Showing posts with label NTT. Show all posts
Showing posts with label NTT. Show all posts

Friday, October 09, 2015

Puluhan Anggota Brimob Rusak Pos Polisi di Kupang

Kompas.com - Pos polisi Fatululi, Kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), diserang dan dirusak puluhan anggota Brimob Polda NTT. Akibatnya, sejumlah kaca jendela, televisi dan telepon di dalam pos polisi itu hancur berantakan.

Thursday, July 09, 2015

Sejumlah Pemuda Mabuk Rusak Mobil "Dana Kemanusiaan Kompas"

Ilustrasi
Kompas.com - Sejumlah pemuda yang mabuk minuman keras di Kecamatan Amanatun Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), memblokade jalan dan melakukan perusakan terhadap sejumlah kendaraan yang melaju di jalan lintas negara trans-Timor di cabang Desa Oinlasi.

Bahkan, mobil bantuan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) yang ditumpangi staf DKK, Sugiyanto dan Suyanto, serta wartawan Kompas, Kornelis Kewa Ama, dan wartawan Kompas TV, Edi Olin, yang hendak menuju Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) untuk memberikan bantuan kepada warga TTU, dirusak sejumlah pemuda.

Selain merusak kendaraan yang melintas, para pemuda mabuk juga melakukan pemukulan terhadap pengendara sepeda motor sehingga membuat suasana mencekam. Pemantauan Kompas.com, meskipun aksi blokade jalan dan perusakan kendaraan bermotor terjadi, belum ada anggota kepolisian yang mendatangi lokasi tersebut.

Hingga berita ini tayang, antrean kendaraan akibat blokade jalan sudah mencapai lebih kurang satu kilometer.
...more

Friday, May 08, 2009

Kalah Suara, Caleg Meracun Sumur Umum

Pius Bala, seorang calon anggota legislatif dari Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI) menyuruh supir pribadinya menyiram racun pembasmi tikus ke dalam sumur umum di Desa Oenenu Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur. Diduga, aksi ini dipicu kekalahan Pius Bala dalam pemilihan legislatif, April silam.

Setelah menyiram racun, supir caleg itu justru mengumumkan kepada warga untuk bertanggung jawab sendiri jika mengonsumsi air sumur yang telah diracunnya. Ketua rukun tetangga setempat yang melihat langsung kejadian itu, memberitahu warganya untuk mengecek kondisi sumur.

Warga dibantu polisi kemudian berusaha mengeluarkan air dari dalam sumur untuk menghilangkan bekas racun tikus itu. Namun, sumur yang digali pada tahun 1969 ini tak bisa dikonsumsi lagi. Alhasil, warga harus mengambil air di sumur lain yang berjarak sekitar 500 meter.

Warga menuturkan, Pius Balla, caleg dari PPDI dengan nomor urut dua, hanya meraih enam suara di Desa Oenenu Selatan yang diklaim sebagai wilayah basisnya. Kepala Desa Oenenu Selatan Antonius Atok mengaku prihatin dengan sikap caleg yang lantaran kalah politik tega meracuni sumur warga.

Polisi telah memeriksa pelaku dan hanya dikenakan wajib lapor. Sementara sang caleg mengaku khilaf dan emosional kepada polisi.