Monday, January 10, 2011

Warga Dayak Protes Saksi Kasus Ariel

Liputan6.com - Ratusan warga Dayak di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (8/1), berunjuk rasa di bundaran Tugu Digulis dan gedung DPRD setempat memprotes pernyataan Profesor Thamrin Amal Tomagola saat bersaksi dalam kasus video porno Ariel "Peterpan". Aksi tersebut dikoordinir Dewan Adat Dayak Kalbar dan diikuti sejumlah tokoh Dayak, di antaranya Adrianus Asia Sidot, Yakobus Kumis, dan mahasiswa dari PMKRI Kalbar.

Aksi tersebut diawali dengan berkumpulnya massa di Rumah Betang Jalan Sutoyo yang kemudian berlanjut ke Tugu Digulis Universitas Tanjungpura di Jalan Ahmad Yani dan ke Gedung DPRD Kalbar yang berjarak sekitar 500 meter dengan berjalan kaki. Dalam aksi di Tugu Digulis, massa membawa simbol-simbol seperti bendera dan menggunakan pakaian adat khas Dayak.

Saat berada di gedung DPRD, seorang mahasiswa dari PMKRI, Lidya, menyatakan bahwa mereka menginginkan Profesor Thamrin Amal Tomagola dihukum adat. Salah satu ketua Majelis Adat Dayak Nasional Yakobus Kumis menyatakan, Thamrin layak dihukum adat paling tidak hukum akibat cakap mulut dan pelecehan terhadap masyarakat Dayak.

Sebelumnya, Profesor Thamrin Amal Tomagola, seperti yang dikutip Kompas.com mengatakan bahwa video porno dengan pemeran mirip Ariel tidak meresahkan bagi sebagian masyarakat Indonesia. Sebagian masyarakat Indonesia menganggap hal itu biasa. Thamrin mencontohkan masyarakat yang tidak resah terhadap video tersebut adalah masyarakat suku Dayak, sejumlah masyarakat Bali, Mentawai, dan masyarakat Papua.

Dia mengatakan, "Dari hasil penelitian saya di Dayak itu, bersenggama tanpa diikat oleh perkawinan bagi sejumlah masyarakat sana sudah dianggap biasa. Malah hal itu dianggap sebagai pembelajaran seks." Video

No comments:

Post a Comment