Showing posts with label Bima. Show all posts
Showing posts with label Bima. Show all posts

Wednesday, February 01, 2012

Kantor Bupati Bima Dibakar Massa

Liputan6.com - Sekitar sepuluh ribu lebih warga yang berunjuk rasa di Kantor Bupati Bima, Nusa Tenggara Barat, terkait penanganan insiden di Pelabuhan Sape mengamuk dan membakar kantor pemerintah daerah itu.

Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) AKBP Sukarman Husein, Kamis (26/1), berdasarkan informasi bangunan yang dibakar adalah Kantor Bupati Bima, Kantor KPUD Bima beserta barang-barang dalam kantor. "Sekarang massa sedang bergerak menuju pendopo Bupati," kata Sukarman.

Selain bangunan, sepeda motor dan kendaraan lainnya yang berada di kompleks Kantor Bupati Bima juga dibakar. Massa mengamuk karena dihadang ketika hendak masuk kompleks kantor bupati.

Para pendemo yang berasal dari Kecamatan Lambu, Sape, dan Langudu itu, dihadang aparat kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja karena hendak menduduki kantor bupati. Video
...more

Sunday, July 17, 2011

Seorang Tewas Akibat Bom di Pesantren Bima, Polisi Tetap Tak Boleh Masuk

Detik.com - Polisi masih belum bisa melakukan olah tempat kejadian perkara terkait dugaan ledakan bom rakitan di sebuah ruangan Pondok Pesantren Umar Bin Khattab, Desa Sanolo, Kecamatan Sila, Kabupaten Bima, NTB. Padahal, ledakan ini telah menewaskan satu orang.

Ledakan terjadi Senin (11/7) pukul 15.30 Wita kemarin. "Ledakan itu diduga berasal dari bom rakitan. Ledakannya sangat besar dan asapnya tebal," kata Kepala Urusan Penerangan Umum Polda NTB AKP R Sudjoko Aman, di Mataram, Selasa (12/7/2011) siang.

Djoko - panggilan Sudjoko - menjelaskan, bom telah menewaskan satu orang bernama Firdaus, yang diidentifikasi sebagai bendahara di Ponpes itu. Jenazah Firdaus diambil langsung oleh pihak keluarga ke dalam ponpes.

"Jenazahnya telah diambil pihak keluarga. Korban berasal dari Kabupaten Dompu," ujar Djoko.

Menurut Djoko, bom meledak di sebuah ruangan dalam kompleks Ponpes. "Jadi bukan di halaman, tapi dalam ruangan," kata Djoko.

Polda NTB telah menerjunkan satu peleton Brimob, didukung Densus 88 Anti Teror dan Tim Gegana. Namun sayang, sudah hampir 24 jam menunggu, mereka tetap tidak diperbolehkan masuk ke dalam pesantren itu. Mereka dihadang para santri.

"Sejak kemarin hingga sekarang, polisi belum bisa melakukan olah TKP karena dihadang santri ponpes. Santri bersenjatakan pedang. Polisi tertahan di 150 meter dari area pesantren," kata Djoko.

Pekan lalu, Saaban Abdurrahman (18), santri pesantren Umar Bin Khattab, ditahan Polda NTB. Saaban telah membunuh seorang polisi karena dianggap kafir dan pantas dibunuh. Saban dibawa ke Mataram dengan pengawalan ketat.
...more