Sunday, September 26, 2010

PBNU Tolak Pencabutan SKB 2 Menteri

Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Said Agil Siraj  mengatakan bahwa Surat Keputusan Bersama (SKB) 2 menteri yang mengatur soal kerukunan umat beragama tidak perlu dicabut. Sebab, bila peraturan ini dicabut justru akan menyebabkan kekacauan.

"Tidak perlu dicabut. Karena ada peraturan saja seperti ini, gimana kalau nggak ada?" kata Said Agil di sela pertemuan antara PBNU dan PKB di Kantor PBNU, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (23/9/2010).

Menurutnya, peraturan yang mengatur tentang kerukunan umat beragama tersebut sebaiknya direvisi saja. Beberapa hal yang dianggap kurang bisa dikoreksi.

"Direvisi saja, hal-hal yang salah atau kurang dan tidak sesuai bisa diperbaiki," imbuhnya.

Selain itu, Said Agil menambahkan, hal itu harus segera diperbaiki demi kemaslahatan seluruh umat beragama.

"Untuk kepentingan bersama harus segera diselesaikan masalah peraturan ini," tutupnya.
...more

Kisah Mereka yang Berjuang Membangun Rumah Ibadah

Detik.com - Empat perwakilan gereja mengisahkan perjuangan mereka dalam mendirikan rumah ibadah. Penolakan selalu muncul di tengah jalan walaupun putusan hukum berkekuatan tetap sudah dikantongi. Akibatnya, diantara mereka nekat beribadah di trotoar jalan.

Seperti dituturkan perwakilan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Taman Yasmin Bogor, Alexander Paulus. Aktivitas jemaat gereja yang telah berlangsung sejak 2001 akhirnya dikeluarkan Izin Mendirikan Bangunan, Juli 2006 dan resmi berdiri sejak Oktober 2008 dan dibuka oleh Walikota Bogor.

"Walikota memuji pendirian gereja yang sesuai prosedur dan bisa menjadi contoh untuk gereja lainnya," kata Alexander saat jumpa pers di Kantor Setara Institute, Jalan Danau Galinging, Bendungan Hilir, Jakart pusat, Selasa (21/9/2010).

Tidak lama dari itu, kelompok kecil yang tidak diketahui dari mana asal-usulnya menolak gereja yang telah berdiri. Walikota, Alexander melanjutkan, mengirim surat kepada gereja untuk memindahkan lokasi tempat ibadah.

"Padahal, Masyarakat tidak keberatan dengan berdirinya rumah ibadah di Taman Yasmin,"

Gereja menempuh jalur hukum di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN Bandung) di tahun 2008 dan memberikan kemenangan pada GKI. Banding yang dilakukan Pemda Bogor di tingkat Pengadilan Tinggi menguatkan putusan PTUN Bandung di 2010.

April 2010, jemaat GKI Taman Yasmin berniat melakukan peribadatan. Namun, Satpol PP mengembok pintu gereja.

Niat jemaat beribadah di gereja akhirnya terlaksana pada 27 Agustus kemarin. Tapi, kesempatan itu hanya berlangsung 24 jam. Satpol PP kembali mengembok gereja.  "Karena sudah berkekuatan hukum tetap, kami membuka gembok pada tanggal 19 September kemarin. Sampai saat ini kami beribadah di trotoar," ujar Paulus.

Sementara itu, perwakilan GKI Taman Yasmin lainnya, Bona Sigalingging memprotes tindakan kepolisian yang menjaga aktivitas ibadah secara berlebihan. "Jika memang itu perlindungan biarkan kami masuk dan polisi berjaga di luar, dan membariskan water canon di hadapan anak-anak," kata Bona.

Nasib serupa juga menimpa Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Jati Gandul Cinere, Depok. IMB yang telah dikeluarkan Bupati Bogor sejak tahun 1998, dicabut Walikota Depok karena penolakan warga sekitar.

Jalur hukum untuk memperkarakan Surat Keputusan Nomor: 645.8/144/Kpts/Sos/Huk/2009 sampai ditingkat Banding Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara membuahkan hasil. Mahkamah Agung menguatkan putusan gugatan yang dilayangkan HKBP Cinere pada Juni 2010.

"Gereja masih dalam penyelesaian pembangunan tapi dengan pengawasan kepolisian," keluh Kuasa Hukum HKBP Cinere, Risely Agustina.

Bukan hanya GKI Taman Yasmin dan HKBP Cinere. Penolakn juga dialami Gereja Katolik Santa Maria di Purwakarta dan HKBP Filadelpia Tambun, Bekasi. Keduanya masih menunggu putusan kasasi Mahkamah Agung atas banding yang dilayangkan Pemda setempat (tergugat).
...more

Friday, September 17, 2010

Inilah Kekhawatiran Warga terhadap HKBP

Kompas.com - Warga sekitar lahan kosong yang digunakan jemaat HKBP Pondok Indah Timur, Ciketing, di RT 003 RW 06 Kelurahan Mustika Jaya, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi, tampaknya juga tidak satu suara.

Mayoritas memang menolak, tapi sebagian lagi juga tidak menolak. Mereka hanya ingin suasana yang damai. "Yah, gimana ya. Enggak (menolak) juga. Tapi saya pokoknya ingin yang aman-aman sajalah di sini," tutur seorang warga yang tinggal sekitar 25 meter dari lokasi lahan tersebut kepada Kompas.com, kemarin.

Ibu yang menjajakan kebutuhan sehari-hari ini menginginkan suasana sekitar tidak mencekam pada hari Minggu seperti biasanya. Bahkan, dia dan suaminya selalu menutup warungnya setiap hari Minggu tiba.

Sementara itu, warga lainnya, Yudi, yang tinggal persis di depan lahan kosong tersebut mengaku tidak setuju dengan rencana pembangunan gereja atau pelaksanaan ibadah di atas lahan seluas 2.000 meter persegi tersebut.

"Saya termasuk yang sangat menolak, apalagi ini di kampung ya. Kalau di kota sih boleh-boleh aja," katanya.

Yudi dan istrinya menolak karena menilai, kegiatan HKBP itu dapat berpengaruh buruk kepada budaya agama mayoritas yang terbangun di kampung itu kelak, terutama untuk anak dan cucu mereka.

Yudi mengaku khawatir jika anaknya yang kini masih balita kelak akan meniru ajaran HKBP. Menurutnya, hal ini jelas melenceng dari ajaran agama yang dia tanamkan bersama istri. Mereka bahkan bersiap pindah rumah jika akhirnya pembangunan gereja jadi dilaksanakan.
...more

Tuesday, September 14, 2010

Risty Rustarto Bantah Punya Skandal Asmara Dengan Freddy Numberi

Detik.com - Seorang wanita berinisial RR, disebut-sebut punya skandal asmara dengan Menteri Perhubungan Freddy Numberi. Walau belum jelas siapa wanita berinisal RR itu, namun sejumlah media telah menyebut kalau RR adalah seorang reporter televisi bernama Risty Rustarto. Kepada detikcom, Risty membantah keras semua kabar yang beredar itu.

Risty Rustarto menegaskan dirinya tidak memiliki hubungan spesial dengan menteri perhubungan Freddy Numberi. Risty menjelaskan semua isu yang beredar tentang dirinya dan Freddy tidak benar.

"Semua itu tidak benar. Ini pernyataan saya yang terakhir," tegas Risty kepada detikcom, Jumat (3/9/2010).

Risty menjelaskan sebagai reporter TV, dirinya sering bertemu dengan nara sumber. Maksud pertemuan tidak lebih dari hanya sekedar melakukan wawancara untuk keperluan pemberitaan media massa tempatnya bekerja.

"Sebagai pewawancara saya sering betemu narasumber," terang dia.

Lebih lanjut Risty pun membantah telah menerima barang-barang berharga dari Freddy. "Sudah saya jelaskan tadi. Semua isu itu tidak benar," tegas dia.

Risty meminta agar berita ini tidak diperpanjang lagi demi kebaikan semua. "Seiring dengan isu dan pemberitaan yang menyangkut Menteri Perhubungan, Bapak Freddy Numberi, saya minta tidak diperpanjang lagi," tutupnya.
...more

Inilah Kritik kepada Presiden Itu... (Pemimpin, Keberanian, dan Perubahan)

Kompas.com - Terdapat dua jenis pemimpin cerdas, yaitu pemimpin cerdas saja dan pemimpin cerdas yang bisa membawa perubahan.

Untuk menciptakan perubahan (dalam arti positif), tidak diperlukan pemimpin sangat cerdas sebab kadang kala kecerdasan justru dapat menghambat keberanian. Keberanian jadi satu faktor penting dalam kepemimpinan berkarakter, termasuk keberanian mengambil keputusan dan menghadapi risiko. Kepemimpinan berkarakter risk taker bertentangan dengan ciri-ciri kepemimpinan populis. Pemimpin populis tidak berani mengambil risiko, bekerja menggunakan uang, kekuasaan, dan politik populis atau pencitraan lain.

Indonesia sudah memiliki lima mantan presiden dan tiap presiden menghasilkan perubahannya sendiri-sendiri. Soekarno membawa perubahan besar bagi bangsa ini. Disusul Soeharto, Habibie, Gus Dur, dan Megawati.

Soekarno barangkali telah dilupakan orang, tetapi tidak dengan sebutan Proklamator. Soeharto dengan Bapak Pembangunan dan perbaikan kehidupan sosial ekonomi rakyat. Habibie dengan teknologinya. Gus Dur dengan pluralisme dan egaliterismenya. Megawati sebagai peletak dasar demokrasi, ratu demokrasi, karena dari lima mantan RI-1, ia yang mengakhiri masa jabatan tanpa kekisruhan. Yang lain, betapapun besar jasanya bagi bangsa dan negara, ada saja yang membuat mereka lengser secara tidak elegan.

Sayang, hingga presiden keenam (SBY), ada hal buruk yang tampaknya belum berubah, yaitu perilaku korup para elite negeri ini. Akankah korupsi jadi warisan abadi? Saatnya SBY menjawab. Slogan yang diusung dalam kampanye politik, isu ”Bersama Kita Bisa” (2004) dan ”Lanjutkan” (2009), seharusnya bisa diimplementasikan secara proporsional.

Artinya, apabila pemerintahan SBY berniat memberantas korupsi, seharusnya fiat justitia pereat mundus—hendaklah hukum ditegakkan—walaupun dunia harus binasa (Ferdinand I, 1503-1564). Bukan cukup memperkuat hukum (KPK, MK, Pengadilan Tipikor, KY, hingga Satgas Pemberantasan Mafia), korupsi pun hilang. Tepatnya, seolah-olah hilang. Realitasnya, hukum dengan segala perkuatannya di negara yang disebut Indonesia ini hanya mampu membuat berbagai ketentuan hukum, tetapi tak mampu menegakkan.

Quid leges sine moribus (Roma)—apa artinya hukum jika tak disertai moralitas? Apa artinya hukum dengan sedemikian banyak perkuatannya jika moral pejabatnya rendah, berakhlak buruk, dan bermental pencuri, pembohong, dan pemalas?

Keberanian

Meminjam teori Bill Newman tentang elemen penting kepemimpinan, yang membedakan seorang pemimpin sejati dengan seorang manajer biasa adalah keberanian (The 10 Law of Leadership). Keberanian harus didasarkan pada pandangan yang diyakini benar tanpa keraguan dan bersedia menerima risiko apa pun. Seorang pemimpin tanpa keberanian bukan pemimpin sejati. Keberanian dapat timbul dari komitmen visi dan bersandar penuh pada keyakinan atas kebenaran yang diperjuangkan.

Keberanian muncul dari kepribadian kuat, sementara keraguan datang dari kepribadian yang goyah. Kalau keberanian lebih mempertimbangkan aspek kepentingan keselamatan di luar diri pemimpin—kepentingan rakyat—keraguan lebih mementingkan aspek keselamatan diri pemimpin itu sendiri.

Korelasinya dengan keberanian memberantas korupsi, SBY yang dipilih lebih dari 60 persen rakyat kenyataannya masih memimpin seperti sebagaimana para pemimpin yang dulu pernah memimpinnya.

Memang, secara alamiah, individu atau organisasi umumnya akan bersikap konservatif atau tak ingin berubah ketika sedang berada di posisi puncak dan situasi menyenangkan. Namun, dalam konteks korupsi yang kian menggurita, tersisa pertanyaan, apakah SBY hingga 2014 mampu membawa negeri ini betul-betul terbebas dari korupsi?

Pertanyaan lebih substansial: apakah SBY tetap pada komitmen perubahan? Atau justru ide perubahan yang dicanangkan (2004) hanya tinggal slogan kampanye karena ketidaksiapan menerima risiko-risiko perubahan? Terakhir, apakah SBY dapat dipandang sebagai pemimpin yang memiliki tipe kepemimpinan konsisten dalam pengertian teguh dengan karakter dirinya, berani mengambil keputusan berisiko, atau justru menjalankan kepemimpinan populis dengan segala pencitraannya?

Indonesia perlu pemimpin visioner. Pemimpin dengan impian besar, berani membayar harga, dan efektif, dengan birokrasi yang lentur. Tidak ada pemimpin tanpa visi dan tidak ada visi tanpa kesadaran akan perubahan. Perubahan adalah hal tak terelakkan. Sebab, setiap individu, organisasi, dan bangsa yang tumbuh akan selalu ditandai oleh perubahan- perubahan signifikan. Di dunia ini telah lahir beberapa pemimpin negara yang berkarakter dan membawa perubahan bagi negerinya, berani mengambil keputusan berisiko demi menyejahterakan rakyatnya. Mereka adalah Presiden Evo Morales (Bolivia), Ahmadinejad (Iran), dan Hugo Chavez (Venezuela).

Indonesia harus bisa lebih baik. Oleh karena itu, semoga di sisa waktu kepemimpinannya—dengan jargon reformasi gelombang kedua—SBY bisa memberikan iluminasi (pencerahan), artinya pencanangan pemberantasan korupsi bukan sekadar retorika politik untuk menjaga komitmen dalam membangun citranya. Kita berharap, kasus BLBI, Lapindo, Bank Century, dan perilaku penyelenggara negara yang suka mencuri, berbohong, dan malas tidak akan menjadi warisan abadi negeri ini. Sekali lagi, seluruh rakyat Indonesia tetap berharap agar Presiden SBY bisa membawa perubahan signifikan bagi negeri ini.

Adjie Suradji, Anggota TNI AU
...more

Monday, September 13, 2010

Kapolres Bekasi: Jemaat HKBP Membandel!

Kompas.com - Kepala Polres Metropolitan Bekasi Kombes Imam Sugiarto mengaku, pihaknya sempat mengirimkan surat imbauan kepada jemaat Gereja HKBP Pondok Timur Indah, Mustikajaya, Kota Bekasi, untuk tidak beribadah. Surat itu dikirimkan sekitar tiga hari sebelum hari raya Idul Fitri 2010.

"Alasannya, saya melihat adanya potensi gangguan keamanan. Ada penolakan dari warga sekitar. Warga sekitar resah. Tetapi, mereka tetap membandel," kata Kombes Imam ketika dihubungi Kompas.com, Senin.

Kombes Imam juga mengaku telah meminta mereka mengikuti anjuran pemerintah untuk mengurus perizinan sehingga dapat beribadah dengan resmi. Selama ini, jemaat HKBP Pondok Timur Indah belum memiliki sarana ibadah yang resmi.

Terkait pengamanan, Kombes Imam mengatakan bahwa pihaknya selama ini terus menurunkan 400-500 personel di sekitar Gereja HKBP Pondok Timur Indah.

Dia mengakui, pihaknya tidak memfokuskan pengamanan pada konvoi jemaat yang terjadi setiap hari Minggu. Pada hari itu, jemaat selalu berjalan beriring-iringan menuju gereja untuk beribadah.

Sebelumnya, pengacara jemaat Gereja HKBP, Saor Siagian, menilai, ada suatu kejanggalan di balik surat imbauan yang dikirimkan Polres Metro Bekasi. "Logika hukumnya, polisi sudah tahu bahwa akan terjadi sesuatu atau mungkin polisi yang berbuat? Kenapa polisi tidak melakukan SOP standar untuk pengamanan?" kata Saor Siagian.

"Seharusnya, jika mereka sudah tahu ada potensi tersebut, maka mereka mengamankan wilayah ini," kata Saor lagi.

Kejanggalan berikutnya adalah imbauan polisi di dalam surat tersebut agar jemaat tidak melakukan ibadah. Ini merupakan sebuah penyimpangan. "Polisi tidak mempunyai hak untuk meminta orang beribadah atau tidak beribadah. Kalau demikian, polisi sudah berpolitik. Mereka tidak melakukan fungsinya," kata Saor.

Seperti diwartakan, dua pemuka Gereja HKBP Pondok Timur Indah dianiaya sekelompok pengendara sepeda motor ketika mereka tengah berjalan beriring-iringan menuju gereja, Minggu (12/9/2010).

Keduanya, Asia Lumban Toruan alias Sintua Sihombing dan Pendeta Luspida Simanjuntak, dirawat di RS Mitra Keluarga Bekasi Timur. Sintua Sihombing ditusuk di bagian kanan perut. Akibatnya, hatinya robek tiga sentimeter. Adapun Luspida mengalami luka di kening dan pinggang akibat hantaman benda tumpul.
...more

Ketua DPR Jelaskan Kolam Renang Gedung Baru untuk Padamkan Kebakaran

Detik.com - Ketua DPR Marzuki Alie (Partai Demokrat) menjelaskan, pembangunan kolam renang di gedung baru DPR memang digunakan untuk penampungan air. Air di kolam itulah yang akan digunakan membantu pemadaman jika gedung mengalami kebakaran.

"Saya sudah tanya staf ahli, di lantai 36 (paling atas), kalau pompa dari bawah terlalu berat. Memang di pertengahan atau di atas itu diperlukan penampungan air. Memang untuk penampungan dibuat kolam renang," ujar Marzuki kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (6/9/2010).

Menurut Marzuki, ketinggian gedung baru DPR dengan 36 lantai tidak akan terjangkau oleh pemadam kebakaran. Kolam air tersebut, kata dia, adalah solusi pengamanan gedung jika terjadi kebakaran.

"Pompa itu kan tidak punya kekuatan mendorong untuk sampai lantai 36, kan berat. Memang harus ada penampungan air," papar Marzuki.

Marzuki meluruskan pernyataan anggota Badan Urusan Rumah Tangga DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Michael Watimena, bahwa kolam renang digunakan untuk membantu memmadamkan kebakaran. Pernyataan Watimena, kata Marzuki, kurang sedikit penjelasan teknis.

"Itu harus disampaikan kekuatan pompa yang terbatas," jelas Marzuki.

Senada dengan Marzuki, anggota FPD, Didi Irawadi Syamsuddin, menilai kolam renang tersebut umum digunakan sebagai pemadam kebakaran. Kolam air dijumpai hampir di setiap apartemen yang menjulang, sebagai fasilitas pemadam kebakaran.

"Sudah umum ditemukan kolam air yang dihias menjadi kolam renang seperti taman untuk membantu memadamkan kebakaran," terang Didi.
...more

Warga Grebek Janda dan Pasangan Mesumnya

Liputan6.com - Terusik dengan ulah seorang janda yang sering memasukkan pasangan selingkuhnya, sejumlah warga Desa Banjar Agung, Mojokerto, Jawa Timur, belum lama ini beramai-ramai menggerebek rumah janda itu. Saat digerebek, pasangan ini kepergok sedang bermesraan di dalam kamar. Keduanya lantas dipaksa keluar kamar. Karena kesal, warga pun menghajar sang lelakinya.

Warga yang geram akhirnya mengarak pasangan mesum itu keliling desa. Mereka membawanya ke balai desa untuk diserahkan ke perangkat desa dan polisi. Menurut saksi, sebelumnya janda tersebut sudah kerap diperingatkan agar tidak berbuat mesum di bulan puasa. Namun, peringatan warga tak digubris keduanya. Video
...more

Sunday, September 12, 2010

Ditanya Parsel, Gubernur Jateng Emosi

Liputan6.com - Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo (PDIP) marah ketika ditanya soal parsel lebaran untuk para pejabat. Bibit bahkan sempat mendorong salah seorang wartawati sambil mengeluarkan kata-kata yang kurang pantas. "Yang ngomong KPK goblok," ucap Bibit di Magelang, Selasa (31/8).

Entah bercanda atau tidak. Aksi Bibit sangat disayangkan. Apalagi pertanyaan yang diajukan terkait boleh tidaknya pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Jateng menerima parsel. Padahal sejak beberapa tahun silam Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melarang pejabat menerima parsel. Video
...more

Venna Melinda: Fitness Center Bisa Bikin Anggota DPR Lebih Sehat

Detik.com - Politisi Partai Demokrat Venna Melinda menyambut baik pembangunan fitness center bagi anggota DPR. Bagi Venna, yang piawai menari salsa ini, diharapkan pusat kebugaran itu bisa membuat DPR lebih fit dalam bekerja.

"Pasti membuat lebih sehat. Tentu diharapkan stamina akan lebih bagus dan otak lebih fresh," terang Venna yang juga anggota Komisi X DPR ini saat dihubungi detikcom, Selasa (31/8/2010).

Venna bertutur, di tengah kesibukan menjadi anggota Dewan tentu akan lebih fresh dengan adanya fasilitas kesehatan itu. "Kalau memperbaiki produktivitas tentu kita setuju," imbuhnya.

Namun, Venna memberi catatan, bagaimanapun, pembangunan fasilitas itu jangan sampai menciderai hati rakyat. "Kita kan jadi tidak enak menggunakannya kalau menyakiti hati rakyat. Posisi saya tidak dalam posisi mendukung atau menolak," terangnya.

Salah satu fasilitas yang akan dimiliki DPR di gedung baru tersebut yakni spa, kolam renang, dan fitness center. Desain ini memicu pro kontra di tengah anggota DPR sendiri. Namun mereka mendukung pusat kebugarana, karena bisa membuat kerja lebih produktif.
...more

Dibentak-bentak Polisi, Megawati Balas Membentak

Detik.com - Sebagai pimpinan oposisi, Megawati Soekarnoputri punya pengalaman bolak-balik berurusan dengan Kepolisian. Megawati tidak 'jiper' saat dibentak-bentak oleh polisi ketika diperiksa.

"Siapa lagi ketua umum yang pernah dipanggil polisi. Bolak balik dipanggil Kejaksaan, ya saya. Ditanya bolak-balik, itu lagi, itu lagi. Saya dibentak, ya saya bentak lagi," kata Ketua Umum PDIP Megawati.

Hal ini disampaikan Megawati saat berpidato di depan Rapat Bidang Pemuda dan Olahraga DPP PDIP di Gedung DPP PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Pusat, Rabu (25/8/2010).

Megawati menceritakan, dirinya langsung berdiri saat dibentak-bentak polisi.

"Saya bilang, siapa kalian? Saya Megawati Soekarnoputri, itu ada Soekarnoputri-nya. Saya anak seorang proklamator RI. Sekarang saya tanya, siapa yang membentak-bentak saya? Semua tanda pangkat Anda itu, ayah saya yang beri. Itu karena kita sudah merdeka," papar Megawati.

Megawati tidak keberatan apabila dimintai keterangan oleh polisi. Namun proses pemeriksaan oleh polisi hendaknya tidak mengesampingkan kesantunan.

"Silakan bertanya, tetapi ada sopan santunnya supaya kalian tahu saya datang sebagai warga negara yang bebas," kata Megawati.
...more

Menhan: Perbatasan Laut Luas, Apa Tiap Hari Harus di Situ?

Detik.com - Ada 6 instansi yang terlibat dalam pengamanan garis perbatasan laut Indonesia dengan negara tetangga. Tetapi tetap tidak semua perbatasan bisa dijaga oleh aparat, mengingat jumlah sumber daya yang tidak sebanding dengan panjang garis perbatasan.

"Kita harus realistis. Perbatasan laut itu luas sekali, apa tiap hari kita harus di situ?" kata Menhan Purnomo Yusgiantoro usai Seminar Pertahanan Nasional Indonesia dalam Perspektif Sosial Budaya, Rabu (25/8/2010), di Gedung LIPI, Jl Gatot Subroto, Jakarta.

Alasan serupa juga membuat tidak setiap pulau terluar wilayah NKRI dijaga oleh aparat keamanan. Di samping pulau tersebut memang tidak dapat dihuni, hanya berfungsi sebagai titik untuk menarik garis batas laut dengan titik lainnya.

Menyinggung tanggung jawab patroli penjagaan garis perbatasan, ada 6 instansi yang terlibat dalam kapasitasnya masing-masing. Selain Polri dan TNI AL, juga ada Bea dan Cukai, Kementerian Kelautan Perikanan dan Kementerian Perhubungan.

Meski terkesan tidak efisien dan tumpang tindih, Poernomo membantah bahwa di antara mereka tidak ada koordinasi sehingga menyebabkan insiden pelanggaran garis batas laut bisa terjadi. "Kita tetap ada koordinasi," tegas dia.

Khusus untuk wilayah Laut Tanjung Berakit, menurutnya masih dalam status sengketa batas laut dengan Malaysia. Ini karena jarak titik pertemuan perbatasan dua negara kurang dari 12 mil laut yang jadi kesepakatan internasional.

"Di sana sempit sekali wilayahnya, jadi rawan overlapping batas wilayah," jelas Poernomo.
...more

Anak Tak Lolos Akpol, Kapolres Wamena Ngamuk

Liputan6.com - Ajun Komisaris Besar Polisi Stefanus Adi marah luar biasa. Dia kesal karena anaknya tidak lolos Akademi Kepolisian, meski sudah tiga kali mengikuti tes masuk. Kemarahan itu diperlihatkan langsung Stefanus di depan Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Jusuf Manggabarani, baru-baru ini, di Semarang, Jawa Tengah.

Di depan wartawan, Stefanus yang saat ini masih menjabat sebagai Kapolres Wamena, Papua, mengaku tak habis pikir. Dia merasa sudah berjasa dalam menyelesaikan konflik antarsuku di Wamena, namun merasa tidak diperhatikan. Dia merasa berjasa dalam penangkapan gembong Organisasi Papua Merdeka, beberapa waktu silam. Buktinya, anaknya tidak bisa lolos dalam seleksi penerimaan taruna Akpol, meski sudah tiga kali ikut tes.

Menangapi protes itu, Wakapolri Komjen Jusuf Manggabarani hanya pasrah. Sebab, proses seleksi taruna Akpol dilakukan secara transparan. Sedangkan panitia seleksi tidak bersedia mengungkapkan identitas calon taruna yang gagal tersebut. Untuk meredam kemarahan, Stefanus Adi langsung diajak anggota Polri menjauh dari wartawan.

Sementara itu, dari 410 calon taruna dan taruni yang mengikuti seleksi tahap akhir, sebanyak 300 taruna dinyatakan lolos. Mereka terdiri 250 taruna dan 50 taruni. Para peseta yang lolos menangis haru begitu mengetahui dirinya diterima sebagai taruna Akpol. Video
...more