Wednesday, September 09, 2009

Tolak Taksi Berargometer, Ratusan Sopir Angkot Samarinda Mogok

Ratusan sopir angkutan kota berbagai trayek di Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), mogok beroperasi. Mereka menolak pengoperasian taksi berargometer di dalam kota karena akan mengurangi pendapatan.

Ratusan sopir angkot itu memakirkan kendaraan mereka di halaman parkir GOR Segiri Samarinda, Jl Kusuma Bangsa, sejak pukul 10.00 Wita, Selasa (1/9/2009). Sebagian dari mereka mendatangi Balai Kota Samarinda yang tidak jauh berada dari lapangan tersebut.

"Kami tolak argometer sampai kapan pun," kata Syahrin, salah seorang sopir angkot trayek G1 kepada detikcom.

Menyikap aksi unjuk rasa ini, Wakil Wali Kota Samarinda Syaharie Ja'ang kemudian melakukan pertemuan dengan DPC Organda Kota Samarinda dan perwakilan sopir angkot.

Aksi mogok para sopir angkot ini membuat banyak calon penumpang terlantar. Pantauan detikcom, ratusan calon penumpang terlihat berjalan kaki di berbagai ruas jalan. Di Jl Basuki Rahmad dan Jl Kusuma Bangsa yang merupakan kawasan perkantoran, terlihat para PNS berjalan kaki.

"Aneh juga. Sebenarnya pangsa pasar argometer itu kan berbeda dengan angkot. Kalau demo gini bikin susah," ujar seorang PNS Pemkot Samarinda, Gunadi, kepada detikcom.

Nasib serupa dialami Irwandi. Pelajar SMA Al Khairiyah ini harus pulang ke rumahnya dengan berjalan kaki. Padahal jarak antara rumahnya dengan sekolah lumayan jauh, sekitar sekitar 3 km. "Puasa-puasa demo, bikin susah," keluh Irwandi.

Setelah perundingan di Balai Kota menemui jalan buntu,ratusan sopir angkot bergeser menggruduk rumah Walikota Samarinda Achmad Amins di Jl Letjend S Parman. Di sini mereka juga berniat menyampaikan tuntutan yang sama.

Sekadar di ketahui, selama ini tidak ada taksi berargometer yang beroperasi di dalam kota Samarinda. Kalau pun ada taksi, angkutan tersebut hanya mengangkut penumpang dengan tujuan keluar kota. Karena itu, para sopir ini menentang rencana beroperasinya taksi di dalam kota. Para sopir itu khawatir, kehadiran taksi akan mengurangi pendapatan mereka.

No comments:

Post a Comment