Friday, May 17, 2013

Bintara Polisi Punya Rp 900 Miliar, Wakapolri: Semua Juga Bisa Kalau Usaha

Nanan Sukarna
Detik.com - Seorang bintara tinggi di Polres Raja Ampat, Aiptu LS, ditengarai memiliki rekening senilai Rp 900 miliar. Tentunya, rekening ini cukup fantastis jumlahnya mengingat dia adalah seorang petugas kepolisian.

Bagaimana Wakapolri Komjen Nanan Sukarna menanggapi rekening gendut anak buahnya tersebut.

"Semua juga bisa kalau itu usaha. Nah, usahanya itu ilegal atau tidak?" kata Nanan di Graha CIMB, Jl Jenderal Sudirman, Selasa (15/5/2013).

Terkait itu, kata Nanan, pihaknya masih melakukan penyelidikan mendalam menganai asal usul duit di dalam rekening sang bintara tersebut. Penyelidikan dilakukan oleh Polda Papua dibantu Bareskrim Polri dan dibackup oleh data PPATK.

"Kalau dari bisnis ilegal, ya ditindak," jelas Nanan

Lalu, bagaimana bisa seorang bintara sebegitu berpengaruhnya dalam bisnis-bisnis ilegal tersebut. Apakah ada keterlibatan petinggi Polri lainnya?

"Saya enggak ngerti itu," jawabnya seraya memasuki lift.

Dihubungi terpisah, Direktur Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Papua Kombes Setyo Budi mengatakan, LS diindikasikan memiliki beberapa bisnis ilegal. bisnis-bisnis tersebut didapati setelah pihaknya melakukan pengungkapan terhadap beberapa tindak pidana yang melibatkan personel kepolisian, salah satunya adalah penimbunan 1 juta ton BBM di Sorong tiga bulan lalu. Selain itu, petugas menyita 5 unit kapal,

"Kapolda Papua perintahkan untuk menyelidiki dan mengantisipasi keterlibatan anggota. Kita menyidik ada indikasi

keterlibatan LS, pemilik perusahaan," kata Setyo Budi kepada wartawan melalui telepon, Selasa (15/5/2013).

Dari penyelidikan tersebut, kepolisian menemukan adanya fakta baru terkait usaha yang dilakoni LS, yaitu bisnis kayu dan BBM. Khusus bisnis kayu diduga ilegal setelah lima hari lalu terjadi pengungkapan penyelundupan 115 kontainer kayu ilegal dari Sorong.

"Kita indikasikan pemiliknya LS," kata Setyo. Kasus tersebut disidik Dit Reskrimsus Polda Papua.

Terkait dengan rekening gendut personel tersebut seperti yang dipaparkan Pusat Penelitian dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), pihaknya masih menyelidiki kemungkinan kaitan rekening gendut tersebut dengan usaha-usaha ilegal yang dijalankan LS.

"Terkait pernyataan yang disampaikan oleh Kepala PPATK tentang rekening itu silahkan ditanyakan ke Humas PPATK. Tapi akan dijadikan sebagai masukan karena sifatnya masih analisa. Penyidik tetap fokus pada dua kasus yang saat ini sedang ditangani. Jika ada relevansi pasti ditindaklanjuti," katanya.

No comments:

Post a Comment