Friday, December 28, 2012

Pasien Kritis, Ruang ICU Malah Dipakai "Shooting"

Kompas.com - Ruang ICU RSIA Harapan Kita yang seharusnya steril digunakan sebagai tempat shooting sinetron "Love in Paris" yang tayang di SCTV. Ruangan shooting tersebut bercampur dengan tempat perawatan medis anak yang sakit serius sehingga mengganggu kenyamanan pasien.

Kurnianto Ahmad Syaiful (47), orangtua Ayu Tria (9), pasien RSIA Harapan Kita, penderita leukemia sejak usia dua tahun, mengungkapkan agak terganggu dengan shooting tersebut. Ayu masuk rumah sakit karena diare yang cukup serius sehingga diharuskan masuk ke ruangan ICU rumah sakit.

"Semalam anak saya ngedrop jam setengah enam, kemudian saya bawa ke RSIA Harapan Kita sampai habis Maghrib mau Isya. Sampai RS langsung ditangani di UGD. Setelah dicek, ada pembuluh darah pecah. Dokternya nyaranin ke ICU. Sampai ICU agak sedikit kurang nyaman karena dalam ruangan di pakai shooting," kata Kurnianto kepada wartawan pada Kamis (27/12/2012).

Di dalam ruangan tersebut, kata dia, penjenguk harus menggunakan pakaian steril, sedangkan kru film masuk-keluar ruangan tanpa menggunakan pakaian steril.

Sekitar pukul 01.30 WIB, di luar ruangan, masih ada persiapan shooting, dari ruang UGD yang berada di lantai 1 sampai ke ruang pintu masuk ICU dan dipasang lampu sorot.

Kru film juga berlalu lalang di ruang Wijaya Kusuma sehingga pasien terganggu. Bahkan, penunggu pasien dialihkan ke pintu samping ruangan.

Kurnianto mengungkapkan, pukul 01.30, dia dipanggil dokter dan mengatakan anaknya sudah koma. Jantung di monitor sempat berhenti sampai pukul 02.30, kemudian dokter minta maaf karena tidak bisa menyelamatkan nyawa anak bungsunya tersebut.

"Waktu itu kru-kru film sudah pada tidur. Jam empat juga masih pada tidur, tetapi alat-alatnya belum dirapihin," kata Kurnianto.

Kala itu, ungkap Kurnianto, shooting film mengganggu kenyamanan istirahat pasien dan menyebabkan sulitnya akses masuk ruang ICU. Pasien pun tidak diberi tahu terlebih dahulu bahwa ruangan akan digunakan sebagai tempat shooting saat itu.

"Saya enggak dikasih tahu ataupun ada pemberitahuan terlebih dahulu kalau ada shooting," katanya.

Saat ini, Ayu Tria (9) telah dimakamkan di TPU Prumpung, Jakarta Timur.
...more

Polresta Bekasi Sesali Insiden Filadelfia

Kompas.com - Kepala Kepolisian Resor Bekasi Ajun Komisaris Besar Isnaini Ujianto menyesalkan insiden bentrokan warga Desa Jejalen Jaya dengan jemaat Gereja Huria Kristen Batak Protestan Filadelfia pada malam Natal, Senin (24/12/2012).

"Sebenarnya, kejadian tersebut dapat dihindari jika jemaat Filadelfia tidak memaksakan diri tetap beribadah di lokasi pembangunan gereja yang sudah disegel oleh pemerintah," ujarnya saat meninjau lokasi kejadian di Kecamatan Tambun Utara, Selasa (25/12/2012).

Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Bekasi sudah menyegel lokasi pembangunan Gereja HKBP Filadelfia Tambun Utara karena tidak mengantongi izin mendirikan bangunan (IMB).

"Pemda bahkan sudah menyiapkan tempat pengganti di gedung PGRI Tambun Selatan dan bangunan sekolah di Perumahan Graya Prima sebagai lokasi ibadah jemaat Filadelfia," katanya.

Meski sudah disiapkan tempat pengganti, kata dia, para jemaat tetap memaksakan diri untuk beribadah di lokasi pembangunan gereja yang berada di Kampung Jalen, RT 01 RW 09 Desa Jejalen Jaya, Tambun Utara, dengan alasan kebebasan memeluk agama.

Akibatnya, warga yang sejak dari awal menolak pembangunan gereja tersebut melakukan perlawanan, dan bahkan sempat terjadi bentrokan yang mengakibatkan penganiayaan salah satu warga.

"Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, aparat terpaksa mengevakuasi jemaat ke Polsek Tambun," katanya.

Isnaini menambahkan, sebagian besar jemaat gereja HKBP Filadelfia bukan merupakan warga Kabupaten Bekasi, tapi justru banyak dari luar daerah, seperti Jakarta dan Kota Bekasi.

"Sebelumya juga sudah ada kesepakatan antara warga dan jemaat HKBP Filadelfia, 30 Maret 2012. Isi kesepakatannya adalah jemaat HKBP tidak lagi menggunakan tempat yang disegel," kata Isnaini.
...more

Siswi SMU Pendukung Aceng Fikri: Nikah Siri Halal, Zina Haram!

Detik.com - Sekitar 300 massa pendukung Aceng Fikri akhirnya mendatangi kawasan Gedung DPRD Garut. Mereka datang untuk mendukung Bupati Aceng Fikri supaya tidak dipecat oleh DPRD. Dalam aksinya, pendukung Aceng membawa siswi SMA untuk berorasi.

Siswi SMA yang mengenakan seragam sekolah tersebut mendukung Bupati Aceng Fikri untuk melakukan nikah siri. Dia menjelaskan, nikah siri dihalalkan oleh agama.

"Nikah siri itu halal, yang haram itu zina," ucap siswi SMA itu disambut teriakan ratusan pendukung Aceng Fikri di Jalan Patriot, Garut, Jabar, Jumat (21/12/2012).

Selain itu, siswi SMA itu juga membangkitkan semangat massa pendukung Aceng Fikri dengan yel-yel. Siswi yang berkacamata itu terlihat menggelora berorasi di atas sebuah truk.

"Hidup Aceng Fikri! Hidup Aceng Fikri! Kita tetap dukung Bupati Aceng tetap jadi Bupati!" teriaknya yang disambut sorak-sorai demonstran lainnya.

Massa pendukung Aceng tersebut mendatangi lokasi gedung dewan sekitar pukul 14.30 WIB. Selain berorasi mereka juga menggelar shalawat meminta Bupati Aceng tidak dipecat oleh DPRD. Massa pendukung Aceng sendiri berasal dari organisasi GP Anshor.

Aksi ini dikawal sekitar 20 polisi dan dibatasi pagar berduri. Mereka akan bubar usai DPRD memutuskan hasil rapat paripurna.
...more

Kasdi Diusir Satpam karena Bersandal, MA Nilai Ada Salah Paham

Detik.com - Warga asal Demak, Jawa Tengah, Kasdi (51) tidak bisa masuk gedung Mahkamah Agung (MA) karena diusir satpam gara-gara memakai sandal dan tidak berkemeja. Padahal dirinya datang dari kampung dengan menjual ayam dan sepeda ontel kesayanganya untuk ongkos ke Jakarta guna menanyakan berkas perkara anaknya.

Atas pengusiran ini, MA mengatakan memang ada aturan-aturan perkantoran dan sebaiknya setiap pengunjung bisa menghormati lembaga.

"Artinya kita menghormati lembaga. Pada prinsipnya kita ada peraturan perkantoran," kata Kepala Bagian Hubungan Antar Lembaga MA, David Simanjuntak saat dihubungi detikcom, Jumat (14/12/2012).

David mengatakan tidak ada larangan masuk MA bagi pengunjung yang tidak memakai sepatu. Mereka bisa masuk melalui pintu samping, bukan pintu depan.

"Kalau lewat depan memang tidak boleh, yang pakai kalung (emas) panjang banyak, juga enggak bakal boleh masuk," ujar David.

Hanya saja menurut David, sebaiknya pengunjung bisa berpakain rapih karena memang ada ruangan atau daerah-daerah yang diharuskan bersepatu. Pada prinsipnya MA akan melayani semua pengunjung yang datang. Menurutnya mungkin ada salah persepsi dalam insiden pengusiran tersebut.

"Paling enggak rapih, kan ada area publik. Misalkan diantarkan ke Humas, itu boleh pakai sendal," ucapnya.

David mengaku baru mengetahui pristiwa ini dari wartawan. Dia akan melakukan koordinasi dengan bagian kemanan untuk meminta keterangan lebih lanjut.

"Nanti saya koordinasikan ke keamanan dulu. Bisa dilayani, pada prinsipnya enggak masalah," katanya.

Kasdi yang diusir dari gedung MA kemarin sore, akhirnya menginap di Kantor YLBHI. Dia bersama keluarganya menuju Jakarta ingin mempertanyakan memori kasasi anaknya yang tersangkut kasus narkoba.
...more

Monday, December 17, 2012

Lagi, 10 Orang Dicambuk di Meulaboh

Kompas.com - Pelaksanaan eksekusi cambuk bagi pelanggar syariat Islam di Meulaboh, hanya berhasil menghadirkan 10 terpidana. Selebihnya para terpidana tidak berhasil dihadirkan karena tidak berada di tempat saat akan dijemput petugas.

Kepala Kejaksaan Negeri Meulaboh, Mara Ongku Nasution mengatakan, pelaksanaan eksekusi cambuk tersebut telah diputuskan melalui ketetapan hukum oleh Makamah Syariah Meulaboh. Mahkamah Syariah Aceh Barat dalam beberapa kali persidangan telah menjatuhkan vonis 16 orang dihukum cambuk. Tapi, hanya 10 yang sempat dicambuk tadi.

"Terpidana lain, waktu petugas menjemput ke alamat mereka tidak ada di tempat. Mereka pergi, dan tidak berada di tempat, jadi hanya 10 orang saja yang bisa dicambuk. Kita kan tidak punya kewenangan untuk menahan mereka," ujar Mara Ongku.

Mereka yang dicambuk divonis melanggar Qanun Nomor 13 Tahun 2003 tentang maisir dan Qanun Nomor 14 Tahun 2003 tentang Khalwat (asusila). Mereka dicambuk oleh algojo dengan rotan antara enam hingga sembilan kali cambukan.

Kepala Satpol PP dan WH Aceh Barat, Jhon Aswir, mengatakan mereka yang dicambuk merupakan warga yang melanggar syariat Islam sejak 2009 lalu. Namun, baru sekarang ini bisa dilaksanakan eksekusi cambuk. 10 pelanggar yang dicambuk, adalah Yus (khalwat), Bus (khalwat), Tab (maisir), Ar (maisir), Sd (maisir), Di (maisir), Syn (maisir), Has (maisir) Muh (maisir) Suh (maisir).

Semantara enam pelanggar lainnya, tidak dapat dihadirkan saat eksekusi dilakukan, karena tidak berada di Kabupaten Aceh Barat. Bupati Aceh Barat, H. T. Alaidinsyah (Haji Tito), yang turut hadir pada proses eksekusi tersebut, mengatakan pemerintah konsisten dengan penerapan syariat Islam ini.
...more

Dianggap Sesat, Seorang Dosen Syahadat Lagi

Kompas.com - Seorang dosen Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh (Unimal) Lhokseumawe, Mirza Alfath (37), disyahadatkan kembali di Mapolres Lhokseumawe, Rabu (22/11) siang. Sebelumnya, Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) setempat menyatakan bahwa Mirza sesat dari ajaran Islam, sehingga perlu lagi mengucap syadahat.

Lahirnya rekom MPU Lhokseumawe bahwa Mirza sesat dari ajaran Islam dikaitkan dengan pernyataan-pernyataan dia di akun Facebook-nya yang terkesan merendahkan Islam, di samping terlalu mengagungkan rasionalitas serta tindakan Yahudi atas Palestina.

Persoalan ini mencuat, bermula dari insiden di rumah Mirza Alfaths di Keude Aceh, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe, yang dilempari batu oleh sekitar 20 anak-anak, Selasa (20/11) selepas magrib.

Aksi pelemparan itu diduga kuat terpicu oleh komentar Mirza di Facebook yang mengagung-agungkan Yahudi dan menghina Islam, sebagaimana dipersoalkan Teuku Zulkhairi MA, Ketua Depertemen Riset Rabithah Thaliban Aceh (RTA) dalam bentuk surat pembaca di Serambi edisi 20 November 2012 pada kolom Droe Keu Droe.

Malam itu, rumah Mirza yang baru dia bangun sedang kosong. Dia bersama keluarganya memang sering pulang ke rumah mertua yang juga bermukim di kawasan Keude Aceh, Lhokseumawe. Akibat dilempari, kaca jendela ruang tamu dan kamar tidur depan pecah.

Beberapa menit setelah rumah Mirza dilempari anak-anak usia SD dan SMP, polisi pun tiba di lokasi, langsung mengamankan rumah itu. Police line dipasang mengitari rumah Mirza.

Saat polisi tiba, masyarakat yang mendatang rumah Mirza makin ramai. Terdengar karut-marut warga terhadap Mirza, meski ia tak di rumah. Namun, berkat pendekatan persuasif pihak kepolisian dan para tokoh masyarakat setempat, akhirnya sekitar pukul 20.30 WIB warga yang bergerombol di depan rumah Mirza, membubarkan diri.

“Menghindari hal-hal yang tak diinginkan pascainsiden itu, Mirza bersama istrinya langsung kami amankan ke mapolres,” ujar Kapolres Lhokseumawe, AKBP Kukuh Santoso, melalui Kasat Reskrim AKP Supriadi MH, Rabu (21/11/2012).

Pascainsiden pelemparan batu tersebut, kata Supriadi, kondisi tetap stabil dan aman. Ini tidak terlepas dari dukungan yang diberikan masyarakat di Desa Keude Aceh yang ingin masalah itu diselesaikan sesuai prosedur, bukan dengan main hakim sendiri.

“Atas sikap damai yang diperlihatkan masyarakat sejak malam kejadian, membuat saya kagum dan bangga kepada masyarakat Keude Aceh,” demikian Kasat Reskrim.

Sementara itu, di Mapolres Lhokseumawe kemarin, Mirza “disidang” MPU Lhokseumawe atas pemikirannya terhadap Islam dan Alquran selama 3,5 jam (sejak pukul 08.30-12.00 WIB).

Ketua MPU Lhokseumawe, Tgk Asnawi, menjelaskan, dalam pertemuan tersebut Mirza berterus terang bahwa akun Facebook tersebut adalah miliknya. Berdasarkan pengakuan tersebut dan setelah MPU mempelajari isi Facebook-nya, maka ditarik kesimpulan bahwa Mirza telah sesat dari ajaran Islam.

Didasari atas kesimpulan itu, sebut Tgk Asnawi, Mirza pun mengaku telah keliru dan ia minta maaf. “Setelah meminta maaf, dia pun bersyahadat di hadapan kami,” ucap Tgk Asnawi.

Setelah rekomendasi MPU keluar, kemudian pada pukul 15.00 WIB dilakukan pertemuan antara MPU, Majelis Adat Aceh (MAA), Muspika Banda Sakti, dan aparat Desa Keude Aceh dan Simpang IV yang difasiliatsi pihak kepolisian. Pertemuan di aula Mapolres Lhokseumawe ini melahirkan sejumlah rekomendasi.

Setelah ada kesepakatan itu, Mirza pun dihadirkan dalam ruang pertemuan pada pukul 17.00 WIB. Dia mengaku siap menandatangani seluruh butir kesepakatan itu.

Pertemuan akhirnya dihentikan sejenak, karena masuk jadwal shalat Magrib. Setelah itu Mirza membacakan poin-poin kesepakatan, lalu ia kembali bersyahadat. Dilanjutkan dengan penandatanganan surat pernyataan yang diikuti seluruh perwakilan yang hadir, kecuali polisi.

Dalam kesepakatan itu dimuat klausul bahwa Mirza harus minta maaf secara terbuka di Masjid Islamic Center Lhokseumawe. “Kapan waktunya dia harus minta maaf di Masjid Islamic Center ataupun permohonan maaf secara resmi melalui media massa sesuai hasil kesepakatan, akan didiskusikan kembali,” ujar Wakil Ketua MPU Lhokseumawe, Tgk H Abu Bakar Ismail.

Informasi terakhir diterima Serambi, untuk sementara hingga tadi malam Mirza masih diamankan pihak kepolisian. Dekan Fakultas Hukum Unimal, Sumiadi, menambahkan, sejak awal sampai perkembangan terakhir masalah yang melibatkan Mirza ini, proses akademik dan darma perguruan tinggi lainnya di FH Unimal berjalan normal.

“Di kampus tidak ada yang terpengaruh atau mengikuti pemikiran saudara Mirza,” tulis Sumiadi dalam suratnya ke Biro Serambi Indonesia di Lhokseumawe, Kamis kemarin.
...more

PPP: Punya 4 Istri Oke, tapi Nikah 4 Hari Aneh

Hasrul Azwar
Kompas.com - Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) angkat bicara soal pernikahan kilat yang dilakukan Bupati Garut Aceng HM Fikri. Ketua Fraksi PPP Hasrul Azwar bahkan menyebut Aceng sebagai manusia langka karena melakukan tindakan kontroversial tanpa mempertimbangkan dirinya sebagai kepala daerah.

"Aceng itu manusia langka. Harusnya tidak ada alasan bagi tokoh publik, seperti bupati/kepala daerah, yang kemudian menjadi sebuah tindakan yang dibenarkan," kata Hasrul, Rabu (12/12/2012) di kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta.

Hasrul meminta agar sanksi sosial bisa memberikan hukuman kepada Aceng. Ia menilai sikap Aceng yang menikahi Fani Oktora (18) selama empat hari sebagai perilaku yang menyimpang dari kaidah sosial dan budaya. Hasrul menuturkan, jika memiliki empat istri itu wajar, tetapi menjadi ganjil jika menikahi istri hanya dalam waktu empat hari.

"Kalau nikah sampai punya istri empat itu oke, tapi kalau nikah hanya empat hari itu baru aneh," kata Hasrul.

Aceng menikahi Fani pada 16 Juli 2012 dan menceraikannya melalui pesan singkat atau SMS empat hari kemudian. Sikap itu menuai protes dari berbagai kalangan. Sebagai kepala daerah, tindakan Aceng dianggap tidak pantas dan melanggar aturan hukum. Ia dituduh melanggar Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak karena menikah dengan gadis di bawah umur dan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perdagangan Manusia karena menjanjikan imbalan tertentu untuk mau dinikahi.

Menanggapi tudingan miring itu, Aceng bersikeras tidak menyalahi aturan saat menikah siri dengan Fani. Ia justru menganggap kasus ini sengaja diembuskan lawan politik guna mencemarkan nama baiknya. "Masalah ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan sejak 16 Agustus 2012 dengan surat kesepakatan di atas meterai dengan kompensasi nominal tertentu. Mungkin ada pihak yang mau menghancurkan nama baik saya jelang Pemilihan Bupati Garut 2013 nanti," kata Aceng saat melakukan jumpa pers di Garut, Rabu (28/11/2012).
...more

Empat Gubernur Tak Hadir, Presiden Marah

Kompas.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono marah atas ketidakhadiran empat kepala daerah ketika acara penyerahan daftar isian pelaksana anggaran (DIPA) tahun anggaran 2013 di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/12/2012) sore. Dalam acara itu, Presiden menyerahkan DIPA kepada seluruh kepala daerah. Awalnya, penyerahan DIPA berjalan lancar. Namun, raut wajah Presiden berubah marah ketika menyerahkan DIPA untuk empat provinsi, yakni Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Lampung, dan Kepulauan Riau.

Pembawa acara menyebut keempat provinsi itu diwakilkan wakil gubernur. Sebelum menyerahkan DIPA, Presiden tampak berbincang dengan wakil gubernur dengan wajah marah. Tak jelas apa yang ditanyakan Presiden dan apa yang dijawab wakil gubernur.

Sebelum memberikan arahan untuk kepala daerah, Presiden meminta Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi untuk menertibkan ketidakhadiran tersebut.

"Kalau sakit, bisa diterima, tetapi kalau ada acara di provinsinya dan kemudian tidak datang, saya tidak bisa terima. Biasakan tertib, kita saling hormat-menghormati karena semua bertanggung jawab kepada rakyat. Ini urusan pembangunan, urusan anggaran, sesuatu yang sangat penting," kata Presiden.

Seusai acara, Gamawan mengatakan, Presiden memang sempat menegur kepala daerah yang tak hadir ketika penyerahan DIPA tahun 2013. Gamawan tak tahu alasan ketidakhadiran Gubernur Sumsel Alex Noerdin, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, dan Gubernur Lampung Sjachroedin ZP.

Gamawan hanya tahu ketidakhadiran Gubernur Kepri Muhammad Sani lantaran habis menjalani operasi pada bagian lehernya di Jerman.

"Itu yang mau saya cek wakil gubernurnya," kata dia.

Menurut Gamawan, pihaknya sudah menyampaikan agar penerimaan DIPA itu tidak diwakilkan. "Pak gubernur kan sering kecewa karena waktu mengundang bupati tidak datang. Mestinya beliau menunjukkan di sini (Istana) beliau hadir," kata Gamawan.
...more

Thursday, December 13, 2012

Keluar Rp 250 Juta Nikah 1 malam, Bupati Aceng: Nidurin Artis Saja Tidak Segitu

Detik.com - Polemik pernikahan siri Bupati Garut Aceng HM Fikri dengan Fany Octora (18) masih ramai digunjingkan banyak orang. Fany mengaku kalau Aceng meminta kembali uang dan pemberian darinya. Apa kata Aceng?

"Saya sudah keluar uang hampir habis Rp 250 juta, hanya nidurin satu malam. Nidurin artis saja tidak harga segitu," kata Aceng kepada majalah detik, Sabtu (1/12/2012).

Bupati Garut itu menduga kasus pernikahan kilatnya menjadi ramai sekarang karena dipolitisasi. "Ada yang bermain, ada yang memanfaatkan masalah ini," ujarnya.

Bagi Aceng, perceraiannya merupakan hal yang wajar. Menikah bak perkara perdata seperti jual beli yang bisa dikembalikan bila barang tidak sesuai dengan yang dijanjikan.

"Pas saya beli ternyata 'lho, tidak sesuai speknya,' ya nggak apa-apa dikembalikan," kata Aceng.

Sebagai Mas Kawin, Aceng memberikan emas (senilai) Rp 2 juta, sama uang tunai Rp 100 juta tanda penghormatan. Rencana umrah bersama Fany sudah dirajut setelah pernikahan, tetapi semua itu tinggal kenangan karena Aceng malah menceraikan Fany yang baru dinikahinya selama 4 hari.
...more

FPI bubarkan kontes waria di Jakarta

Ilustrasi
Merdeka.com - Ajang kontes pemilihan Miss Waria yang digelar di Nyi Ageng Tirtayasa di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan dibubarkan paksa oleh Front Pembela Islam (FPI). Alasan pembubaran acara yang dihadiri 800 waria tersebut karena mereka tidak memiliki izin acara tersebut.

Dihubungi secara terpisah, Ketua DPP FPI DKI, Habib Alim Alatas membenarkan hal tersebut. Salim mengatakan saat mendatangi lokasi pemilihan ternyata didapati acara tersebut tidak mengantongi izin dari kepolisian dan pengelola gedung tidak mengetahui acara itu.

"Kemudian kami pulang, tetapi tenyata acaranya tetap jalan dan pukul 18.00 WIB langsung kami bubarin. Kami sempat ada komunikasi, mereka bilang katanya cuma acara makan-makan. Tapi ternyata ada agenda itu (miss waria). Mereka kabur kocar-kacir saat dibubarin," ujar Salim, Senin (3/12).

Salim menambahkan, saat membubarkan pihaknya didampingi oleh kepolisian. Dari FPI membawa 10 laskar dan saat ini sudah kondusif, mereka juga tidak ada perlawanan.

"Pokok intinya, kami menolak kontes waria, negara mau dibikin apa kalo begitu," tambahnya dia.

Sementara itu, Kepala Bagian Operasi Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Yossi Prihambodo membenarkan bahwa acara tersebut memang tidak ada izin dan dirinya membantah jika acara tersebut mendapatkan penolakan dari instansi tertentu.

"Nggak ada izinnya karena nggak direkomendasiin kok dari pemda dan memang acaranya nggak jadi digelar," imbuhnya.
...more

Friday, December 07, 2012

DPR Serahkan Bantuan Sejuta Dollar AS ke Palestina

Luthfi Hassan Ishaq
Kompas.com - Komisi I DPR RI memberikan bantuan materi dengan total lebih dari satu juta dollar Amerika Serikat atau hampir Rp 12 miliar kepada rakyat Palestina dalam kunjungan mereka ke Jalur Gaza, Senin (26/11/2012).

"Kedatangan Komisi I untuk menunjukkan empati terhadap rakyat Palestina serta memantau sejauh mana perkembangan situasi di sana," ujar anggota Komisi I DPR RI Luthfi Hassan Ishaq, Minggu (2/12/2012) di Bekasi.

Menurut Luthfi, bantuan tersebut terbagi atas dua termin. Bantuan sebesar 750.000 dollar AS pada termin pertama telah diserahkan dan bantuan 500.000 dollar AS pada termin berikutnya masih bergulir.

Luthfi mengatakan, bantuan itu diserahkan langsung kepada pemerintah Palestina oleh sejumlah perwakilan Komisi I, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), dan 12 personel dari lima lembaga kemanusiaan Indonesia. "Saya sendiri sempat mengatur pemberangkatan untuk bertemu Perdana Menteri Palestina. Tapi perjalanan saya hanya sampai Mesir dan kembali ke Indonesia karena ada kepentingan mendadak," katanya.

Luthfi mengapresiasi hak yang diberikan negara internasional untuk menjadikan Palestina hadir di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai pengamat non-anggota. Ini menunjukkan pengakuan PBB terhadap Palestina sebagai negara meskipun belum merdeka. Ia menambahkan, hingga kini Israel masih menduduki wilayah Tepi Barat dengan mendirikan sejumlah posko militer. "Di Gaza sudah tidak ada Israel, tapi masih berlaku embargo. Masyarakat hanya bisa keluar masuk sedikit dari Mesir," ujarnya.

Kunjungan 12 orang anggota Komisi I DPR RI ke Palestina itu sempat menuai kontroversi. Di dalam rencana perjalanan, rombongan Komisi I terlebih dulu akan berkunjung ke Kairo, Mesir. Di sana, tim akan bertemu dengan Perdana Menteri Mesir dan Komisi Luar Negeri Parlemen Mesir. Kunjungan ke Mesir dilakukan karena negara itu dinilai memiliki peran yang semakin penting dalam mencari solusi konflik Palestina-Israel.

Dari Kairo, rombongan ini akan menuju Gaza dan direncanakan bertemu langsung dengan Perdana Menteri Palestina Ismail Haniyya. Di Gaza, Komisi I akan mengunjungi rumah sakit bantuan rakyat Indonesia dan akan menyerahkan bantuan dana. Selanjutnya, rombongan Komisi I juga akan bertolak ke Amman, Yordania untuk bertemu dengan Duta Besar RI di Amman yang juga membawahi Palestina untuk mengonfirmasi rencana pemerintah membuka kantor perwakilan RI di Palestina.
...more

FPI Sulsel Demo Peringatan Asyura Kelompok Syiah di Makassar

Ilustrasi
Detik.com - Sekitar seratus anggota Front Pembela Islam (FPI) Sulawesi Selatan mendatangi gedung Graha Pena, di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Jumat (23/11/2012) sekitar pukul 22.30 WITA malam tadi. Massa FPI mencoba membubarkan peringatan Asyura yang diselenggarakan salah satu kelompok Syiah di Makassar.

Peringatan Asyura yang diselenggarakan Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) untuk memeringati gugurnya cucu Nabi Muhammad, Imam Husein Bin Ali yang tewas di Karbala pada 10 Muharram di abad pertama tahun hijriyah. Peringatan itu menghadirkan pentolan IJABI, Prof Jalaluddin Rakhmat.

Untungnya, aksi massa FPI Sulsel yang hendak merangsek masuk ke lantai II Graha Pena berhasil dihalau oleh seratusan anggota Polsek Panakukang dan Satuan Brimob Polda Sulsel yang bersenjata lengkap. Sempat terjadi insiden saling lempar antara massa FPI dan kelompok Syiah, namun berhasil diredam oleh aparat.

Massa FPI yang datang tak diundang dalam peringatan Asyura ini yang merasa emosi dengan hadangan aparat keamanan kemudian merusak baliho-baliho milik kelompok Syiah yang dipajang di areal parkiran depan Graha Pena.

Setelah diberi pengertian oleh aparat, akhirnya massa FPI Sulsel memilih membubarkan diri dan kembali ke markasnya, di jalan Sungai Limboto, Makassar. Tidak ada anggota FPI yang diamankan dalam peristiwa ini.
...more

FPI Ajak Polisi Berjihad Perangi Israel

Detik.com - Massa pengunjuk rasa berangsur membubarkan diri dari Kantor Kedutaan Besar AS, Jakarta. Sebelum meninggalkan lokasi, orator dari Front Pembela Islam (FPI) sempat menyebarkan formulir ajakan berjihad ke Palestina termasuk kepada pasukan polisi yang berjaga mengamankan aksi mereka.

"Siapa pun yang ingin berjuang di jalan Allah, isi formulir itu. Mari kita berjihad untuk membantu Palestina melawan Israel. Beri juga formulir itu kepada para polisi. Biar mereka juga berjihad dan mati di jalan Allah," ujar orator tersebut di depan Kedubes AS di Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (23/11/2012).

Sang orator mengecam tindakan pemerintah Indonesia yang tidak menerjunkan kekuatannya ke Palestina. Orator tersebut menilai Indonesia memiliki kekuatan yang sangat besar namun pemerintahnya tidak bernyali.

"Nanti kalau Habib Rizieq Alshihab jadi Presiden NKRI Syariah, baru tentara dan polisi dikerahkan ke Palestina," teriak orator tersebut.

Tidak hanya itu, sebelum Ketua Umum FPI Habib Rizieq Shihab berorasi, salah satu peserta aksi menyindir media massa yang meliput di lokasi. "Mereka (media) kecele. Kita ini unjuk rasa tertib. Padahal para wartawan berharap aksi kita chaos. Mari ketawa saudara-saudara," ujar peserta tersebut di atas mobil pick up dengan 4 megaphone.

Bubarnya massa sendiri mengarah ke Thamrin, Tanah Abang, dan Tugu Tani menggunakan mobil, motor, dan bus, serta kendaraan umum. Massa meninggalkan lokasi dengan tertib dan lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Selatan telah dibuka kembali.
...more

Saturday, December 01, 2012

Tetap Buka, KFC Digeruduk Puluhan Santri

Kompas.com - Puluhan santri mendatangi lagi restoran siap saji KFC di Mal Plaza Asia, Jalan HZ Mustofa Tasikmalaya, Kamis (22/11/2012) sore. Kedatangan para santri ini karena menduga, restoran simbol Amerika Serikat itu buka kembali dibuka.

Padahal sebelumnya para santri saat berunjukrasa mengecam agersi Israel ke Palestina, Rabu kemarin, meminta restoran ini ditutup selama tiga hari. Bahkan penutupan tersebut berdasarkan perjanjian di atas kertas yang disepakati kedua belah pihak.

Kedatangan santri tersebut sontak membuat KFC menutup lagi tempatnya. Pengunjung yang tengah makan pun membubarkan diri. Aksi para santri ini mendapatkan penjagaan ketat petugas dari Polres Tasikmalaya Kota. "Kami datang ke sini untuk menutup lagi KFC ini karena masih buka," ujar salah seorang santri yang tengah berjaga di depan restoran tersebut.

Duty Manager KFC HZ Mustofa Tasikmalaya Popi Purnama mengatakan, pihaknya nekat membuka tokonya atas seizin pengelola gedung yang menyatakan kalau buka pun akan aman. Padahal, pihaknya hari ini sampai dua hari ke depan berencana tidak buka.

"Kami tak keberatan kalau tidak buka selama tiga hari. Ini hanya salah paham saja. Saya mendapat kabar pukul sebelas siang untuk membuka toko oleh pengelola gedung. Katanya aman kok gak akan ada apa-apa. Eh, malah kayak gini jadinya. Jadi saya tutup lagi tokonya," jelas Popi, saat akan pulang setelah menutup tokonya.

Sementara, saat akan dikonfirmasi dengan mendatangi kantor pengelola gedung Plaza Asia, salah seorang pegawainya mengaku belum bisa memberikan keterangan terkait penutupan lagi KFC. "Wah, jam segini tidak bisa pak, sudah mau pada pulang, maaf yah," kata salah seorang petugas kepada wartawan.

Diberitakan sebelumnya, restoran KFC dan McDonalds di Jalan HZ Mustofa Tasikmalaya dipaksa tutup oleh ribuan santri yang berunjuk rasa mengecam agresi militer Israel terhadap Palestina. Pendemo menuding restoras simbol Amerika Serikat itu sebagai antek Israel. Sampai berita ini diturunkan, restoran KFC masih mendapatkan penjagaan polisi. Pintu masuknya digembok dengan rantai besi dan ditempel kertas segel oleh santri.
...more

Mahasiswa Surabaya: Boikot Produk Israel!

Kompas.com - Aksi protes atas serangan Zionis Israel terhadap warga Palestina di Gaza terus bergulir. Di Surabaya, mahasiswa menyerukan masyarakat Indonesia untuk memboikot produk Isreal serta mendesak PBB memutus keanggotaan Israel karena dinilai telah melakukan pelanggaran HAM.

Desakan itu disampaikan puluhan mahasiswa asal Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jatim saat menggelar aksi di depan Gedung Negara Grahadi, Kamis (22/11/2012). Dalam aksinya, selain membentangkan poster berisi kecaman, mahasiswa juga membakar bendera Israel.

Salah satu koordinator aksi, Arif, dalam orasinya mengatakan, Israel telah melakukan pelanggaran HAM berat karena melakukan penyerangan terhadap warga yang tidak berdosa di kawasan Gaza, Palestina. ''Ini sudah masuk pelanggaran HAM berat, PBB harus tegas mengeluarkan Israel dari keanggotaannya,'' tutur Arif.

Indonesia sebagai negara yang dinilai cukup berpengaruh diminta mampu menyerukan kepada negara-negara khususnya yang tergabung dalam OKI untuk mengembargo Israel. ''Kami juga menyerukan kepada semua warga negara Indonesia juga memboikot semua produk Israel yang beredar di Indonesia,'' ujarnya.

Hingga Minggu (18/11/2012),  lebih dari 90 kali negara Israel menyerang Gaza. Tercatat,  sekitar 140  warga sipil tewas, lebih dari 300 warga terluka. Korban tewas di antaranya anak-anak dan ibu-ibu.  Korban kemungkinan akan terus bertambah lagi jika serangan terus berlanjut.
...more

Mesum di Rumah Kos, 5 Pemuda Diringkus Satpol PP

Kompas.com - Menindaklanjuti laporan masyarakat yang mulai merasa resah dengan menjamurnya rumah kos di beberapa titik di Kolaka, Sulawesi Tenggara, membuat Satpol PP setempat mengambil tindakan yang tegas.

Pada Jumat (23/11/2012) dini hari, petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kolaka merazia beberapa rumah kos yang diduga menjadi tempat prostitusi di dalamnya.

Dalam razia yang digelar pukul 00.00 Wita hingga pukul 03.00 Wita tadi, Satpol PP membekuk lima pemuda-pemudi yang berbuat mesum di dalam kamar kos masing-masing. Mereka yang tertangkap adalah LN (17), MD (23), TH (27), AN (20), dan ML (17).

Kasi Ops Pol PP Kolaka, Masrawi, mengatakan tingkah, laku mereka meresahkan warga karena menggunakan rumah kos itu sebagai tempat mesum.

"Makanya, kita tindak dengan cara gelar razia ini. Langkah kami selanjutnya akan menghubungi orangtua masing-masing dari anak itu, apakah akan kami titip di Dinas Sosial untuk pembinaan atau kita nikahkan saja agar tidak berbuat mesum lagi," ungkapnya, Jumat (23/11/2012).

Masrawi menambahkan, yang kerap dikeluhkan warga adalah rumah kos itu berlokasi di dekat sekolah atau kampus.

"Seperti yang kita sisir ini malam adalah rumah kos yang di dekat kampus dan sekolah-sekolah. Memang sangat rawan karena sebagian rumah kos itu tidak ada pengawasan yang dilakukan oleh pemilik dan posisi rumahnya juga terbuka tanpa ada pagar pelindung. Inilah yang membuat mudah para penghuninya untuk berbuat mesum," tambahnya.

Saat ini pihak dari Satpol PP akan memperketat pengawasan terhadap rumah kos seiring dengan banyaknya laporan warga.

Sementara itu, salah satu warga yang terbangun pada saat razia digelar mengatakan, para penghuni kos tersebut sering berisik meskipun sudah malam. "Pasti ada suara laki-laki yang menemani. Kami juga tidak menegur karena bukan bapak kosnya. Cocok mi yang dilakukan Pol PP ini. Razia saja itu anak-anak yang berbuat mesum," tutup Harun, warga sekitar Universitas 19 November Kolaka.
...more

Demo Anti-Israel, McD dan KFC Ditutup Paksa

Kompas.com - Ribuan santri dari Pondok Pesantren Miftahul Huda, Tasikmalaya, yang berunjuk rasa mengecam agresi militer Israel ke Palestina, mendatangi dan meminta restoran makan siap saji asal Amerika Serikat di Tasikmalaya ditutup. Kedatangan para santri membuat restoran siap saji McDonald's dan KFC di Jalan HZ Mustofa tutup, Rabu (21/11/2012) siang.

Aksi itu merupakan rangkaian unjuk rasa para santri mengecam serangan Israel ke Palestina. Sebelumnya, demonstran berkumpul di kawasan Tugu Adipura Tasikmalaya sembari diguyur hujan. Massa pun berjalan kaki menuju Jalan HZ Mustofa dan meminta restoran siap saji asal Amerika Serikat di kawasan itu ditutup. Sontak pengunjung restoran yang tengah makan pun membubarkan diri.

"Ini bentuk solidaritas kami terhadap jatuhnya korban muslim di Palestina oleh Israel. Kami minta toko asal Amerika ini tutup selama tiga hari," terang salah satu koordinator aksi, Hj Daliah Mutiara Affandi.

Jika tuntutan pendemo tidak direalisasikan, kata Daliah, pihaknya akan mendatangkan massa lebih banyak lagi. Mereka menyatakan menutup dua restoran siap saji itu karena menjadi salah satu antek Amerika Serikat.

"Kami hanya menunjukkan kepedulian terhadap Palestina," tandas Daliah.

Akibat aksi para santri ini, Jalan HZ Mustofa macet total. Sebab, pengunjuk rasa berjalan kaki sepanjang jalan kawasan bisnis itu sembari meneriakkan protes terhadap Israel. Aksi ini dikawal petugas dari Polres Tasikmalaya Kota.
...more

Thursday, November 22, 2012

Massa HTI Desak Pengiriman Tentara ke Gaza Palestina

Detik.com - Sekitar 500 orang dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menggelar unjuk rasa di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (21/11/2012). Mereka mengutuk keras serangan Israel ke Jalur Gaza Palestina.

Massa pun mendesak negara-negara muslim di dunia, khususnya Indonesia untuk segera mengirimkan tentara ke Israel. Dalam aksinya, pedemo yang didominasi mengenakan pakaian serba hitam ini membawa puluhan poster, spanduk dan bendera HTI.

"Korban serangan Israel terus bertambah. Sebagian di antaranya bahkan wanita dan anak-anak. Tapi sejauh ini belum terlihat ada upaya nyata dari dunia Islam untuk menghentikan agresi itu," ujar Humas HTI Jabar Luthfi Afandi saat ditemui disela-sela aksi.

Menurutnya, sikap yang dilakukan pemimpin negara Islam hanya sekadar retorika seperti pernyataan mengutuk atau pengiriman bantuan berupa bahan makanan dan obat-obatan.

"Seperti yang sudah-sudah, biasanya belum tentu bisa masuk lancar ke Gaza karena terhambat di perbatasan atau sengaja dihalangi Israel. Akibatnya, korban tidak segera mendapat bantuan sebagaimana mestinya sementara korban terus bertambah," tuturnya.

Dengan kondisi seperti itu, HTI mendesak agar para kepala negara muslim di dunia termasuk Indonesia untuk segera mengirimkan tentara ke Gaza. Hanya dengan cara itu saja Gaza bisa dilindungi sekaligus menghentikan serangan Israel.

"Obama yang baru saja terpilih kembali mendukung serangan Israel tersebut dengan mengatakan itu serangan balasan dan membela diri. Sementara itu penguasa muslim egois dan pengecut. Segera kirim tentara untuk mengusir Israel," tutur Luthfi.

Sebagai negara muslim terbesar, Indonesia didesak mengambil sikap sebagai pemrakarsa pengiriman tentara ke Gaza.

Aksi ini berlangsung tertib. Massa perempuan dan pria dipisahkan, hadir mobil bak terbuka sebagai tempat orasi berada di antaranya. Para pedemo beraksi berjejer disisi jalan menghadap ke badan jalan sambil membentangkan poster dan spanduk.

Sejumlah tulisan dalam poster dan spanduk diantaranya 'Kirim tentara muslim jihad ke Gaza', 'Khilafah akan melenyapkan Israel', 'Wahai Penguasa Muslim Jangan Hanya Mengecam, Serukan Jihad Gaza Segera!', 'Hukum Mati Obama = Netanyahu = Penjagal Muslim!' dan 'Mengutuk Pembantaian Israel terhadap Muslim Gaza Palestina'.

Aksi dijaga seratusan polisi ini tidak membuat arus lalu lintas di Jalan Diponegoro terganggu.
...more

Tuesday, November 20, 2012

Dinas Pariwisata Kelabakan dan Mengakui Salah

Sunrice
Detik.com - Kekeliruan penulisan tagline "Sunrise of Java" pada brosur peta wisata Banyuwangi membuat Dinas Pariwisata (Dispar) Banyuwangi kelabakan. Dinas mengakui adanya kekeliruan fatal tersebut.

Kepala Dispar Banyuwangi Suprayogi mengatakan, pihaknya merasa kecolongan dengan brosur peta wisata yang salah tersebut. Dikatakan Suprayogi, brosur yang terlanjur menyebar ke tangan para wisatawan itu adalah brosur usang.

"Iya mas, itu memang salah," katanya saat mengkonfirmasi ke detiksurabaya.com via seluler, Jumat (16/11/2012).

Untuk itu Dispar akan menyetop brosur yang sempat menjadi bahan tertawaan wisatawan tersebut. Selain itu, brosur yang terlanjur menyebar akan ditarik kembali. Bahkan Dispar akan melakukan sweeping dan menggantinya dengan brosur baru.

"Kita stop dan akan kita tarik," urainya dengan nada kesal.

Sebelumnya, di brosur peta wisata Banyuwangi terdapat kekeliruan penulisan tagline. Brosur yang diterbitkan Banyuwangi Regency Culture and Tourism Service yang beralamatkan di Jalan A Yani 78 itu menulis tagline 'Welcome to Banyuwangi Sunrice of Java'.

Kata 'Sunrice' seharusnya ditulis 'Sunrise' yang artinya matahari terbit. Entah bagaimana, brosur untuk guide wisatawan ini bisa lolos sensor meski ada kesalahan yang cukup mengganggu.

Apalagi Bupati Abdullah Azwar Anas tengah giat-giatnya mempromosikan potensi wisata ecotourism Banyuwangi ke dunia internasional maupun nasional. Semestinya dinas pariwisata setempat harus meneliti brosur yang menjadi ujung tombak pariwisata ini.

"Ini kan menggelikan, tagline brosur ada kesalahan. Apalagi brosur sudah menyebar di tangan wisatawan," kata Budi, wisatawan asal Surabaya.
...more

Ini Ajaran yang Picu Bentrokan dengan 3 Korban Tewas di Bireuen

Detik.com - Bentrokan di Bireuen, Aceh, diduga dipicu aliran sesat. Tengku Aiyub Syahkuban (47), sang pemimpin aliran itu mengajarkan empat hal yang dinilai salah kaprah, mulai dari tidak sempurnanya Al-quran hingga ibadah di tempat tanpa penerangan.

"Aiyub mengajarkan Al-quran bukan kitab yang sempurna. Kedua, salat Jumat tidak wajib bagi muslim laki-laki," kata warga Desa Naseu, Kecamatan Pandrah, Syukri (42), kepada detikcom di RSUD Fauziah Bireuen, Sabtu (17/11/2012).

Syukri merupakan salah satu korban dalam bentrokan tersebut. Ia terluka di leher, sikut, dan tangan kiri akibat sabetan senjata tajam.

Aiyub, lanjut Syukri, juga mengajarkan hubungan intim di luar nikah dibenarkan. Terakhir ia mengajarkan ibadah diharuskan dalam gelap gulita alias tanpa penerangan.

Kapolres Bireuen AKBP Yuri Karsono yang ditemui detikcom di lokasi kejadian membenarkan ajaran itu. Sebelumnya, Aiyub pernah dibawa ke Majelis Permusyawaratan Umat (MPU) dan diminta tidak menyebarkan ajaran tersebut.

"Tapi oleh warga dilaporkan, dia (Aiyub) masih menyebarkan ajaran itu hingga saat ini," katanya.

Bentrokan terjadi sekitar pukul 22.30 WIB, Jumat (16/11/2012). Ratusan orang mendatangi rumah Aiyub di Desa Jambo Dalam, Kecamatan Plimbang, Bireuen. Saat warga sampai di lokasi, rumah Aiyub dalam kondisi mati lampu. Diperkirakan, Aiyub dan pengikutnya tengah beribadah.

Namun dalam keadaan gelap, warga tiba-tiba diserang sekelompok orang. Mereka pun lari kocar-kacir. Tidak lama kemudian, warga datang lagi dengan jumlah lebih banyak kemudian menyerang. Tiga tewas dan 9 terluka dalam kejadian itu.
...more

Saturday, November 17, 2012

Rhoma Irama: Saya Dinilai Mampu Persatukan Umat Islam

Kompas.com - Dengan berbaju koko warna hitam dipadupadankan celana bahan warna senada, sosok Rhoma Irama mendatangi Wisma Nusantara pada Selasa (13/11/2012) pagi ini. Di tangan kanannya, tampak tasbih yang terus digerakkan oleh jemari si "Raja Dangdut" itu. Sambil menggeserkan kursi di sebuah kafe di gedung perkantoran itu, Rhoma langsung bertanya, "Ya, sekarang apa yang mau ditanyakan?"

Saat ditanyakan soal wacana pencalonannya sebagai presiden, Rhoma langsung menyatakan bahwa pencalonan itu sebenarnya bukan datang dari dirinya pribadi, melainkan berasal dari desakan para ulama dan umat muslim. "Saya maju ini karena desakan ulama dan umat. Saya bahkan sempat katakan apakah tidak ada figur lain selain saya kepada ulama-ulama itu," tutur Rhoma.

Para ulama itu, lanjut Rhoma, mengaku tidak ada lagi sosok pemimpin bangsa ini yang merepresentasikan umat Islam. "Anda telah jadi ikon dari umat, hanya Anda yang bisa persatukan umat Islam, dan hanya Anda yang bisa bawa visi dan misi umat Islam," kata Rhoma menirukan ucapan salah seorang ulama.

Dengan desakan itu, Rhoma pun kemudian mempertimbangkan dengan serius usulan ini. Setelah itu, Rhoma mengaku akhirnya hatinya terpanggil untuk berbuat sesuatu untuk negeri ini. Keterpanggilannya sebagai calon presiden itu diakui Rhoma baru terjadi beberapa hari lalu.

Pelantun lagu "Begadang" ini mengaku terpanggil melihat semakin hari demokrasi di negeri ini semakin kebablasan dan di luar komitmen Pancasila. "Kita sudah jauh dari nilai ketuhanan, jauh dari nilai kemanusiaan, persatuan. Indikasinya adalah tidak ada sopan santun dalam berpolitik, berbangsa, dan bernegara," ujar Rhoma.

Ia mengaku prihatin saat seorang kepala negara disamakan dengan kerbau tanpa ada sanksi hukum apa pun. Ia juga melihat kini umat Islam tidak lagi berperilaku layaknya seorang muslim. Bangsa Indonesia menjadi sekuler dan mudah terbakar emosinya.

"Ini sudah terjadi demoralisasi. Kita sudah hanyut dalam demokrasi yang permisif, serbaboleh. Saya ingin kembalikan bangsa ini untuk kembali kepada Pancasila. Menjadi Islam sama saja dengan menegakkan Pancasila itu sendiri," kata Rhoma.
...more

FPI Minta Keadilan Soal Perusak Masjid Ahmadiyah Jadi Tersangka

Detik.com - Front Pembela Islam (FPI) Jabar minta polisi dan pemerintah bersikap adil menyikapi kasus perusakan Masjid An Nasir (masjid jemaah Ahmadiyah - red). Itu disuarakan dalam aksi yang digelar di Jalan Aceh, tepatnya di depan Kantor DPRD Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kamis (8/11/2012).

"Anggota kami dijadikan tersangka, tapi Ahmadiyah yang jelas-jelas melanggar hukum kenapa tidak ditindak," kata salah seorang perwakilan FPI dalam orasinya.

FPI menilai adanya Pergub Jabar mengenai Pelarangan Aktivitas Jemaat Ahmadiyah Indonesia sebagai sebuah payung hukum yang jelas. Dalam pergub itu, jemaat Ahmadiyah tidak boleh beraktivitas di Jabar. "Tapi mereka masih beraktivitas," cetusnya.

Dalam aksinya, FPI menyatakan lima sikap. Pertama, haram menikahkan orang Islam dengan jemaat Ahmadiyah. Kedua mendesak Dinas Kependudukan atau instansi terkait untuk tidak mencantumkan identitas agama Islam bagi seluruh anggota jemaat Ahmadiyah dalam KTP.

Ketiga mendesak Kementerian Agama atau instansi terkait untuk tidak mengizinkan anggota Ahmadiyah berangkat haji. Keempat mendesak pemerintah segera menutup tempat kegiatan jemaat Ahmadiyah danmenindak mereka yang melanggar.

"Jika poin satu sampai empat tidak dipenuhi oleh pemerintah, kami siap mengambil tindakan tegas," ujar koordinator aksi Acep Sofyan.

Dalam aksinya, massa membawa beberapa poster dan spanduk, di antaranya bertuliskan 'Demi Keadilan, Bebaskan M Abdurahman' dan 'Bubarkan Ahmadiyah'.
...more

Monday, October 29, 2012

Masjid Ahmadiyah di Bandung Dirusak

Kompas.com - Masjid Ahmadiyah An-Nasir di Jalan Sapari, Kecamatan Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, Kamis (25/10/2012) petang, diobrak-abrik oleh massa yang memakai Front Pembela Islam (FPI).

Menurut seorang warga Ahmadiyah, Atep Suyono (42) yang ditemui Kompas.com di ruang tamu masjid An-Nasir, massa terdiri dari sekitar 30 orang. Mereka tiba-tiba datang sambil berteriak-teriak dan membanting barang-barang yang ada di sekitar masjid. Dua buah kaca jendela masjid pun dipecahkan dengan balok.

"Mereka mengamuk di sini, sambil merusak barang-barang, kaca jendela masjid juga dipecahkan," jelas Atep kepada Kompas.com di ruang tamu masjid An-Nasir di Jalan Sapari, Kecamatan Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, Kamis (25/10/2012).

Setelah itu, kata dia, tak lama polisi datang. Perwakilan massa penyerang dan Ahmadiyah dibawa ke Polsek Astanaanyar, Jalan Astanaanyar, Bandung. Hingga siang ini, Jumat, (26/10/2012), aparat kepolisian dari Polrestabes Bandung dan Polsek Astanaanyar masih berjaga-jaga di sekitar masjid.
...more

Pemkot Banda Aceh Bantah Penutupan Gereja dan Wihara

Kompas.com - Pemerintah Kota Banda Aceh meminta semua pihak untuk tidak salah memahami upaya penghentian aktivitas di beberapa bangunan yang digunakan sebagai tempat melaksanakan ritual agama oleh warga non-Muslim di Banda Aceh.

Wakil Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal mengatakan, yang harus dipahami adalah bahwa penggunaan bangunan-bangunan untuk pelaksanaan kegiatan ritual agama tersebut dilakukan secara ilegal. "Dari sejak awal digunakan tidak pernah ada izinnya. Jadi, ini adalah aktivitas ilegal," ungkap Illiza yang dihubungi Kompas.com, Kamis (25/10/2012).

Illiza menambahkan, upaya penghentian dan penutupan gedung-gedung ini juga didasarkan oleh aturan-aturan legal, yakni SKB Dua Menteri dan Peraturan Gubernur Nomor 25 Tahun 2007 tentang Pedoman Pendirian Rumah Ibadah. "Selain itu, ini didasarkan pada rasa kemanusiaan, dan kepedulian terhadap keharmonisan hubungan antar-umat beragama di Aceh, khususnya di Banda Aceh," ujarnya.

"Kita tidak mau ada hal-hal yang terjadi yang tidak kita inginkan. Kalau masyarakat sekitar sudah meminta agar itu dihentikan, pastilah itu sudah memberi rasa tidak nyaman; dan kondisi ini dilaporkan masyarakat kepada pemerintah, dan pemerintah mengambil langkah terbaik untuk memberi rasa aman dan tertib serta nyaman kepada masyarakat," sambung Illiza lagi.

Penutupan aktivitas di bangunan-bangunan ini pun, tambah Illiza, bukan putusan Pemerintah Kota Banda Aceh (Pemkot Banda Aceh) semata, melainkan juga berdasarkan hasil keputusan bersama dengan organisasi kerukunan umat beragama dan Tim Pakem Kota Banda Aceh. Mereka setelah menelusuri kondisi lapangan, dan memang memutuskan bahwa pemanfaatan bangunan untuk kegiatan ritual beragama itu dinyatakan tidak sah alias ilegal.

Illiza pun menyayangkan pendapat sejumlah anggota DPR RI yang menyatakan tindakan Pemkot Banda Aceh subversif, melanggar undang-undang.

"Saya ingin kembali bertanya, apakah para anggota Dewan yang terhormat sudah memahami betul permasalahannya dan apa sebenarnya yang dihentikan itu? Yang dihentikan atau ditutup itu bukan gereja atau wihara, melainkan bangunan-bangunan yang digunakan oleh sejumlah warga untuk melakukan ritual agamanya, dan aktivitas menggunakan bangunan atau tempat ini tidak mengajukan izin terlebih dahulu. Tentu saja ini dikatakan ilegal. Karena ini aktivitas ilegal, makanya kita hentikan," ujar Illiza.

Illiza menambahkan, anggota DPR RI sebaiknya bisa datang langsung ke Aceh, khususnya ke Kota Banda Aceh, dan menyaksikan langsung bagaimana kehidupan masyarakat, baru kemudian bisa memberi komentar.

Saat ini, sebut Illiza, suasana aktivitas warga dan kerukunan beragama di Kota Banda Aceh, dan Provinsi Aceh umumnya, sangat kondusif dan harmonis. "Sejak zaman dulu tidak pernah ada kisruh antar-umat beragama di Aceh karena semua masyarakat memegang prinsip saling menghargai dan menghormati, dan kondisi ini jangan diganggu," ujar Illiza.

Ia juga menggambarkan bahwa rumah ibadah untuk umat non-Muslim di Banda Aceh ada banyak, bahkan untuk satu agama ada lebih dari satu rumah ibadah. Sementara itu, rumah-rumah ibadah yang resmi ini justru berdampingan dengan bangunan-bangunan yang dijadikan tempat melakukan ritual agama tanpa izin.

"Kalau ada yang resmi, mengapa harus melakukan ibadah di tempat lain, padahal jaraknya tidak jauh. Justru akan lebih baik datang beramai-ramai ke rumah ibadah yang resmi dan beribadah bersama," katanya.

Saat ini, sebut Illiza, Pemkot Banda Aceh juga sedang terus melakukan komunikasi untuk mencari tahu akar permasalahan, serta terus melakukan komunikasi dan memberi fasilitas kepada warga selain umat Muslim untuk bisa melakukan ibadah di rumah-rumah ibadah yang resmi.

Illiza juga mengimbau semua pihak untuk bisa melihat dan memahami persoalan ini dengan jernih dan bukan sebelah mata. Masyarakat juga diimbau untuk tetap menjaga keharmonisan lingkungan mereka, dengan terus menjaga sikap saling menghargai.
...more

Sekcam Cempaka Putih: Lubang Loket Belum Dibuka Takut Kucing Masuk

Detik.com - Di mana ada sesuatu yang tidak sesuai, maka dalih pun akan terucap. Hal inilah yang dilontarkan Sekretaris Camat Cempaka Putih Munawar ketika ditanya soal loket pelayanan yang belum dibuka saat Jokowi sidak pukul 7.45 WIB.

"Sesuai dengan ketentuan kita buka jam 7.30 WIB sampai jam 4 sore. Jam 7.30 WIB kita sudah siap," tuturnya saat ditemui detikcom di kantor Kecamatan Cempaka Putih, Jl Kompleks Perkantoran Rawa Kerbau No 3, Jakarta Pusat, Selasa (23/10/2012).

Menurutnya, tadi pagi loket pelayanan KTP sebenarnya sudah buka. Hanya saja lubang loketnya belum dibuka karena takut dimasuki hewan-hewan asing.

"Kantor itu sudah siap. Ibu Ari selaku Kasi Kependudukan itu lagi pelayanan pas Pak Jokowi datang. Cuma lubang loketnya saja ditutup, takutnya ada kucing masuk," kelitnya.

Kinerja pelayanan publik Kecamatan Cempaka Putih, dalam penilaian Munawar, sudah bagus. Dia mengklaim pukul 07.30 WIB berbagai macam pelayanan publik sudah siap untuk diberikan ke masyarakat.

"Pelayanan permohonan IMB di P2B, pelayanan kependudukan, termasuk pelayanan Bank DKI di sini sudah bagus," tuturnya.

Munawar pun mengapresiasi rencana Jokowi mengumpulkan lurah dan camat se-DKI besok. Menurutnya tidak ada yang salah atau istimewa soal hal itu.

"Bagus itu. Pak Jokowi selaku gubernur baru memang harus berkoordinasi dengan camat-camatnya kan," katanya.
...more

Peras Prajurit Sendiri, Ex Danyon 133 Dipecat dan Dipenjara 1,5 Tahun

Detik.com - Mantan Komandan Batalyon (Danyon) 133 Yudha Sakti, Padang, Sumatera Barat, Letkol Inf Eduart Hendry Butarbutar divonis 1,5 tahun penjara dan dipecat dari dinas militer karena memeras prajuritnya sendiri. Total jumlah uang yang dipersoalkan mencapai Rp 900 juta.

Vonis itu dibacakan dalam sidang di Pengadilan Militer Tinggi I Medan, Jl. Ngumban Surbakti, Medan, Sumatera Utara (Sumut), Rabu (24/10/2012) sore.

Dalam amar putusannya, Ketua Majelis Hakim, Kolonel CHK Hazarmein menyatakan terdakwa karena terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah memperjualbelikan perlengkapan prajurit, penggelapan uang lelah prajurit pasca gempa Padang, Sumatera Barat, serta memotong gaji prajurit.

Terdakwa juga melakukan pemerasan terhadap prajuritnya. Dari sejumlah kejahatan tersebut, terdakwa mengeruk keuntungan mencapai Rp 900 juta.

"Terdakwa terbukti bersalah melakukan pelanggaran Pasal 149 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Militer, dan pasal 372 dan pasal 362 KUHP. Perbuatan terdakwa menimbulkan krisis kepercayaan dan menyalahi kode etik perwira," sebut Hazarmein.

Hakim juga memerintahkan menyita dua mobil dan uang tunai Rp 48 juta, serta 18 berkas surat yang berasal dari hasil kejahatan. Majelis hakim juga memerintahkan penahanan terhadap Letkol Eduart Hendri Butarbutar. Sebelumnya putusan dijatuhkan, majelis hakim terlebih dahulu mempertimbangkan keterangan 36 saksi.

Kasus yang membawa Buta-rbutar, bermulada dari pelaksanaan operasi militer di Ambon. Batalyon ini mengirim 400 personelnya ke sana. Dari jumlah ini 32 di antaranya tamtama dan bintara yang baru masuk. Sebetulnya 32 orang ini tak harus ikut operasi, karena namanya tak masuk dalam surat perintah panglima, namun dengan rekayasa usulan, mereka dimasukkan, menggantikan 32 personel lama.

Personel baru ini diwajibkan membeli satu hingga dua stel pakaian dinas dengan harga sekitar Rp 1,5 juta yang dipotong gaji. Terdakwa juga mengambil uang Komando Pengendalian (Kodal) selama pasukan di Ambon, yang jumlahnya Rp 750 ribu per bulan per SSK selama 14 bulan operasi, serta dana-dana taktis lainnya.

Dalam tuntutan sebelumnya, Oditur Militer, Kolonel CHK. Rizaldi, menuntut terdakwa 2 tahun penjara dan pemecatan dari satuan militer. Terkait putusan hakim, oditur menyatakan masih pikir-pikir. Sementara terdakwa menyatakan akan banding.
...more

Wednesday, October 24, 2012

Duh, Camat Nonton Foto "Syur" Saat Paripurna DPRD

Kompas.com - Seorang camat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, tertangkap basah asyik melihat-lihat foto "syur" model dewasa. Peristiwa itu terjadi saat tiga calon bupati Probolinggo sedang menyampaikan visi dan misi mereka di Ruang Sidang Paripurna DPRD Probolinggo.

Sang pejabat terlihat jelas oleh wartawan membuka foto di ponselnya, dari lantai dua (dari arah belakang) Gedung DPRD Probolinggo. Akibat tertangkap basah, camat berinisial Tk itu langsung memberi klarifikasi kepada wartawan, didampingi Kepala Bagian Kominfo Pemkab Probolinggo Sentot. "Itu, kan, cuma foto syur biasa. Ada teman yang kirim MMS, begitu dibuka langsung gambar foto model, tapi tidak telanjang," kilahnya.

Seperti diberitakan harian Surya, Senin (22/10/2012), berdasarkan pengamatan melalui lensa kamera wartawan, foto yang dilihat memang agak buram, tetapi terlihat foto yang dinikmati sang camat adalah foto seorang perempuan mengenakan bikini.

Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo HM Nawi berjanji akan menindaklanjuti kejadian ini. "Kami akan peringati yang bersangkutan. Itu aksi pribadi, tidak terkait dengan lembaga," tandasnya.
...more

Tuesday, October 16, 2012

Lagu 'Hamil Duluan' dan 'Tali Kutang' Dilarang di Banjarnegara

Detik.com - Dianggap mengandung nilai pornografi, tiga judul lagu campursari dan dangdut dilarang diperdengarkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjarnegara, Jawa Tengah. Ketiga judul lagu yang dilarang tersebut adalah 'Pentil Kecakot', 'Hamil Duluan', dan 'Tali Kutang'.

"Ada tiga judul lagu yang kami anggap bernuansa pornografi, dan tidak terdapat unsur pendidikan dan estetika sehingga tidak layak untuk diperdengarkan, apalagi untuk anak-anak," kata Wakil Bupati Banjarnegara Hadi Supeno kepada wartawan, Senin (15/10/2012).

Menurut dia, dari lagu-lagu campursari dan dangdut tersebut tidak boleh dibawakan di panggung hiburan dan diperdengarkan di radio wilayah Banjarnegara karena ada beberapa yang berbau pornografi.

"Dari sisi apapun, ketiga lagu tidak pantas, sehingga pemkab melakukan pelarangan," jelasnya.

Menurut dia, lagu tersebut bisa memiliki dampak yang tidak baik di kalangan masyarakat, apalagi untuk anak-anak. Karena produk seni harus ada unsur tanggung jawabnya dengan memasukkan unsur edukasi dan estetika.

Sementara menurut warga Banjarnegara, ketiga judul lagu tersebut memang tidak asing didengar di telinga masyarakat Banjarnegara, bahkan dirinya mengaku sebagai penggemar ketiga lagu tersebut. Namun mengenai larangan diperdengarkan di Kabupaten Banjarnegara dirinya mengaku baru mendengar.

"Di sini banyak penggemarnya, termasuk saya. Tapi kalau memang dilarang demi kebaikan saya mendukung langkah tersebut," kata Joko (29) warga Kalibening, Banjarnegara saat berbincang..

Menurut dia, Dengan larangan yang dibuat oleh pemkab Banjarnegara, dirinya mengaku hal tersebut sah sah saja, namun menurut dia, seperti halnya lagu 'Pentil Kecakot' itu hanya judulnya saja yang berbau porno, tapi kalau di cermati isi dari lagu tersebut hanya dialog sepasang keskasih yang menanyakan tentang hubungan mereka.

"Untuk yang tidak mengetahui pasti menganggap judulnya itu 'ngeres'. Seperti judul lagu 'Pentil Kecakot' itu singkatan dari Penjaga Tilpun (telepon) Kecamatan Kota,"

Sedangkan untuk lagu 'Tali Kutang', istilah lagu tersebut yakni mengambalikan ikatan sepasang kekasih yang sudah bertunangan.

"Hanya judulnya saja bermakna pornografi karena ada kata-kata tali kutangnya," ungkapnya.

Sedangkan untuk judul lagu 'Hamil Duluan', sebenernya lirik lagu tersebut bisa menjadi pembelajaran dan mengngatkan wanita agar tudak kebablasan dalam bergaul.

"Sebenarnya lagu tersebut untuk mengingatkan yang muda-muda agar berhati-hati dalam bergaul. Tapi jika memang dilarang untuk kebaikan warga Banjarnegara saya mendukung," tutupnya.
...more

Monday, October 15, 2012

Wakapolri: Siapa yang Bisa Hidup Hanya dari Gaji?

Kompas.com - Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Nanan Sukarna mengatakan, penghasilan kecil merupakan salah satu sumber korupsi. Korupsi sulit dihindari karena berbagai faktor, termasuk pengaruh dari lingkungan. Hal itu diungkapkan Nanan saat mengisi Seminar Nasional Komisi Kejaksaan di Hotel Atlet Century, Jakarta Selatan, Kamis (11/10/2012).

"Sehari-hari gaji kami tidak cukup. Kapan naiknya? Karena ini menjadi salah satu sumber kenapa kita sulit memberantas korupsi," kata Nanan saat Seminar Nasional Komisi Kejaksaan RI di Hotel Atlet Century, Jakarta, Kamis (11/10/2012).

Menurut Nanan, karena gaji yang tidak mencukupi, seseorang akan mencari penghasilan di luar gaji. Mencari pengasilan melalui usaha yang menghasilkan akan menjadi sisi positif, tetapi negatifnya jika melakukan praktik korupsi untuk mendapatkan penghasilan lebih.

"Angkat tangan yang sudah bersih? Yang hanya hidup dari gaji saja, coba? Jadi, kita enggak usah munafik, termasuk saya kalau hanya dari gaji enggak cukup juga," katanya.

Saat Nanan melontarkan pertanyaan itu, para peserta seminar hanya tersenyum. Tak ada satu pun di antara mereka yang mengangkat tangan. Ia  menerangkan, praktik korupsi tak hanya karena sistem yang tidak benar, tetapi juga berasal dari pimpinan dan anggota. Ia mengatakan, anggota atau sebagai bawahan harus tegas menolak penyimpangan yang terjadi di lingkungannya atau pimpinannya. Bawahan harus memiliki keberanian melawan praktik korup.

"Keberanian bawahan dalam rangka menjaga institusi dan jaminannya itu yang susah. Takut dicopot (jabatan), misalnya," terang Nanan. ...more

Wednesday, October 10, 2012

Dituduh Usir ASS, Ini Jawaban Pihak Sekolah

Ilustrasi
Kompas - Pihak SMP Budi Utomo Depok membantah tuduhan telah mengeluarkan ASS, siswinya yang baru saja mengalami tindakan pelecehan seksual. Pihak sekolah juga menampik bahwa ASS telah diusir secara paksa oleh seorang guru dari ruang kelasnya, Senin (8/10/2012) pagi.

T, salah satu perwakilan sekolah yang ditemui Kompas.com di ruang tata usaha, Senin petang, menegaskan bahwa sekolah belum mengeluarkan surat resmi apa pun untuk mengeluarkan ASS dari sekolah. Sekolah, lanjutnya, hanya menerapkan sistem pendidikan dan prosedur dengan semestinya karena ASS sudah dua pekan tidak masuk sekolah dan tak ada kabar resmi yang diterima.

"Kami melakukan dengan cara yang sebenarnya, hanya siswa tersebut saja yang nyelonong masuk dan pergi begitu saja," kata T.

T mengatakan bahwa sekolah baru tahu kalau ASS kembali masuk sekolah setelah teman-temannya memberi tahu bahwa remaja berusia 14 tahun itu ada di lapangan upacara. Tak ada perlakuan buruk dari teman-temannya. Hanya, T memperkirakan ASS tersinggung dengan sambutan pembina upacara pada saat itu yang mengingatkan para siswa untuk berbuat baik dan tidak mencemarkan nama baik sekolah.

"Mungkin dia tersinggung dengan sambutan baik kepala sekolah saat menggelar upacara. Itu sudah kewajiban sekolah untuk mengingatkan anak muridnya agar tidak berlaku salah," tuturnya.

Sementara itu, meski menampik bahwa tak ada pengusiran terhadap ASS oleh guru dari kelas untuk mengikuti ujian, T tak terlalu banyak berkomentar.

"Saya tidak tahu guru yang mana, dia menangis juga saya tidak tahu. Setahu saya, sebelum jam belajar usai, pintu gerbang tidak boleh dibuka. Anak-anak juga tidak dapat keluar," ucapnya.

Pertanyakan orangtua

Selain itu, T mengatakan, orangtua ASS tidak pernah memberi keterangan resmi kepada sekolah, baik lisan maupun tertulis, mengenai absennya ASS selama dua pekan.

"Nah, orangtuanya tidak bicara kepada kami ke mana anaknya selama ini. Datang pun dia langsung datang saja tanpa permisi," ujarnya lagi.

T menambahkan pula bahwa pihak sekolah sudah mengirimkan surat undangan kepada orangtua ASS untuk datang berdialog ke sekolah, Selasa (9/10/2012).

"Itu surat peringatan kedua, tindakan siswanya itu dianggap tidak baik, absennya juga sudah bolong dua minggu," ungkapnya.
...more

FPI Minta Pelantikan Jokowi-Basuki Ditunda

Kompas.com - Dewan Pimpinan Daerah Front Pembela Islam DKI Jakarta mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menunda pelantikan gubernur terpilih Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok). Alasannya, FPI meminta pelantikan dilakukan setelah SK gubernur tentang jabatan wakil gubernur direvisi terlebih dahulu.

"Ini bukan politik. Kami hanya meminta pelantikan ditunda sampai SK itu direvisi," kata juru bicara DPD FPI DKI Jakarta, Jafar Shidiq, di depan Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (9/10/2012).

Jafar mengatakan, sebelumnya dia beberapa kali telah meminta waktu berdialog dengan anggota DPRD DKI Jakarta terkait permasalahan ini. Akan tetapi, permintaan dialog tak pernah direalisasi sampai berakhirnya masa pemilihan kepala daerah. Isi SK Gubernur DKI Jakarta yang dipermasalahkan oleh DPD FPI DKI Jakarta adalah mengenai aturan yang menyatakan bahwa Wakil Gubernur DKI Jakarta akan membawahi beberapa lembaga keislaman. FPI menilai, tak mungkin wakil gubernur terpilih saat ini, Ahok, dapat menjalankan tugasnya dengan maksimal. Mengingat yang bersangkutan merupakan pemeluk agama di luar agama Islam.

"Kami sudah minta waktu dialog, tetapi tak pernah ditanggapi. Akhirnya sekarang terpaksa berdemo. Ini bukan SARA, kami hanya beranggapan sebaiknya SK tersebut direvisi dahulu karena lembaga itu harus dipimpin oleh orang yang beragama Islam," katanya.

Diberitakan sebelumnya, ratusan anggota Front Pembela Islam menggeruduk Gedung DPRD DKI Jakarta untuk mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merevisi SK gubernur tentang jabatan wakil gubernur di beberapa lembaga.

Untuk diketahui, sedikitnya ada 12 tugas yang secara ex officio dalam jabatan wakil gubernur DKI Jakarta. Di antara tugas dan jabatan ex officio wakil gubernur tersebut terdapat beberapa jabatan yang langsung terkait dengan urusan umat Islam. Jabatan itu di antaranya adalah Ketua Badan Lembaga Bahasa dan Ilmu Al Quran, Ketua Dewan Pembina Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran, Ketua Dewan Pertimbangan Amil Zakat Infaq dan Shadaqoh (Bazis), Ketua Dewan Pembina Badan Perpustakaan Masjid Indonesia, Ketua Dewan Penasihat Dewan Masjid Indonesia, dan Ketua Dewan Penasihat Forum Kerukunan Umat Beragama.

Sampai berita ini diturunkan, belasan anggota DPD FPI DKI Jakarta tengah melakukan mediasi dengan anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta. Suasana lalu lintas di Jalan Kebon Sirih cukup padat karena aksi demonstrasi ini menyita perhatian warga masyarakat yang melintas di lokasi tersebut.
...more

Friday, October 05, 2012

Soal Mahalnya Alutsista, KSAD: Wanita Cantik Saja Mahal

Detik.com - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo menyebutkan alat utama sistem senjata (alutsista) sudah sewajarnya berharga mahal. Dia mengibaratkan mahalnya alutsista itu seperti wanita cantik yang mempunyai biaya perawatan, yang tidak sedikit.

"Wanita cantik saja mahal. Pria cakep juga mahal. Ada rupa ada harga. Pasti ada biaya perawatan dan segala macam. Begitu juga dengan alutsista," ujar Pramono di Mabes AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (4/10/2012).

Pramono juga menyebutkan, saat ini kondisi alutsita dalam keadaan yang memprihatinkan karena berusia tua. Oleh karena itu pihaknya berusaha untuk melakukan peremejaan dan perawatan.

"Ada yang kelahiran 1952, 1960-an itu lebih tua daripada prajurit-prajurit kita yang paling baru. Makanya saya kadang pesan kepada prajurit saya 'mbahnya tolong dirawat' supaya bisa beroperasi," ujar Pramono sambil tertawa.

Menurutnya saat ini TNI sudah melakukan beberapa peremajaan alutsista TNI. Beberapa didatangkan dari luar negeri dan beberapa buatan dalam negeri.

"Bagi saya senjata selama masih bisa dibuat di Pindad harus ambil di Pindad. Kalau senjata berat memang mungkin belum bisa, jadi kita harus membeli dari luar," terangnya.
...more

Sunday, September 30, 2012

Kecam Innocence of Muslims, Mahasiswa Kendari Coret-coret Resto Siap Saji

Detik.com - Sekitar 100 mahasiswa dari Fakultas Tehnik Universitas Muhammadiyah Kendari, Sulawesi Tenggara, berunjuk rasa memprotes film Innocence of Muslims. Mereka menyegel dan mencoret-coret restoran siap saji yang dianggap simbol AS tersebut.

Mahasiswa mendatangi restoran siap saji di kawasan Wua-wua Kendari, Kamis (27/9/2012). Mereka menilai film buatan sutradara AS itu menghina Nabi Muhammad dan melecehkan ummat Islam.

Saat mencoba masuk restoran, mahasiswa nyaris bentrok dengan polisi. Gagal masuk, massa akhirnya menyegel restoran siap saji yang terletak di Jalan MT. Haryono Kendari tersebut.

Dalam aksinya, demonstran mengecam pemerintah AS karena dinilai telah membiarkan peredaran film tersebut. Massa yang menggunakan kostum serba hitam, menuntut agar pemerintah Amerika memberi sanksi keras pada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan film berdurasi dua jam tersebut.

Perwakilan manajemen restoran tersebut, Rahmat Wahyudi mengatakan, pihaknya terpaksa menutup restorannya untuk menghindari kericuhan. "Hari ini, kami tutup sehari penuh kemungkinan besok kami tutup setengah hari, karena sudah ada juga instruksi dari Jakarta," kata Rahmat.

Kapolres Kendari AKBP Yuyun Yudhantara mengatakan, pihaknya tetap melakukan pengamanan pada setiap aksi-aksi protes film Innocence Of Muslim. "Kami menurunkan 100 personel di lokasi unjuk rasa," terang Yuyun di lokasi unjuk rasa.

Pengamanan yang dilakukan polisi, kata Yuyun, disesuaikan dengan jumlah massa yang akan menggelar aksi unjuk rasa. Selain itu, polisi juga berpatroli untuk menjaga titik-titik keramaian yang diperkirakan menjadi sasaran aksi massa.
...more

Wednesday, September 26, 2012

Gubernur Jateng Nilai Kesenian Jaran Kepang Jelek

Kompas.com - Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo menganggap kesenian jaran kepang atau jathilan adalah kesenian yang buruk.

"Kesenian jaran kepang adalah kesenian yang paling jelek sedunia. Memalukan, wali kota Magelang menampilkan kesenian itu untuk acara seperti ini," ujar Bibit Waluyo dalam sambutannya dalam acara The 14th Merapi and Borobudur Senior's Amateur Golf Tournament Competing The Hamengku Buwono X Cup di Borobudur International Golf and Country Club Kota Magelang, Minggu (9/9/2012) malam.

Dalam acara ini, kesenian kuda kepang dari Kelompok Kesenian Jathilan Kartika Harapan dari Rejowinangun, Kota Magelang. Ketika Bibit mengucapkan hal itu, untuk sesaat forum menjadi hening.
...more

Monday, September 17, 2012

Bergaya Preman, Pria Mengaku Wakil RW Hadang Basuki

Kompas.com - Kampanye calon wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, putaran kedua Pilkada DKI Jakarta, Jumat (14/9/2012), diwarnai insiden. Basuki bersama rombongan dihadang pria yang mengaku sebagai wakil RW setempat. Beruntung, insiden itu tak meluas dan cepat mereda.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, insiden tersebut terjadi di jalan masuk kompleks Perumahan Tanah Bangunan (PTB) Blok J, RT 09 RW 11, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur. Saat itu Basuki tengah berjalan dari kediaman Bapak Muntu menuju permukiman yang berada di belakang kompleks itu.

Saat menyusuri jalan, seorang pria dengan menggunakan motor Honda Scoopy berwarna putih dengan nopol B 3348 TON merangsek masuk ke tengah-tengah rombongan. Bahkan, beberapa pewarta televisi yang tengah mengambil gambar hampir ditabrak pria paruh baya berkepala plontos tersebut.

"Ini ada apa ini. Sudah ada izinnya belum? Kalau enggak ada izin dari warga setempat, enggak boleh masuk," ujar pria yang mengenakan kaus oblong berwarna putih dan berkalung mengkilat itu.

Ucapan pria yang mengaku bernama H Abdul Rojak itu pun langsung ditanggapi oleh Basuki.

"Mohon maaf Bapak, ini kan sudah kampanye pilkada putaran kedua, dalam peraturan kegiatan saya ini sudah dijamin undang-undang," ujar Basuki.

Seakan tak terima dengan penjelasan Basuki, pria yang juga mengaku wakil RW 10, Kampung Sumur, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, itu pun terus menentang penjelasan Basuki. Perdebatan alot di antara keduanya pun kembali terjadi.

Sementara warga yang sebelumnya berjabat tangan dan berfoto tampak terkejut dengan insiden tersebut.

"Sudah ada izinnya belum? Saya yang punya wilayah sini. Kalau mau masuk, kulo nuwun dululah sama warga setempat," lanjut Abdul.

"Bapak enggak bisa bilang begitu juga, kita di sini sudah bilang kelurahan, kalau aspirasi bapak ini termasuk mewakili warga setempat juga atau tidak?" tanya Basuki.

"Kalau cuma sampai kelurahan, enggak cukup. Sama warga setempat juga, dong," lanjutnya ngotot.

Perseteruan antara Abdul Rojak dan Basuki beserta rombongan pun mereda begitu wakil RW tersebut disarankan untuk melapor kepada pihak kepolisian jika tak menerima kedatangan Basuki. Dengan bergegas, Basuki dan rombongan pun melanjutkan perjalanannya ke RW 11 untuk berdialog dengan warga setempat.

Pada kampanye hari pertama putaran kedua Pilada DKI Jakarta kali ini, Basuki dijadwalkan menjalani kampanye terpisah dengan Jokowi. Basuki berkampanye di Duren Sawit, Gandaria Utara, Kebayoran Baru, Food Court Pasar Festival, dan diakhiri dengan debat pilgub di Grand Melia. Sementara Jokowi berkampanye di Pejagalan, Pasar Manggis, Menteng Dalam, dan lainnya.
...more

Foke Ancam Cabut KTP Orang Betawi Yang Tidak Pilih Betawi

Friday, September 07, 2012

Pelajari Logo Palang Merah, Anggota DPR ke Eropa

Liputan6.com - Sebanyak 20 orang anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI melakukan studi banding ke dua negara Eropa, Denmark dan Turki, guna mencari rujukan dalam menentukan logo Palang Merah di Indonesia.

"Ke sana untuk pemilihan lambang Palang Merah karena perdebatan di Baleg tidak selesai-selesai. Ada yang minta lambang Bulan Sabit Merah dan Red Cross, makanya kita mengecek ke negara asal lambang tersebut," kata Ketua Baleg DPR RI Ignatius Mulyono di Jakarta, Rabu (5/9).

Ia menjelaskan, beberapa anggota fraksi di Baleg DPR RI menginginkan agar Indonesia menggunakan lambang Bulan Sabit Merah sementara Fraksi Partai Demokrat lebih memilih lambang Palang Merah yang banyak digunakan di kancah internasional.

Menurut dia, kunjungan dua tim DPR RI yang masing-masing beranggotakan 10 orang itu ke Turki dan Denmark dilakukan sejak 3 September 2012 dan berlangsung selama lima hari.

Namun politisi Partai Demokrat itu mengaku tidak mengetahui sumber anggaran untuk kunjungan studi banding tersebut. "Masalah anggaran itu urusan Sekretariat Jenderal DPR dan Sekretariat Baleg. Pimpinan tidak menandatangani," katanya.

Menurut data yang diperoleh Koordinator Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparasi Anggaran (FITRA), Uchok Sky Khadafi, studi banding tersebut menelan biaya Rp 1,2 miliar. Ia menuturkan, anggaran kunjungan anggota Baleg DPR RI ke Denmark mencapai sekitar Rp 666 juta dan alokasi anggaran ke Turki sampai Rp 636 juta.

Dengan anggaran sebesar itu, setiap anggota dewan yang ikut studi banding ke Denmark bakal menghabiskan sekitar Rp 62 juta untuk ongkos pesawat kelas eksekutif dan biaya harian sekitar Rp 4 juta.
Sementara, seorang anggota DPR RI yang ikut studi banding ke Turki akan menghabiskan anggaran sekitar Rp59 juta untuk ongkos pesawat kelas eksekutif dan biaya harian sekitar Rp 3 juta.

Uchok menilai tindakan anggota Baleg DPR RI tersebut tidak masuk akal. "Masa mau menentukan lambang Palang Merah saja harus berkunjung ke dua negara," kata dia.
...more

Nachrowi Anggap Kemacetan Sebagai Berkah

Liputan6.com - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Nachrowi Ramli, berharap agar warga DKI Jakarta bisa berfikir positif atas berbagai permasalahan yang terjadi di Ibu Kota, salah satunya kemacetan. Ia pun berharap agar setiap permasalahan di Jakarta tak hanya selalu dilihat dari sisi negatif. Apalagi jika hal itu dikait-kaitkan untuk menjatuhkan pihak lain dalam Pilkada DKI Jakarta.

"Siapa yang tidak tahu masalah kemacetan di Jakarta? Kemacetan kalau dilihat dari sisi negatif memang buruk karena misalnya kemacetan menyebabkan biaya ekonomi menjadi lebih tinggi dan lain-lainnya. Tapi kalau mau jujur, dan kita berpikiran positif, kemacetan justru bisa diartikan berkah untuk warga Jakarta," kata Nachrowi kepada wartawan di Jakarta, Senin (3/9).

Dirinya pun mencontohkan bagaimana sebaiknya memandang kemacetan dari sisi positif. Banyak faktor yang menjadi penyebab kemacetan, salah satunya ialah pertambahan jumlah jalan yang tidak sebanding dengan pertambahan kendaraan bermotor.

"Nah aspek positif yang pertama dari kemacetan ialah semakin banyaknya warga Jakarta yang memiliki kehidupan yang baik sehingga mampu memiliki kendaraan bermotor. Itu artinya juga kondisi ekonomi, politik, keamanan dan lain-lainnya baik. Kan tidak mungkin penjualan kendaraan bermotor terutama yang baru terus meningkat kalau situasinya tidak baik. Sisi ini yang selama ini tidak pernah dilihat masyarakat," tambahnya.
...more

Thursday, September 06, 2012

Kerusuhan Syiah Sampang Direncanakan Jauh Hari

Tempo.co.id - Serangan atas muslim Syiah di Desa Karanggayam, Kecamatan Omben, Sampang, Madura, diduga direncanakan. Ini terlihat dari sejumlah indikasi yang ditemukan setelah kejadian Ahad lalu yang menewaskan satu orang serta mengakibatkan tiga orang kritis dan puluhan lainnya terluka.

Tim pencari fakta bentukan pengurus Nahdlatul Ulama Sampang dan pengurus wilayah NU Jawa Timur menemukan serpihan bom rakitan yang diduga ditanam di lokasi sebelum serangan. Wakil Ketua PCNU Sampang, H. Nuruddin, di Surabaya Senin, 27 Agustus 2012 mengatakan temuan ini didapat setelah timnya melakukan penelusuran dan meminta informasi kepada penduduk.

Dari sejumlah saksi yang diwawancarai Tempo, sebagian penyerang diperkirakan berasal dari kecamatan yang berbeda.

Anggota Komisi Hukum DPR, Eva Kusuma Sundari, juga menyatakan tiga hari sebelum kejadian sudah beredar kabar tentang serbuan itu. "Ada SMS yang menyatakan akan ada serangan," katanya kepada Tempo kemarin.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan sesaat sebelum peristiwa, Kepala Polsek dan Komandan Koramil Omben berada di sekitar lokasi. “Tapi jumlah massa besar, jadi polisi tak bisa berbuat banyak," katanya.
...more

Kapolri: Paling Gampang, Relokasi Syiah dari Sampang

Kompas.com - Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo menilai, mudah untuk menyelesaikan konflik di Sampang, Madura, Jawa Timur. Menurut Timur, solusi agar kejadian serupa tidak kembali terulang yakni merelokasi kelompok Syiah dari Desa Karang Gayam.

"Kalau semua masyarakat yang sudah tidak ada komunikasi dengan sekitarnya dan itu akan menimbulkan masalah-masalah seterusnya seperti itu, yang paling gampang pindah," kata Kapolri saat rapat kerja dengan Komisi III DPR di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (3/9/2012).

Hal itu dikatakan Timur menyikapi pernyataan anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Gerindra Martin Hutabarat. Berdasarkan hasil kunjungan kerja ke Sampang, kata Martin, warga Syiah yang mengungsi di gelanggang olahraga di Sampang tidak bersedia direlokasi.

"Orangtua kami, nenek kami sudah lahir di sana. Bupati (Noer Tjahja) ngotot harus relokasi. Ini akan jadi persoalan lagi," kata Martin.

Menurut Timur, ada pihak yang tidak ingin masalah di Sampang selesai dengan tetap bertahan di desa tersebut. Timur meminta anggota Dewan untuk mencari tahu apakah benar warga tidak ingin direlokasi. Jika tidak benar, Timur meminta dicari tahu siapa pihak yang menginginkan hal itu.

Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan Ahmad Basarah meminta agar Kapolri maupun jajaran pemerintah lainnya mempertimbangkan ulang solusi relokasi warga Syiah dari Sampang. Pasalnya, jika solusi itu direalisasikan, maka akan jadi preseden untuk mengusir kelompok tertentu di daerah lain.

"Jangan sampai setiap ada konflik di masyarakat dengan latar belakang perbedaan agama, keyakinan, kelompok minoritas harus terusir hanya karena perbedaan keyakinan. Kita sependapat tidak boleh tiap warga negara terusir dari tempat tinggal yang sah hanya karena beda keyakinan. Relokasi perlu direnungkan agar tidak dijadikan model oleh siapapun yang ingin bangsa kita terpecah-pecah," kata Basarah.

Hal senada disampaikan Ketua Komisi III DPR I Gede Pasek Suardika. Menurut dia, jika kelompok Syiah tidak ingin direlokasi, pemerintah harus mengakomodasi mereka. Namun, kata dia, untuk sementara warga sebaiknya dipindahkan dari gelanggang olahraga ke tempat yang lebih layak.

Setelah proses rehabilitasi tempat tinggal selesai, kata Pasek, kepolisian wajib menjaga keamanan mereka.

"Mestinya markas Brimob ditempatkan disitu," ucap politisi Partai Demokrat itu.
...more

Siswa Muslim Tingkat SD di Bandung Wajib Bisa Baca Tulis Alquran

Detik.com - Berantas buta baca tulis Alquran di kalangan siswa SD di Bandung, Pansus VII DPRD Bandung kini tengah menggodok rancangan peraturan daerah (Raperda) pendidikan Diniyyah Takmiliyah. Mulai 2013, siswa SD mulai kelas 2 hingga kelas 5 yang muslim wajib mengikuti pendidikan Diniyyah Takmiliyah.

"Saat ini jam pelajaran agama di tingkat SD masih kurang, sehingga mereka nanti akan diberikan pendidikan wajib diniyyah takmiliyyah di luar jam sekolah," ujar Ketua Pansus VII DPRD Bandung Katmadja (Partai Demokrat), saat dihubungi detikbandung melalui telepon, Sabtu (1/9/2012).

Menurutnya berdasarkan informasi dari departemen agama, kini banyak siswa SD hingga SMA yang masih buta huruf Alquran. "Saat ini orangtua kurang memperhatikan pelajaran agama anak. Mereka lebih memilih mengikutsertakan anaknya bimbel pelajaran Matematika atau IPA, daripada bimbel baca tulis Alquran," ujar Katmadja.

Karena itu dewan berinisiatif membuat perda yang mengatur kewajiban siswa SD untuk bisa baca tulis Alquran. "Anak yang wajib mengikuti pendidikan diniyyah takmiliyah ini mulai dari siswa kelas 2 hingga 5," katanya.

Namun, jelasnya, bukan berarti si anak harus mengikuti pendidikan Diniyyah Takmiliyah selama empat tahun. "Jika memang dalam satu bulan dia sudah bisa, dia bisa berhenti. Dia akan mendapatkan sertifikat kelulusan nantinya," katanya.

Pendidikan Diniyah Takmiliyah diselenggarakan oleh organisasi atau lembaga masyarakat. "Jadi lembaga itu yang nantinya mengeluarkan setifikat. Tentunya lembaga itu harus mendapat izin dari kementerian agama," ujar Katmadja.
...more

SBY Ingatkan Anak yang Tertidur Saat Pidato Hari Anak Nasional

Detik.com - Namanya juga anak-anak, tentu ada-ada saja kenakalannya. Tidak terkecuali 'nakal' dengan tertidur di saat Presiden SBY menyampaikan sambutannya dalam peringatan Hari Anak Nasional.

Seperti kejadian yang sebelum-sebelumnya, Presiden SBY pun menegur audience yang tertidur di acara yang digelar di Teater IMAX Keong Emas, TMII, Jakarta, Rabu (29/8/2012). Sembari 'mogok' melanjutkan sambutan hingga yang tertidur tersebut berhasil dibangunkan.

"Tolong bangunkan yang tertidur, itu ada satu dua orang yang tidur," celetuk Presiden SBY.

Sekitar tiga menit SBY menghentikan sambutannya untuk memberikan kesempatan kepada anak yang tertidur itu bangun. Setelah itu dia pun melanjutkan sambutan.

Di dalam sambutannya, Presiden SBY menekankan anak-anak saat ini adalah calon pemimpin bangsa di masa mendatang. Tantangannya di masa mendatang yang sudah sangat global akan jauh berbeda dibandingkan yang para orang tua alami.

Terkait itu orang tua juga harus menyesuaikan diri dalam metode mendidik anak. Meski di satu sisi ada baiknya, namun tak mungkin lagi anak-anak dididik dengan pola pikir model lama dan mengabaikan budaya baru yang berkembang di sekitarnya.

"Tidak kita sadari, saat ini orang tua sering dihinggapi oleh yang disebut culture shock dan future shock. Banyak orang tua anggap anak-anaknya berpikir, bergaul yang menyimpang. Pandangan itu sampai batas tertentu barangkali benar, tetapi pada sisi lain, bisa jadi masalah," papar SBY.

"Dalam kaitan itu, orang tua tidak lagi tepat sekedar mengatakan: “Jangan ini...! dan "Jangan itu...! kepada anaknya. Komunikasi dan empati dapat mencegah kesenjangan pemikiran antara orang tua dan anak," sambung kakek satu orang cucu ini.

Puncak peringatan Hari Anak Nasional di TMII, dihadiri 500-an anak dari Jabodetabek. Sebagian besar anak usia SD-SMP itu sudah berada di lokasi acara sejak pukul 08.00 WIB.
...more

Kronologi Kekerasan yang Dialami Warga Syiah di Sampang

Detik.com - Kekerasan dialami warga Syiah di Sampang, Madura. Satu warga Syiah meninggal dunia akibat bentrokan yang terjadi dengan kelompok lain pada Minggu (26/8) itu. Warga Syiah yang kalah jumlah diserang dengan batu dan senjata tajam.

Berdasarkan siaran pers yang dikirimkan Kontras Surabaya pada Senin (27/8/2012), keributan dipicu oleh kedatangan puluhan pria warga non syiah yang mengancam warga Syiah untuk tidak meninggalkan desa.

Berikut kronologi kekerasan di Sampang pada Minggu (26/8):

- Pukul 06.30 WIB

Sejumlah anak-anak warga Syiah dengan didampingi orang tuanya akan pergi keluar desa mereka dengan tujuan ke beberapa tempat. Di antara mereka ada yang akan bersilaturahim ke keluarga yang ada di luar Omben, dan beberapa yang lain akan berangkat ke luar kota untuk masuk sekolah dan pesantren mengingat libur lebaran sudah usai.

Ketika rombongan anak-anak warga Syiah dan orang tuanya yang berjumlah sekitar 20 orang ini akan menaiki dua buah mobil yang mereka sewa, puluhan lelaki dewasa dari warga non Syiah dengan membawa senjata tajam mendatangi mereka dan melarang mereka meninggalkan desa.

Bahkan mobil yang akan mereka tumpangi diancam akan dibakar. Dan selanjutnya, layaknya 'tawanan perang' rombongan anak-anak warga Syiah digiring kembali ke desa dan dipaksa pulang ke rumah masing-masing. Saat itulah, orang tua dari anak-anak warga syiah berusaha melawan tindakan sekumpulan warga yang mengancam mereka. Akhirnya seluruh anak-anak warga Syiah beserta orang tuanya kembali ke rumah mereka masing-masing.

- Pukul 08.00 WIB

Puluhan warga non Syiah yang mengancam akan menyerang warga Syiah telah bertambah menjadi ratusan orang. Dan tersiar kabar bahwa mereka akan menyerang dan membakar semua rumah warga syiah dan bagi yang melawan akan dibunuh. Dan serangan akan dimulai dari rumah Ustadz Tajul Muluk, yang saat itu ditempati oleh ibu, istri, dan 5 orang anak-anaknya.

Rumah Tajul Muluk sesungguhnya telah dibakar massa anti Syiah pada akhir Desember 2011, dan saat ini tersisa bangunan seluas 4x5 meter dan ditempati oleh ibu, istri dan anak-anaknya.
Sedangkan Tajul sendiri saat ini sedang berada di LP Sampang. Dia menjalani hukuman dua tahun penjara yang diputuskan oleh PN Sampang dengan dakwaan penodaan agama.

- Pukul 09.30 WIB

Sekitar 20 orang lelaki dewasa dari warga Syiah berkumpul di rumah Ustadz Tajul bersiap untuk melindungi perempuan dan anak-anak yang tinggal di rumah itu dari serangan warga non Syiah.

- Pukul 10.30 WIB

Warga non Syiah yang berjumlah lebih dari 500 orang, sebagian besar adalah lelaki dewasa yang bersenjatakan aneka macam senjata tajam, batu dan bom ikan (bahan peledak yang biasa digunakan nelayan untuk menangkap ikan di laut) bergerak mengepung rumah Ustad Tajul. Tidak berselang lama terjadilah perang mulut di antara mereka yang dilanjutkan dengan saling lempar batu.

Saat kondisi sedang memanas, salah satu warga Syiah, Moch Chosim (50), yang biasa dipanggil Pak Hamama berusah menenangkan massa. Lelaki tua ini maju ke tengah-tengah massa non Syiah yang akan menyerang mereka.

Nahas bagi Chosim, maksud baiknya justru memicu amarah massa. Sedikitnya 6 orang lelaki dewasa dengan senjata celurit, pedang dan pentungan mengeroyoknya. Tubuhnya bersimbah darah, perutnya
terburai dan meninggal di tempat.

Melihat Chosim dikeroyok, Tohir (45 th) adiknya berusaha melerai dan melindungi sang kakak. Akibatnya, Tohir mengalami luka berat di bagian punggung dan sekujur tubuhnya akibat sabetan pedang, celurit dan lemparan batu. Untunglah nyawa Tohir masih terselamatkan.

Massa semakin beringas. Ratusan massa beramai-ramai melempari rumah Tajul dengan batu. Semua orang yang berada dalm rumah itu terkena lemparan batu. Ibu Tajul Muluk, Ummah (55), jatuh pingsan karena kepalanya terkena lemparan batu. Anak-anak menjerit, sebagian di antaranya pingsan.

Selain Ummah, 3 orang yang lain juga mengalami luka serius akibat terkena lemparan batu, yaitu Matsiri (50), Abdul Wafi (50), dan Tohir (45 th). Akhirnya keluarga Ustad Tajul dan warga Syiah yang terkepung itu tidak lagi melawan dan membawa kerabat mereka yang luka-luka dan meninggal ke gedung SD Karang Gayam yang berjarak beberapa ratus meter dari rumah itu. Massa penyerang membiarkan mereka menyelamatkan diri. Selanjutnya massa membakar rumah Ustad Tajul hingga habis.

- Pukul 11.30 WIB

Setelah massa non Syiah membakar rumah yang didiami istri, ibu dan anak-anak Ustad Tajul, massa mulai bergerak membakar satu demi satu rumah warga Syiah. Tidak ada polisi di lokasi, padahal sudah sejak pagi diberitahu.

- Pukul 12.00 WIB

Puluhan petugas polisi datang ke lokasi dan memberikan pertolongan kepada sejumlah warga Syiah yang terluka. Akan tetapi jumlah polisi sangat tidak memadai untuk mencegah dan melarang massa melakukan pembakaran rumah-rumah warga Syiah.

- Pukul 18.00 WIB

Jumlah rumah yang dibakar berjumlah setidaknya 60 unit bangunan dari sekitar 35 rumah milik warga Syiah. Aparat kepolisian tidak berdaya mencegah hal ini terjadi.

- Pukul 18.30 WIB

Sejumlah warga Syiah dievakuasi oleh pihak kepolisian di Gedung Olah Raga Sampang. Sedang ratusan warga Syiah yang lain berlari bersembunyi ke hutan dan persawahan yang berada di sekitar rumah mereka.

Total korban yang telah dievakuasi adalah 155 orang, dan masih ada sekitar 300-400-an orang korban yang belum dievakuasi. 1 Orang tewas Muhammad Khosim (50) dan 1 luka berat, Tohir (45), sempat dikabarkan meninggal tapi masih menjalani perawatan di RSUD Sampang.
...more