Saturday, December 27, 2014

Hasil Rekaman CCTV, Tak Ada Paksaan Pemerkosaan pada WN Tiongkok

Komisaris Besar Rikwanto
Kompas.com - Polisi sudah melihat rekaman CCTV yang terpasang di tempat reservasi Hotel Pop. Hotel tersebut diduga menjadi lokasi pemerkosaan terhadap WN Tiongkok, SY, oleh dua petugas Angkasa Pura, R dan B.

"Dalam rekaman tidak terlihat tindakan pemaksaan, intimidasi, ataupun ajakan kasar," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jumat (26/12/2014).

Rikwanto mengatakan, R dan B awalnya hanya ingin memberikan tempat istirahat kepada SY. Saat itu, mereka melihat SY sendirian dan sedang melamun di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta. Selain itu, SY juga kesulitan berkomunikasi dengan siapa pun karena SY tidak bisa berbahasa Indonesia atau Inggris.

Berdasarkan keterangan R dan B, dialog yang terjadi menggunakan bahasa tubuh di antara mereka dan SY. Dialog tersebut yang akhirnya memicu persetubuhan di antara mereka bertiga.

"Ada dialog dengan bahasa tubuh, dan kemudian terjadi hubungan intim di antara mereka bertiga," ujar Rikwanto.

Untuk diketahui, Polres Bandara Soekarno-Hatta menetapkan R dan B sebagai tersangka. R dan B diduga telah melakukan pemerkosaan terhadap wanita berwarga negara Tiongkok berinisial SY. Namun, kedua tersangka itu saat ini belum ditahan. Polisi memercayakan pengamanan kedua tersangka kepada perusahaannya.

Rikwanto mengatakan, R dan B belum ditahan karena polisi belum melakukan visum terhadap SY. SY pun belum membuat laporan karena sudah telanjur kembali ke Tiongkok.

No comments:

Post a Comment