2010.

"Gereja masih dalam penyelesaian pembangunan tapi dengan pengawasan kepolisian," keluh Kuasa Hukum HKBP Cinere, Risely Agustina.

Bukan hanya GKI Taman Yasmin dan HKBP Cinere. Penolakn juga dialami Gereja Katolik Santa Maria di Purwakarta dan HKBP Filadelpia Tambun, Bekasi. Keduanya masih menunggu putusan kasasi Mahkamah Agung atas banding yang dilayangkan Pemda setempat (tergugat).
...more

Friday, September 17, 2010

Inilah Kekhawatiran Warga terhadap HKBP

Kompas.com - Warga sekitar lahan kosong yang digunakan jemaat HKBP Pondok Indah Timur, Ciketing, di RT 003 RW 06 Kelurahan Mustika Jaya, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi, tampaknya juga tidak satu suara.

Mayoritas memang menolak, tapi sebagian lagi juga tidak menolak. Mereka hanya ingin suasana yang damai. "Yah, gimana ya. Enggak (menolak) juga. Tapi saya pokoknya ingin yang aman-aman sajalah di sini," tutur seorang warga yang tinggal sekitar 25 meter dari lokasi lahan tersebut kepada Kompas.com, kemarin.

Ibu yang menjajakan kebutuhan sehari-hari ini menginginkan suasana sekitar tidak mencekam pada hari Minggu seperti biasanya. Bahkan, dia dan suaminya selalu menutup warungnya setiap hari Minggu tiba.

Sementara itu, warga lainnya, Yudi, yang tinggal persis di depan lahan kosong tersebut mengaku tidak setuju dengan rencana pembangunan gereja atau pelaksanaan ibadah di atas lahan seluas 2.000 meter persegi tersebut.

"Saya termasuk yang sangat menolak, apalagi ini di kampung ya. Kalau di kota sih boleh-boleh aja," katanya.

Yudi dan istrinya menolak karena menilai, kegiatan HKBP itu dapat berpengaruh buruk kepada budaya agama mayoritas yang terbangun di kampung itu kelak, terutama untuk anak dan cucu mereka.

Yudi mengaku khawatir jika anaknya yang kini masih balita kelak akan meniru ajaran HKBP. Menurutnya, hal ini jelas melenceng dari ajaran agama yang dia tanamkan bersama istri. Mereka bahkan bersiap pindah rumah jika akhirnya pembangunan gereja jadi dilaksanakan.
...more

Tuesday, September 14, 2010

Risty Rustarto Bantah Punya Skandal Asmara Dengan Freddy Numberi

Detik.com - Seorang wanita berinisial RR, disebut-sebut punya skandal asmara dengan Menteri Perhubungan Freddy Numberi. Walau belum jelas siapa wanita berinisal RR itu, namun sejumlah media telah menyebut kalau RR adalah seorang reporter televisi bernama Risty Rustarto. Kepada detikcom, Risty membantah keras semua kabar yang beredar itu.

Risty Rustarto menegaskan dirinya tidak memiliki hubungan spesial dengan menteri perhubungan Freddy Numberi. Risty menjelaskan semua isu yang beredar tentang dirinya dan Freddy tidak benar.

"Semua itu tidak benar. Ini pernyataan saya yang terakhir," tegas Risty kepada detikcom, Jumat (3/9/2010).

Risty menjelaskan sebagai reporter TV, dirinya sering bertemu dengan nara sumber. Maksud pertemuan tidak lebih dari hanya sekedar melakukan wawancara untuk keperluan pemberitaan media massa tempatnya bekerja.

"Sebagai pewawancara saya sering betemu narasumber," terang dia.

Lebih lanjut Risty pun membantah telah menerima barang-barang berharga dari Freddy. "Sudah saya jelaskan tadi. Semua isu itu tidak benar," tegas dia.

Risty meminta agar berita ini tidak diperpanjang lagi demi kebaikan semua. "Seiring dengan isu dan pemberitaan yang menyangkut Menteri Perhubungan, Bapak Freddy Numberi, saya minta tidak diperpanjang lagi," tutupnya.
...more

Inilah Kritik kepada Presiden Itu... (Pemimpin, Keberanian, dan Perubahan)

Kompas.com - Terdapat dua jenis pemimpin cerdas, yaitu pemimpin cerdas saja dan pemimpin cerdas yang bisa membawa perubahan.

Untuk menciptakan perubahan (dalam arti positif), tidak diperlukan pemimpin sangat cerdas sebab kadang kala kecerdasan justru dapat menghambat keberanian. Keberanian jadi satu faktor penting dalam kepemimpinan berkarakter, termasuk keberanian mengambil keputusan dan menghadapi risiko. Kepemimpinan berkarakter risk taker bertentangan dengan ciri-ciri kepemimpinan populis. Pemimpin populis tidak berani mengambil risiko, bekerja menggunakan uang, kekuasaan, dan politik populis atau pencitraan lain.

Indonesia sudah memiliki lima mantan presiden dan tiap presiden menghasilkan perubahannya sendiri-sendiri. Soekarno membawa perubahan besar bagi bangsa ini. Disusul Soeharto, Habibie, Gus Dur, dan Megawati.

Soekarno barangkali telah dilupakan orang, tetapi tidak dengan sebutan Proklamator. Soeharto dengan Bapak Pembangunan dan perbaikan kehidupan sosial ekonomi rakyat. Habibie dengan teknologinya. Gus Dur dengan pluralisme dan egaliterismenya. Megawati sebagai peletak dasar demokrasi, ratu demokrasi, karena dari lima mantan RI-1, ia yang mengakhiri masa jabatan tanpa kekisruhan. Yang lain, betapapun besar jasanya bagi bangsa dan negara, ada saja yang membuat mereka lengser secara tidak elegan.

Sayang, hingga presiden keenam (SBY), ada hal buruk yang tampaknya belum berubah, yaitu perilaku korup para elite negeri ini. Akankah korupsi jadi warisan abadi? Saatnya SBY menjawab. Slogan yang diusung dalam kampanye politik, isu ”Bersama Kita Bisa” (2004) dan ”Lanjutkan” (2009), seharusnya bisa diimplementasikan secara proporsional.

Artinya, apabila pemerintahan SBY berniat memberantas korupsi, seharusnya fiat justitia pereat mundus—hendaklah hukum ditegakkan—walaupun dunia harus binasa (Ferdinand I, 1503-1564). Bukan cukup memperkuat hukum (KPK, MK, Pengadilan Tipikor, KY, hingga Satgas Pemberantasan Mafia), korupsi pun hilang. Tepatnya, seolah-olah hilang. Realitasnya, hukum dengan segala perkuatannya di negara yang disebut Indonesia ini hanya mampu membuat berbagai ketentuan hukum, tetapi tak mampu menegakkan.

Quid leges sine moribus (Roma)—apa artinya hukum jika tak disertai moralitas? Apa artinya hukum dengan sedemikian banyak perkuatannya jika moral pejabatnya rendah, berakhlak buruk, dan bermental pencuri, pembohong, dan pemalas?

Keberanian

Meminjam teori Bill Newman tentang elemen penting kepemimpinan, yang membedakan seorang pemimpin sejati dengan seorang manajer biasa adalah keberanian (The 10 Law of Leadership). Keberanian harus didasarkan pada pandangan yang diyakini benar tanpa keraguan dan bersedia menerima risiko apa pun. Seorang pemimpin tanpa keberanian bukan pemimpin sejati. Keberanian dapat timbul dari komitmen visi dan bersandar penuh pada keyakinan atas kebenaran yang diperjuangkan.

Keberanian muncul dari kepribadian kuat, sementara keraguan datang dari kepribadian yang goyah. Kalau keberanian lebih mempertimbangkan aspek kepentingan keselamatan di luar diri pemimpin—kepentingan rakyat—keraguan lebih mementingkan aspek keselamatan diri pemimpin itu sendiri.

Korelasinya dengan keberanian memberantas korupsi, SBY yang dipilih lebih dari 60 persen rakyat kenyataannya masih memimpin seperti sebagaimana para pemimpin yang dulu pernah memimpinnya.

Memang, secara alamiah, individu atau organisasi umumnya akan bersikap konservatif atau tak ingin berubah ketika sedang berada di posisi puncak dan situasi menyenangkan. Namun, dalam konteks korupsi yang kian menggurita, tersisa pertanyaan, apakah SBY hingga 2014 mampu membawa negeri ini betul-betul terbebas dari korupsi?

Pertanyaan lebih substansial: apakah SBY tetap pada komitmen perubahan? Atau justru ide perubahan yang dicanangkan (2004) hanya tinggal slogan kampanye karena ketidaksiapan menerima risiko-risiko perubahan? Terakhir, apakah SBY dapat dipandang sebagai pemimpin yang memiliki tipe kepemimpinan konsisten dalam pengertian teguh dengan karakter dirinya, berani mengambil keputusan berisiko, atau justru menjalankan kepemimpinan populis dengan segala pencitraannya?

Indonesia perlu pemimpin visioner. Pemimpin dengan impian besar, berani membayar harga, dan efektif, dengan birokrasi yang lentur. Tidak ada pemimpin tanpa visi dan tidak ada visi tanpa kesadaran akan perubahan. Perubahan adalah hal tak terelakkan. Sebab, setiap individu, organisasi, dan bangsa yang tumbuh akan selalu ditandai oleh perubahan- perubahan signifikan. Di dunia ini telah lahir beberapa pemimpin negara yang berkarakter dan membawa perubahan bagi negerinya, berani mengambil keputusan berisiko demi menyejahterakan rakyatnya. Mereka adalah Presiden Evo Morales (Bolivia), Ahmadinejad (Iran), dan Hugo Chavez (Venezuela).

Indonesia harus bisa lebih baik. Oleh karena itu, semoga di sisa waktu kepemimpinannya—dengan jargon reformasi gelombang kedua—SBY bisa memberikan iluminasi (pencerahan), artinya pencanangan pemberantasan korupsi bukan sekadar retorika politik untuk menjaga komitmen dalam membangun citranya. Kita berharap, kasus BLBI, Lapindo, Bank Century, dan perilaku penyelenggara negara yang suka mencuri, berbohong, dan malas tidak akan menjadi warisan abadi negeri ini. Sekali lagi, seluruh rakyat Indonesia tetap berharap agar Presiden SBY bisa membawa perubahan signifikan bagi negeri ini.

Adjie Suradji, Anggota TNI AU
...more