Friday, January 20, 2012

Kasus Hukum GKI Yasmin Semakin Tidak Jelas

Liputan6.com - Persoalan yang membelit GKI Yasmin yang sudah memasuki tahu ketiga sepertinya tak akan pernah ada ujungnya. Pasalnya tiga tahun sudah kasus bergulir, tapi tetap saja tak ada tindakan yang nyata dari pemerintah. Padahal, putusan Mahkamah Agung yang berkekuatan hukum tetap telah pula dikantongi oleh GKI tersebut.

Berbekalkan "surat sakti" MA itu, GKI berharap Wali Kota Bogor, Diani Budiarto akan mematuhinya. Namun hingga kini Walikota Bogor tidak pernah mematuhi keputusan Mahkamah Agung tersebut.

Melalui Juru Bicara GKI Yasmin, Bona Sigalingging di DPR, bercerita mengenai informasi terbaru terkait pertemuan GKI Yasmin dengan berbagai pihak. Bona mengatakan, dalam pertemuan dengan Dewan Ketahanan Nasional medio Desember 2011 lalu, diceritakan bagaimana jemaat GKI mendapat intimidasi dari kelompok intoleran bernama Forkami dan Garis.

Perwakilan GKI, kata Bona, menunjukkan berbagai bukti intimidasi yang dilakukan oleh kelompok tersebut kepada Wantanas. Setelah itu, wantanas pun mmeminta agar data-data yang dimiliki oleh GKI itu diberikan kepada Wantanas untuk membuat sebuah rekomendasi. "Rencananya rekomendasi kepada ketua Wantanas yang nota bene adalah SBY sendiri," kata Bona, Jakarta, Rabu (18/1) petang.

Selanjutnya, kata Bona M melanjutkan, pada hari yang sama, GKI juga bertemu dengan Menteri Agama secara langsung. Ketika itu, kata Bona, menteri berjanji akan menyelesaikan kasus GKI dan berkesempatan melaksanakan natal di gedung GKI Yasmin itu. Namun, alhasil, janji memang tinggal janji.

Tak beberapa lama, lebih jauh Bona menerangkan, lewat Direktorat Bimas Kristen, menteri meminta maaf kepada GKI Yasmin. Kenapa? Sebab menteri, kata Bona, mengaku tak sanggup menyelesaikan permasalahan GKI Yasmin. "Karena itu, kami pun akhirnya kembali melakukan kebaktian natal di rumah salah satu jemaat," kata Bona.

No comments:

Post a Comment