Saturday, September 26, 2015

Tinggalkan Sopir Taksi Korban Perampokan yang Terluka, Ini Penjelasan Polisi

Komisaris Besar Umar Faroq
Kompas.com - Polres Metro Jakarta Timur menanggapi kasus anggota polisi yang meninggalkan sopir taksi korban perampokan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Cipayung, Jakarta Timur. Polisi mengatakan, saat itu petugas mendahulukan pelaku untuk diamankan agar tidak kabur.

"Anggota waktu itu sedang sendirian di TKP sehingga perlu penanganan cepat. Kalau ditinggal mengurus korban, nanti pelakunya lari," kata Kepala Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Umar Faroq saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/9/2015) malam.

Umar mengatakan, saat itu pula anggota yang ada di lokasi kejadian adalah petugas Polsek Metro Cipayung. Petugas tersebut kebetulan melintas untuk berdinas menuju kantor. Oleh karena itu, hanya anggota itu sendiri di lokasi kejadian. (Baca: Polisi Lebih Pilih Bawa Pelaku dan Taksi Ketimbang Sopirnya yang Terluka)

Ia menepis anggapan bahwa anggotanya tidak memprioritaskan korban. "Jadi, bukan tidak prioritas. Anggota itu fokus kedua-duanya. Jadi, saat korban dititipkan ke sesama sopir taksi Blue Bird, dan aman, akhirnya pelaku sama taksinya korban dibawa. Motor anggota saja sampai ditinggal di lokasi," ujar Umar.

Sebelumnya, seorang sopir taksi Blue Bird nyaris jadi korban perampokan. Korban yang memuat seorang penumpang mendadak ditodong dengan pisau.

Namun, korban melawan sehingga mengundang perhatian pengendara lain. Advokat senior Nursjahbani Katjasungkana adalah salah satu orang yang menyelamatkan sopir taksi Blue Bird tersebut dengan membawanya ke Rumah Sakit Haji di Pondok Gede. (Baca: Nursjahbani Katjasungkana Selamatkan Sopir Taksi yang Dirampok)

Pertolongan dilakukan karena korban saat itu terluka di bagian rahang kanan, dan tak ada yang mau menolong. Oleh karena itu, Nursjahbani membawa korban untuk diobati.

No comments:

Post a Comment