Wednesday, February 15, 2012

HTI Jabar Tolak Perayaan Hari Valentine

Liputan6.com - Sekitar 100 orang perempuan yang tergabung dalam muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) I Jawa Barat melakukan unjuk rasa, di depan Gedung Sate Jalan Diponegoro, Kota Bandung, mereka menolak perayaan "Valentine Day".

Ketua Muslimah HTI I Jawa Barat Siti Nafidah, menuturkan, perayaan "Valentine Day" merupakan gerbang menuju perbuatan seks bebas.

"Valentine Day bukan hari yang layak ditiru oleh kaum muslim karena Itu bukan budaya Islam. 'Valentine Day' itu gerbang masuk menuju seks bebas," kata Siti Nafidah di sela-sela aksinya, Selasa (14/2).

Pihaknya bahkan mengaku miris dengan dijual bebasnya cokelat bertema Hari Kasih Sayang yang di dalamnya disisipi oleh alat kontrasepsi, di sebuah mini market yang ada di Kota Bandung.

"Betul sekali, kami merasa miris, khawatir dan cemas karena budaya seks bebas itu benar-benar sudah di depan mata. Buktinya di salah satu mini market dijual cokelat yang disisipi kondom," katanya.

Oleh karena itu, ia dan ratusan muslimah HTI I Jawa Barat mengutuk keras "Valentine Day" karena hal tersebut merupakan bagian dari sistem sekuler yang melahirkan gaya hidup bebas dan kebebasan seks.

Ia menambahkan, berdasarkan data dari BKKBN tahun 2010 sebanyak 47 persen remaja di Kota Bandung sudah pernah melakukan seks bebas sebelum menikah.

Menurut dia, dampak seks bebas akan menimbulkan hal yang tidak diinginkan seperti kehamilan tidak diinginkan, aborsi, HIV, dan penyebaran penyakit lainnya.

Dalam aksinya, para muslimah HTI I Jawa Barat yang mengenakan busana hitam berbaris rapi di kiri kanan Jalan Diponegoro sehingga sempat menyita perhatian pengendara yang melalui Gedung Sate.
...more

MUI Minta Pemkab Batasi Perayaan Valentine

Kompas.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) cabang Pamekasan, Madura, Jawa Timur, mengeluarkan imbauan tentang perayaan hari Valentine pada 14 Februari besok. Dalam imbauan disebutkan tentang perayaan Valentine yang tidak seharusnya dilaksanakan dengan berlebihan. Sebab, perayaan ini rentan disalahartikan, khususnya bagi kalangan remaja.

Sekretaris MUI Pamekasan, Zainal Alim mengatakan, hari valentine tidak ada dalam konsep Islam. Sehingga umat islam tidak patut untuk menyelenggarakannya secara berlebihan. "Bagi warga yang merayakannya jangan terlalu berlebihan. Apalagi kalau sampai melakukan praktik-praktik maksiat yang dilarang agama," kata Zainal Alim.

Di Pamekasan, dan di beberapa kota lainnya, lanjut Zainal, tradisi perayaan Valentine dirayakan dengan berlebihan. Seperti mabuk-mabukan dan seks bebas. "Kalau hanya bagi-bagi bunga dan cokelat saja tidak ada masalah. Namun kalau sampai melanggar norma agama itu yang tidak baik," ungkapnya.

Dalam kaitan untuk mengantisipasi adanya perayaan Valentine yang berlebihan itulah MUI Pamekasan melalui pesan beberapa masjid, meminta Pemeritah Kabupaten Pamekasan membatasi semua kegiatan remaja yang memberikan peluang terjadinya pelanggaran norma agama. "Pemkab Pamekasan harus tegas jika ada kegiatan yang mengarah kepada perbuatan yang mengarah kepada kemaksiatan," ujarnya.

Sementara itu, Yeni Priyanti, mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Pamekasan yang tiap tahun merayakan Valentine menilai, pembatasan ruang kegiatan perayaan Valentine tidak perlu dilakukan. Sebab di Pamekasan tidak ada kasus yang mengarah kepada pelanggaran norma-norma agama. "Kenapa harus ada batasan kegiatan Valentine? Remaja yang sadar akan makna kasih sayang tidak akan melakukan praktik yang mengarah kepada kemaksiatan," tegas Yeni.
...more

Banyak Mudharatnya, Ratusan Siswa Tolak Valentine Day

Detik.com - Tidak bermanfaat dan hanya dianggap merusak moral generasi muda, ratusan siswa pesantren Hidayatullah menggelar aksi menolak valentine day. Bagi mereka, hari valentine bukanlah budaya dan tradisi bangsa Indonesia.

"Kami ingin semua bisa memahami dan mengerti sejak dini bahwa valentine bukanlah budaya kita. Tidak ada manfaat merayakan valentine, yang ada hanyalah kerugian," kata koordinator aksi, Anwar Jaelani, kepada wartawan, Senin (13/2/2012).

Untuk menunjukkan bahaya valentine, sebuah aksi teatrikal digelar yang
menunjukkan makin banyaknya generasi muda yang jadi korban akibat ulah tak bermoral saat merayakan valentine. Selain aksi teatrikal, sekitar 300 siswa tersebut juga membentangkan sejumlah poster dan spanduk berisi penolakan valentine day.

Isi poster dan spanduk itu antara lain rayakan valentine's day = pintu maksiat, awas bahaya laten valentine's day, valentine's daya haram dan lain sebagainya.

Dalam aksi tersebut, para siswa membagi-bagikan jilbab atau kerudung kepada para pengguna jalan khususnya bagi kaum hawa. "Kami ingin mengajak masyarakat agar menggunakan jilbab untuk memiliki kepedulian kepada sesama," tandas Anwar.
...more

Saturday, February 11, 2012

MUI Sumsel Larang Perayaan Valentine's Day

Detik.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Selatan meminta umat muslim tidak turut merayakan hari Valentine's Day pada 14 Februari mendatang. Alasannya, perayaan tersebut tidak sesuai dengan ajaran Islam.

“Kita boleh menghormati produk budaya di luar Islam. Tetapi kita juga harus komitmen dan konsisten terhadap ajaran Islam, karena itu kita harus tahu dan mengerti dalam memilih budaya yang sesuai dengan ajaran Islam,” kata Ketua MUI Sumsel H. Sodikun kepada pers di Palembang, Kamis (09/02/2012).

Sodikun mengharapkan para orangtua dari keluarga muslim, memberikan pengertian mengenai Valentine’s Day kepada anak-anaknya, sehingga mereka tidak turut merayakannya.

Dijelaskan Sodikun, banyak tradisi atau budaya yang sesuai dengan tuntunan agama Islam, yang sesuai dengan tuntunan Alquran dan hadist. Karena itu, terhadap Valentine’s Day, MUI Sumsel mengharamkan umat muslim turut merayakannya.
...more

Tuesday, February 07, 2012

Mahasiswa Bone Minta Tempat Hiburan Malam Ditutup

Liputan6.com - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam turun ke jalan di Bundaran Alun-alun Kota Bone, Sulawesi Selatan, Selasa (7/2). Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Bone ini, menuntut agar tempat hiburan malam ditutup dan izin penjualan minuman keras dicabut.

Massa lalu melanjutkan aksinya ke kantor Dinas Perdagangan setempat. Mereka mempertanyakan izin penjulan miras yang tidak sesuai dengan peraturan daerah. Mereka juga meminta lokasi-lokasi yang disinyalir menjadi tempat prostitusi, seperti salon dan kos-kosan segera ditutup.

Para pendemo kemudian mendatangi kantor Pemda Bone, untuk bertemu Bupati Bone Andi Idris Galigo. Mereka meminta Bupati Andi segera merevisi ulang pengaturan tempat hiburan malam dan miras yang dianggap tidak efekif lagi.

Sayangnya, Bupati sedang tidak ada di tempat. Mahasiswa pun mengancam akan melakukan aksi yang lebih besar jika jika tuntutannya tidak dipenuhi.
...more

Monday, February 06, 2012

Unjuk Rasa Protes Perubuhan Masjid Ricuh

Liputan6.com - Unjuk rasa ratusan warga yang tergabung dalam Forum Umat Islam di depan Hotel Emerald Garden Medan, Sumatra Utara, Jumat (3/2), berlangsung ricuh. Demonstran dan petugas pengendali massa nyaris bentrok saat massa memaksa masuk hotel setelah upaya mediasi gagal. Aksi saling dorong tak terhindarkan saat massa memaksa masuk pagar betis di gerbang. Beberapa demonstran terluka akibat jatuh dan tertimpa pengunjuk rasa lainnya.

Pengunjuk rasa minta dipertemukan dengan keluarga Adelin Lis, pemilik hotel. Dalam aksi ini pengunjuk rasa memrotes kebijakan pengelola hotel bintang empat itu. Pengelola hotel dianggap bertanggung jawab atas perubuhan Masjid Raudhatul Islam yang dirubuhkan pengelola hotel. Alasan perubuhan bangunan perluasan kompleks perumahan yang juga dikelola pihak hotel.

Tak menemukan kata sepakat, massa tetap bertahan di depan hotel. Mereka bahkan nekat salat ashar berjamaah di jalan raya. Namun tak lama berselang, massa membubarkan diri karena tak menjumpai seorang pun perwakilan keluarga Adelin. Tapi demonstran mengancam kembali beraksi menuntut pembangunan kembali Masjid Raudhatul Islam. Video
...more

Wednesday, February 01, 2012

Kantor Bupati Bima Dibakar Massa

Liputan6.com - Sekitar sepuluh ribu lebih warga yang berunjuk rasa di Kantor Bupati Bima, Nusa Tenggara Barat, terkait penanganan insiden di Pelabuhan Sape mengamuk dan membakar kantor pemerintah daerah itu.

Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) AKBP Sukarman Husein, Kamis (26/1), berdasarkan informasi bangunan yang dibakar adalah Kantor Bupati Bima, Kantor KPUD Bima beserta barang-barang dalam kantor. "Sekarang massa sedang bergerak menuju pendopo Bupati," kata Sukarman.

Selain bangunan, sepeda motor dan kendaraan lainnya yang berada di kompleks Kantor Bupati Bima juga dibakar. Massa mengamuk karena dihadang ketika hendak masuk kompleks kantor bupati.

Para pendemo yang berasal dari Kecamatan Lambu, Sape, dan Langudu itu, dihadang aparat kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja karena hendak menduduki kantor bupati. Video
...more