Wednesday, November 23, 2016

Grab Indonesia Jelaskan soal "Tweet" Dukung Ahok

Kompas.com - Akun Twitter milik Grab Indonesia, @GrabID, dibanjiri komplain pada Kamis (17/11/2016). Keluhan tersebut disampaikan bukan karena terjadi masalah di layanan Grab, melainkan sebuah kicauan yang dianggap membela Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Kicauan yang dimaksud diunggah pada Rabu (16/11/2016) malam pukul 21.51 WIB. Dalam tweet tersebut, akun Twitter Grab memang tampak secara terang-terangan mendukung Ahok.

"Grab Indonesia mendukung @basuki_btp #KamiAhok," tulis @GrabID. Tweet yang satu ini, menurut pantauan KompasTekno, sudah dihapus dari akun Twitter Grab Indonesia Kamis (17/11/2016) pagi.

Sontak netizen bereaksi terhadap kicauan tersebut. Kebanyakan reaksi menyayangkan kicauan tersebut. Muncul pula gelombang ajakan untuk menghapus aplikasi Grab.

"Ternyata @GrabID tidak netral, terpaksa hapus. Padahal baru kemarin nyobain dan promosiin," tulis satu pengguna Twitter.

Pihak Grab Indonesia kemudian memberikan pernyataan resmi seputar tweet tersebut. Managing Director untuk Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengungkapkan bahwa Grab sejatinya tidak pernah mendukung atau memihak kepada afiliasi politik mana pun.

"Laporan akan tweet mengenai dukungan Grab terhadap Ahok tidak mewakili pandangan dan visi kami sebagai perusahaan," tulis Ridzki.

    Berikut pernyataan resmi Managing Director Grab Indonesia terkait kesalahpahaman dari tweet (16/11) yang mengatasnamakan Grab Indonesia pic.twitter.com/AGCgZjsJ7e
    — Grab Indonesia (@GrabID) November 17, 2016

Lebih lanjut, Ridzki membeberkan dugaan bahwa ada sebuah pihak tertentu yang memanfaatkan akun Twitter Grab Indonesia untuk menyebarkan dukungan tersebut. Meski begitu, tidak diketahui apakah akun tersebut mengalami peretasan atau ada kesengajaan.

"Kami masih dalam investigasi lebih lanjut untuk mencari tahu penyebab kesalahpahaman ini, dan kami tengah melihat adanya kemungkinan penyalahgunaan akses akun Twitter kami," lanjut Rizki.

Grab Indonesia kemudian menutup pernyataannya dengan permintaan maaf. Rizki kemudian kembali menegaskan bahwa Grab Indonesia tidak mendukung afiliasi politik mana pun.

"Mewakili Grab Indonesia, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya jika insiden ini menimbulkan kesalahpahaman terhadap banyak pihak," pungkas Ridzki.

No comments:

Post a Comment