Monday, June 20, 2011

Mendiknas: Jika Siami Dipahlawankan, Masyarakat Setempat Sakit Hati

Detik.com - Mencuatnya kabar contek massal di SDN Gadel II/577 Tandes, Surabaya, kini menjadi polemik di kalangan masyarakat. Kasus yang bermula dari masalah akademis berubah menjadi konflik sosial.

Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) menyayangkan adanya penggalangan isu seolah-olah benar terjadi contek massal yang akhirnya menyebabkan konflik sosial. "Jangan dibawa konflik pelapor dengan komunitas di situ (Desa Gadel), dengan memposisikan pelapor pahlawan dan mereka (masyarakat) sebagai pesakitan," kata M Nuh saat jumpa pers di kantornya, Jl Sudirman, Jakarta, Rabu (15/6/2011).

M Nuh sudah memastikan tidak ada contek massal di SDN Gadel II. Hal itu dibuktikan dengan pola jawaban murid yang tidak identik sama.

"Nah, artinya kan dengan pola jawaban yang tidak sama maka tidak ada contek massal. Orangtua yang merasa anaknya sudah belajar dan berusaha sendiri kan nggak terima kalau dituduh contek massal," jelasnya.

Menurut mantan Menkominfo ini publik diminta tidak mempolitisasi kasus ini ke arah yang lebih rumit. Publik juga diminta tidak mengadu domba sejumlah pihak.

"Kalau makin tinggi dia (Siami) dijadikan pahlawan semakin sakit mereka (masyarakat)," imbuhnya.

M Nuh mengajak semua pihak melihat kasus ini secara utuh dan proporsional. Apa yang terjadi di SDN Gadel II bukanlah permasalahan sistemik melainkan kasuistis.

"Jangan dibawa ke arah konflik sosial. Dari contek, terus UN, terus sistem pendidikan, terus masalah kejujuran. Bukan berarti di satu sekolah terjadi kecurangan, terus di lain tempat juga begitu. Kan tidak otomatis," terangnya.

M Nuh meminta agar Pemprov dan Dinas Pendidikan Daerah ikut meredakan konflik yang ada di lapangan. Semua pihak harus diposisikan sewajarnya dan proporsional.

"Saya minta kabupaten/kota dan provinsi coba masing-masing ditenangkan tidak usah ditarik pada dunia provokasi, bawa ke ranah akademik. Kembalikan pada solusi akademik. Bu Siami harus kita apresiasi, harus tetap kita hargai, tapi jangan pula dengan hargai ini kita jatuhkan masyarakat ini," ucapnya.

Kisah Siami bermula dari laporan buah hatinya, Alif, yang cukup cerdas. Saat Ujian Nasional (UN), Alif diminta gurunya untuk memberikan contekan pada teman-temannya. Sesampai di rumah, Alif mengadu kepada ibunya, seorang mantan buruh pabrik sepatu. Siami lalu mengadu ke kepala sekolah dan komite sekolah, namun tidak digubris.

Kasus ini lalu masuk media massa sehingga menarik perhatian Walikota Surabaya. Kepala sekolah dan dua guru SD tersebut mendapat sanksi. Sedangkan warga Gadel marah besar pada Siami dan keluarganya dan menyebutnya sebagai "sok pahlawan" dan "tak punya hati nurani". Warga mendesak Siami minta maaf. Siami memenuhi tuntutan warga.

Namun Mendiknas telah menepis kabar adanya contek massal tersebut. Karena pola jawaban 60 murid SDN Gadel II tidak identik sama.

"Karena pola jawaban tidak identik maka tidak ada contek massal. Karena tidak ada contek massal maka tidak perlu ujian ulang," tutur M Nuh.

No comments:

Post a Comment