Thursday, August 07, 2014

Polisi: Agar Tak Diperas di Bandara, TKI Sebaiknya Punya Rencana

Komisaris Besar Polisi Rikwanto
Kompas.com - Para tenaga kerja Indonesia yang pulang ke Tanah Air disarankan untuk membuat perencanaan agar tidak menjadi korban pemerasan di bandara.

Hal itu dikatakan oleh Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto menyusul terjaringnya 18 orang terduga melakukan pemerasan terhadap TKI.

"Makanya sebelum mereka pulang, ada baiknya para TKI itu mungkin sudah tahu mau kemana arah pulangnya, mungkin bisa dijemput sama keluarganya," ujar Rikwanto, Selasa (5/8/2014).

"Karena para pelaku pemerasan itu biasanya dia sudah tahu kalau TKI ini baru pulang. Dan mereka juga bekerja sama dengan taksi gelap yang memang beroperasi di sana," kata Rikwanto.

Menurut Rikwanto, biasanya pelaku mengetahui bahwa TKI yang baru pulang tidak memiliki uang rupiah dalam jumlah banyak.

"Yang mengincar TKI ini sudah tahu kelemahannya. TKI yang baru datang, biasanya ga punya rupiah, punyanya uang asing. Nah pemerasannya berupa kurs. Dia punya real, dan seriap realnya dipatok beberapa rupiah jauh dari kurs normal," papar Rikwanto.

Seperti diberitakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama Kepolisian RI dan Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UK4) melakukan inspeksi mendadak ke Bandara Soekarno Hatta, Jumat (25/7/2014) malam.

Dalam sidak itu terjaring 18 orang diduga sering melakukan kekerasan terhadap TKI, yaitu satu orang anggota TNI, dua orang anggota Polri dan 15 orang masyarakat sipil.

Polisi menghimbau agar para TKI yang pernah mendapatkan kekerasan semacam ini untuk melaporkan kepada kepolisian. Namun, Rikwanto menuturkan, belum ada satupun laporan yang masuk. "Belum ada dan kami masih menunggu," ujarnya.

No comments:

Post a Comment