Monday, March 17, 2014

Kadiskes DKI: Penderita Kanker Tak Perlu Dirawat di RS

Dien Emawati
Kompas.com - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emawati mengatakan, pihaknya segera melakukan audit medis terhadap rumah sakit umum daerah (RSUD) Tarakan. Hal itu menyusul meninggalnya seorang bocah 10 tahun bernama Andre Safa Gunawan, warga Kebon Jeruk, Sabtu (8/3/2014). Andre dikatakan ditolak oleh RSUD terbaik milik Pemprov DKI Jakarta itu.

Dari audit medis tersebut, kata Dien, nantinya akan diketahui apakah ada kelalaian dari petugas di rumah sakit tersebut dalam penanganan pasien. Kelalaian sendiri dapat dilihat dari penyakit yang dialami si pasien.

"Itu akan kita lakukan audit medis. Saya tidak bisa mengatakan salah atau benar sebelum dilakukan audit medis. Pasien meninggalnya kapan? Sabtu. Jadi, belum ada konfirmasi audit medis. Baru hari senin ini akan dilakukan rapat medis di RS Tarakan," kata Dien di Balaikota Jakarta, Senin (10/3/2014).

"Kalau penyakitnya parah kaya' kanker itu sebetulnya tidak harus di RS, tapi cukup dengan kasih sayang keluarga. Nah, itu yang harus kita selidiki apakah dia meninggalnya karena kelalaian RS atau memang karena penyakitnya yang parah," katanya lagi.

Meski demikian, Dien menegaskan bahwa RSUD Tarakan adalah rumah sakit tipe-A, yang dapat menangani penyakit-penyakit parah seperti kanker, bedah tumor, bedah kepala, bedah jatung, maupun bedah perut.

"Diharapkan, kalau masuk RS Tarakan tidak boleh lagi rujuk. Kecuali ada perkembangan diagnosa baru yang dia butuh second opinion yang lebih tinggi, misalnya membutuhkan penanganan ahli medis dari luar negeri," ujarnya.

Sebelumnya, di IGD rumah sakit tersebut, dokter mendiagnosa menderita tumor. Andre pun disarankan dibawa ke ruang khusus untuk menerima tindakan medis. Ketika sampai di ruang itu, Andre justru malah kembali dirujuk ke IGD.

Setelah di IGD, Andre dikatakan tidak menerima tindakan medis apa pun. Ia hanya dibiarkan begitu saja. Akhirnya, seorang petugas keamanan menyarankan orangtua Andre untuk membawanya pulang ke rumah. Di dalam perjalanan pulang itulah, ia menghembuskan nafas terakhirnya.

No comments:

Post a Comment