Showing posts with label Bandung. Show all posts
Showing posts with label Bandung. Show all posts

Wednesday, October 12, 2016

Unpad Tawarkan Beasiswa, Salah Satu Syaratnya Tuai Kontroversi

Kompas.com - Surat beasiswa Universitas Padjadjaran ramai dibicarakan di media sosial karena ada salah satu syarat yang terkesan intoleran.

Thursday, August 25, 2016

Kodam Siliwangi Tuduh Perpus Jalanan Modus Geng Motor Bandung

Brigjen TNI Wuryanto
Cnnindonesia.com - Kepala Staf Komando Daerah Militer III/Siliwangi Brigjen TNI Wuryanto menyebut kegiatan Perpustakaan Jalanan yang beroperasi pada malam hari merupakan modus baru geng motor di Bandung. Oleh karena itu Kodam membubarkan aktivitas komunitas itu pada Sabtu pekan lalu.

Friday, August 19, 2016

Bus Damri di Kota Bandung Akan Diisi Penceramah

Kompas.com - Pemerintah Kota Bandung mencanangkan gerakan dakwah dalam bus kota.

Ada Camilan "Bikini", MUI Jabar Minta Penegak Hukum Turun Tangan

Rafani Achyar
Kompas.com - Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat Rafani meminta agar aparat penegak hukum turun tangan terkait beredarnya camilan berkonten pornografi Bikini atau Bihun Kekinian.

Friday, June 10, 2016

Siswa TNI AU Tewas Diduga Dianiaya Senior, Ini Penjelasan Danlanud Sulaiman

Kolonel PnB Mohammad Syafii
Kompas.com - Taruna TNI AU Sersan Dua Septian Wahyu Sarjono meninggal dunia. Siswa Sekolah Kejuruan Dasar Listrik Elektronika (Sejursarlislek) angkatan 42 Skadik 203 Lanud Sulaiman itu meregang nyawa lantaran diduga dianiaya oleh seniornya.

Saturday, March 19, 2016

Gubernur Heryawan Minta "Caddy" Golf Berpakaian Sopan

Ahmad Heryawan
Kompas.com - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan berharap caddy golf di Indonesia menggunakan pakaian lebih sopan. Ia yakin, hal tersebut tidak akan dipersoalkan oleh pemain golf, sekalipun itu pemain bule.

Saturday, February 06, 2016

Cari Kaum LGBT, FPI Sweeping Rumah Kos di Bandung

Tempo.co - Koordinator Keorganisasian Pengurus Cabang Front Pembela Islam (FPI) Bandung Kulon, Tubagus Abbas Murodi, mengakui FPI memang melakukan penyisiran di sejumlah rumah kos di wilayah Bandung Kulon. Penyisiran yang dilakukan pada Senin 25 Januari 2016 malam lalu bertujuan untuk mencari penghuni rumah kos yang lesbian atau homoseksual.

Friday, July 10, 2015

Satpol PP Tutup Paksa Tempat Karaoke Sebuah Hotel di Bandung

Eddy Marwoto
Kompas.com - Satpol PP Kota Bandung menutup paksa salah satu tempat hiburan malam berupa tempat karaoke di hotel bintang tiga kawasan Batununggal, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung.

Kepala Satpol PP Kota Bandung Eddy Marwoto mengatakan, tempat tersebut ditutup paksa karena telah menyalahi aturan, yakni tetap beroperasi pada bulan Ramadhan. Bahkan, salah satu fasilitas di hotel bintang tiga tersebut menyediakan minuman beralkohol.

"Minuman beralkohol itu diduga tidak mengantongi izin. Karena beberapa alasan itulah kami langsung menyegel karena jelas-jelas melanggar Perda No 7 Tahun 2012," ujar Eddy melalui saluran telepon, Rabu (8/7/2015).

Eddy menyayangkan, pihak hotel tidak menaati peraturan yang telah ditetapkan Pemkot Bandung. Padahal, di dalam Perda No 7 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Usaha Kepariwisataan jelas-jelas disebutkan bahwa tempat hiburan wajib tutup selama Ramadhan.

Dari hasil razia, Satpol PP Kota Bandung berhasil membawa puluhan jenis minuman beralkohol untuk dijadikan barang bukti. Selain itu, pihaknya akan tetap memberlakukan penyegelan tempat karaoke sebelum pihak pengelola dapat menunjukkan surat izin tanda daftar usaha pariwisata (TDUP) dan izin tempat penjualan minuman beralkohol (ITPMB). Sebab, semalam, pihak hotel tidak bisa menunjukkan izin-izin yang diminta.

"Makanya kami akan berkoordinasi dengan Disbudpar, apakah mereka punya izin atau tidak. Kalau tidak, kami akan tutup," ucapnya.

Eddy melihat, pengusaha tempat hiburan mulai curi-curi untuk beroperasi. Karena itu, pihaknya akan semakin ketat melakukan penyisiran dan pengawasan.

"Ketaatan mereka berkurang, beda dengan awal-awal puasa. Apalagi kami mengindikasi, mendekati Lebaran, mereka sudah mulai buka. Kami mulai mengendus adanya geliat tempat hiburan malam pada akhir Ramadhan," tutupnya.
...more

Wednesday, January 21, 2015

Warga Demo Hotel dengan Logo Mirip Lafaz Allah

Tempo.co - Puluhan warga yang tergabung dalam LSM Barisan Tatar Bojo Nagara (Bantara) mendemo Hotel Zodiak di Jalan Sutami, Kelurahan Sukarasa, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, Senin, 19 Januari 2015. Hal tersebut dilakukan karena mereka menilai pihak hotel telah menyakiti hati umat muslim dengan memakai logo hotel yang mirip dengan lafaz Allah yang dibalik itu.

“Kami mengimbau Pemkot Bandung segera mencabut izin hotel tersebut. Sebab, logo hotel itu telah menghina dan menzalimi umat muslim karena mirip dengan lambang agama Islam,” ujar koordinator aksi, Farid Ridwan, saat melakukan aksi di depan Hotel Zodiak, Senin, 19 Januari 2015. (Baca: Temuan: Reses Dewan Banyak di Hotel dan Restoran.)

Farid pun mendesak pihak hotel untuk menurunkan dan mengganti logo tersebut. Ia menilai itu merupakan hal yang serius karena telah menyangkut sensitivitas sebuah agama. Farid pun mengancam, apabila pihak hotel tidak mengindahkan desakan warga, pihaknya berjanji akan menggalang massa lebih banyak.

“Kita menuntut cabut izin Hotel Zodiak dan menutupnya karena sangat merugikan dan masalah serius," ujarnya.

Logo hotel berwarna merah tersebut sangat mencolok apabila dibandingkan dengan lambang rasi bintang lainnya. Apabila dilihat terbalik, logo tersebut menyerupai lafaz Allah. Namun pihak hotel menolak logo tersebut bermaksud melecehkan agama tertentu. (Baca: Hotel Bella Campa Ini Milik Anak Budi Gunawan?)

Bagian legal Kagum Grup sebagai pengelola Hotel Zodiak, Nurdin Muhammad, mengatakan logo tersebut diambil dari lambang rasi bintang zodiak Virgo. Ia pun mengatakan di Bandung sendiri ada lima Hotel Zodiak yang menggunakan logo berbeda. “Itu print-nya seperti itu. Itu bukan keinginan karena memang dari zaman Yunani-nya seperti itu," ujar Nurdin.
...more

Friday, August 08, 2014

Aher: Jangan-jangan ISIS Bikinan Orang Anti-Islam untuk Hancurkan Islam

Kompas.com - Munculnya Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) menjadi perbincangan hangat di Indonesia. Berbagai pencegahan pun dilakukan. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (PKS) malah menduga ISIS merupakan bentukan orang-orang yang anti-Islam dengan maksud menghancurkan Islam.

"Kita melihat dan menganalisis, kok cepat amat munculnya, jangan-jangan ini gerakan bikinan orang yang anti-Islam dan yang anti-agama, boleh dong kita menganalisis begitu, iya kan?" kata Heryawan seusai menghadiri acara silaturahim dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat dan sarasehan Idul Fitri di Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/8/2014).

Menurut Aher, demikian dia biasa disapa, membentuk sebuah organisasi tidaklah mudah. Sementara itu, ISIS bisa tiba-tiba muncul dan menjadi kuat. "Tiba-tiba kuat, tiba-tiba punya bom, tiba-tiba punya senjata kuat, tiba-tiba bisa menghancurkan itu dan ini, wah, ini ada apa ini?" kata Aher.

"Jangan-jangan ada kekuatan yang anti-Islam di belakang ISIS, menggunakan kedok ISIS, untuk mencoreng nama besar Islam, padahal kan Islam tidak mengajarkan begitu, seperti kekerasan dan lain-lain," ujar Aher lagi.

Di sisi lain, Aher menduga, munculnya gerakan ini berhubungan dengan konflik Israel-Palestina yang saat ini sedang terjadi. "Dalam konteks kekinian, kita juga menduga-duga, jangan-jangan (ISIS) untuk mengalihkan pemberitaan di Gaza yang sedang dibantai penjajah zionis, kan begitu kan, boleh jadi kan begitu," kata Aher.

"Ya, maka dari itu, sebagaimana di nasional menyatakan menolak terhadap kehadiran ISIS, di Jawa Barat pun seperti itu, dan kita pun sudah lakukan koordinasi dengan pihak kepolisian," kata Aher.
...more

Thursday, November 21, 2013

Ijabi: Peringatan Asyura Syiah di 3 Daerah Dibubarkan Paksa

Kompas.com - Warga Syiah yang tergabung dalam Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (Ijabi) merasa kecewa atas perlakuan kelompok tertentu, kepolisian, dan pemerintah yang dinilai berlaku tidak adil. Salah satunya, kaum Syiah dilarang merayakan peringatan Asyura Nasional 10 Muharam 1435 Hijriah.

Ketua Dewan Syura Ijabi Jawa Barat Jalaluddin Rahkmat mencontohkan beberapa kasus ketidakadilan yang menimpa warga Syiah. "Di Surabaya, peringatan Asyura dibubarkan secara paksa. Kedua, di Makassar, (peringatan Asyura) diserbu dan dibubarkan juga oleh kelompok massa yang membawa senjata tajam. Di Yogyakarta, diberhentikan di tengah jalan saat akan merayakan. Begitu pun di Jakarta, kami mendengar kabar tidak baik," beber Jalaluddin kepada wartawan di aula Muthahhari, Jalan Kampus II, Babakansari, Kiaracondong, Bandung, Jawa Barat, Kamis (14/11/2013) malam.

Kemudian, lanjutnya, peringatan Asyura di Bandung terpaksa harus dipindah tempat. Semula akan digelar di Gedung Kana, Jalan Kawaluyaan, berpindah ke tempat yang sempit di aula Muthahhari, Jalan Kampus II, Babakansari, Kiaracondong, Bandung, Kamis (14/11/2013) malam.

Menurut Jalaluddin, warga Syiah dikecam oleh puluhan ormas agar tidak mengadakan peringatan Asyura itu. Ormas-ormas itu mengancam akan menyerang jika Syiah tetap melaksanakan peringatan Asyura. Selain itu, dia menduga tidak turunnya izin dari kepolisian untuk menggelar Asyura karena ada tekanan dari kelompok tertentu.

"Polisi pun seperti ditekan oleh kelompok tertentu agar tidak mengeluarkan izin," kata Jalaluddin.

Atas dasar semua itu, pihaknya menegaskan akan melaporkan kasus itu ke beberapa lembaga, seperti Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Menko Polhukam, dan Ombudsman.

"Kami akan melapor ke Komnas HAM bahwa kami sudah diperlakukan secara diskriminatif. Hak kami untuk berkumpul, berserikat, dan dijamin undang-undang tidak diberikan kepada kami," tegasnya.

"Kedua, kita juga akan lapor ke Menko Polhukam tentang apa yang kami derita, dari perlakuan kesewenang-wenangan aparat yang ditekan oleh kelompok tertentu," tegasnya lagi.
...more

Thursday, August 15, 2013

Kompol Pinjami Korban Mobil Barang Bukti Kejahatan

Franceisca Yofie
Poskotanews.com - Kompol AE menurunkan dua anggota kepolisian yang diperintahkan untuk mengawasi gerak gerik Fransisca mantan pacarnya. Langkah ini dilakukan, lantaran korban selama ini menghilang sehingga membuat AE was was. “ Dua anggota diturunkan untuk mengawasi korban mantan pacarnya,“ kata Kabid Humas Kombes Pol Martinus Sitompul, Rabu.

Dia menegaskan, pengawasan yang dilakukan dua anggota polisi atas perintah AE lantaran, sang kompol meminjamkan mobil barang bukti kejahatan kepada korban dan dipergunakan oleh keluarga korban.

Berhubung Sisca selama ini tak jelas tinggalnya, Kompol AE menurunkan dua anggota kemudian membuat laporan prihal kendaraan barang bukti yang tidak dikembalikan. “ Laporan ada di Polsek. Dua anggota diturunkan untuk mengawasi sekaligus mengambil kembali kendaraan hasil kejahatan,“ tandasnya.

Olehkarena itu, lanjut Maartin, dua polisi yang diperintahkan AE mengawasi korban tak lain untuk menyelamatkan kendaraan yang disembunyikan korban. “Jadi pengawasan itu erat kaitannya dengan kendaraan barang bukti yang dipinjamkan ke korban,“.

Berbeda dengan Kapolrestabes Bandung, Kombespol Sunarto. Dua anggota polisi yang diturunkan Kompol AE tiada lain erat kaitannya dengan masalah asmara. “ Kompol itu masih mencintai korban,“ tandasnya.
...more

Sunday, June 23, 2013

Mobil Plat B di Bandung Diimbau Sembunyi

Ilustrasi
Kompas.com - Pihak kepolisian di Bandung mengimbau pengendara kendaraan roda dua maupun roda empat yang menggunakan plat B (Jakarta), untuk bersembunyi, dan tidak melintasi jalan manapun di Kota Bandung.

"Mobil berplat B, kami imbau untuk bersembunyi dulu, jangan berkendara keluar jalan raya," imbau petugas polisi patroli saat ditemui Kompas.com di Jalan Riau, Bandung, Sabtu, (22/6/2013).

Polisi juga sempat memberikan imbauan langsung kepada pengendara plat B. "Pak, mohon jangan melintasi jalan dulu, mohon bersembunyi dulu, bobotoh sedang memanas," kata polisi patroli kepada pengendara.

Polisi khawatir perusakan akan kembali terjadi seperti yang telah terjadi sebelumnya di beberapa jalan di pusat kota di Bandung. "Kami khawatir saja, saat ini kan bobotoh sedang memanas, tidak menutup kemungkinan bobotoh bersembunyi kemudian datang tiba-tiba dan kembali merusak kendaraan plat B," katanya.

Pantauan Kompas.com, di beberapa ruas jalan di Bandung, terlihat mobil patroli mondar-mandir. Petugas lantas pun terlihat berjaga-jaga mengamankan lalu lintas.

Sebelumnya diberitakan, banyak mobil berplat B di Kota Bandung yang menjadi sasaran amuk massa pendukung Persib. Hal ini merupakan aksi balas dendam atas perlakuan pendukung Persija Jakarta yang melempari bus Persib Bandung menjelang laga panas antara kedua tim di Jakarta.

Pertandingan yang semula akan digelar di Stadion  Utama Senayan ini pun dibatalkan akibat pengadangan dan penyerangan yang dilakukan the Jak tersebut.
...more

Tuesday, February 19, 2013

Selebaran Aher Beristri 2 Beredar, Tim Kampanye: Ini Black Campaign!

Detik.com - Tim Pemenangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar menyebut selebaran tentang Heryawan beristri dua yang disebar di sekitar Masjid Istiqomah dan stopan Jalan Aceh merupakan black campaign. Tindakan itu dinilai tidak fair.

"Isinya menjelekkan, mencitrakan buruk terhadap kandidat. Ini enggak fair menurut kita," kata Ketua Tim Pemenangan Heryawan-Deddy Mizwar, Imam Budi, saat dikonfirmasi via ponsel, Jumat (15/2/2013).

Ia dengan tegas menyebut bahwa selebaran itu tidak dibuat oleh tim kampanye atau pendukung Heryawan. "Itu mungkin mengatasnamakan saja," ucapnya.

Ia menduga selebaran itu dibuat oleh lawan politik Heryawan pada Pilgub Jabar 2013. "Isinya merupakan black campaign. Ini berarti ada indikasi (dilakukan) lawan politik lah, lawan kandidat," tegasnya.

Ia mengaku belum tahu persis isi selebaran tersebut. Tapi ia sudah mengetahui jika ada selebaran yang bertujuan membuat citra Heryawan jadi buruk.

"Menurut saya ini dilakukan pihak yang tidak bertanggungjawab," papar Imam.

Ia berharap, semua tim kampanye bersaing sportif dalam peta persaingan pilgub. "Kita harap semua bermain cantik karena kita berharap pilgub ini berjalan aman, nyaman, dan sehat," tandas Imam.

Selebaran berisi cagub Jabar Ahmad Heryawan beristri dua beredar pada Jumat (15/2/2013) siang. Selebaran itu disebar di sekitar Masjid Istiqomah, Jalan Citarum dan juga perempatan Aceh. Kedua selebaran berwarna kuning itu berbeda versi, namun pihak yang mengaku menyebarkannya sama yaitu Komunitas Ikhwan Cinta Aher.
...more

Bertepatan Valentine, FPI Sweeping Lokasi yang Diduga Tempat Maksiat

Detik.com - Front Pembela Islam (FPI) Bandung Raya melakukan sweeping ke sejumlah lokasi yang disinyalir sebagai tempat mesum di Kota Bandung, Kamis (14/2/2013) malam. Sweeping dilakukan sengaja bertepatan dengan hari valentine.

"Kita sengaja melakukan sweeping karena disinyalir banyak yang berbuat mesum saat hari Valentine," kata Soirin Ahmad Abdullah, sesepuh FPI Bandung Raya.

Menurutnya, hari Valentine banyak dirayakan oleh kawula muda. "Padahal harusnya muslim, khususnya anak muda jangan melakukan perayaan Valentine, jangan ikut-ikutan," tegasnya.

Aksi sweeping dilakukan sekitar 100 anggota FPI. Titik kumpul massa adalah di sekitar kawasan Babakan Ciparay. Dari sana massa konvoi menggunakan sepeda motor dan mobil sekitar pukul 23.00 WIB.

Lokasi pertama yang didatangi adalah beberapa hotel melati di sekitar Stasiun Bandung. Mereka lalu melakukan sweeping di hotel kawasan Pasirkaliki.

Saat mendatangi beberapa hotel, mereka meminta daftar tamu yang menginap. Mereka lalu mendatangi kamar yang disewa.

Satu per satu kamar diketuk. Beberapa tamu tampak kaget tapi ada juga yang biasa-biasa saja melihat kedatangan mereka. Saat tamu hotel membuka kamar, anggota FPI meminta identitas dan surat nikah bagi yang berpasangan di kamar.

Dalam sweepingnya, tidak ada pasangan mesum yang tertangkap tangan. Pukul 24.00 WIB, massa melanjutkan perjalanannya setelah melakukan sweeping di hotel daerah Pasirkaliki.
...more

Friday, February 15, 2013

Warga dan Ormas Tuntut Penyegelan Rumah Ibadah di Soeta

Detik.com - Warga RW 06 Kelurahan Karasak, Kecamatan Astanaanyar, menggelar aksi di Jalan Soekarno-Hatta, Minggu (10/2/2013). Bersama ormas Islam seperti FPI, FUI, FUUI, dan API Jabar mereka menuntut penyegelan rumah ibadah yang ada di lokasi.

Aksi massa yang meluber ke jalan membuat arus lalu lintas di lokasi tersendar, khususnya kendaraan dari arah Leuwipanjang menuju stopan Moch. Toha.

Perwakilan massa bergiliran orasi di atas mobil bak terbuka. Sebagian di antara massa membawa sejumlah poster dan bendera masing-masing ormas.

Beberapa poster yang di bawa di antaranya 'Jangan Memaksakan Kehendak Diri' dan 'Kami Warga RW 06 Kelurahan Karasak Punya Hak Untuk Menolak'.

Arus lalu lintas yang tersendat membuat polisi turun tangan dan meminta massa untuk menggelar aksinya di sekitar trotoar. Lalu lintas di lokasi akhirnya lancar. Padahal sebelumnya, kemacetan terjadi sekitar 1 kilometer.

Dadang Budiman, koordinator warga, menyebut aksi massa dilatarbelakangi tidak berizinnya rumah ibadah yang ada di lokasi sekitar 3 tahun terakhir.

"Izinnya untuk perkantoran, tapi dipakai untuk rumah ibadah," kata Dadang.

Perwakilan warga dan ormas sempat beraudiensi dengan polisi dan pihak Kecamatan Astanaanyar. Hasilnya, rumah ibadah akan disegel karena izinnya tidak sesuai.

"Kita tunggu Satpol PP yang sedang ada di jalan menuju ke sini," kata
Sekcam Astanaanyar Sabar Syukur.

Pukul 10.15 WIB, massa yang berjumlah lebih dari 50 orang masih berada di lokasi. Lebih dari 100 polisi berjaga di sekitar area lokasi. Sementara di rumah ibadah sejak pagi tidak ada aktivitas.
...more

Wednesday, February 06, 2013

Hakim Ambil Kesaksian Warga Ahmadiyah dengan Sumpah Kepercayaan

Detik.com - Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Bandung mengambil sumpah warga Ahmadiyah Rahman Musa Ahmad dengan sumpah sebagai penganut Kepercayaan. Rahman bersaksi untuk terdakwa Asep Abdurrahman alias Utep dalam kasus perusakan mesjid An-Nashir, Kota Bandung Tengah.

"Pada 10 Januari 2013, persidangan yang diketuai majelis hakim Sinung Hermawan mengambil tindakan kepada saksi untuk bersumpah mengikuti di luar agama Islam," kata Kadiv Sipil Politik YLBHI, M Ainul Yaqin dalam siaran pers yang diterima detikcom, Sabtu (12/1/2013).

Pengambilan sumpah di luar agama Islam dilakukan karena adanya protes dari kuasa hukum Terdakwa Asep Abdurrahman. Asep mendalilkan sesuai dengan SKB 3 Menteri yang menyatakan bahwa Ahmadiyah bukan Islam. Atas hal tersebut, akhirnya Ketua Majelis mengambil sumpah kepada saksi menurut sumpah penganut Kepercayaan.

"Tindakan hakim ketua dalam persidangan sangat mencederai rasa keadilan dan melanggar Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim nomor 047/KMA/SKB/IV/2009 dan 02/SKB/P.KY/IV/2004 Nomor 1 tentang Berperilaku adil yang menyebutkan Hakim wajib tidak memihak, baik di dalam maupun di luar pengadilan dan tetap menjaga serta menumbuhkan kepercayaan masyarakat pencari keadilan," beber Ainul.

Menurut YLBHI, tindakan ketua majelis hakim tidak berdasarkan hukum. Seharusnya ketua majelis hakim mendiskusikan terlebih dahulu dengan hakim anggota dan memeriksa identitas saksi sesuai dengan KTP saksi.

"Karena dalam KTP tersebut dicantumkan kolom agama. Di situ hakim seharusnya jeli melihat persoalan tersebut sehingga tidak gegabah mengikuti kemauan pengacara terdakwa dan pengunjung sidang," lanjutnya.

Atas kejadian ini, YLBHI meminta mengulangi proses persidangan dari awal karena proses persidangan sudah cacat menurut hukum atau batal demi hukum. YLBHI juga meminta Komisi Yudisial (KY) untuk turun melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap hakim ketua dan hakim anggota yang menyidangkan perkara tersebut diatas.

"Kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU) harus tegas dan benar-benar memposisikan diri sebagai penuntut umum untuk mewakili kepentingan hukum korban. Kepada aparat harus secara ekstra dan serius untuk mengawal dan mengamankan jalannya persidangan," pinta Ainul.
...more

Thursday, November 22, 2012

Massa HTI Desak Pengiriman Tentara ke Gaza Palestina

Detik.com - Sekitar 500 orang dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menggelar unjuk rasa di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (21/11/2012). Mereka mengutuk keras serangan Israel ke Jalur Gaza Palestina.

Massa pun mendesak negara-negara muslim di dunia, khususnya Indonesia untuk segera mengirimkan tentara ke Israel. Dalam aksinya, pedemo yang didominasi mengenakan pakaian serba hitam ini membawa puluhan poster, spanduk dan bendera HTI.

"Korban serangan Israel terus bertambah. Sebagian di antaranya bahkan wanita dan anak-anak. Tapi sejauh ini belum terlihat ada upaya nyata dari dunia Islam untuk menghentikan agresi itu," ujar Humas HTI Jabar Luthfi Afandi saat ditemui disela-sela aksi.

Menurutnya, sikap yang dilakukan pemimpin negara Islam hanya sekadar retorika seperti pernyataan mengutuk atau pengiriman bantuan berupa bahan makanan dan obat-obatan.

"Seperti yang sudah-sudah, biasanya belum tentu bisa masuk lancar ke Gaza karena terhambat di perbatasan atau sengaja dihalangi Israel. Akibatnya, korban tidak segera mendapat bantuan sebagaimana mestinya sementara korban terus bertambah," tuturnya.

Dengan kondisi seperti itu, HTI mendesak agar para kepala negara muslim di dunia termasuk Indonesia untuk segera mengirimkan tentara ke Gaza. Hanya dengan cara itu saja Gaza bisa dilindungi sekaligus menghentikan serangan Israel.

"Obama yang baru saja terpilih kembali mendukung serangan Israel tersebut dengan mengatakan itu serangan balasan dan membela diri. Sementara itu penguasa muslim egois dan pengecut. Segera kirim tentara untuk mengusir Israel," tutur Luthfi.

Sebagai negara muslim terbesar, Indonesia didesak mengambil sikap sebagai pemrakarsa pengiriman tentara ke Gaza.

Aksi ini berlangsung tertib. Massa perempuan dan pria dipisahkan, hadir mobil bak terbuka sebagai tempat orasi berada di antaranya. Para pedemo beraksi berjejer disisi jalan menghadap ke badan jalan sambil membentangkan poster dan spanduk.

Sejumlah tulisan dalam poster dan spanduk diantaranya 'Kirim tentara muslim jihad ke Gaza', 'Khilafah akan melenyapkan Israel', 'Wahai Penguasa Muslim Jangan Hanya Mengecam, Serukan Jihad Gaza Segera!', 'Hukum Mati Obama = Netanyahu = Penjagal Muslim!' dan 'Mengutuk Pembantaian Israel terhadap Muslim Gaza Palestina'.

Aksi dijaga seratusan polisi ini tidak membuat arus lalu lintas di Jalan Diponegoro terganggu.
...more

Saturday, November 17, 2012

FPI Minta Keadilan Soal Perusak Masjid Ahmadiyah Jadi Tersangka

Detik.com - Front Pembela Islam (FPI) Jabar minta polisi dan pemerintah bersikap adil menyikapi kasus perusakan Masjid An Nasir (masjid jemaah Ahmadiyah - red). Itu disuarakan dalam aksi yang digelar di Jalan Aceh, tepatnya di depan Kantor DPRD Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kamis (8/11/2012).

"Anggota kami dijadikan tersangka, tapi Ahmadiyah yang jelas-jelas melanggar hukum kenapa tidak ditindak," kata salah seorang perwakilan FPI dalam orasinya.

FPI menilai adanya Pergub Jabar mengenai Pelarangan Aktivitas Jemaat Ahmadiyah Indonesia sebagai sebuah payung hukum yang jelas. Dalam pergub itu, jemaat Ahmadiyah tidak boleh beraktivitas di Jabar. "Tapi mereka masih beraktivitas," cetusnya.

Dalam aksinya, FPI menyatakan lima sikap. Pertama, haram menikahkan orang Islam dengan jemaat Ahmadiyah. Kedua mendesak Dinas Kependudukan atau instansi terkait untuk tidak mencantumkan identitas agama Islam bagi seluruh anggota jemaat Ahmadiyah dalam KTP.

Ketiga mendesak Kementerian Agama atau instansi terkait untuk tidak mengizinkan anggota Ahmadiyah berangkat haji. Keempat mendesak pemerintah segera menutup tempat kegiatan jemaat Ahmadiyah danmenindak mereka yang melanggar.

"Jika poin satu sampai empat tidak dipenuhi oleh pemerintah, kami siap mengambil tindakan tegas," ujar koordinator aksi Acep Sofyan.

Dalam aksinya, massa membawa beberapa poster dan spanduk, di antaranya bertuliskan 'Demi Keadilan, Bebaskan M Abdurahman' dan 'Bubarkan Ahmadiyah'.
...more

Monday, October 29, 2012

Masjid Ahmadiyah di Bandung Dirusak

Kompas.com - Masjid Ahmadiyah An-Nasir di Jalan Sapari, Kecamatan Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, Kamis (25/10/2012) petang, diobrak-abrik oleh massa yang memakai Front Pembela Islam (FPI).

Menurut seorang warga Ahmadiyah, Atep Suyono (42) yang ditemui Kompas.com di ruang tamu masjid An-Nasir, massa terdiri dari sekitar 30 orang. Mereka tiba-tiba datang sambil berteriak-teriak dan membanting barang-barang yang ada di sekitar masjid. Dua buah kaca jendela masjid pun dipecahkan dengan balok.

"Mereka mengamuk di sini, sambil merusak barang-barang, kaca jendela masjid juga dipecahkan," jelas Atep kepada Kompas.com di ruang tamu masjid An-Nasir di Jalan Sapari, Kecamatan Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, Kamis (25/10/2012).

Setelah itu, kata dia, tak lama polisi datang. Perwakilan massa penyerang dan Ahmadiyah dibawa ke Polsek Astanaanyar, Jalan Astanaanyar, Bandung. Hingga siang ini, Jumat, (26/10/2012), aparat kepolisian dari Polrestabes Bandung dan Polsek Astanaanyar masih berjaga-jaga di sekitar masjid.
...more