Sunday, February 22, 2015

Khawatir Lunpia Semarang Ikut Diklaim, Kedubes Malaysia Didemo

Kompas.com - Belasan warga yang menamakan dirinya Forum Masyarakat Peduli Budaya Indonesia (Formasbudi) mengadakan aksi unjuk rasa, di depan Kedubes Malaysia, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (20/2/2015). Menurut para pengunjuk rasa, aksi bertujuan untuk menolak rencana Malaysia yang hendak mengklaim lunpia.

Koordinator Formasbudi, Rahmulyo Adiwibowo menyatakan, Pemerintah Indonesia perlu mengambil langkah antisipasi agar lunpia tak diklaim Malaysia. Caranya, adalah dengan menetapkan lunpia sebagai Warisan Budaya Nasional.

"Jangan sampai lunpia bernasib seperti batik, wayang, dan lagu rasa sayange. Pemerintah perlu mengambil langkah antisipasi," ujar Rahmulyo.

Menurut Rahmulyo, saat ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah akan mengusulkan ke UNESCO agar lunpia ditetapkan sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia. Masih menurut dia, saat ini, lunpia Semarang telah ditetapkan sebagai warisan budaya nasional tak benda.

"Belajar dari pengalaman kelam yang sering terjadi pada masa lalu telah menyadarkan kita tentang betapa pentingnya menjaga dan melestarikan nilai budaya bangsa," ucapnya.

Dalam aksinya, para pengunjuk rasa membawa sejumlah poster, di antaranya yang bertuliskan #SaveLunpiaSemarang, Jangan Klaim Milik Kami, dan Jadikan Lumpia Semarang sebagai Warisan Budaya Nasional. Aksi sendiri dimulai sekitar pukul 10.00.

Selain melakukan orasi, para pengunjuk rasa juga menyanyikan lagu rasa sayange yang beberapa tahun silam sempat diklaim oleh Malaysia.

No comments:

Post a Comment