Friday, February 25, 2011

Dihina di Acara Pengajian, Seorang Penganut Aliran Syiah Ngamuk

Detik.com - Aksi nekat dilakukan Fatimah (38), seorang warga Kelurahan Kedungmungal, Kecamatan Bangil, Pasuruan. Perempuan yang mengaku sebagai penganut aliran Ahlul Bait (Syiah) mengamuk di sebuah pengajian rutin jamaah Majelis Wataklim Roudhotussalaf yang berada di samping rumahnya, Jumat (25/2/2011).


Merasa terhina dengan isi ceramah yang didengarnya melalui penggeras suara, Fatimah langsung keluar dari rumahnya dan marah-marah kepada para jamaah. Kontan, hal itu memancing suasana hingga sempat memanas.

Beruntung tidak sampai terjadi keributan, karena polisi dengan cepat menuju lokasi. Meski begitu,  aksi Fatimah ini sempat menghentikan pengajian dan memancing kemarahan para jamaah Majelis Wataklim Roudhotussalaf yang menyatakan diri sebagai penganut Ahlus sunnah Waljamaah (Sunni).

Dari pengakuaannya, Fatimah mengaku tersinggung dengan isi ceramah yang disampaikan ustad dalam pengajian tersebut. Ia menilai isi ceramah itu menghina aliran yang dianutnya dengan menudingnya sesat.

"Pengajian ini sangat provokatif, saya nggak senang," ujarnya usai dilerai aparat kepolisian.

Akibat insiden tersebut, pengajian pun sempat dihentikan. Namun setelah suasana menjadi dingin, pengajian jamaah Majlis Wataklim Roudhotussalaf yang mengaku sebagai pengikut Sunni ini dilanjutkan dengan tanpa penggeras suara.
...more

KUA Tolak Nikahkan Cewek Hamil Duluan

Surya .co.id - Sekitar 60 persen dari 328 pasangan calon pengantin di Kota Batu, Jawa Timur, ditolak pendaftaran nikahnya oleh Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Junrejo karena mempelai perempuan hamil sebelum menikah.


Kepala KUA Junrejo, Kota Batu, Arif Syaifuddin, Selasa (22/2/2011) mengatakan, diketahuinya 60 persen pasangan yang ditolak nikah itu saat KUA memeriksa kedua calon mempelai 10 hari sebelum akad nikah.

“Sesuai adat dan kesepakatan bersama tokoh agama di Kota Batu pengantin perempuan yang sudah hamil tidak boleh dinikahkan,” katanya.

Kesepakatan itu untuk mencegah terjadinya hubungan seks bebas yang saat ini sedang marak terjadi di kalangan remaja di daerah yang terkenal dengan kondisi alamnya yang sejuk sehingga menjadi daerah tujuan wisata.

“Data terbaru di salah satu desa di Kecamatan Junrejo dalam bulan Febuari ini, dari enam pasangan yang mendaftar menikah, empat di antaranya ditolak lantaran diketahui calon istri telah hamil lebih dulu,” ujarnya.

Arif mengatakan, salah satu penyebab banyaknya pasangan yang hamil di luar nikah itu adalah minimnya bekal moral agama para pasangan yang rata-rata masih berusia 20-25 tahun.

Untuk meminimalisasi pasangan yang hamil di luar nikah, Arif bersama sejumlah tokoh agama akan melakukan berbagai sosialisasi di masyarakat lewat berbagai pertemuan.

“Kami juga berencana memasang sejumlah spanduk berisi imbauan kepada masyarakat agar menjauhi perbuatan zina, dan spanduk ini dibuat sebagai bentuk keprihatinan terhadap kondisi yang ada saat ini,” katanya.

Arif juga mengimbau agar orang tua bersikap tegas dalam mendidik anak, terutama perempuan.
...more

Bugil di Hotel, Mahasiswi dan Pasangannya Digaruk

Liputan6.com - Seorang mahasiswi digaruk jajaran Kepolisian Sektor Tawang saat razia penyakit masyarakat di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (22/2) siang. Sang mahasiswi sedang berduaan dengan pasangannya di sebuah kamar hotel melati. Saat bersamaan ditangkap juga seorang pegawai negeri sipil yang sedang berbuat mesum.


Mahasiswi dan pasangannya dipergoki petugas sedang tak menggenakan busana. Kedua langsung masuk kamar mandi dan mengenakan pakaian seadanya. Sementara di kamar sebelahnya, seorang yang mengenakan seragam PNS sedang berduaan dengan wanita bukan muhrimnya. "Saya bukan PNS hanya berpakaian seperti PNS saja," kata pelaku bernama Tata Subrata.

Operasi Pekat memang sudah menjadi agenda rutin Polsek Tawang karena angka kemaksiatan di Kota Santri ini cukup tinggi. Terbukti dari setiap operasi yang dilakukan, selalu mendapati pasangan yang bukan muhrim sedang memadu kasih baik di hotel maupun kosan. Lebih parahnya lagi, perbuatan mesum dilakukan juga pada siang hari bolong. Video
...more

Saturday, February 19, 2011

2011, Kodam Siliwangi Akan Latih Semi Militer 8.300 Santri

Detik.com - Selama tahun 2011 ini, Kodam III Siliwangi menargetkan 8.300 santri akan mendapatkan Pelatihan Pendahuluan Bela Negara (PPBN). Pangdam III Siliwangi membantah, kegiatan ini dilakukan karena adanya kejadian kekerasan di sejumlah daerah beberapa waktu belakangan.


"Bukan karena itu. Sejak awal saya jadi Pangdam, saya sudah punya program ini," kata Pangdam III Siliwangi Mayjen Moeldoko.

Ia menjelaskan ada tiga lingkungan yang seharusnya mendapatkan PPBN, yaitu lingkungan pemukiman, pekerjaan, dan pendidikan.

"Pesantren ini bagian dari pendidikan, tujuannya untuk membentuk generasi muda yang berwawasan kebangsaan. Ya setidak-tidaknya mereka pernah mendapatkan teori kepemimpinan," katanya.

Moeldoko mengatakan, nantinya bisa saja PPBN ini diberikan tak hanya untuk kalangan pesantren namun juga untuk lintas agama lainnya. "Ya nanti bisa juga, lihat nanti progresnya untukk PPBN lintas agama," tuturnya.

Untuk PPBN di pesantren, Moeldoko menyebut tahun ini ditargetkan dapat melatih sekitar 8.300 santri di Jabar. "Jadi setelah ini danrem dan dandim juga akan menyelenggarakaN. Tahun ini diproyeksikan peserta mencapai 8.300 orang," kata Moeldoko.
...more

Rumah Kos Mesum di Makassar Dirazia

Liputan6.com - Personel Polsekta Tamalate merazia sebuah rumah kos di Jalan Bonto Makassar, Sulawesi Selatan, yang selama ini diduga dijadikan lokasi prostitusi terselubung, Kamis (17/2). Dalam razia itu, polisi mendapatkan sejumlah pasangan di luar nikah.


Dua pasangan di luar nikah ditangkap di lantai dua rumah kos tersebut. Mereka kedapatan tengah bermesraan di dalam kamar.

Setelah diperiksa, kedua pasangan itu dibawa ke Mapolsekta Tamalate untuk dimintai keterangan. Menurut polisi, rumah kos mewah yang dirazia memang sudah lama diintai, namun baru kali didatangi. Video
...more

Sunday, February 13, 2011

Video Dialog Polisi - Ahmadiyah Sebelum Tragedi Cikeusik

FPI Ancam Gulingkan SBY


Kompas.com - Front Pembela Islam (FPI) menilai pernyataan tegas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengenai pembubaran ormas anarkis tak bermutu. FPI bahkan mengancam akan menggulingkan Presiden seperti Ben Ali di Tunisia, jika terus melanjutkan pernyataannya.

"Kalau dia terus mengembuskan pembubaran ormas, maka umat dan ormas Islam sangat siap untuk mem-Ben Ali-kan SBY karena ternyata dia lebih memilih berada di pihak yang bhatil," kata Ketua Bidang Advokasi FPI Munarman kepada Kompas.com, Jumat (11/2/2011).

Munarman menilai pernyataan tersebut sebagai pernyataan yang paling tidak bermutu dari seorang presiden, karena titik persoalan yang melatarbelakangi insiden di Cikeusik Pandeglang, Banten, justru ada di kubu Ahmadiyah. "Jaka sembung naik ojek, nggak nyambung jek. Masalahnya ada di Ahmadiyah yang melanggar UU, kok ormas yang jadi sasaran," tambahnya.

Menurutnya pula, Presiden hanya memanipulasi Hari Pers Nasional, 9 Februari lalu, dengan melontarkan pernyataan tersebut agar memperoleh dukungan pers. Munarman menilai dukungan ini diperlukan Presiden untuk menaikkan kembali rating-nya di lembaga survei yang akhir-akhir ini terus menurun.

Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden memerintahkan aparat penegak hukum mencari jalan secara sah dan legal untuk membubarkan organisasi massa perusuh ataupun kerumunan massa pembuat kerusuhan. Sebab, demokrasi bukanlah hutan rimba, tetapi harus ada aturan mainnya.

”Jaga kerukunan antarumat beragama. Jika ada kelompok atau organisasi resmi yang selama ini terus melakukan aksi kekerasan yang tak hanya meresahkan masyarakat luas, tetapi nyata-nyata banyak menimbulkan korban, penegak hukum agar mencarikan jalan yang sah atau legal, jika perlu dilakukan pembubaran atau pelarangan,” kata Presiden pada peringatan Hari Pers Nasional Ke-65 di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu lalu.
...more

FPI Gerebek Tempat Hiburan Malam

Liputan6.com - Sejumlah aktivis Front Pembela Islam (FPI) men-sweeping lokasi hiburan karaoke X-Three di Jalan Emas, Medan Area, Sumatera Utara, Kamis (10/2) dini hari. Ketegangan terjadi saat massa berusaha menerobos pintu masuk gedung karaoke yang sengaja dikunci pengelola.


Polisi yang berusaha mengantisipasi keributan menggelar razia dadakan. Puluhan wanita penghibur ditangkap. Seorang perempuan terlihat menangis tersedu-sedu saat digelandang polisi dari lantai enam.

Di bawah hujatan dan makian aktivis FPI, mereka yang terjaring razia diangkut menggunakan truk. Menurut aktivis FPI, aksi itu adalah bentuk eksistensi mereka dalam memberantas praktik prostitusi yang selama ini jarang tersentuh aparat. Mereka bertekad akan melakukan tindakan serupa hingga seluruh lokasi hiburan bersih dari praktik pelacuran. Video
...more

Pasangan Selingkuh Dihajar Massa

Liputan6.com - Rukini dan Sukir tertunduk lemas. Warga Kionten, Kecamatan Kasreman, Ngawi, Jawa Timur, itu tak banyak bicara ketika diarak ke rumah kepala Dusun Tawon, baru-baru ini. Mereka dibawa ke sana setelah sebelumnya digerebek warga berduaan di dalam rumah.


Kemarahan warga bukan tak berdasar. Menurut Slamet, warga setempat, Sukir sudah berulang kali datang ke rumah Rukini. Anehnya, dia selalu datang pada pagi hari, saat Suyanto--suami Rukini, sudah berangkat kerja. Lebih aneh lagi, setiap kali datang, Sukir selalu memasukkan kendaraannya ke dalam rumah dan langsung menutup pintu.

"Dia sering di rumah itu. Apalagi yang perempuan kan sudah punya suami, makanya digerebek oleh warga," ujar Slamet.

Ketika ditanya, Sukir membantah jika disebut berbuat mesum dengan Rukini. Dia mengaku hanya berteman biasa. "Saya cuma mengantar pesanan. Tiba-tiba saat saya sedang melihat TV, warga datang dan menghajar saya. Padahal saya hanya berteman biasa," ungkap Sukir.

Melihat anaknya diarak warga, Sarno, orangtua Sukir, menangis histeris. Dia tak percaya jika putranya digerebek warga tengah berduaan dengan wanita yang telah mempunyai suami. Sarno semakin sedih begitu melihat warga memukuli anaknya.

Untuk menghindari amuk massa, perangkat desa akhirnya menghubungi polisi. Rukini dan Sakir kemudian dibawa ke kantor polisi. Langkah ini untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan mengingat jumlah warga yang datang terus bertambah.
...more

PPP: Bubarkan Ahmadiyah

Kompas.com - Fraksi PPP DPR RI dengan tegas mendesak pemerintah membubarkan jemaah Ahmadiyah. Sepanjang Ahmadiyah secara kelembagaan masih berdiri maka itu berpotensi untuk menimbulkan penyerangan dan tindak kekerasan selanjutnya.


"Pemerintah harus tegas membubarkan Ahmadiyah. Sepanjang Ahmadiyah masih ada, maka pada saat itu akan terus terjadi pelanggaran hukum dan kekerasan. Jangan sampai Ahmadiyah terus berlindung di belakang pemahamannya," tegas Ketua Fraksi PPP Hasrul Azwar di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (10/2/2011).

Menurutnya, sejak datang ke Indonesia pada tahun 1925 dari Pakistan, Ahmadiyah terus-menerus menimbulkan konflik. Hasrul menilai keberadaan Ahmadiyah menjadi pangkal kekerasan. Umat Islam tentu akan tersinggung dengan ajaran-ajarannya.

"Nah enggak selesai-selesai masalah. Apa keberatan SBY (Presiden Susilo Bambang Yudhoyono) membubarkan Ahmadiyah ini? Cuma 50 ribu (orang) saja kok mereka. Jangan ada politik pencitraan lagi. Bubarkan atau suruh bikin agama sendiri," tandasnya.

Keberadaan Ahmadiyah di Indonesia menuai protes dari sebagian masyarakat Indonesia. Ajaran Ahmadiyah yang menyebut pendirinya, Mirza Ghulam Ahmad, sebagai nabi seperti halnya Nabi Muhammad dipandang sebagai penyimpangan dalam ajaran Islam.

Protes atas keberadaan Ahmadiyah berujung pada sejumlah tindakan anarki terhadap para pengikut Ahmadiyah di sejumlah tempat di Indonesia. Terakhir, tiga anggota jemaah Ahmadiyah tewas dalam bentrokan dengan warga yang terjadi di Cikeusik, Pandeglang, Banten.
...more

FPI Medan Datangi Lokasi Judi Online

Liputan6.com - Puluhan anggota Front Pembela Islam mendatangi salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Jalan Emas, Medan Area, Sumaetra Utara, Rabu (9/2). Mereka mencoba masuk ke lokasi yang diduga menjadi tempat perjudian online.



Ketegangan tak terhindarkan saat massa FPI tiba di pintu depan mal. Mereka dilarang masuk lantaran tidak memiliki izin. Aksi itu berakhir, saat polisi tiba dan menangkap beberapa orang yang diduga sedang bermain judi. Video
...more

Thursday, February 10, 2011

Massa Marah, Dua Rumah Ibadah Dirusak

Liputan6.com - Sidang kasus Richmond di Pengadilan Negeri Temanggung Jawa, Tengah kembali ricuh. Massa makin marah setelah majelis hakim memvonis terdakwa kasus penistaan agama itu dengan hukuman 5 tahun penjara.


Massa tak hanya berusaha menyerang terdakwa Richmond Bawengan dan jaksa serta majelis hakim, tetapi juga melampiaskan kemarahannya di luar ruang persidangan.

Mereka melakukan perusakan terhadap sejumlah kendaraan yang ada di sekitar gedung Pengadilan Negeri Temanggung. Bukan hanya itu, setidaknya tiga gereja menjadi sasaran amuk massa. Ratusan polisi yang menjaga persidangan tak sepenuhnya bisa mengendalikan aksi massa.

Sidang dengan terdakwa A Richmond Bawengan (58) ini memang menarik perhatian massa. Warga asal Manado namun menggunakan KTP Kebun Jeruk, Jakarta Barat itu, didakwa telah membagikan buku dan selebaran berisi tulisan yang dianggap menghina umat Islam. Ia ditahan sejak 26 Oktober 2010 lalu. Video
...more

Tuesday, February 08, 2011

Gubernur: Semoga Jemaah Ahmadiyah Insaf


Kompas.com - Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah (Golkar) berharap, sekitar 1.120 Jemaah Ahmadiyah yang tersebar di enam kecamatan di Banten dapat segera bertobat. Pemda Banten bersama dengan MUI dan Kementerian Agama terus melakukan upaya pembinaan terhadap Jemaah Ahmadiyah. Tak kurang dari 3.014 penyuluh agama diterjunkan.


"Saat ini sudah ada 24 jemaah yang insaf, dan kembali mengikuti ajaran Islam yang benar. Saya berharap yang lain juga bisa. Kami lakukan pembinaan sampai mereka betul-betul insaf," ujar Ratu Atut usai mengikuti rapat terbatas di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Senin (7/2/2011).

Turut hadir dapat rapat yang dipimpin Menko Polhukam Djoko Suyanto tersebut, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo, Jaksa Agung Basrief Arief, Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf, Kapolda Banten Brigjen Agus Kusnadi, Kapolda Jawa Barat Irjen Suparno Parto, dan Pangdam III Siliwangi Mayjen Moeldoko.

Dirinci Ratu Atut, sekitar 1.120 Jemaah Ahmadiyah itu terbagi menjadi tiga kategori, yaitu jemaah aktif, pasif, dan insaf. Di Kecamatan Cikeusik sendiri, kata Ratu Atut, jumlah Jemaah Ahmadiyah mencapai 25 orang. Semuanya dikategorikan sebagai jemaah aktif.

Gubernur Banten mengatakan, Pemda bersama Muspida dan jajaran lainnya juga telah melakukan sosialisasi Surat Keputusan Bersama 3 Menteri dengan baik. "Kami sudah menginformasikan, apabila masyarakat melakukan tindakan anarkis, akan terkena sanksi," kata Ratu Atut.

Terkait insiden yang terjadi di Cikeusik, Ratu Atut menyebutnya sebagai musibah dan di luar kekuasaan manusia. "Sesungguhnya ini di luar dugaan. TNI dan Polri telah dengan sigap mengamankan keberadaan Ahmadiyah. Awalnya sudah diperkirakan tidak ada lagi warga Ahmadiyah di rumah (pemimpin Ahmadiyah) yang telah dilakukan evakuasi. Tapi ternyata di dalamnya itu ada Jemaah Ahmadiyah. Awalnya, kalau itu kosong, tidak akan terjadi insiden," kata Ratu Atut.

Dengan kata lain, Ratu Atut menyayangkan kehadiran warga Ahmadiyah pada  6 Februari tengah malam ke rumah pemimpin Jemaah Ahmadiyah di Cikeusik.
...more

Video Penyerbuan Terhadap Ahmadiyah di Desa Cikeusik

Thursday, February 03, 2011

Tolak Pembangunan Rumah Ibadah, Ratusan Santri Gelar Demo

Detik.com - Sekitar 500 santri Pondok Pesantren Sirnamiskin yang berada di Kecamatan Bojongloa Kidul menggelar aksi unjuk rasa, Selasa (1/2/2011). Aksi dilakukan untuk menolak pembangunan gereja yang akan dibangun di sekitar sekolah mereka.


Dengan menggunakan seragam, para santri dari berbagai jenjang, dengan melakukan long march menuju kantor Ciputra Grup yang juga berada tak jauh dari sekolah mereka.

Selain para siswa, aksi juga diikuti oleh Nahdliyyin Centre, Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (Fosil PP) Se-Kota bandung dan Muslimat NU Kota Bandung.

Reza Nurzani (16) salah seorang santri mengaku melakukan aksi sebagai pentuk keberatan terhadap rencana pembangunan gereja yang rencananya akan dibangun di sekitar ponpes mereka.

"Selain karena lokasinya dekat dengan sekolah dan tidak memiliki izin. Mayoritas warga disini merupakan muslim," ujar Reza sebelum aksi.

Adanya aksi demo yang dilakukan para santri, kegiatan belajar pun dihentikan sementara, karena hampir semua santri mengikuti aksi ini. "Sekarang belajar di stop dulu, biasanya ada yang sampai pukul 12.00 WIB atau pukul 14.00 WIB, itu karena sekarang kita mau melakukan demo," katanya.

Saat disinggung siapa yang mengajak mereka melakukan demo, dengan polos, Reza mengaku diajak oleh pihak Ponpes. "Kita diajak sama pihak pesantren. Makanya kegiatan belajar juga dihentikan," tutur Reza.

Aksi ini dijaga oleh sekitar 100 orang anggota dalmas. Demostran juga membawa puluhan poster yang di antaranya bertuliskan 'Gereja Dibangun? Turunkan Dada Rosada' dan 'Stop Pembangunan Gereja'.

-----------------------------------------------------------------------------------------------

Unjuk rasa yang dilakukan ratusan santri Pondok Pesantren Sirnamiskin untuk menolak pembangunan gereja di sekitar sekolah mereka, akhirnya bubar setelah sekitar 30 menit melakukan aksi, Selasa (1/2/2011). Massa membubarkan diri, setelah mendapatkan pernyataan dari pengembang proyek, yang berjanji tak akan membangun gereja di sekitar ponpes mereka.

Aksi dilakukan di depan Kantor Ciputra Bizpark Jalan Kopo yang jaraknya hanya 200 meter dari Ponpes Sirnamiskin. Selama aksi dilakukan, arus lalu lintas di Jalan Kopo pun jadi tersendat karena banyak kendaraan yang memperlambat kendaraan saat melintas di lokasi aksi.

Dalam aksinya, mayoritas santri MTs dan SMK berada di dalam halaman kantor sementara santri MI berada di trotoar. Mereka pun seakan tak mau kalah dengan senior-seniornya, mereka ikut menyanyikan yel dan membawa poster-poster. Terlihat guru-guru mereka mendampingi.

Aksi unjuk rasa pun berjalan tertib karena demostran telah dibatasi dengan tali rafia. Massa membubarkan diri setelah ada perwakilan dari PT Central International Property dan mengeluarkan surat pernyataan bahwa mereka tidak akan membangun tempat ibadah dalam proyek mereka di Jalan Kopo Nomor 445.

Surat tersebut ditandatangani oleh GM PT Central International Property Ida Prastini dengan materai Rp 6.000 mereka pengembang isi pernyataannya.

Ditemui usai aksi, Direktur Nahdliyyin Centre, Iik Abdul Chalik mengatakan demo yang kebanyakan dilakukan santri merupakan bagian dari pembelajaran demokrasi. Selain itu siswa diajarkan sejak dini tentang aturan yang ada di Indonesia.

"Kita ingin memberikan memberikan mereka pendidikan agama Islam serta pembelajaran demokrasi, menghargai aturan. Karena pembangunan gereja ini tidak memiliki izin," ujar Iik.

Namun Iik menolak jika aksi yang dilakukan dikatakan mengganggu kegiatan belajar sebab aksi yang dilakukan dilakukan saat jam istirahat. "Itu tidak menganggu kegiatan belajar mengajar. Aksinya kan saat jam istirahat. Setelah aksi, mereka juga kembali belajar," katanya.

Iik menjelaskan, pada Sabtu (29/1/2011) kemarin sempat ada perwailan dari Gereja Bethel Indonesia (GBI) yang memberikan surat pemberitahuan bahwa akan ada pembangunan gereja yang tidak jauh dari Ponpes.

"Lokasinya itu jaraknya kurang dari 1 meter di belakang Ponpes, itu belum ada izin, termasuk dari kita. Katanya ke Pemkot, izinya juga masih dalam proses," jelas Iik.

Meski telah mengantongi surat dari perwakilan PT Central International Property, namun Iik mengaku belum puas. "Kami belum puas dan meragukan jawaban mereka. Kami inginnya, ada jawaban dari GBI dan Walikota Bandung agar rencana pembangunan gereja dibatalkan," katanya.

Iik menambahkan, dalam waktu dekat mereka akan melakukan aksi ke Balaikota Bandung untuk menyampaikan keberatan warga sekitar dan ponpes atas rencana pembangunan gereja.

"Kami akan langsung sampaikan ke walikota, biar semuanya cepat beres dan masa yang akan datang akan jauh lebih banyak dari yang sekarang. Kami akan dibantu oleh berbagai eleman misalnya dari ormas islam," tuturnya.

Sementara itu hingga saat ini PT Inernational International Property tak ada yang bersedia memberikan keterangan atas masalah ini. Video
...more

Tuesday, February 01, 2011

Sepasang Kekasih Digerebek di Kamar Kos

Liputan6.com - Warga Jalan Ratu Dipuncak, Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung, Lampung, Selasa (4/1) siang, beramai-ramai menggerebek rumah kos harian yang disewa DK dan LN. Saat digerebek, sepasang kekasih itu tengah asyik berbuat mesum.


Saat diintrogasi, kedua warga Krui, Lampung Barat, ini mengaku tinggal di kamar kos milik Nasir sejak sehari menjelang malam Tahun Baru kemarin. Selain itu, DK dan LN juga mengaku tengah melepas kangen karena lama tidak bertemu.

Untuk meredam emosi warga, pasangan muda-mudi yang mengaku telah empat tahun berpacaran ini digelandang ke mapolsek setempat untuk diperiksa. Namun, DK dan LN sempat dicemooh warga. Rencananya, polisi memanggil kedua orangtua masing-masing untuk menjemput pulang putra putrinya. Ini agar ada aspek jera kepada kedua pasangan ini. Video
...more

Lagi, Massa FPI Kepung Markas Ahmadiyah Makassar

Liputan6.com - Puluhan anggota Front Pembela Islam atau FPI cabang Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (29/1), kembali menduduki markas Ahmadiyah di Jalan Anoang. Aksi ini sebagai bentuk perlawanan terhadap jemaah Ahmadiyah yang dianggap menodai ajaran Isalam.


Selema lima jam, sekitar pukul 22.00 WIB, mereka menyita sejumlah dokumen penting milik jemaah Ahmadiyah berupa kaset serta sejumlah selebaran. Selain itu, massa FPI juga merusak pamplet Ahmadiyah yang bertuliskan pimpinan wilayah Ahmadiyah Propinsi Sulsel.

Ratusan aparat kepolisian dari Polrestabes Makassar yang disiagakan di sekitar lokasi kejadian terpaksa mengevakuasi sekitar 61 jemaah Ahmadiyah yang terdiri dari orangtua dan anak-anak. Mereka dievakuasi dengan tiga mobil polisi.

Sementara itu, usai melakukan aksinya, massa DPImembubarkan diri dan mengaku jika tindakan yang dilakukan berkat dukungan sejumlah aparat dan warga, termasuk ulama.

Wakapolrestabes Makassar AKBP Endi Sutendi mengatakan, saat ini sudah 30 jemaah Ahmadiyah sudah kembali ke rumahnya. Sementara sisanya masih berada di Markas Polrestabes Makassar. Menyinggung soal pengrusakan yang dilakukan anggota FPI, Endi menyatakan pihaknya sejauh ini masih belum mengambil tindakan.

Kemarin malam, massa FPI mengepung markas Ahmadiyah di Jalan Anoang. FPI mengecam aktivitas Ahmadiyah di Makassar yang terus berjalan dan menodai Islam. Karena Ahmadiyah mengaku Islam tapi tak melaksanakan syariat dan meyakini Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi dan rasul. Video
...more