Saturday, December 25, 2010

Roy Suryo: Pajak Progresif Mobil Ajari Warga Berbuat Jahat


Detik.com - Pajak progresif rencananya akan diberlakukan mulai tahun depan. Tapi bagi anggota DPR, Roy Suryo (Partai Demokrat) ini adalah kebijakan yang aneh dan malah cenderung mengajari masyarakat untuk berbuat jahat. Lho kok bisa ya?

"Pajak Progresif itu aneh, mengajari masyarakat untuk jahat. Karena dengan pajak progresif itu masyarakat kan jadi mengkalinya dengan mendaftarkan kendaraannya atas nama istrinya, anaknya, saudaranya. Ini kan tidak benar," papar anggota Komisi I DPR ini di sela-sela pembukaan pameran mobil klasik di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (23/22/2010).

Lebih lanjut Roy mengungkapkan kalau perlu tidak ada kebijakan seperti itu. "Toh kalau pun ada yang punya 10 mobil tidak mungkin dipakai semua kok. Yang penting kan mereka bayar pajak," cetusnya.

Selain itu bila disangkutkan dengan argumen kalau mobil-mobil berusia tua cenderung tidak ramah lingkungan, Roy pun kembali membantahnya.

"Para pemilik mobil klasik sangat menjaga kondisi kendaraanya. Emisi selalu dijaga. Lagi pula, mobil ini kan jarang dipakai. Tidak dipakai setiap hari dan belum tentu dipakai tiap minggu. Jadi polusinya sangat tidak signifikan bila dibandingkan mobil harian," pungkasnya.

Seperti diketahui, Pemerintah khususnya DKI Jakarta akan segera memberlakukan pajak progresif mulai tahun 2011 mendatang. Dengan pajak tersebut, para pemilik kendaraan lebih dari 1 akan dibebani pajak berkali lipat sesuai dengan jumlah kendaraan yang mereka miliki.

Usia Kendaraan Jangan Dibatasi

Roy punb meminta usia kendaraan di Jakarta tidak dibatasi. Jika dibatasi para pengguna mobil tua akan terkena getahnya. Para pemilik kendaraan khususnya mobil klasik menurutnya telah banyak memberikan manfaat ke pemerintah terutama lewat pajak yang dia bayarkan.

"Pembatasan usia kendaraan itu aneh. Saya menentang. Para pemilik kendaraan klasik kan juga bayar pajak," tegasnya.

Khusus untuk mobil klasik, pajak yang dibayarkan ini sangat positif. Sebab meski membayar pajak, toh para kolektor mobil klasik tidak menggunakan mobil ini untuk kegiatan harian.

"Saya jamin, para pemilik kendaraan klasik ini belum pasti tidak pakai mobilnya untuk harian. Belum tentu juga seminggu sekali atau sebulan sekali mereka pakai. Jadi disini kan pemerintah untung karena mereka bayar pajak tapi tidak memakai jalan," papar Roy.

Deputi Gubernur Bidang Industri dan Transportasi DKI Jakarta, Sutanto Husodo secara tersirat langsung setuju dengan Roy.

"Apakah anda setuju dengan pembatasan usia kendaraan? Mobil klasik itu barang yang sangat berharga, tidak hanya berharga mahal, tapi juga memiliki ikatan emosional ke pemiliknya," imbuh Sutanto.

Koleksi mobil dan motor klasik di Indonesia juga menurutnya sungguh menyenangkan. "Tidak jarang motor dan mobil yang sudah tidak ada lagi di negeri asalnya bisa kita jumpai di Indonesia," pungkasnya.

1 comment:

  1. ROY SURYO itu sok tau..
    Munafik dan otak kosong!
    FUCK YOU ROY!
    Gua tantang lu di universitas gua!

    ReplyDelete