Saturday, December 31, 2011

Pondok Syiah di Sampang Dibakar Massa, Dituding Sebar Aliran Sesat

Detik.com - Sebuah pesantren di Dusun Nangkrenang Desa Karang Gayam Kecamatan Karang Penang, Sampang, Madura, dibakar. Pembakaran ini diduga karena pesantren milik tokoh Islam Syiah, KH Tajul Muluk memaksakan faham syiah ke lingkungan sekitar.

Ratusan warga sekitar memaksa masuk lokasi dengan membakar mushola dan rumah tanpa ampun. Selain membakar, warga membawa senjata tajam untuk merusak rumah dan mengusir penghuni rumah agar tidak lagi menyebarkan aliran Islam yang sudah diyakini warga.

Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Roy Aquari Prawiro Sastro membenarkan kejadian tersebut. "Kejadian sekitar pukul 10.00 WIB, tapi kasus ini sudah diambil alih Polda Jatim," kata Roy saat dihubungi detiksurabaya.com, Kamis (29/12/2011).

Hingga pukul 14.00 WIB, polisi yang semula diancam tidak diperbolehkan masuk, kini sudah bisa dikuasai. Dari pantauan detiksurabaya.com, lokasi rumah dan mushola sudah rata dengan tanah.
...more

Aksi Penolakan Gereja Buat Tol Cikampek Lumpuh

Liputan6.com - Arus lalu lintas di ruas tol Jakarta-Cikampek macet total, khususnya di kawasan Cibitung, Bekasi, Jawa Barat. Kemacetan dikarenakan tutupnya pintu tol Cikarang Barat terkait rencana unjuk rasa sekelompok orang terkait penolakan pendirian tempat ibadah.

TMC Polda Metro Jaya, Kamis (29/12) mengabarkan, pintu keluar tol Cikarang Barat dilakukan penutupan sebagai imbas adanya unjuk rasa. Untuk sementara arus lalu lintas dialihkan melalui pintu tol Cikarang Timur/Cibitung.

"Parah macetnya. Sudah 1,5 jam terjebak di dalam mobil, sama sekali tidak bergerak," ujar Fikri Lahzi, karyawan sebuah perusahan swasta di kawasan Delta Silikon, Cikarang, Bekasi.

Fikri mendapat informasi, kemacetan terjadi karena kendaraan tak bisa keluar di pintu tol Cikarang Barat. Hal ini disebabkan adanya sekelompok orang yang berkumpul di Jalan Raya Industri Cikarang. Mereka berencana menggelar unjuk rasa penolakan berdirinya sebuah gereja di daerah tersebut.

"Jadi banyak yang kepanasan di dalam mobil. Mereka akhirnya turun dari angkutan umum dan memilih berjalan di pinggir jalan tol," lanjut Fikri. Kendati banyak petugas Patroli Jalan Raya (PJR), mereka tak bisa berbuat banyak dalam menghalangi penumpang angkutan umum yang ingin berjalan di pinggir tol.

Diperkirakan kemacetan sudah mencapai tujuh kilometer. Dari pintu tol Cibitung hingga Cikarang. "Kalau (kemacetan) tidak segera ditangani, pasti banyak karyawan di kawasan industri yang telat tiba di kantor," tambah Fikri.
...more

Thursday, December 29, 2011

Jemaat GKI Yasmin Gagal ke Gereja

Kompas.com - Niat jemaat Gereja Kristen Indonesia Yasmin, Bogor, Jawa Barat, yang ingin melaksanakan ibadah Natal di bangunan gereja mereka, Minggu (25/12/2011), gagal terlaksana. Jemaat akhirnya mengalihkan pelaksanaan ibadah di salah satu rumah jemaat di perumahan Taman Yasmin Kota Bogor.

Sejak pagi, ratusan petugas Satpol PP Kota Bogor dan kepolisian telah memblokade jalan menuju bangunan gereja GKI Yasmin. Arus lalu lintas pun dialihkan ke jalan-jalan kecil di sekitar Jalan KH Abdullah bin Nuh, salah satunya Jalan Johar.

Puluhan jemaat yang berkumpul di sekitar pusat perbelanjaan Giant tertahan. Pada pukul 09.00 WIB, jemaat akhirnya diminta membubarkan diri oleh Satpol PP Kota Bogor dan langsung menuju rumah salah satu jemaat di perumahan Taman Yasmin.

Seperti diberitakan sebelumnya, Majelis Jemaat GKI berencana menggelar ibadah Natal pada Minggu pagi. Jemaat tak menggelar ibadah malam Natal pada Sabtu (24/12/2011) karena situasi yang dinilai tak memungkinkan.

Sebelumnya, Pemkot Bogor mengeluarkan surat bertanggal 23 Desember 2011 yang memindahkan pelaksanaan ibadah Natal GKI Yasmin ke ruang Crysant Gedung Harmony Yasmin Center di Jalan KH Abdullah bin Nuh. GKI menilai surat tersebut intinya melarang pelaksanaan ibadah Natal di gedung gerejanya sendiri yang sah berdasarkan Putusan Mahkamah Agung, 9 Desember.

Masalah GKI Yasmin bermula dari persoalan izin mendirikan bangunan (IMB) peribadatan yang dinilai tak sah oleh Pemkot Bogor. IMB gereja itupun dibekukan. Namun, lewat upaya hukum hingga tingkat MA, pembekuan itu dibatalkan.
...more

Saturday, December 24, 2011

Mendagri: Jika Diizinkan Kapolda, Jemaat Ibadah Natal di GKI Yasmin

Detik.com - Mendagri Gamawan Fauzi mengutarakan, jemaat GKI Yasmin, Bogor dan Kapolda Jabar menggelar rapat soal keamanan penyelenggaraan ibadah Natal di lokasi gereja. Jika diizinkan kapolda, jemaat GKI Yasmin boleh menggelar ibadah Natal di gereja yang masih disegel itu.

"Kemarin disepakti bahwa untuk merayakan Natal dan Tahun Baru di lokasi itu, ada pertemuan hari ini dengan kapolda. Andai kata kapolda memberikan izin di situ aman, lancar, mereka akan menyelengarakan. Mereka (jemaat) mengatakan akan ikut saran kapolda," kata Mendagri, Gamawan Fauzi.

Hal itu dikatakan Gamawan usai menghadiri acara pelantikan duta besar di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (21/12/2011). Sedangkan pertemuan antara jemaat GKI Yasmin dan Mendagri digelar Senin 19 Desember lalu.

Gamawan mengatakan, soal keamanan perayaan Natal dan Tahun Baru adalah bagian dari penyelesaian jangka pendek dari kasus GKI Yasmin. Sementara proses jangka panjangnya akan dibahas lebih lanjut pada awal tahun depan.

"Kemarin pihak Yasmin menyarankan pendekatan hukum adalah yang lebih baik. Itu akan kita bahas di awal tahun nanti. Saya akan terus memfasilitasi pertemuan," ucap Gamawan.

Ditanya bukankah putusan MA yang mencabut pembekuan izin mendirikan bangunan GKI Yasmin sudah berkekuatam hukum tetap sehingga tinggal dieksekusi, Gamawan mengatakan masih ada tafsiran-tafsiran yang berkembang.

"Kan ada tafsiran-tafsiran, MA juga menyatakan kalau ini dicabut oleh walikota dipersilakan kepada pihak GKI Yasmin untuk menggugat lagi. Tapi penafsiran dari GKI Yasmin ini kan sudah selesai. Itulah yang akan dibicarakan awal tahun," kata Gamawan.

Sebelumnya, dalam siaran pers yang ditandatangani Ketua Umum Majelis GKI, Pdt Ujang Tanusaputra, menyebutkan, pertemuan antara jemaat GKI Yasmin dan Mendagri itu telah sepakat untuk mendasarkan penyelesaian kasus pada proses hukum yang ada. Proses hukum satu-satunya yang belum dilaksanakan itu menurut pihak Yasmin adalah eksekusi putusan MA yang sudah berkekuatan hukum tetap.
...more

Saturday, December 10, 2011

Cegah Judi, Alat Ketangkasan di Bandung Wajib Diuji MUI

Lia Noer Hambali
Detik.com - Pansus 17 DPRD Kota Bandung terus mematangkan penyusunan rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan. Salah satu aturan bakal diberlakukan yakni soal alat ketangkasan yang berada di arena permainan.

Memastikan tidak adanya unsur judi pada wahana permainan dan ketangkasan yang dioperasikan secara mekanik, listrik, serta elektronik, maka harus melalui kajian Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Sebelum izin keluar, maka wahana permainan dan ketangkasan itu harus mendapat rekomendasi dari MUI dalam hal ini pengurus Kota Bandung. Pansus sepakat dengan hal ini," jelas Ketua Pansus 17 DPRD Kota Bandung Lia Noer Hambali (PPP).

Lia menyampaikannya usai dengar pendapat bersama perwakilan Dinas Pariwisata dan MUI Kota Bandung yang dilaksanakan di Gedung DPRD Kota Bandung, Jalan Aceh, Kamis (8/12/2011).

Menurut Lia, bila ternyata MUI menyatakan alat ketangkasan di arena permainan itu terdapat unsur judi, maka pemerintah tidak mengeluarkan izin. Ia menambahkan, MUI Kota Bandung memiliki kewenangan untuk memastikan apakah alat dan permainan yang dimainkan tergolong judi atau bukan.

"Alat-alat ketangkasan wajib dicoba dan diuji oleh MUI," jelasnya.

Lebih lanjut Lia menuturkan, pihaknya perlu membuat aturan tersebut lantaran mensyinyalir sejumlah permainan anak yang misalnya berada di mal, menjurus unsur perjudian. "Masa anak-anak kecil itu dididik main judi. Di mal itu ada mesin jackpot walau memainkannya dengan kartu," kata Lia.

Maka itu, sambung Lia, pihaknya bersama MUI dan pihak terkait merencanakan setelah 15 Desember nanti untuk terjun mengecek ke lokasi permainan di sejumlah tempat.
...more

Thursday, December 08, 2011

Akhirnya! Pohon Tempat Nangkring Pocong di Roxy Ditebang

Detik.com - Sebuah pohon yang diisukan jadi tempat favorit duet pocong dan kuntilanak nangkring ditebang Dinas Pertamanan Pemprov DKI Jakarta. Pohon itu kini hanya menyisakan batang setinggi satu meter.

Pengamatan detikcom, pohon yang menjadi buah bibir masyarakat itu terletak di Jalan Subur, Jakarta Pusat. Pohon mahoni itu berada di depan rumah milik warga dan ada di pinggir kali dan rel kereta api.

"Ditebang oleh Dinas Pertamanan Pemprov DKI Jakarta dan Dinas Pemadam Kebakaran siang kemarin (1 Desember)," kata seorang warga sekitar kepada detikcom, Jumat (2/12/2011).

Selain itu, masih ada 3 pohon mahoni yang ditanam di sekitar kawasan tersebut.

Dalam kesempatan terpisah, Lurah Duri Pulo, Ferry Abdillah Kadir, mengaku sudah mengirim surat ke Dinas Pertamanan Pemprov DKI Jakarta untuk menebang pohon tersebut.

"Karena kabar ini santer, kita sudah antisipasi, sudah bikin surat permohonan ke Dinas Pertamanan DKI Jakarta agar pohon itu ditebang dan sudah ditebang," kata Ferry.
...more

Saturday, December 03, 2011

Proteksi Tayangan TV yang Tidak Islami

Kompas.com - Anggota DPRD dari Partai Bulan Bintang (PBB), Suli Faris, mengatakan, Indonesia perlu meniru proteksi budaya tidak Islami seperti yang dilakukan Pemerintah Arab Saudi.

"Di sana itu, tayangan televisi yang tidak sesuai dengan budaya Islam tidak bisa diakses oleh masyarakat luas, tidak seperti di Indonesia," kata Suli Faris, Rabu (30/11/2011).

Suli mengemukakan hal itu untuk menceritakan pengalamannya saat menunaikan ibadah haji pada musim haji tahun ini.

Suli menjelaskan, saluran televisi yang digunakan Pemerintah Arab Saudi sebenarnya sama dengan saluran yang ada di Indonesia, hanya pada saluran tertentu tidak bisa diakses, terutama televisi yang dinilai bertentangan dengan budaya Islam.

"Kalau di sini kan tidak. Semua chanel bisa diakses oleh masyarakat umum, kendatipun itu tidak sesuai dengan budaya Islam dan budaya lokal yang ada di masyarakat," ucap Suli Faris, menjelaskan.

Oleh karenanya, sambung Suli Faris, dalam hal proteksi budaya yang sesuai dengan nilai-nilai ke-Islam-an ini, Pemerintah Indonesia perlu meniru kebijakan Pemerintah Arab Saudi.

"Saya kira hal-hal yang semacam itu kan bisa juga diterapkan di Indonesia, karena ini kan menyangkut kebijakan lokal pemerintah setempat," ujarnya.

Anggota DPRD ini merupakan satu dari 800 lebih jemaah haji asal kota ini yang menunaikan ibadah haji pada musim haji tahun ini.

Ia berangkat menunaikan ibadah ke Tanah Suci, Mekkah, bersama istrinya Hj Sri Rahayu Ningsih.

Selain perlunya proteksi budaya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam, hal lain yang juga perlu ditiru dari Pemerintah Arab Saudi, menurut Suli Faris, ialah tentang penanganan kebersihan lingkungan.

Di negara yang menjadi ikon pusat peradaban Islam di Timur Tengah tersebut, menurut Suli Faris, kebersihannya benar-benar terjaga, tidak seperti di Indonesia.
...more

Pengojek Keberataan Jemaat GKI Yasmin Beribadah di Trotoar

Liputan6.com - Unjuk rasa menolak keberadaan Gereja GKI Yasmin Bogor digelar puluhan pengojek yang biasa mangkal di kawasan Taman Yasmin Bogor, Jawa Barat, Ahad (27/11). Massa menilai sejak jemaat GKI Yasmin mengadakan kebaktian di trotoar Jalan Yasmin, penumpang ojek berkurang.

Atas dasar itulah mereka meminta jemaat GKI Yasmin tak menggelar ibadah di trotoar jalan karena mengurangi penghasilan mereka. "Orang yang mau naek aja takut," ucap Aang, seorang tukang ojek.

Protes para pengojek bermula saat puluhan jamaat GKI Yasmin beribadah depan trotoar gereja. Tiba tiba datang puluhan pengojek yang langsung berteriak-teriak di depan jemaat yang sedang beribadah.

Beruntung, setiap beribadah di trotoar itu, jemaat selalu dilindungi aparat kepolisian setempat. Belakangan polisi meminta jemaat membubarkan diri untuk menghindari bentrokan. Video
...more

Sunday, November 27, 2011

HTI: GKI Yasmin Makar

Surya.co.id - Hizbut Tahrir Indonesia Bogor Raya menggelar rapat akbar membahas GKI Yasmin yang diikuti sekitar 4.000 massa yang berlangsung di Balai Kota Bogor, Minggu.

Rapat yang diikuti massa HTI bersama umat muslim Kota Bogor ini mengangkat tema “Menolak arogansi GKI Yasmin dan makar kafir penjajah”.

“Kita melihat situasi di lapangan saat ini. Permasalahan GKI Yasmin terus meluas, penipuan yang dilakukan pihak GKI sudah menjadi polemik,” kata Ketua DPD HTI Kota Bogor Rokim Abdul Karim ditemui usai kegiatan.

“Kita berbicara untuk umat Islam. Yang dalam kasus ini dituduh oleh pihak yang mengaku dizolimi, padahal. Umat Islam lah yang disini telah dizolimi,” kata Rokim.


HTI lanjut Rokim, bertindak atas nama umat muslim berjuang untuk menegakkan syariat dan khilafah.
“Kita tidak membela wali kota atau pejabat manapun, disini posisi kita membela umat Islam yang saat ini posisinya sudah tersudutkan,” lanjut Rokim.

Selanjutnya kata Rokim, pada point lima hasil rapat, fakta yang tidak diungkapkan oleh GKI Yasmin adalah sikap Pemkot Bogor yang jelas-jelas telah mencabut IMB pendirian GKI Yasmin dengan SK nomor 645.45-137 tertanggal 11 Maret 2011 dengan alasan adanya penolakan warga sekitar GKI Yasmin adanya kasus pidana pemalsuan tandatangan persetujuan IMB dan stabilitas keamanan.


“Semua fakta-fakta ini telah kita kumpulkan dan kita satukan sebagai putusan hasil rapat akbar yang nantinya akan kita sampaikan kepada DPRD, dan aparat pemerintahan terkait,” kata Rokim.


Rokim menambahkan, dalam putusan rapat tersebut diputuskan tiga point yakni perlunya umat Islam menyatukan sikap dan gerak langkah untuk menolak arogansi GKI Yasmin terhadap kasus IMBnya. Menolak tegas pendirian GKI yang berlokasi di Taman Yasmin, karena terbukti cacat prosedur dan telah membuat resah warga sekitar.Dan yang ketiga menuntut pemerintah Kota Bogor bertindak tegas untuk membongkar dan mengeksekusi bangunan liar tersebut sebagai konsekwensi dikeluarkannya SK pencabutan IMB. Hasil rapat ditandai dengan penandatanganan putusan rapat oleh sejumlah tokoh Islam dan tokoh masyarakat seperti Ketua MUI Pusat Muhyidin Junaidi, Ketua komisi IV MUI Wardani, KH Abas Aulia sesepuh Bogor, KH Cholilullah Pimpinan Ponpes Darul Quran Cisarua.

Penandatangan hasil rapat disaksikan 4.000 massa yang hadir disambut suara takbir. Aksi massa dimulai pukul 08.30 WIB, dan berakhir hingga pukul 11.00 WIB.
...more

Saturday, November 19, 2011

Sudah 19 Tahun Berdiri, Masjid Ahmadiyah di Duren Sawit Disegel

Detik.com - Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan (P2B) DKI Jakarta menyegel sebuah masjid milik Jemaat Ahmadiyah di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur. Padahal, menurut para jemaat, masjid itu sudah berdiri sejak 19 tahun lalu.

Peristiwa penyegelan terjadi pada pukul 11.30 WIB, Kamis (17/11/2011), oleh petugas P2B dan Satpol PP. Lokasi masjid terletak di Jl Madrasah 1, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Salah seorang jemaat Ahmadiyah, Hafiz, yang ditemui di lokasi mengatakan, memang ada dua surat peringatan sebelumnya yang dilayangkan oleh P2B terkait izin pembangunan masjid tersebut. Pihaknya juga sudah membalas, meski tak mendapat respons.

"Kemarin pas Idul Adha kita masih gunakan buat Salat Ied, tapi P2B tiba-tiba menyegel dan satpol PP dengan alasan tidak sesuai dengan IMB," kata Hafiz.

"IMB rumah tinggal tapi kami gunakan untuk ibadah," sambungnya.

Sebagai gambaran, bentuk masjid tersebut memang tidak seperti masjid pada umumnya. Tidak ada kubah di atas bangunan dan tak ada ornamen-ornamen yang mencirikan sebuah masjid.

Sementara Hafiz memang mengaku bangunan itu pada awalnya diperuntukkan sebagai rumah biasa, bukan untuk rumah ibadah. Namun dia menyayangkan penyegelan yang terkesan dipaksakan tersebut.

"Sejak 19 tahun lalu sudah digunakan untuk ibadah. Memang izinnya rumah, tapi hukum kan tidak berlaku surut," sambungnya.

Kini, di depan masjid ada segel berupa gembok dan papan merah bertuliskan 'Bangunan ini disegel. Tidak sesuai penggunaan'. Meski begitu, Hafiz dan jemaat lainnya tetap bisa beribadah di mana pun. Hubungan dengan warga juga masih terjalin dengan baik.

"Intinya kami di mana pun bisa ibadah, tidak ada ibadah kami dihentikan. Saya bisa membuktikan kalau saya bisa memasyarakat, hubungan kami dengan warga di sini cukup baik. Idul Adha kami kurban dan infaq jadi nggak ada masalah," terangnya.
...more

Tempat Ibadah Aliran Sesat Dibakar Warga

Indosiar.com - Sebuah tempat peribadatan yang diduga dijadikan tempat ritual aliran sesat dibakar warga Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Warga marah karena tempat peribadat tersebut berijin sebagai tempat tinggal dan sudah diperingatkan beberapa kali. Anggota aliran tersebut kebanyakan berasal dari luar kota dan luar pulau Jawa.

Warga yang marah langsung membakar sebuah rumah peribadatan yang diduga beraliran sesat di kampung Raksamala, Desa Pulosari, Kecamatan Kalapanunggal, Sukabumi. Kobaran api yang membakar tempat peribadatan bernama Patilasan Yuganing Dipantara ini langsung merembet ke bagian komplek rumah lainnya.

Selama ini warga mengaku kesal dengan keberadaan tempat peribadatan yang lokasinya terpencil dan berada di kaki bukit. Pasalnya sejak berdiri 4 tahun lalu, warga bersama tokoh masyarakat setempat sudah memberikan teguran dan peringatan sebanyak tiga kali, namun mereka tidak mengubris. Warga juga geram karena para jemaat yang datang ke lokasi ini kebanyakan berasal dari luar kota dan luar pulau Jawa sehingga membuat kesan tidak baik kepada daerah setempat.


Aparat Polres Sukabumi yang berada dilokasi kejadian tidak dapat berbuat banyak. Polisi hanya berusaha meredam emosi massa untuk tidak berbuat anarkis terhadap para anggota jemaat yang berbeda keyakinan tersebut.

Polisi masih menyelidiki peristiwa pembakaran tempat peribadatan  yang kerap melakukan ritual yang dianggap sesat ini. Video
...more

Saturday, November 12, 2011

DPRD Sumsel Minta Pembagian Kondom Saat SEA Games Dibatalkan

Detik.com - DPRD Sumatera Selatan mendukung penolakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Sumatera Selatan terkait rencana pembagian kondom gratis selama SEA Games XXVI. DPRD Sumsel meminta rencana pembagian kondom gratis dibatalkan.

"Kami mendukung tuntutan mereka. Sebab pembagian kondom gratis secara tersirat mendukung adanya protitusi terselubung. Sebab berdasarkan peraturan daerah, pelacuran dilarang di Palembang," kata Muhammad Gantada, Wakil Ketua DPRD Sumsel kepada detikcom, seusai bertemu dengan massa HTI Sumsel, di DPRD Sumsel, Jalan POM IX Palembang, Selasa (25/10/2011).

"Sebaiknya rencana tersebut dibatalkan," kata politisi dari PDI Perjuangan (PDIP) itu.

Menurut Gantada, para peserta SEA Games XXVI dari luar Indonesia pasti akan menghormati budaya yang ada di Palembang. "Sama seperti kita ke nagara asing, kita akan menghormati budaya mereka. Jadi, ada beberapa hal yang harus kita penuhi, tapi tidak semua perilaku yang tidak sesuai dengan budaya kita dipenuhi. Para tamu itu pasti mengerti kok," jelas Gantada.

Penolakan atas rencana pembagian kondom selama event SEA Games di Palembang, tidak hanya dilakukan ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Sebagian warga juga menolak karena beranggapan hal itu sama dengan melegalkan pelacuran di Palembang.

"Palembang bukan Bangkok. Palembang ini kota darussalam. Sampai saat ini pelacuran tetap dilarang, dan kita ini berusaha menghilangkan pelacuran. Lah kok, justru membagikan kondom gratis. Itu sama saja dengan menyuruh orang melacur," kata Marina, warga Bukitkecil, Palembang.

Pernyataan senada dikatakan Umar, warga Lorok Pakjo Palembang, "Itu ide gila. Memangnya pelacuran sudah terbuka apa di Palembang. Jangan mentang-mentang event international, kita jadi berubah seperti negara asing. Kalau para tamu memang ingin melacur gelap, beli sendirianlah kondom itu. Kan banyak juga dijual di apotik," katanya.
...more

Siswi di Jambi Wajib Pakai Rok Panjang

Kompas.com - Para pelajar wanita di Provinsi Jambi diwajibkan memakai rok panjang. Wacana yang datang dari Dinas Pendidikan Provinsi Jambi mendapatkan tanggapan positif dari Gubernur Hasan Basri Agus.

"Tak perlu diseminarkan langsung sepakati saja oleh Dinas Pendidikan," kata Gubernur Jambi seusai mendengar rencana tersebut. Gubernur mengatakan, rencana ini akan dimulai pada tahun ajaran 2012 bahwa siswi SMP dan SMA tidak boleh lagi rok pendek. Edaran dari Pemerintah Provinsi Jambi pun akan segera dibuat.

Mengenai dukungan Gubernur Jambi tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Idham Kholid mengaku, pihaknya akan mengadakan rapat lebih dahulu dengan dinas pendidikan kabupaten dan kota.

"Ini dilakukan sosialisasi terlebih dahulu. Aturannya hanya untuk sekolah negeri dan hanya untuk rok. Untuk jilbab tidak diwajibkan. Hal itu kami serahkan kepada siswa, apakah mereka mau menggunakan atau tidak," ungkapnya ketika dikonfirmasi di sela-sela pertemuan dengan guru sejarah di Hotel Abadi Grand, Kota Jambi, Senin (7/11/2011) siang.

Definisi rok panjang, menurut Idham, setinggi mata kaki. Tidak seperti rok sekolah yang saat ini sepanjang lutut. "Nanti dasar hukumnya peraturan gubernur. (Hal ini berlaku) untuk semua sekolah negeri," lanjutnya.

Saat ini sekolah-sekolah di Jambi telah memiliki kantin kejujuran yang merupakan bentuk pendidikan karakter. Aturan baru mengenai rok ini pun, menurut Idham, mendukung bentuk pendidikan karakter tersebut.
...more

Gaji Peneliti Lebih Rendah, Menristek Bilang "Terima Sajalah"

Kompas.com - Menteri Riset dan Teknologi meminta gaji peneliti yang dikabarkan lebih rendah dari gaji guru sekolah dasar tidak terlalu dipermasalahkan. Dia mengharapkan kesejahteraan peneliti akan meningkat seperti guru yang juga meningkat seiring waktu.

"Terima sajalah," kata Menristek Gusti Muhammad Hatta seusai membuka International Seminar on Current Research Progress in Science and Technology di Hotel Novotel, Selasa (25/10/2011).

Sambil berseloroh, Hatta malah berkata bahwa gaji menteri lebih rendah dibandingkan peneliti sambil menambahkan dia pernah menerima gaji Rp 12.000 pada tahun 1980-an. Namun, dia segera menjelaskan secara serius bahwa kesejahteraan peneliti akan diupayakan pemerintah meski bakal secara perlahan.

Pihaknya mengusulkan alternatif untuk meningkatkan kesejahteraan peneliti dengan kerja sama penelitian yang nilainya besar sehingga kesejahteraan ikut terdongkrak. Dia pun mencontohkan guru yang semula tingkat kesejahteraannya miris kemudian membaik seiring waktu.

Menurut data Kementerian Riset dan Teknologi, terdapat 20.000 peneliti yang ada di bawah kementerian dan 60.000 peneliti di bawah perguruan tinggi.
...more

Monday, November 07, 2011

Polda Metro: 112 Tak Bisa Dihubungi? Kontak Radio Elshinta

Detik.com - Layanan telepon emergency atau call center polisi 112 saat ini sedang mengalami gangguan. Oleh karena itu, masyarakat dihimbau untuk melapor ke Radio Elshinta bila sedang terdesak.

"Memang sedang mengalami gangguan saat ini. Sudah lama alami gangguan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Baharudin Djafar saat dihubungi wartawan, Rabu (2/11/2011).

Saat ditanya apa permasalahan yang mengakibatkan call center tersebut mengalami gangguan, Baharudin tidak dapat memastikannya.

"Untuk itu silakan tanyakan ke Mabes Polri. 112 itu kan terpusat dari Mabes Polri," imbuhnya.

Lalu, bagaimana bila masyarakat memerlukan kehadiran polisi di saat situasi kemanan yang terdesak? Ke mana masyarakat harus melapor?

"Masyarakat bisa menghubungi Radio Elshinta. Kita sudah bekerja sama dengan Radio Elshinta untuk layanan ini," jawabnya.

Dikatakan Baharudin, pihaknya telah bekerjasama dengan Radio Elshinta untuk menampung segala laporan masyarakat mulai dari kebakaran, kehilangan, pencurian dan kejahatan lainnya.

"Nanti dari Radio Elshinta akan menginformasikan ke petugas kita," ujarnya.

Selain itu, ada opsi lain. Yakni, mengirimkan teks pesan singkat ke call center Polri di nomor 1717.

"SMS ke 1717 juga bisa," ucapnya.

Masyarakat juga diimbau untuk menghubungi markas kepolisian terdekat, mulai dari Polpos, Polsek atau Polres. Masing-masing kepolisian, kata Baharudin, telah memiliki call center tersendiri.

"Nanti kita himpun call center masing-masing Polsek dan Polres ini," tuturnya.
...more

Tuesday, October 18, 2011

Massa Demo, Kebaktian GKI Yasmin Batal

Liputan6.com - Ratusan orang yang menolak keberadaan Gereja GKI Taman Yasmin di Kota Bogor, Jawa Barat, Ahad (16/10), mencoba membubarkan jemaat yang hendak menggelar kebaktian minggu. Namun, upaya itu digagalkan aparat kepolisian yang sudah bersiaga. Polisi dengan pagar betisnya memisahkan kedua kelompok sehingga bentrok bisa dihindari.

Massa yang marah akhirnya bisa diredam aparat dan urung melakukan sweeping. Sementara jemaat GKI Taman Yasmin urung menggelar kebaktian di trotoar. Akibat unjuk rasa ini, sempat terjadi kemacetan panjang di ruas Jalan Kiai Haji Abdullah bin Nuh.

GKI Taman Yasmin hingga kini masih disegel Pemerintah Kota Bogor menyusul temuan dugaan adanya pemalsuan tanda tangan. Pihak GKI Taman Yasmin tetap bersikukuh untuk meneruskan pembangunan gereja setelah mengantongi surat putusan Mahkamah Agung. Video
...more

Siswi MAN Setengah Tahun Tak Terima Ijazah

Liputan6.com - Meski dinyatakan lulus ujian nasional, Siti Rohaeni, warga Desa Mengori, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, hingga kini belum menerima ijazah bukti kelulusan dari Madrasah Aliyah Negeri Pemalang, tempat ia bersekolah. Jangankan menerima ijazah diperlihatkan nilainya pun tak pernah.

Selain menderita kekurangan fisik, Siti pun berasal dari keluarga tak mampu. Sejak lahir kedua orangtua Siti langsung menitipkannya pada nenek dan kakeknya.

Sejak bayi hingga saat ini Siti hidup dari jerih payah dan ketulusan nenek dan kakeknya yang hanya berprofesi sebagai buruh tani. Itu termasuk biaya pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga sekolah lanjutan atas karena orangtua siti hanya sesekali membantu.

Namun itu pun tak kuasa membantu melunasi sisa SPP yang masih menunggak satu bulan dan iuran perpisahan sekolah sebesar Rp 550 ribu. Akibatnya ijazah milik Siti hingga kini masih masih ditahan pihak sekolah.

Menurut Siti, meski menyandang cacat fisik ia beberapa kali mendapat tawaran pekerjaan dari sebuah perusahaan. Namun karena tak mengantongi ijazah tawaran itu pun batal. Padahal Siti sangat berharap bisa berkerja demi membantu perekonomian nenek dan kakeknya.

Guna memperoleh keringanan Siti dan neneknya kembali mendatangi sekolah. Namun pihak sekolah belum bisa mengambil keputusan karena kepala sekolah tidak ada di tempat.

Ironis memang. Saat anggaran pendidikan yang terus bertambah ternyata masih ada saja siswa yang kesulitan hanya sekadar mendapatkan ijazah. Padahal mereka amat berharap ijazah tersebut bisa mengangkat derajat mereka. Video
...more

Tuesday, October 11, 2011

Satpol PP dan Jemaat GKI Yasmin Bentrok

Liputan6.com - Kasus penyegelan di GKI Yasmin Bogor, Jawa Barat, masih memanas. Ratusan anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor bentrok dengan puluhan jemaat GKI Yasmin, Ahad (9/10) pagi. Adu jotos terjadi saat aparat membubarkan paksa jemaat GKI Yasmin yang membandel mengadakan kebaktian di bahu jalan trotoar, tepat depan bangunan GKI Yasmin.

Akibat bentrokan ini Ketua Satpol PP Bambang Buyanto pingsan. Bambang tergeletak karena tak kuasa mendapatkan dorongan keras dan disinyalir mendapat hantaman dari seorang anggota jemaat GKI Yasmin. Bambang sudah dibawa ke Rumah Sakit PMI Bogor untuk jalani perawatan.

Sebelumnya Bambang mencoba menarik pendeta yang dihalangi jemaat bernama Jayadi Damanik. Terjadi tarik menarik antara Jayadi dan Bambang untuk mempertahankan posisi pendeta, hingga akhirnya beberapa jemaat terjatuh.

Selain itu ratusan orang yang menamakan diri Forum Komunikasi Muslim Indonesia berunjuk rasa di tempat yang sama. Mereka mengecam dan berusaha masuk blokade polisi. Massa berusaha membubarkan para jemaat gereja GKI Yasmin yang sedang menggelar kebaktian. Jemaat GKI Yasmin memulai ibadah pada pukul 08.00 WIB.

Sempat terjadi saling dorong dengan aparat kepolisan setempat yang menjaga ketat aksi mereka. Warga marah dan gerah karena polisi dan Satpol PP tak mampu mengentaskan permasalahan polemik GKI Yasmin yang sudah berjalan hampir dua tahun. Tapi aksi itu dapat diredam polisi.

Polisi di bawah komandan Irwansyah membubarkan jemaat dengan paksa. Namun jemaat menolak. Kemudian ibadah dipersingkat hingga akhirnya jemaat membubarkan diri dengan sukarela jam 8.30 WIB.

Saat ini penjagaan dan pengamanan baik dari Polri dan Brimob dibantu TNI lebih diperketat di lokasi sekitar gedung GKI Yasmin. Pengamanan lengkap dengan mobil anti huru hara serta dua ekor anjing pelacak. Langkah ini untuk mengantisipasi aksi yang lebih keras dari warga setempat.

Akibat kejadian ini ruas jalan di sekitar bangunan GKI Yasmin macet yang cukup panjang.

Kasus ini menuai reaksi keras, salah satunya dari Gerakan Pemuda (GP) Ansor. Organisasi kepemudaan di bawah payung Nahdlatul Ulama itu mengancam akan melaporkan kasus ini ke pengadilan Hak Azasi Manusia Internasional. Video
...more

Friday, October 07, 2011

95 Pasangan Mesum Ditangkap di Madiun

Kompas.com - Perbuatan asusila di Kota Madiun, Jawa Timur, benar-benar memprihatinkan. Selama dua bulan saja, polisi telah mengamankan 95 pasangan mesum atau 190 pelaku perbuatan asusila yang melakukan hubungan suami-istri bukan dengan pasangan resmi.

Kepala Satuan Sabhara (Samapta Bhayangkara) Polres Madiun Kota Ajun Komisaris Baru Trisno mengatakan, 190 orang itu diamankan dalam operasi yang digelar sejak Agustus-September 2011.

Rupanya para pelaku tidak mengindahkan bulan suci Ramadhan. "Bahkan, dari catatan kami, pasangan asusila terbanyak tertangkap pada bulan puasa, yakni 60 pasangan atau 120 orang. Sisanya ditangkap saat Lebaran dan setelahnya," ujarnya, Senin (3/10/2011).

Menyedihkan lagi, perbuatan asusila sudah meracuni semua kalangan, mulai generasi muda sampai kalangan lanjut usia. Fakta itu diperoleh dari hasil pendataan di mana didapati pelaku berusia 18 tahun dan 65 tahun.
...more

Sunday, September 18, 2011

Gara-gara Pakai Seragam Lama, Siswi Miskin Dihukum

Detik.com - Nasib Fitri Ayu Praseryo siswi SMPN 37 Surabaya untuk mendapatkan pendidikan layak dan murah masih jauh dari harapan. Siswi yang duduk di kelas VII mendapat hukuman berdiri saat upacara bendera pada Senin (12/9) lalu, akibat memakai seragam dan logo sekolah yang lama.

Hukuman yang menimpa Fitri itu diketahui ayahnya, Untung Budi Prasetyo setelah pulang bekerja sebagai penarik becak.

"Saat itu saya baru pulang dari narik becak melihat Fitri menangis. Saat saya tanya, habis disetrap saat upacara karena memakai bet sekolah dan seragam lama (seragam saat kelas VII)," kata Untung, saat ditemui detiksurabaya.com di rumahnya, Kamis (15/9/2011).

Untung menambahkan, yang membuat anak pertamanya menangis, karena pihak guru mengatakan akan memanggil orangtuanya jika sampai tiga kali dihukum karena seragamnya tidak diganti.

"Dia cerita, menangisnya karena takut dan malu jika sampai tiga kali orangtuanya akan dipanggil. Gitu katanya," ujarnya.

Beruntung, kata Untung, jika anak sulungnya ini mempunyai jiwa yang kuat sehingga setelah kejadian hukuman yang diberikan gurunya. "Dia tetap sekolah sampai sekarang meski mendapat hukuman. Malah dia bilang, kenapa harus malu, kan memang anaknya orang tidak punya," ujarnya.

Sementara, uang paket seragam dan lain-lain yang harus dibayar oleh Untung yang setiap hari tidak mempunyai pengasilan tetap, rata-rata perhari Rp 5-15 ribu yang diwajibkan oleh sekolah anaknya sebesar Rp 358 ribu.
...more

Foke Sentil Perempuan Pakai Rok Mini di Angkot

Detik.com - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo ikut menyoroti seputar perkosaan di angkutan umum. Selain keamanan perlu ditingkatkan, Foke 'menyentil' gaya berpakaian pengguna angkot.

"Saya kira memang sistem keamanan dan pengamanan perlu kita tingkatkan. Ini menjadi catatan kita dan akan dibahas oleh Dishub dan aparat berwenang," kata pria yang akrab disapa Foke ini di Gedung Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (16/9/2011).

Menurut dia, Dishub tidak dapat melepas tanggung jawab atas kasus tersebut dan dan harus bekerja sama dengan Polda Metro Jaya.

Ia berharap langkah-langkah yang akan diambil kelak tidak hanya bisa diterapkan di Jakarta melainkan juga di kota-kota besar lainnya. Hal ini mengingat frekuensi warga atau kaum perempuan yang menggunakan jasa angkutan umum itu banyak.

"Tetapi bayangkan juga kalau orang naik mikrolet, duduk di depan tetapi pakai rok mini, kan agak gerah juga," ujar Foke sambil menunjuk ke arah pahanya menggambarkan rok mini. Foke terlihat menyunggingkan senyuman.

"Selain itu, bagaimana juga kalau orang naik motor pakai celana pendek dan ketat, bayangin saja itu yang di belakangnya bisa goyang-goyang. Itu kan sama halnya dengan orang yang membawa perhiasan, padahal dia naik kendaraan umum," papar dia.

Foke mengimbau pengguna fasilitas kendaraan umum menyesuaikan dengan lingkungan sekelilingnya agar tidak memancing orang lain untuk melakukan hal yang tidak diinginkan.
...more

Pasangan Kencan Direndam di Tambak

Kompas.com - Warga Desa Meunasah Mesjid, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe, menangkap pasangan yang diduga melakukan tindak asusila di kawasan tambak desa setempat. Tanpa pikir panjang, warga langsung menghukum pasangan itu dengan merendam mereka di dalam tambak desa setempat.

Pasangan tersebut adalah Sf (20), janda satu anak, penduduk Desa Panton Rayeuk Sa, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara, dan Ad (29), duda dua anak asal Medan, yang menetap di Desa Meunasah Mesjid.

Peristiwa itu bermula ketika pada Selasa malam, warga di kawasan itu menaruh curiga kepada seorang lelaki dan perempuan pengendara sepeda motor yang berhenti di sisi kawasan tambak. Mereka memarkir motor dan lalu berjalan masuk ke areal tambak yang berjarak 50 meter dari rumah warga terdekat. Warga pun mengikuti dan akhirnya memergoki ulah mereka.

Setelah lebih dari setengah jam direndam, pasangan tersebut dibawa ke kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan Willayatul Hisbah Lhokseumawe, setelah sebelumnya diseret ke Polres Lhokseumawe. "Saya sudah setahun berkenalan dengan Ad, setelah saya cerai dengan suami saya. Saat itu kami baru duduk dekat tambak yang agak gelap dan kami tak melakukan apa pun," kata Sf.

Namun tiba-tiba, kata Sf, warga datang dan langsung menangkap keduanya, kemudian merendam mereka di dalam tambak. "Saya jumpa pertama dengan Ad saat ada pameran di kawasan Jalan Line, dan kami berencana untuk menikah," katanya lagi.

Sementara itu, Ad juga menyebutkan hal serupa. "Malam itu saya mau ke tempat kawan saya. Namun karena Sf tak berani, banyak pemuda, kemudian dia duduk sebentar dekat tambak," katanya.

Kepala Seksi Kebijakan Penegakan Daerah Lhokseumawe Karimuddin menyebutkan, keduanya telah dimintai keterangan. "Untuk proses pembinaan lanjutan, keduanya akan diserahkan kepada keluarga dan aparat masing-masing," katanya.
...more

Monday, August 29, 2011

Ormas Razia Rumah Makan di Puncak

Liputan6.com - Ramadan bulan penuh hikmah, Ramadan bulan penuh ampunan, dan berpuasa hakekatnya menahan amarah dan menghormati orang lain. Namun entah apa yang terjadi, baru-baru ini ratusan penggiat organisasi massa atau ormas Islam bergerak ke arah kawasan wisata Puncak, Bogor, Jawa Barat. Bukan berdemonstrasi, mereka justru merazia rumah-rumah makan yang sedang buka siang hari.

Setiap rumah makan yang diduga tetap buka tidak luput dari razia dan peringatan keras. Namun, polisi tidak mampu berbuat banyak. Aksi sweeping ini menimbulkan kemacetan parah di jalur Puncak. Sepanjang jalan sambil memantau, mereka meminta tidak ada rumah makan yang buka. Video
...more

FPI Sweeping Warung Makan

Ilustrasi
Indosiar.com - Aksi sweeping puluhan anggota FPI terhadap warung makan yang buka siang hari membuat kaget pemiliknya. Bahkan seorang pemilik warung kopi pingsan, karena ketakutan saat massa FPI menggerebeknya. Melihat suaminya pingsan, sang istri pun dibuat kesal dengan aksi FPI ini.

Massa FPI kemudian melanjutkan aksinya dengan mendatangi sejumlah warung di Jalan Insinyur Haji Juanda dan Jalan Sela Kaso, kota Tasikmalaya. Saat sweeping berlangsung, sejumlah warung masih kedapatan sedang melayani pelanggannya. Melihat puluhan massa FPI datang, para pemilik warung langsung kabur meninggalkan warungnya. Mereka melanjutkan sweeping kelingkungan perkantoran Pemda Tasikmalaya.

Disebuah kantin samping perkantoran pemerintah ini ditemukan adanya piring bekas makan dan kopi yang ditinggal pemiliknya. Bahkan sebuah kompor masih menyala mengoreng makanan sementara pemiliknya melarikan diri.

Entah dibenarkan atau tidak, aksi sweeping anggota FPI ini menyusul adanya peraturan pemerintah kota Tasikmalaya yang melarang warung makanan membuka usaha di siang hari selama bulan ramadhan. Seharusnya pemerintah kota melalui satuan polisi pamong prajanya yang menjaga ditegakannya aturan itu. Bukan menyerahkannya ke pihak tertentu untuk melakukan razia, sehingga dapat merugikan orang lain.
...more

Wednesday, August 17, 2011

Petugas Razia Makanan di Siang Hari

Liputan6.com - Polisi Syariat dan petugas Satuan Polisi Pamong Praja Banda Aceh merazia sejumlah swalayan dan toko yang masih menjual makanan. Petugas menyita ratusan makanan siap saji seperti kue basah, paket nasi, dan beberapa jenis makanan lainnya, Jumat (5/8).

Masih banyak pedagang yang nakal, meski larangan berjualan sudah dikeluarkan Walikota Banda Aceh. Makanan yang dijajakan termasuk dalam kategori masakan yang dilarang dijual saat pagi hingga siang hari selama Ramadan.

Selain menyita makanan, petugas juga menggiring pedagang untuk dibina dan membuat perjanjian. Sebelum diizinkan pulang, pedagang yang masih bandel akan diberi sanksi, berupa pencabutan izin usaha. Video
...more

FPI Obrak-Abrik Warung Coto Makassar

Liputan6.com - Puluhan anggota Front Pembela Islam (FPI) mengobrak-abrik sebuah warung coto di Jalan AP Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (8/8), karena tetap beroperasi selama Bulan Puasa. Sejumlah karyawan warung, terutama wanita dan puluhan pengunjung yang sedang menyantap makanan khas Makassar itu berhamburan keluar.

Memuncaknya emosi anggota FPI sehingga menghancurkan tempat tersebut dipicu dua karyawan warung dibantu beberapa pengunjung mencoba melakukan perlawanan. Seorang tukang parkir yang bertugas mengatur kendaraan pengunjung di tempat itu juga menjadi sasaran. Karena ia sempat berniat membantu perlawanan karyawan warung.

Menurut pengakuan seorang saksi, kedua karyawan memukul anggota FPI dari belakang usai memberikan imbauan agar warung ditutup untuk menghormati warga muslim yang menjalankan ibadaj di Bulan Puasa. "Di Poso saja kami tidak takut, apalagi yang beginian," teriak Suparman, salah seorang anggota FPI berulang kali.

Aksi berlangsung sekitar satu jam, namun tak seorang pun aparat kepolisian berada di lokasi kejadian. Puas menghancurkan tempat itu, FPI kembali berkonvoi mencari warung lain yang terbuka. Warga berkumpul di tempat itu bersama ratusan pengendara yang malintas. Akibatnya, arus lalu lintas menjadi macet untuk beberapa saat.
...more

Terbukti Makan Siang, PNS Akan Dipecat

Liputan6.com - Wali Kota Bengkulu Ahmad Kanedi akan memecat pegawai negeri sipil di jajarannya yang terbukti makan di tempat umum selama Ramadan. "Semua PNS yang terbukti makan siang di tempat umum seperti rumah makan, pasar dan warung akan dikenakan sanksi tegas berupa pemecatan," katanya, Senin (1/8).

Ia menjelaskan bila bukti sudah lengkap hukuman pemecatan akan langsung diberikan tanpa harus mendengarkan masukan dari para anggota Badan Pertimbangan Pejabat Kota Bengkulu. "Sebelum Ramadan, saya sudah mengumpulkan semua PNS di seluruh jajaran Pemda Kota Bengkulu dan telah mengumumkan tentang ini," katanya.

Lebih jauh Ahmad mengatakan dalam petemuan sebelum Ramadan, seluruh PNS mengikuti sumpah siap untuk dipecat bila terbukti makan siang di tempat umum selama Ramadan. "Untuk menegakkan disiplin PNS pada Ramadan dan menghormati umat muslim yang berpuasa, satuan Polisi Pamong Praja akan melakukan razia rutin," ungkap Ahmad.

Masyarakat juga diimbau berperan aktif membantu pemda untuk menegakkan disiplin para PNS selama Bulan Puasa. "Saya menyediakan hadiah Rp 1 Juta kepada setiap masyarakat yang berhasil menemukan PNS yang makan pada siang hari di tempat umum seperti di rumah makan, pasar atau terminal selama Ramadan," katanya.
...more

FPI Makassar Razia Masjid Ahmadiyah

Liputan6.com - Ratusan orang dari Front Pembela Islam (FPI) mendatangi masjid Ahmadiyah di Jalan Anuang, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (30/7). Massa FPI menyerukan agar pengikut Ahmadiyah membubarkan diri dan kembali ke Islam yang benar sesuai Alquran dan Hadis.

Massa FPI juga merobek sejumlah tulisan di dinding masjid Ahmadiyah. Tidak ada satu pun pengikut Ahmadiyah yang menampakkan diri. Selanjutnya massa mendatangi tempat hiburan malam di Jalan Diponegoro.

Sempat terjadi keributan dengan satpam saat massa meminta klub malam itu menghentikan aktivitas mereka selama Ramadan. Massa juga meminta pedagang makanan dan minuman tidak berjualan selama Bulan Puasa. Sayangnya tidak ada satupun polisi yang mengawal aksi massa ini. Video
...more

Pemuda Islam Grobogan Desak Tempat Hiburan Ditutup

Liputan6.com - Sekitar 2.000 pemuda Islam berunjuk rasa di depan Gedung DPRD serta Kantor Bupati Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu (30/7) siang. Mreka menuntut supaya tempat-tempat hiburan ditutup selama Bulan Puasa. Pasalnya tempat hiburan ditengarai menjadi sarang prostitusi, peredaran miras, dan maksiat.

Massa melakukan orasi dan meminta anggota DPRD menemui mereka. Anggota Dewan yang keluar diminta menandatangani surat kesepakatan berisi penutupan tempat hiburan malam. Saat beraksi di Kantor Bupati, massa kecewa. Pasalnya Sekda Grobogan yang menemui mereka dan menandatangani surat perjanjian.

Demonstran kemudian meluapkan kekecewaannya dengan mengibarkan bendera bertuliskan Kabupaten Karaoke di tengah alun-alun Kota Purwodadi. Sempat terjadi ketegangan karena polisi melarang mereka. Ketegangan berhasil diredam dan demonstran akhirnya membubarkan diri. Video
...more

Sunday, July 31, 2011

Pacaran Larut Malam, Digerebek Polisi

Liputan6.com - Polisi menggerebek dua mahasiswi dan seorang pria dalam satu kamar di sebuah rumah Kompleks BTN Biru Permai, Bone, Sulawesi Selatan, Ahad (3/7) dinihari. Ketiganya langsung digelandang ke Kantor Kepolisian Sektor Tanater Riattang untuk dimintai keterangan.

Penggerebekan berawal dari laporan warga yang menyebutkan pria bernama Yusriadi sering bertamu hingga larut malam. Bahkan Yusriadi tak jarang menginap. Warga takut, kampung mereka dijadikan praktik mesum. Benar saja, saat digerebek, ketiganya kedapatan sedang berada dalam satu kamar.

Saat diintrogasi, kedua mahsiswi mengaku Yusriadi adalah keluarganya. Namun polisi tidak langsung percaya. Dua mahassiwi itu juga menyangkal melakukan sesuatu. Kedua mahasiswi mengaku Yusraidi sering berkunjung ke rumah karena ada hubungan asmara dengan salah satu di antara mereka. Video
...more

FPI Depok Minta Warga Hormati Bulan Puasa

Liputan6.com - Anggota Front Pembela Islam (FPI) mengelar pawai keliling di Kota Depok, Jawa Barat, Ahad (24/7). FPI menyerukan warga Depok menghormati Bulan Ramadan dengan tidak makan dan minum di jalan. Mereka juga minta agar warung makan tidak buka selama Ramadan.

Organisasi pimpinan Habib Rizieq Syihab itu juga meminta agar tempat hiburan tidak beroperasi selama bulan puasa. Apabila kedapatan buka selama Ramadan, FPI mengancam akan melakukan sweeping dan menutup paksa tempat hiburan tersebut.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Anton Bachrul Alam menyatakan kepolisian daerah di seluruh Indonesia sudah melakukan koordinasi dan rapat dengan semua ormas menjelang bulan puasa.

Namun di lapangan sweeping tetap terjadi. Di Makassar, Sulawesi Selatan, FPI merazia sejumlah tempat penjualan minuman keras beralkohol tinggi di Jalan Gunung Batu Putih dan Jalan Lasinrang. Mereka menilai miras merupakan penyebab meningkatnya angka kriminalitas. Video
...more

Sunday, July 24, 2011

FPI Peringatkan Pedagang Makanan

Liputan6.com - Meski Ramadan masih sekitar dua minggu lagi, namun ratusan anggota Front Pembela Islam (FPI) Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (19/7), mendatangi pedagang makanan dan minuman. Para pedagang diminta tak berjualan secara terbuka saat waktu berpuasa tiba.

Dengan mengenakan pakaian jubah putih khas, anggota FPI mendatangi setiap kios pedagang meminta pedagang memaklumi tuntutan tak berdagang saat puasa. Jika peringatan itu tak diindahkan, mereka mengancam akan melakukan penggusuran serta menutup paksa kios maupun lapak para pedagang.

Selain itu, para anggota FPI juga mendatangi sejumlah tempat hiburan malam. Mereka pun meminta pengusaha tempat hiburan malam tidak beraktivitas selama Ramadan. Jika masih membandel, FPI akan membongkar paksa tempat hiburan tersebut.

FPI beralasan aksi itu merupakan bentuk kepedulian mereka guna menjaga kesucian bulan puasa Ramadan.

Imbauan agar penjaja makanan membuka usaha menjelang dan sesudah waktu berbuka puasa maupun larangan tempat hiburan buka selama Ramadan adalah sah-sah saja. Namun, pihak Markas Besar Polri jauh-jauh hari sudah menegaskan tidak akan menoleransi aksi razia sepihak oleh kelompok atau ormas mana pun. Alasannya, razia dan penindakan adalah kewenangan Polri. Video
...more

Polisi Syariah Razia Busana Muslim

Liputan6.com - Menjelang bulan suci Ramadan, Polisi Syariah atau Wilayatul Hisbah semakin gencar menggelar razia busana muslim dan muslimat di Aceh. Seperti yang dilakukan di lintas jalan provinsi Medan-Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darussalam, belum lama ini.

Dalam razia ini, puluhan wanita yang memakai busana ketat dan tidak sesuai dengan syariat Islam terjaring razia oleh Wilayatul Hisbah Provinsi Aceh. Sebagian besar yang terjaring petugas memakai celana jin ketat dan menampakkan lekuk tubuh.

Menurut Kepala Seksi Penerangan Wilayatul Hisbah Aceh Yamsudin, razia ini untuk menyambut datangnya bulan puasa dan bagian dari penerapan qanun atau peraturan daerah tentang syiar Islam. Selain wanita, petugas juga merazia laki-laki yang dinilai berpakaian tidak pantas.

Selain melakukan razia busana, rencananya Wilayatul Hisbah juga akan menggelar razia di salon dan hotel-hotel yang disinyalir kerap terjadi pelanggaran syariat. Video
...more

Sunday, July 17, 2011

Ditolak Sekolah Lagi, Yoga-Yogi Menangis

Kompas.com - Dua bocah kembar siswa SDN Sitirejo 04, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Yoga Prakoso dan Yogi Prakoso, menangis saat berlangsung mediasi di sekolah tersebut, Rabu (13/7/2011). Trauma keduanya bertambah. Yoga-Yogi mendapat cemoohan dari wali murid lain yang turut hadir dalam mediasi tersebut. Para wali murid menolak Yoga-Yogi kembali bersekolah di SDN Sitirejo 04.

Mediasi dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Suwandi, Kepala Sekolah SDN Sitirejo 04 Imam Sodiqin, pihak komite sekolah, dan ibu Yoga-Yogi, Lilis Setyowati yang didampingi Bupati Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kabupaten Malang Zuhdy Achmadi.

"Pokoknya saya enggak mau kalau Yoga dan Yogi sekolah di sini lagi," teriak Nursiah, seorang wali murid di halaman SD tersebut.

Perkataan Nursiah itu sempat membuat wartawan memburunya untuk diwawancara. Namun, perempuan itu memilih pergi dan meninggalkan sekolah. Kata-kata Nursiah itu memancing emosi wali murid lainnya untuk turut menolak keberadaan Yoga-Yogi untuk bersekolah lagi di SDN Sitirejo 04. Melihat respons para wali murid, Lilis tak bisa memutuskan apakah dua anaknya itu akan disekolahkan lagi di SDN Sitirejo 04.

"Saya enggak mau lagi sekolah di sini," ucap Yoga sembari mengusap air matanya dan memeluk ibunya.

Seusai mediasi, Lilis mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan kedua anaknya akan kembali disekolahkan di SDN Sitirejo 04. "Kami masih kalut mas. Saya tak ingin kejiwaan kedua anak saya terganggu. Kami akan sabar dulu, takut psikis anak saya jadi terganggu. Untuk sementara waktu biar anak saya di rumah dulu demi kebaikan dan masa depan anak saya," kata Lilis.

Sementara itu, Suwandi dan Imam Sodiqin telah menjamin Yoga-Yogi bisa bersekolah lagi.

"Yoga dan Yogi juga akan diperlakukan sama dengan siswa lainnya. Hanya saja, karena banyak mendapatkan tekanan, justru ada beban moril pada diri Yoga dan Yogi. Keduanya akan tetap diterima sekolah di sini," kata Suwandi.

Pihak sekolah, menurut Suwandi, sudah meminta maaf kepada orangtua Yoga-Yogi atas kebijakan yang telah dikeluarkannya. "Kepala Sekolah sudah minta maaf ke ibu Yoga-Yogi. Keduanya sudah bisa sekolah lagi. Itu hasil dari mediasi," katanya.

Kasus ini berawal dari adanya surat dari pihak sekolah yang meminta agar Yoga-Yogi dipindahkan ke sekolah lain setelah orangtuanya melayangkan kritik atas manajemen dan pola pengajaran di SDN Sitorejo 04. Orangtua Yoga-Yogi lantas mengirimkan surat kepada Bupati Malang atas tindakan sekolah. Kasus ini kemudian mendapatkan respons dari pemerintah dan dinas terkait.
...more

Kirim Surat Aduan ke Bupati, Dua Bocah SD Dikeluarkan Sekolah

Detik.com - Seorang wali murid SDN IV Sitirejo Malang, Lilis Setyowati (39) harus menghadapi masalah besar setelah dirinya menulis surat keluhan atas kebijakan sekolah yang dianggap memberatkan wali murid.

Surat pengaduan itu berujung dua putranya Yoga Prakoso dan Yogi Prakoso telah naik ke kelas II tidak bisa bersekolah di tempat itu lagi.

Setelah pihak sekolah mengeluarkan surat meminta kedua dipindahkan, surat pemberhentian ditandan tangani Kepala Sekolah SDN IV Sitirejo Imam Sodiqin, Komite Sekolah, Purwadi dan Koordinator Paguyuban, Netty Erianti ini diberikan kepada putra kembar Lilis saat pertama kali masuk sekolah usai libur panjang tadi siang.

Lilis menceritakan kala itu para wali murid mengeluhkan tingginya biaya pendidikan di lembaga sekolah itu serta pengembangan mutu pendidikan. Meski mereka telah membayar dana untuk menunjang prestasi anak didik.

Seperti biaya les privat. Setiap siswa harus mengeluarkan uang sebesar Rp 20 ribu. Termasuk segala bentuk kegiatan di sekolah yang dinilai kurang baik.

Para wali murid kemudian sepakat menulis sebuah pengaduan yang ditujukan kepada Bupati Malang Rendra Kresna. Waktu mengadu, Lilis tak seorang diri melainkan bersama 39 wali murid lainnya. Namun sial Lilis kemudian menjadi sasaran oleh pihak sekolah terkait surat aduan tersebut.

"Semua yang sebelumnya tanda tangan malah memaki saya, karena dianggap menjadi provokator hingga terbit surat pengaduan itu," kata Lilis saat mendatangi Pendopo Kabupaten Malang Jalan KH Agus Salim, Senin (11/7/2011).

Bukan hanya itu pihak sekolah juga mengancam akan membawa kasus ini ke jalur hukum. "Saya diancam kepala sekolah akan dilaporkan dan didenda Rp 500 juta karena membuat surat pengaduan itu," beber istri dari Taufan Efendi.
...more

Seorang Tewas Akibat Bom di Pesantren Bima, Polisi Tetap Tak Boleh Masuk

Detik.com - Polisi masih belum bisa melakukan olah tempat kejadian perkara terkait dugaan ledakan bom rakitan di sebuah ruangan Pondok Pesantren Umar Bin Khattab, Desa Sanolo, Kecamatan Sila, Kabupaten Bima, NTB. Padahal, ledakan ini telah menewaskan satu orang.

Ledakan terjadi Senin (11/7) pukul 15.30 Wita kemarin. "Ledakan itu diduga berasal dari bom rakitan. Ledakannya sangat besar dan asapnya tebal," kata Kepala Urusan Penerangan Umum Polda NTB AKP R Sudjoko Aman, di Mataram, Selasa (12/7/2011) siang.

Djoko - panggilan Sudjoko - menjelaskan, bom telah menewaskan satu orang bernama Firdaus, yang diidentifikasi sebagai bendahara di Ponpes itu. Jenazah Firdaus diambil langsung oleh pihak keluarga ke dalam ponpes.

"Jenazahnya telah diambil pihak keluarga. Korban berasal dari Kabupaten Dompu," ujar Djoko.

Menurut Djoko, bom meledak di sebuah ruangan dalam kompleks Ponpes. "Jadi bukan di halaman, tapi dalam ruangan," kata Djoko.

Polda NTB telah menerjunkan satu peleton Brimob, didukung Densus 88 Anti Teror dan Tim Gegana. Namun sayang, sudah hampir 24 jam menunggu, mereka tetap tidak diperbolehkan masuk ke dalam pesantren itu. Mereka dihadang para santri.

"Sejak kemarin hingga sekarang, polisi belum bisa melakukan olah TKP karena dihadang santri ponpes. Santri bersenjatakan pedang. Polisi tertahan di 150 meter dari area pesantren," kata Djoko.

Pekan lalu, Saaban Abdurrahman (18), santri pesantren Umar Bin Khattab, ditahan Polda NTB. Saaban telah membunuh seorang polisi karena dianggap kafir dan pantas dibunuh. Saban dibawa ke Mataram dengan pengawalan ketat.
...more

Wuih, Pedagang Obat Kuat Laris Manis Selama Muktamar

Detik.com - Muktamar VII Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang digelar di Hotel Panghegar, Kota Bandung, membawa berkah bagi puluhan pedagang di seputaran luar hotel. Selama tiga hari dari 4 Juli hingga 6 Juli ini, ragam dagangan dipajang di trotoar. Produk obat kuat pria, rupanya manjadi salah satu yang diburu.

"Obat kejantanan pria ini laris manis," ujar salah seorang penjual obat kuat, Adira Bahar (52), saat berbincang dengan detikcom, Rabu (6/7/2011).

Obat dalam kemasan botol berisi minyak hasil olahan bahan alami ini dijual dalam dua macam. Botol ukuran 25 mili dibanderol Rp 125 ribu, kalau ukuran 15 mili dilego Rp 75 ribu. "Ini sudah harga diskon, kalau harga aslinya bisa Rp 300 ribu," terang Adira.

Pria kelahiran Bengkulu yang berdomisili di Jakarta ini mengaku selama tiga hari muktamar sudah seratusan lebih botol terjual. Produk itu diberi cap Ajaibul Zait.

Siapa saja pembelinya? "Mayoritas yang beli itu kader, muktamirin dan penggembira PPP. Mereka datang sambil beratribut PPP," ujar pria yang membuka lapak mulai pukul 09.00 WIB hingga 19.00 WIB.

Meski berada di area publik dan lalu lalang kendaraan, kata Adira, tidak menyurutkan orang-orang menilik botol yang konon berkhasiat memperkokoh keperkasaan pria. Ia berkisah, wajar bila konsumen kurang percaya diri kala menjalani transaksi.

"Banyaknya yang beli terang-terangan. Termasuk para kader PPP itu. Paling yang sembunyi-sembunyi itu kalau dia bawa keluarga atau istri serta anaknya," paparnya sembari menambahkan penjaja obat kuat di lokasi tersebut hanya dua pedagang.

Omzet Berlipat

Rabu ini (6/7/2011), hari terakhir Adira berjualan obat kuat serta obat penambah bulu. Tiga hari berjualan, omzet yang didapat berlipat-lipat.

"Kalau omzet di Jakarta jualan sehari 500 ribu rupiah, kalau jualan tiga hari di sini setara dengan hasil seminggu jualan. Gede hasilnya. Tiga hari di sini lebih 100 botol obat kuat dan 100 botol obat penambah bulu," ungkap pria berpostur ceking ini.

Adira merupakan pedagang musiman lintas provinsi. Kala ada kegiatan berskala nasional, ia tidak ketinggalan menyambangi. Pergi lewat jalur udara, laut, dan darat tidak menjadi halangan guna meraup rupiah.

Di luar area hotel tempat berlangsungnya Muktamar VII PPP, puluhan pedagan memenuhi trotoar. Penjualnya beraneka macam, ada yang menawarkan atribut PPP seperti tas, pakaian, emblem, dan pin. Serta penjual dompet, makanan, aksesori serta lainnya. Hampir semua pedagan di tempat ini mayoritas dari luar Kota Bandung.
...more

Sunday, July 03, 2011

Ratusan Ulama Tolak Pembangunan RS Siloam

Liputan6.com - Ratusan ulama dan mahasiswa berdemonstrasi di Kantor Gubernur Sumatera Selatan, Kamis (30/6). Mereka menolak rencana pembangunan Rumah Sakit Siloam di Kota Palembang. Para pengunjuk rasa menganggap pembangunan RS Siloam mengemban misi Kristenisasi.

Aktivitas pembangunan di area konstruksi masih tetap berlangsung padahal delapan fraksi di DPRD Sumsel menolaknya. Massa lalu menyegel lokasi pembangunan rumah sakit Siloam.

Para demonstran berharap pemerintah provinsi Sumsel mau mendengarkan suara DPRD yang merupakan suara rakyat. Sejumlah pejabat kantor Gubernur Sumsel sempat menemui para demonstran. Namun, Gubernur Sumsel Alex Noerdin tidak berada di tempat.

Massa berjanji akan kembali melakukan aksi serupa untuk menemui langsung Gubernur Alex Noerdin demi mendesak penghentian pembangunan RS Siloam. Video
...more

Thursday, June 30, 2011

FPI: Hiburan Malam Harus Tutup Selama Puasa

Liputan6.com - Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten Tangerang, Banten, mengharapkan pengelola tempat hiburan malam untuk menutup usaha selama bulan puasa. "Jika tidak bersedia menutup usaha tempat hiburan malam selama puasa, maka akan kami demo dengan menutup paksa," kata Sekretaris FPI Kabupaten Tangerang, Uwan Suwanda, Senin (27/6).

Menurut dia, bila pengelola tempat hiburan tidak menutup tempat usaha itu, maka dianggap mengganggu umat yang sedang melaksanakan ibadah di bulan suci. Dia mengatakan, banyak laporan warga yang diterima anggota FPI Kabupaten Tangerang terkait keberadaan tempat hiburan yang dianggap meresahkan.

Sejumlah tempat hiburan malam di Kabupaten Tangerang seperti di Curug, Kosambi, Teluknaga, dan Cikupa buka setiap hari mulai pukul 09.00 WIB-pukul 02.00 WIB. Bahkan tempat hiburan di Kosambi yang merupakan berbatasan langsung dengan Jakarta buka hingga pukul 05.00 WIB. Mayoritas tempat hiburan malam itu ditemani wanita berpakaian minim.

Namun begitu, katanya, penutupan itu tentunya dimulai dengan seruan agar pengelola berupaya untuk menutup sendiri usaha mereka atas kesadaran tanpa paksaan. Dia memberi contoh untuk menghargai umat Hindu di Bali saat perayaan Nyepi, maka warga lain dilarang melakukan kegiatan, maka untuk saling menghargai dibutuhkan kesadaran bersama.
...more

Monday, June 20, 2011

Mendiknas: Jika Siami Dipahlawankan, Masyarakat Setempat Sakit Hati

Detik.com - Mencuatnya kabar contek massal di SDN Gadel II/577 Tandes, Surabaya, kini menjadi polemik di kalangan masyarakat. Kasus yang bermula dari masalah akademis berubah menjadi konflik sosial.

Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) menyayangkan adanya penggalangan isu seolah-olah benar terjadi contek massal yang akhirnya menyebabkan konflik sosial. "Jangan dibawa konflik pelapor dengan komunitas di situ (Desa Gadel), dengan memposisikan pelapor pahlawan dan mereka (masyarakat) sebagai pesakitan," kata M Nuh saat jumpa pers di kantornya, Jl Sudirman, Jakarta, Rabu (15/6/2011).

M Nuh sudah memastikan tidak ada contek massal di SDN Gadel II. Hal itu dibuktikan dengan pola jawaban murid yang tidak identik sama.

"Nah, artinya kan dengan pola jawaban yang tidak sama maka tidak ada contek massal. Orangtua yang merasa anaknya sudah belajar dan berusaha sendiri kan nggak terima kalau dituduh contek massal," jelasnya.

Menurut mantan Menkominfo ini publik diminta tidak mempolitisasi kasus ini ke arah yang lebih rumit. Publik juga diminta tidak mengadu domba sejumlah pihak.

"Kalau makin tinggi dia (Siami) dijadikan pahlawan semakin sakit mereka (masyarakat)," imbuhnya.

M Nuh mengajak semua pihak melihat kasus ini secara utuh dan proporsional. Apa yang terjadi di SDN Gadel II bukanlah permasalahan sistemik melainkan kasuistis.

"Jangan dibawa ke arah konflik sosial. Dari contek, terus UN, terus sistem pendidikan, terus masalah kejujuran. Bukan berarti di satu sekolah terjadi kecurangan, terus di lain tempat juga begitu. Kan tidak otomatis," terangnya.

M Nuh meminta agar Pemprov dan Dinas Pendidikan Daerah ikut meredakan konflik yang ada di lapangan. Semua pihak harus diposisikan sewajarnya dan proporsional.

"Saya minta kabupaten/kota dan provinsi coba masing-masing ditenangkan tidak usah ditarik pada dunia provokasi, bawa ke ranah akademik. Kembalikan pada solusi akademik. Bu Siami harus kita apresiasi, harus tetap kita hargai, tapi jangan pula dengan hargai ini kita jatuhkan masyarakat ini," ucapnya.

Kisah Siami bermula dari laporan buah hatinya, Alif, yang cukup cerdas. Saat Ujian Nasional (UN), Alif diminta gurunya untuk memberikan contekan pada teman-temannya. Sesampai di rumah, Alif mengadu kepada ibunya, seorang mantan buruh pabrik sepatu. Siami lalu mengadu ke kepala sekolah dan komite sekolah, namun tidak digubris.

Kasus ini lalu masuk media massa sehingga menarik perhatian Walikota Surabaya. Kepala sekolah dan dua guru SD tersebut mendapat sanksi. Sedangkan warga Gadel marah besar pada Siami dan keluarganya dan menyebutnya sebagai "sok pahlawan" dan "tak punya hati nurani". Warga mendesak Siami minta maaf. Siami memenuhi tuntutan warga.

Namun Mendiknas telah menepis kabar adanya contek massal tersebut. Karena pola jawaban 60 murid SDN Gadel II tidak identik sama.

"Karena pola jawaban tidak identik maka tidak ada contek massal. Karena tidak ada contek massal maka tidak perlu ujian ulang," tutur M Nuh.
...more

Thursday, June 09, 2011

7 Wanita Diduga Istri Kontrak Pria Timteng Ditangkap

Poskota.co.id - Maraknya kawin kontrak di kawasan Puncak Bogor, antara wanita lokal dengan wisatawan Timur Tengah, membuat pihak Kecamatan Cisarua gerah. Langkah pencegahan, pihak kecamatan dibantu kepolisian Sektor Cisarua, Danramil dan tokoh masyarakat dan agama melakukan operasi Rabu (8/6) malam.

Operasi yang melibat ratusan personil gabungan ini, berhasil menjaring tujuh wanita yang diduga menjadi istri sementara pria Timur Tengah. Mereka terjaring saat berada di Vila Tjok di kawasan Tugu Utara Puncak Bogor.

Dari tujuh pelaku kawin kontrak ini, satu diantaranya sedang hamil tiga bulan. Suci 24, warga Cigombong ini mengaku, walau tengah hamil, dirinya terpaksa menjalani dan melayani tamu Arab, karena terbentur masalah ekonomi.

“Ini bukan janin Arab pak Camat. Ini hasil hubungan dengan pacar saya. Saya dikontrak lelaki Arab selama satu minggu dngan bayaran Rp 7 juta. Dari jumlah ini, saya hanya dapat setengahnya, karena dipotong mami,” kata Suci yang mengontrak di Ciburial untuk menghindari kecurigaan keluarganya.

Sementara Imas 32, warga Halim Perdana Kusuma Jakarta menggelak jika dirinya melakukan kawin kontrak dengan pria Timur Tengah. Menurut janda beranak satu ini, dirinya berada di Villa Tjokro Puncak karena memang tugasnya sebagai agency.

“Saya ini agency yang selalu mengantar tamu asal Timur Tengah ke puncak. Mereka kalau mau datang ke Indonesia, selalu telepon saya. Jadi tugas saya sebatas menyediakan tempat penginapan. Tentang ada wanita lalu dilakukan kawin kontrak, saya tidak tahu,” kata Imas membela diri.

Sementara Deviani 22, warga Cibeureum mengatakan, dirinya tidak melakukan kawin kontrak. Diakui, dirinya hanya melayani tamu Arab yang dibayar Rp 700ribu sekali kencan atau Rp 2,5 juta untuk satu hari.

“Biasanya saya nemanin turis Arab sampai satu minggu. Ada juga yag mau bayar hanya kencan sehari. Tergantung gimana pembicaraan awal. Uang hasil transaksi, selalu diambil 40 persen mami,” kata Deviani yang mengaku, ingin berubah dan memiliki suami resmi dengan kembali hidup secara layak.

Camat Cisarua, Drs Teddy Pembang menuturkan, semua yang terjaring didata lalu diberi bimbingan rohani. Mereka juga diminta untuk membuat surat pernyataan, untuk tidak kembali lagi menghuni kawasan puncak guna menjajakn diri.

“Kalau marah, saya sangat marah. Kenapa?, karena kalian telah membuat aib bagi wilayah yang saya pimpin. Kalian semua ini bukan warga saya tapi berasal dari luar Puncak. Jika mengulangi dan tertangkap, akan saya kirim ke panti sosial Pasar Rebo Jakarta Timur,” kata Teddy.
...more

Tak Salat Berjamaah, PNS Kabupaten Rohul Bakal Dikenai Sanksi

Detik.com - Pemkab Rokan Hulu (Rohul) mewajibkan ke seluruh jajaran PNS untuk melaksanakan salat berjamaah. Bagi PNS yang melabrak aturan, akan dikenakan sanski pemotongan dana transportasi.

Demikian disampaikan Kelapa Humas Pemkab Rohul, Yusmar kepada detikcom, Rabu (08/6/2011). Menurutnya kebijakan pelaksanaan salat berjamaah ini sudah dimulai sejak Bupati Rohul, Achmad dilantik untuk yang kedua kalinya. Salat berjamaah itu diwajibkan saat Juhur dan Ashar yang berpusat di Masjid Agung Islamic Centre di Kota Pasir Pangaraian Ibukota Rohul.

"Ada 26 satuan kerja di lingkup Pemkab Rohul dengan jumlah pegawai sekitar 2.100 orang. Seluruhnya wajib mengikuti aturan yang ada. Sedangkan satu dinas yakni Perhubungan tidak melaksanakan salat berjamaah di tempat yang sama, karena jarak kantornya sangat jauh. Namun mereka berjamaah di masjid di lingkungan kantor sendiri," kata Yusmas.

Penerapan ini sudah berjalan sejak Mei lalu. Awalnya, para PNS diabsensi dari masing-masing satuan kerja. Namun belakangan diketahui, ada PNS yang tidak salat, namun menitipkan tanda tangan pada rekan-rekannya.

Yusmar menjelaskan, dengan temuan adanya titipan tanda tangan tersebut, kini sejak Juni diberlakukan dengan sistem sidik jari digital. Ada 10 alat sidik jari digital yang kini terpasang di pintu masuk masjid tersebut.

"Kini dengan adanya alat tersebut, sehingga PNS tidak dapat lagi berbohong. Mereka wajib melakukan sidik jari sesaat akan melaksanakan salat berjamaah juhur dan ashar," kata Yusmar.

Dia menjelaskan, bagi PNS yang tidak melaksanakan salat berjamaah, maka Pemkab Rohul dengan tegas memberikan sanksi berupa pemotongan dana tunjangan transportasi yang diberikan pada seluruh PNS. Tunjangan transportasi itu bervariasi tergantung golongan dan jabatan.

"Di lingkup Pemkab Rohul, minimal setiap PNS menerima tunjangan transportasi Rp 1 juta rupiah. Tunjangan ini yang akan dipotong bila PNS dalam sebulan 3 kali tidak mengikuti salat berjamaah. Namun gaji pokok tidak dipotong, mereka tetap menerima gaji pokonya selaku PNS," kata Yusmar.

Penerapan aturan ini, untuk membina mental para PNS dan mewujudkan Rohul sebagai daerah yang dijuluki Negeri Seribu Suluk. Karena itulah, PNS harus dapat mengikuti aturan yang ada.

"Pro dan kontra memang ada dalam masalah ini. Namun kami melihatnya, salat merupakan kewajiban bagi umat Islam. Kalaupun ada kritikan yang membangun atas kebjikan ini, akan kami jadikan masukan," kata Yusmar.
...more

Hormat Bendera Dinilai Musyrik

Liputan6.com - Sekolah Dasar Al Albani Matesih dan Sekolah Menengah Pertama Al Irsyat Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, tidak mewajibakan para siswanya untuk hormat kepada merah putih. Pihak sekolah menyatakan tak pernah melarang atau mengajarkan para siswanya untuk menghormat pada bendera merah putih.

Sebagian siswa serta guru menolak hormat pada bendera merah putih karena keyakinan pribadi masing-masing dan pihak sekolah tidak dapat mencampurinya. "Sebagian kaum muslimin ada yang berpendapat hormat bendera itu tidak haram, sebagian dari kaum muslimin beranggapan tidak boleh," kata Heru Ichwanuddin, Kepala SD It Albani, Senin (6/6).

Sementara Sutadi, Kepala SMP Al Irsyad, menyatakan tidak hormat bendera karena bagian dari keyakinan sebagai muslim. "Kalau kami hormat bendera berarti telah bertentangan dengan keyakinan kami, yaitu telah melakukan suatu kemusyirikan kepada Allah SWT," ucapnya.

Sikap kedua sekolah yang menolak hormat pada bendera merah putih dengan dalih keyakinan ini amat disayangkan Kepala Kantor Kementerian Agama Karanganyar Juhdi Amin. Pihaknya menilai kedua sekolah tersebut mengadopsi Timur Tengah dan tindakan itu salah. Untuk itu, pihaknya akan mengundang kedua pihak sekolah tersebut untuk duduk bersama membahas permasalahan ini. Video
...more

Sunday, May 29, 2011

Bupati Protes, Depan Rumahnya Jadi Jamban

Kompas.com - Bupati Kendal, Jawa Tengah, Widya Kandi Susanti mengeluh karena sungai di depan rumah dinasnya sering dijadikan "WC" umum. Padahal, rumah dinasnya tersebut terletak di Jalan Raya Pemuda Pantura Kendal, yang dipenuhi arus lalu lintas.

Widya mengaku malu. "Hampir setiap pagi saya melihat ada orang yang membuang hajat di sungai di depan rumah dinas saya. Saya jadi risi," kata Widya, Kamis (26/5/2011).

Tak tahan dengan pemandangan itu, Widya lantas meminta kepada Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kendal untuk melarang orang-orang yang hendak buang air di aliran sungai di depan rumah dinasnya. Harapannya, Bupati bisa merasakan kenyamanan, terutama saat berolahraga pagi.

"Saya juga malu kepada pengguna jalan, terutama dari luar kota, yang melihat orang buang air di sungai depan rumah dinas saya," katanya.

Masih banyaknya orang yang membuang hajat di sungai, terutama di sungai depan rumah dinas bupati, menurut Widya, karena kurangnya kesadaran masyarakat atas pentingnya hidup sehat.

Widya menegaskan, seharusnya sebuah rumah yang sehat juga dilengkapi dengan kamar mandi dan WC. "Kalau sungainya tidak ada air, kan baunya tidak sedap dan ini mengganggu pernapasan orang lain," ucap Widya lagi.
...more

Wednesday, May 25, 2011

Tuty Alawiyah Kecam Agni Putri Indonesia

Liputan6.com - Mantan Menteri Negara Urusan Peranan Wanita, Tuty Alawiyah mengecam keras foto seronok Putri Indonesia, Agni Prathista di dunia maya. Menurut Tuty, sebagai duta bangsa yang masyarakatnya mayoritas muslim, Agni tak pantas melakukan semua itu.

"Jujur saja, sebagai kaum perempuan, kami prihatin melihat kondisi sebagian bangsa Indonesia yang perilakunya amburadul. Khusus soal foto berani Agni Pratistha, saya mengecam keras sepak-terjangnya itu," tandas Tuty Alawiyah di Jakarta, Rabu (25/5).

Bahkan, Tuty Alawiyah yang menjabat sebagai ketua umum Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) telah mengambil sejumlah kebijakan terkait aksi pornografi dan porno aksi yang kini makin marak di internet.

"Melalui Muktamar BKMT yang baru berakhir di Jakarta, sebanyak 2.300 muktamirin sepakat meminta Menkominfo segera menutup situs atau jejaring sosial porno. Sekarang ini begitu banyak situs porno yang bisa dengan mudah diakses oleh anak-anak bangsa," kata Tuty.

Kembali ke soal Agni Pratistha, Tuty Alawiyah meminta lembaga yang telah memilih Agni sebagai Putri Indonesia segera mengkaji kembali keputusannya tersebut. Pasalnya, dengan kemunculan foto-foto syur Agni di dunia maya, dia tak bisa dianggap sebagai duta bagi bangsa Indonesia.

"Sejak dulu, saya memang tak setuju dengan kegiatan putri-putrian semacam ini. Kalau kenyataannya sudah seperti ini, lebih baik pemilihan Putri Indonesia distop," tandas Tuty yang juga salah satu ketua di MUI Pusat.

Keberadaan orang tua sangat penting dalam pembinaan keluarga, Tuty mengatakan fungsi orang tua memang sangat penting. Namun dia tak mempersalahkan orang tua Agni Prathista.

"Sebagai Putri Indonesia, Agni pasti sudah dewasa. Apa yang dilakukannya adalah tanggung jawabnya sendiri," kata Tuty Alawiyah.
...more

Ruhut: Nazaruddin Bersumpah Demi Allah Tidak Beri Uang ke Sekjen MK

Detik.com - Ketua Dewan Pembina PD, SBY, secara khusus menggelar jumpa pers terkait aksi beri uang 120 ribu dolar Singapura oleh kadernya, Nazaruddin (Partai Demokrat), kepada Sekjen MK Djanedri M Gaffar. Nazaruddin telah bersumpah tidak pernah memberikan uang tersebut.

"Kami sudah tanyai ke dia, dia bilang nyebut "demi Allah" sampai tiga kali kalau itu tidak benar dan fitnah. Masa kita tidak percaya," ujar jubir PD, Ruhut Sitompul, saat dihubungi wartawan, Jumat (20/5/2011). Sumpah itu diungkapkan Nazaruddin saat dimintai keterangan oleh tim investigasi PD.

Ruhut berharap KPK cepat merespons kasus tersebut agar tidak menimbulkan polemik di masyarakat. Saat ini hanya lembaga penegak hukum seperti KPK yang bisa menyelesaikan kasus ini.

"KPK harus segera mengungkap ini, karena seperti yang disampaikan Pak SBY, beliau bukan penegak hukum. Pak SBY bilang agar kasus ini diselesaikan ke penegak hukum," tegasnya.

Soal pemberian uang itu dilaporkan Ketua MK Mahfud MD kepada SBY. Atas laporan itu, SBY menganggapnya sebagai masalah yang serius, tidak remeh. SBY mengaku sudah meminta penjelasan perihal kasus pemberian uang ini ke Ketua Umum PD Anas Urbaningrum. Namun Anas setelah ditanya SBY mengaku tidak tahu menahu.

Uang 120 ribu dolar Singapura itu diberikan kepada Djenedri tahun lalu tanpa maksud yang jelas. Djenedri telah mengembalikan uang tersebut kepada Nazaruddin.
...more

Satpol PP Probolinggo Razia Rumah Kos

Ilustrasi
Liputan6.com - Pemerintah Kota Probolinggo, Jawa Timur, menggelar razia rumah kos di enam titik, Kamis (19/5). Razia dilakukan karena rumah-rumah tersebut kerap dijadikan tempat mesum.

Benar saja, di rumah kos di Jalan Cempaka, Anggrek dan Citarum, petugas Satpol PP Kota Probolinggo berhasil menjaring setidaknya empat pasangan. Ternyata mereka "hidup bersama" dalam satu kamar tanpa mengantongi surat nikah resmi.

Saat dimintai dokumen pasangan itu hanya mengantongi kartu identitas berupa KTP yang alamat masing-masingnya berbeda. Mereka mengaku telah menjalani nikah siri hingga berani hidup bersama.

Sejumlah warga di sekitar rumah kos yang selama ini ditengarai menjadi tempat mesum itu, mengaku resah. Selain kerap membuat kegaduhan wanita yang menjadi pasangannya sering berpenampilan seronok.

Seluruh pasangan yang terjaring kemudian dibawa ke Kantor Satpol PP Kota Probolinggo untuk didata. Mereka akan diberi pembinaan, namun jika tetap membandel mereka akan dikenai tindak pidana ringan dan saling lainnya.

Penertiban rumah kos di Kota Probolinggo ini sudah rutin dilakukan. Namun faktanya masih tetap saja ada pasangan tanpa surat nikah resmi yang tinggal sekamar di rumah kos. Video
...more

Bambang Soesatyo Lempar Kritik Berbau SARA ke Mendag

Detik.com - Anggota Komisi III DPR dari Golkar, Bambang Soesatyo, mengkritik pemerintahan SBY-Boediono. Sampai-sampai ia melepaskan pernyataan tidak mengenakkan untuk Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu.

"Sebenarnya ini survei yang tidak mengejutkan karena saat kita kunker maupun saat kita kampanye, masyarakat selalu bilang hidup sekarang lebih susah dibandingkan zaman Soeharto. Ini menurut saya mungkin akumulasi dari kekecewaan terhadap pemerintahan sekarang,"kritik Bambang.

Hal ini disampaikan Bambang dalam dialektika demokrasi "Orde Baru vs Reformasi" yang membahas hasil survey Indobarometer di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (19/5/2011).

Bambang menuturkan, kurangnya efektivitas pemerintahan SBY disebabkan menteri yang kurang optimal. Politik balas budi dan pencitraan Presiden SBY dianggap Bambang kunci kegagalan pemerintahan.

"Sebenarnya ini juga disebabkan kabinet yang diisi oleh menteri-menteri akibat politik balas budi. Makanya presiden didampingi oleh para pembantu yang tidak kredibel," tuturnya.

Ia menilai pemerintahan Soeharto lebih komprehensif memilih menteri. Sehingga tak ada kesalahan pembelian pesawat MA 60 dari China.

"Beda dengan zaman Soeharto, maaf bukan mau membandingkan, tapi terlihat dari kualitas yang berbeda. Karena zaman Soeharto itu ada seleksi yang cukup ketat, bukan hanya basa-basi pemilihan menteri, dishooting bahwa dipanggil sama presiden, lalu terpilih, hanya show up tapi kualitasnya terlihat. Jangan heran kalau kebijakan Elka membeli pesawat MA 60 dari China itu lebih mengacu ke nenek moyangnya," kritiknya lagi.
...more

Thursday, May 19, 2011

Paskahan Dibubarkan, Aparat Tak Berdaya

Ilustrasi
Kompas.com - Sikap kepolisian yang mengikuti desakan organisasi masyarakat radikal untuk membubarkan perayaan Paskah di dua lokasi di Kota Cirebon, Jawa Barat, dinilai telah merendahkan martabat aparat penegak hukum.

"Sikap itu melembagakan impunitas (pengampunan) pelanggaran kebebasan beragama atau berkeyakinan," kata Hendardi, Ketua Setara Institute, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (18/5/2011).

Hendardi menjelaskan, pembubaran itu dilakukan ormas Gerakan Anti Pemurtadan dan Aliran Sesat (Gapas) Cirebon. Sebanyak 20 anggota Gapas pimpinan Andy Mulya, katanya, datang ke dua lokasi perayaan Paskah itu, yakni Gedung Gratia pada Senin (16/5/2011) malam dan Hotel Apita pada Selasa (17/5/2011).

Kepada panitia, kata Hendardi, Andy meminta acara dibubarkan. Panitia tak bersedia lantaran telah mengantongi izin dari kepolisian. Andy lalu menghubungi kepolisian. Namun, polisi yang datang malah meminta acara dihentikan atas desakan Gapas.

"Seperti biasa, polisi berdalih untuk menjaga keamanan dan ketertiban. Padahal, tidak ada sedikit pun pelanggaran yang dilakukan oleh panitia, baik terkait izin maupun lainnya," kata Hendardi.

Ia menambahkan, Gapas telah berulang kali melakukan aksi intoleransi, baik terhadap jemaah Ahmadiyah, jemaat Kristiani, maupun kelompok agama di Cirebon dan sekitarnya. Terakhir, ujarnya, Gapas dihubungkan dengan bom bunuh diri yang dilakukan M Syarif, salah seorang aktivis dalam aksi-aksi yang digelar Andy.

Jika kondisi ini terus dibiarkan, lanjut Hendardi, aksi intoleransi akan terus meluas dan negara akan semakin kehilangan kewibawaan. "Dalam situasi yang demikian, apa pun yang dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan tidak akan dianggap sebagai prestasi," katanya.

"Publik telanjur tidak percaya dengan berbagai janji dan komitmen yang hanya berhenti di ujung lidah. Perlu dicatat, SBY berkali-kali telah berjanji akan menindak berbagai organisasi vigilante semacam Gapas dan sejenisnya. Tapi, sampai hari ini tidak ada satu pun aksi nyata dari Presiden. Semuanya berhenti pada pernyataan," lanjutnya.

Hendardi mengingatkan, intoleransi dan radikalisme hanya membutuhkan satu langkah menuju terorisme. "Dengan kata lain, membiarkan aksi-aksi intoleransi dan radikalisme hanya akan melahirkan dua kemungkinan, yaitu radikal nonjihadis dan radikal jihadis dengan penuh keyakinan melakukan aksi-aksi terorisme. Membiarkan intoleransi semakin menguat sama saja membiarkan bibit-bibit baru kelompok jihadis tumbuh dan berkembang," ujarnya.

Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Boy Rafli Amar ketika dikonfirmasi mengaku belum menerima informasi pembubaran itu. Boy mengatakan, pihaknya akan mengecek informasi itu. "Kami akan cek dulu apakah benar informasi itu," ucap Boy di Mabes Polri.
...more