Friday, January 22, 2016

Daerah Ini Larang Penjualan Kondom di Supermarket

Andi Mudzakkar

Tempo.co - Pemerintah Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, melarang penjualan kondom secara bebas. Bupati Luwu Andi Mudzakkar mengatakan penjualan kondom secara bebas dapat disalahgunakan.

"Ditakutkan bisa dibeli bebas oleh remaja-remaja kita, sehingga kami putuskan untuk melarang kondom dijual bebas, khususnya di toko-toko retail," kata Andi Mudzakkar, Selasa, 24 November 2015.

Andi Mudzakkar menjelaskan, imbauan untuk melarang penjualan kondom sudah disampaikan ke sejumlah toko di Belopa, seperti Alfamidi dan Indomaret. Tujuh hari setelah imbauan tersebut dikeluarkan, akan dilakukan inspeksi mendadak (sidak).

"Setelah mengeluarkan imbauan, kami akan lanjutkan sidak. Kalau masih ada yang menjual kondom, akan kami sita, bisa saja izin tokonya dicabut," ujarnya.

Kebijakan Pemerintah Kabupaten Luwu tersebut mendapat reaksi beragam dari sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Luwu. Sul Arrahaman, anggota Komisi I DPRD Luwu, mengatakan aturan tersebut jelas bertentangan dengan visi dan misi pemerintah pusat dalam menyukseskan program keluarga berencana.

"Aturan ini kami nilai terlalu prematur dan mengada-ada. Tidak ada jaminan jika kondom ditarik dari toko-toko, pergaulan bebas akan hilang," tutur Sul Arrahaman.

Adapun Yasman Miming, anggota DPRD Luwu, meminta aturan tersebut ditinjau kembali. Sebab, salah satu tujuannya adalah menghindari kondom dibeli secara bebas.

"Tidak ada jaminan. Buktinya, semakin dilarang, semakin menjadi-jadi juga pergaulan remaja kita saat ini," ucap Yasman.

Di Luwu, terdapat sekitar sepuluh toko retail, seperti Indomaret dan Alfamidi. Seorang karyawan Indomaret di Luwu, Andi Hamidah, enggan mengomentari larangan tersebut. Sebab, hal itu merupakan kewenangan supervisor Indomaret. Adapun supervisor Indomaret tidak ada di lokasi.

No comments:

Post a Comment