Showing posts with label Depok. Show all posts
Showing posts with label Depok. Show all posts

Sunday, July 16, 2017

Kejari Depok Tak Mau Ganti Rugi Kendaraan Warga

Sufari
Tempo.co - Kejaksaan Negeri Kota Depok tidak mau mengganti rugi terhadap mobil warga yang rusak akibat ditabrak mobil tahanan Kejari Depok yang dirampas dan dikemudikan terdakwa Ari Wicaksono, Kamis, 22 Juni 2017.

Monday, October 24, 2016

Bangun Toilet, Sekolah di Depok Minta Rp 1 Juta ke Orang Tua

Kepala SMA 6 Tugino
Tempo.co - Orang tua siswa SMA Negeri 6 Depok mempertanyakan pungutan  sebesar Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta yang diminta pihak sekolah untuk pembangunan toilet. "Orang tua diminta untuk membantu pembangunan toilet. Kami dibebankan biayanya yang bisa dicicil per bulan sampai setahun," kata orang tua siswa yang tidak mau menyebutkan namanya kepada Tempo, Ahad, 23 Oktober 2016.

Friday, May 06, 2016

Geger Kondom Gambar Pria Sesama Jenis Dibagi ke Warga Depok

Pradi Supriatna
Viva.co.id - Warga Bojong Pondok Terong, Cipayung, Depok, digegerkan dengan pembagian kondom bergambar pria sesama jenis yang tengah bermesraan oleh orang tak dikenal. Temuan ini sontak membuat panik pemerintah setempat.

Thursday, July 23, 2015

Sebuah SD di Depok Disebut Ajarkan Radikalisme

Tempo.co - Dua pekan terakhir ini, media sosial diwarnai informasi tentang adanya pendidikan agama berbau radikalisme di Sekolah Dasar Islam Asshafa, Depok, Jawa Barat. Pakar psikologi Universitas Indonesia, Sarlito Wirawan Sarwono, mengaku memperoleh informasi serupa.

"Saya mendapat laporan, anak-anak itu mengadakan pentas seni bertema radikalisme," kata Sarlito melalui e-mail kepada Tempo, Ahad, 5 Juli 2015.

Menurut Sarlito, anak-anak sekolah swasta yang menekankan pendidikan berbasis agama Islam itu mengenakan ikat kepala bertuliskan huruf Arab saat berpentas. Sebagian anak-anak itu bahkan menggunakan tutup wajah dengan kain sarung bak teroris ISIS. Bahkan, kata dia, ada anak yang memegang senjata mainan.

"Seharusnya sekolah berbasis agama tak perlu mengajarkan kekerasan," kata Sarlito.

Dia mengatakan para guru sepantasnya memilih mengajarkan praktek beragama secara seimbang. Artinya, anak-anak harus tahu bagaimana berhubungan baik dengan Tuhan dan dengan sesama manusia serta makhluk hidup lain.

Sarlito mencontohkan, hal sederhana seperti memberi salam kepada orang tua, memberi maaf, menyayangi binatang, berbuat jujur, atau datang tepat waktu harus langsung diajarkan kepada anak-anak. Setelah itu, hal-hal tersebut barulah dikaitkan dengan ayat-ayat kitab suci.

"Jangan dibalik. Jika hafal ayat dulu, lalu ditafsirkan, bisa ada pandangan seakan-akan hal yang tak sama dengan ayat berarti jelek, bahkan kafir, dan harus dimusuhi."
...more

Tuesday, February 17, 2015

Pemkot Depok Larang Sekolah Rayakan "Valentine"

Herry Pansila
Kompas.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok melarang semua sekolah di Kota Depok menyelenggarakan kegiatan siswa terkait perayaan hari Valentine atau hari kasih sayang, yang jatuh pada 14 Februari 2015 mendatang.

Larangan itu resmi dikeluarkan Disdik Kota Depok melalui surat edaran Nomor 425/789-Set.Umum yang ditujukan kepada Kepala SD, SMP, SMA dan SMK Negeri dan Swasta Se-Kota Depok, tertanggal Jumat (13/2/2015).

Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Herry Pansila, menuturkan, larangan tersebut dikeluarkan pihaknya untuk mengantisipasi adanya tindakan yang merusak moral siswa seperti seks bebas, dalam merayakan hari Valentine atau hari kasih sayang.

"Karenanya, kami melarang semua sekolah menggelar kegiatan yang berkaitan dengan perayaan hari Valentine," kata Herry kepada Warta Kota, Jumat (13/2/2015).

Menurut Herry, dalam surat edaran larangan yang dikeluarkan pihaknya dan sudah disebar ke semua sekolah di Depok itu, ada 3 poin utama yang tercantum terkait Valentine.

Pertama, katanya, agar sekolah mengisi kegiatan-kegiatan positif yang sesuai dengan nilai-nilai budaya ketimuran Indonesia. Kedua, melarang kegiatan siswa yang berkaitan dengan hari kasih sayang atau Valentine Day, baik di dalam maupun di luar sekolah. Dan ketiga, mengajak peran serta masyarakat, khususnya orangtua dan wali murid untuk lebih peduli menjaga dan mendampingi putra-putrinya.

Herry berharap, tiga poin utama di surat edaran tersebut ditaati semua sekolah dan siswa di Kota Depok. "Ini sebagai upaya kita menciptakan sumber daya manusia yang unggul, kreatif, dan religius di Kota Depok, serta mempersiapkan generasi terbaik yang berbudi pekerti di masa depan," kata Herry.
...more

Thursday, September 11, 2014

Kutipan Ini, Alasan Pemkot Depok Tak Keluarkan Izin untuk Tugu Chastelein

Kadis Disporaparsenbud Depok,  H. M. Munir
Kompas.com - Sebuah kutipan dari Cornelis Chastelein menjadi latar tak kunjung keluarnya izin pembangunan Tugu Chastelein di Kota Depok. "Mijn intentie is dat te Depok mettertijd een fraale Christenbevolking groele," adalah kutipan itu.

Anggota Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC), Yano Jonathans, menerjemahkan kutipan itu sebagai "Harapan saya, kelak Depok jadi masyarakat Kristen yang sejahtera."

"Pemkot Depok tidak mengizinkan karena khawatir tulisan tersebut menimbulkan konflik Sara (suku, ras, dan agama) di masyarakat Depok," kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, Seni, dan Budaya HM Munir, di kompleks Balai Kota Depok, Senin (8/9/2014). "Tulisan itu dapat mengganggu ketenteraman umat beragama di Depok."

Menurut Munir, Depok yang dirujuk Chastelein dalam pernyataan berisi harapan itu sudah tak lagi sama dengan Depok yang sekarang sudah menjadi sebuah kota. Dia lalu menunjukkan peta Depok pada masa Chastelein seluas 22.117 meter persegi.

Munir tak menampik, ada kekhawatiran masyarakat Depok salah menafsirkan pernyataan Chastelein yang dikutip dan diterakan pada rencana Tugu Chastelein. "Oleh karena itu, kami sampai sekarang ini masih mengevaluasi seberapa penting sih tugu itu untuk warga Depok?"

"Seberapa besar perjuangan Chastelein untuk Depok?" lanjut Munir. "(Presiden) Soeharto saja enggak diperingati. Chastelein bukan pejuang yang harus diperingati," kata dia.

Tugu Chastelein pertama kali didirikan pada 28 Juni 1914, bertepatan dengan 200 tahun Kota Depok. Namun, pada era 1960-an, tugu itu dihancurkan warga karena dianggap sebagai simbol antek-antek penjajah Belanda.

Untuk memperingati 300 tahun Kota Depok, 28 Juni 2014, YLCC berniat membangun kembali tugu tersebut. Mereka berencana membangun tugu seperti apa adanya saat dibangun, tak terkecuali kutipan harapan Chastelein tersebut. "Kami sudah tawarkan juga kalau enggak pakai tulisan itu tidak apa-apa, tapi mereka tetap enggak ngizinin," kata Yano.

Menanggapi tawaran yang disebutkan Yanao, Munir mengatakan, "Ya logikanya saja, dulu dihancurkan, (masa) sekarang mau dibangun lagi? Dengan atau tanpa tulisan itu, kami masih mengkajinya dengan para pelaku sejarah Kota Depok."
...more

Thursday, August 28, 2014

Diteriaki maling, Marinir nyaris tewas dihajar massa di Cinere

Merdeka.com - Seorang anggota TNI Kopda Aris Ariyanto nyaris tewas dihajar massa Jl H Jaeran Cinere, Depok, kemarin malam. Tentara dari Korps Marinir itu dicurigai sebagai pencuri.

"Pelaku saat ini dirawat di RS Bhakti Yuda Pancoran Mas. Kondisi luka berat karena amuk massa," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, Selasa (26/8).

Menurut Rikwanto, berdasarkan keterangan saksi Nahrowi, saat keluar gang menggunakan sepeda motor, terlihat seorang laki-laki dikejar massa sambil diteriaki maling. Saat berpapasan Nahrowi tiba-tiba ditodong senjata api oleh Aris.

Aris sempat berusaha menguasai sepeda motor korban. Karena kaget Nahrowi mendorong sepeda motornya ke arah pelaku. "Pada saat bersamaan pelaku menembak korban mengenai punggung kaki sebelah kanan," ujarnya.

Tetapi Aris tidak jadi membawa sepeda motor karena massa sudah mengepung dan langsung menghakimi hingga mengalami luka cukup parah. Sejumlah barang bukti berupa 1 pucuk Senpi jenis pistol, 2 peluru aktif dan 2 selongsong peluru serta kartu anggota diamankan.
Sementara Nahrowi sudah dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.

"Kita koordinasi dengan Komandan Kodim Depok dan As Intel KorMar untuk penanganan selanjutnya," tandasnya.
...more

Wednesday, October 10, 2012

Dituduh Usir ASS, Ini Jawaban Pihak Sekolah

Ilustrasi
Kompas - Pihak SMP Budi Utomo Depok membantah tuduhan telah mengeluarkan ASS, siswinya yang baru saja mengalami tindakan pelecehan seksual. Pihak sekolah juga menampik bahwa ASS telah diusir secara paksa oleh seorang guru dari ruang kelasnya, Senin (8/10/2012) pagi.

T, salah satu perwakilan sekolah yang ditemui Kompas.com di ruang tata usaha, Senin petang, menegaskan bahwa sekolah belum mengeluarkan surat resmi apa pun untuk mengeluarkan ASS dari sekolah. Sekolah, lanjutnya, hanya menerapkan sistem pendidikan dan prosedur dengan semestinya karena ASS sudah dua pekan tidak masuk sekolah dan tak ada kabar resmi yang diterima.

"Kami melakukan dengan cara yang sebenarnya, hanya siswa tersebut saja yang nyelonong masuk dan pergi begitu saja," kata T.

T mengatakan bahwa sekolah baru tahu kalau ASS kembali masuk sekolah setelah teman-temannya memberi tahu bahwa remaja berusia 14 tahun itu ada di lapangan upacara. Tak ada perlakuan buruk dari teman-temannya. Hanya, T memperkirakan ASS tersinggung dengan sambutan pembina upacara pada saat itu yang mengingatkan para siswa untuk berbuat baik dan tidak mencemarkan nama baik sekolah.

"Mungkin dia tersinggung dengan sambutan baik kepala sekolah saat menggelar upacara. Itu sudah kewajiban sekolah untuk mengingatkan anak muridnya agar tidak berlaku salah," tuturnya.

Sementara itu, meski menampik bahwa tak ada pengusiran terhadap ASS oleh guru dari kelas untuk mengikuti ujian, T tak terlalu banyak berkomentar.

"Saya tidak tahu guru yang mana, dia menangis juga saya tidak tahu. Setahu saya, sebelum jam belajar usai, pintu gerbang tidak boleh dibuka. Anak-anak juga tidak dapat keluar," ucapnya.

Pertanyakan orangtua

Selain itu, T mengatakan, orangtua ASS tidak pernah memberi keterangan resmi kepada sekolah, baik lisan maupun tertulis, mengenai absennya ASS selama dua pekan.

"Nah, orangtuanya tidak bicara kepada kami ke mana anaknya selama ini. Datang pun dia langsung datang saja tanpa permisi," ujarnya lagi.

T menambahkan pula bahwa pihak sekolah sudah mengirimkan surat undangan kepada orangtua ASS untuk datang berdialog ke sekolah, Selasa (9/10/2012).

"Itu surat peringatan kedua, tindakan siswanya itu dianggap tidak baik, absennya juga sudah bolong dua minggu," ungkapnya.
...more

Monday, March 26, 2012

Ratusan Warga Geruduk Hotel Pembuatan Film Porno di Parung

Detik.com - Ratusan warga Parung menggeruduk hotel mesum tempat pembuatan film porno dan mendesak supaya hotel tersebut ditutup. Hal ini buntut dari terungkapnya pembuatan video porno pada 10 Maret 2012 lalu di tempat tersebut.

"Massa berkumpul di Pondok Pesantren Darumuttaqin," kata saksi, Fitria saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (24/3/2012).

Massa berkumpul di pondok yang berada di Jalan Raya Parung, Desa Jebon Mekar, Bogor usai salat dzuhur. Massa datang dari berbagai desa di Parung dengan mengedarai sepeda motor dan kendaraan pribadi.

Massa terdiri dari berbagai usia, perempuan dan laki-laki. Seraya meneriakkan kalimat Allahu Akbar, mereka bergerak ke hotel yang ditempuh hanya 15 menit dari pondok.

"Polisi mengawal aksi ini. Ini aksi damai, tertib kok aksinya," tambah Fitria.

Oleh warga sekitar, hotel tersebut memang terkenal untuk tempat esek-esek. Selama ini warga geram tetapi tidak bisa berbuat apa-apa. Setelah kejadian 10 Maret lalu, amarah warga pun akhirnya tidak terbendung.

"Yang aksi memakai pita hijau sebagai tanda. Pondok Darumuttaqin secara institusi tidak ikut aksi itu. tetapi kalau ada yang ikut, maka itu atas nama pribadi," ujar Fitri.

Seperti diketahui, 4 tersangka pembuatan video porno dibekuk pada 10 Maret lalu di sebuah kamar hotel di Parung. Ke empatnya kedapatan tengah syuting adegan syur.

Di dalam kamar terdapat 6 orang. 2 Pemain terdiri 1 perempuan dan 1 laki-laki, 1 perekam kamera dan 1 perekam dengan HP. Sementara 2 orang lagi hanya menonton.
...more

Thursday, March 22, 2012

Marak Kasus Perampokan, Minimarket di Depok Dilarang Buka 24 Jam

Detik.com - Kerap terjadi perampokan minimarket saat dini hari membuat petugas kemanan tambah repot. Rata-rata, per bulan perampokan minimarket di Kota Depok mencapai 4 sampai 5 kasus. Apalagi minimarket itu tidak melengkapi diri dengan petugas keamanan. Kebijakan tegas pun diambil.

"Perampokan yang terjadi tersebut memberikan isu kamtibmas yang tidak baik. Terkesan polisi dan pemerintah kota tidak bekerja. Padahal cakupan kerja kami sangat luas. Jadi tak ada salahnya bila minimarket membatasi waktu buka. Kan, tengah malam pembeli juga tidak terlalu banyak. Resikonya besar, seperti dapat terjadi korban jiwa dari para pekerja," terang Kapolresta Kota Depok Kombes Pol Mulyadi Kaharni kepada para manajer minimarket di Balai Kota Depok, Jalan Raya Margonda, Senin (19/3/2012).

Dalam kesempatan itu, Polresta Kota Depok dan Diperindag Kota Depok mengumpulkan seluruh pemilik minimarket untuk sosialisasi Perda No. 3 tahun 2011 tentang perdangan retail dan minimarket terutama pasal 55 tentang waktu operasional dan larangan buka 24 jam.

Acara bertempat di Gedung Balai Kota Depok 1, Jalan Raya Margonda. Sebanyak 315 pengurus minimarket diundang. Acara langsung dihadiri Kapolresta Kota Depok Kombes Pol Mulyadi Kaharni dan Kadisperindag Kota Depok Farah Mulyati.

Sementara itu Kadisperindag Kota Depok Farah Mulyati mengatakan perda tersebut mengatur waktu operasional usaha toko yaitu Senin sampai Jumat dari pukul 10.00 sampai 22.00 WIB. Sedangkan untuk hari akhir pekan yaitu Sabtu dan Minggu buka pukul 10.00 sampai 23.00 WIB.

Sedangkan untuk minimarket pukul 08.00 sampai 22.00 WIB. "Terkecuali jika di hari-hari besar, bagi yang buka harus dapat izin tersendiri dari dinas perdagangan," ujar Farah.

Jika masih ada minimarket yang tidak patuh pada perda tersebut maka akan kenakan sanksi administrasi berupa pencabutan izin.
...more

Wednesday, February 15, 2012

Tiap Selasa, Dilarang Jual Nasi di Depok

Kompas.com - Pemerintah Kota Depok melarang pedagang berjualan nasi di area kantor pemerintahan. Larangan ini terkait dengan program "One Day No Rice" atau sehari tanpa nasi, setiap hari Selasa.

Tujuannya, pemerintah ingin membiasakan warga mengonsumsi bahan makanan selain beras, seperti dari kentang, singkong, dan umbi-umbian.

Larangan kepada pedagang untuk berjualan nasi dilakukan melalui Surat Edaran Sekretariat Daerah, 10 Februari 2012, yang ditandatangani Kepala Bagian Umum Wijayanto.

Selain melarang pedagang berjualan nasi, pedagang makanan diminta menyediakan makanan pengganti, seperti kentang, singkong, ubi, dan yang terbuat dari bahan nonberas.

"Kami ingin membiasakan agar masyarakat tidak tergantung pada bahan pangan dari beras. Sebab, lahan pertanian semakin terbatas, sementara banyak bahan makanan dari nonberas yang dapat dikonsumsi," tutur Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Pemkot Depok Heri Pansila.

Menurut Heri, larangan berjualan nasi setiap hari Selasa akan berlaku seterusnya. Aturan tersebut berlaku untuk semua pedagang makanan di Kantor Pemkot Depok.
...more

Sunday, July 31, 2011

FPI Depok Minta Warga Hormati Bulan Puasa

Liputan6.com - Anggota Front Pembela Islam (FPI) mengelar pawai keliling di Kota Depok, Jawa Barat, Ahad (24/7). FPI menyerukan warga Depok menghormati Bulan Ramadan dengan tidak makan dan minum di jalan. Mereka juga minta agar warung makan tidak buka selama Ramadan.

Organisasi pimpinan Habib Rizieq Syihab itu juga meminta agar tempat hiburan tidak beroperasi selama bulan puasa. Apabila kedapatan buka selama Ramadan, FPI mengancam akan melakukan sweeping dan menutup paksa tempat hiburan tersebut.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Anton Bachrul Alam menyatakan kepolisian daerah di seluruh Indonesia sudah melakukan koordinasi dan rapat dengan semua ormas menjelang bulan puasa.

Namun di lapangan sweeping tetap terjadi. Di Makassar, Sulawesi Selatan, FPI merazia sejumlah tempat penjualan minuman keras beralkohol tinggi di Jalan Gunung Batu Putih dan Jalan Lasinrang. Mereka menilai miras merupakan penyebab meningkatnya angka kriminalitas. Video
...more

Monday, April 18, 2011

FPI Depok Tuntut Ahmadiyah Dibubarkan

Liputan6.com - Tuntutan agar Ahmadiyah dibubarkan tak berhenti disuarakan. Ratusan anggota organisasi masyarakat yang tergabung dalam Front Pembela Islam bersama sejumlah tokoh agama dan Pemuda Muslim Maluku berunjuk rasa di kantor Wali Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (14/4). Mereka ingin Ahmadiyah di Depok dibubarkan sebelum massa membubarkannya sendiri.


Pengunjuk rasa menyampaikan tuntutan dengan membentangkan poster sambil bertakbir. Dalam orasi, massa beranggapan penyelesaian soal Ahmadiyah di Kota Depok tak berjalan. Sebaliknya realisasi tentang peraturan Surat Keputusan Bersama Tiga Menteri tak dijalani.

Sementara Habib Idrus, pimpinan FPI Depok mengatakan, Wali Kota Depok Nurmahmudi Ismail harus membubarkan Ahmadiyah. Pemkot Depok juga diminta menyegel secara resmi masjid Ahmadiyah. Sebab meski peraturan Wali Kota Depok telah dikelurkan, masih belum cukup. Jemaah Ahmadiyah masih beraktivitas.

Aksi penyegelan pun kembali dilakukan warga Sawangan terhadap jemaah Ahmadiyah usai berunjukrasa. Mereka menggembok pintu sekretariat dan masjid.

Sebelumnya beberapa pekan silam, Masjid Ahmadiyah sempat disegel paksa warga Sawangan. Mereka merasa terganggu dengan aliran Ahmadiyah di wilayahnya. Hingga kini polisi menjaga ketat markas Ahmadiyah Depok. Video
...more

Tuesday, March 22, 2011

Masjid Ahmadiyah Depok Disegel

Liputan6.com - Masjid milik jemaah Ahmadiyah di Jalan Sawangan, Depok, Jawa Barat, Sabtu (19/3), disegel. Warga menutup pintu masuk dengan balok serta mengganti plang masjid.


Tokoh masyarakat Sawangan Kyai Ahmad Damanuri mengatakan, warga sengaja menyegel masjid Ahmadiyah. Warga sekitar kesal karena janji Wali Kota Depok untuk mengganti imam dan khatib Ahmadiyah dengan imam dari Majelis Ulama Indonesia belum terealisasi.

Sejumlah polisi dan Komando Distrik Militer sempat berjaga-jaga di lokasi. Warga mengancam akan bertindak anarkis apabila penyegelan itu dianggap sepele. Video
...more

Wednesday, December 29, 2010

ABG Mau Mesum Digerebek Warga

Wartakotalive.com - SEPASANG anak baru gede (ABG) asal Babakan Madang, Kabupaten Bogor, digerebek warga saat akan berbuat mesum di rumah warga RT 04/02, Cilangkap, Tapos, Depok, Selasa (28/12) siang sekitar pukul 14.00. Kedua ABG, R (15) dan Tn (15), pun dibawa ke Kantor Kelurahan Cilangkap. Kedua orangtua ABG tersebut dipanggil untuk mempertanggungjawabkan perbuatan anak mereka.

Menurut Lurah Cilangkap, Tono Hendratno, peristiwa itu terjadi ketika kedua pelajar SMA tersebut bermain ke rumah W yang merupakan temannya. Remaja pria tersebut bergaya anak punk, sedangkan remaja putri bergaya biasa.

Di rumah itu hanya ada W seorang karena kedua orangtuanya bekerja. Tak lama kemudian W pun keluar rumah dengan mengendarai sepeda motor. Ketika rumah kosong, kedua ABG itu berusaha melakukan hubungan seks.

“Para tetangga curiga melihat ada dua remaja berlainan jenis bermesraan. Warga pun menghubungi Babinkamtibmas yang juga warga setempat,” tuturnya.

Kecurigaan warga pun terbukti, lanjutnya, ketika digrebek kedua ABG tersebut akan melakukan hubungan seks. Ketika itu terlihat remaja putra sudah menurunkan celananya, sedang remaja putri sudah tak memakai celana dan dalam posisi "siap tempur".

“Untuk menghindari amukan warga, kedua ABG itu pun dibawa ke kantor. Kalau tidak dibawa mereka sudah dihakimi massa. Babinkamtibmas yang membawa ke kantor. ABG itu bukan warga saya, wilayah saya aja jadi ketempatan,” ujar Tono.

Tono menambahkan, ia telah mengimbau kepada warga untuk memperhatikan anaknya serta lebih waspada terhadap warga pendatang.

Kanit Reskrim Polsek Cimanggis, Iptu Narto menyatakan bahwa pihaknya belum mendapatkan laporan tentang adanya perbuatan mesum ABG tersebut.
...more

Monday, May 03, 2010

FPI Bubarkan Seminar Waria di Depok

Puluhan orang yang tergabung dalam Front Pembela Islam (FPI) dan Laskar Pembela Islam (LPI) mendatangi Hotel Bumi Wiyata di Jalan Margonda Raya, Beji, Depok, Jawa Barat, Jumat (30/4). Sekalipun polisi mencoba menghadang, massa yang hendak membubarkan acara para waria (wanita pria) ini tetap menerobos ke hotel.

Di sebuah ruangan tempat berlangsungnya acara, massa kembali dihadang. Namun, lagi-lagi aparat kepolisian, baik dari Kepolisian Sektor Beji maupun Kepolisian Resor Depok, tak mampu menghalaunya. Sontak, acara yang sedang berlangsung di ruangan tersebut menjadi rusuh.

Massa yang sudah dibakar emosi meminta acara dibubarkan. Bahkan, sejumlah gelas dan piring hancur menjadi sasaran amuk massa. Salah seorang pembicara yang juga perwakilan dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Zaenal Abidin, turut menjadi sasaran kemarahan massa saat mencoba menjelaskan materi acara. Salah seorang anggota FPI pun memukulnya. Usai beraksi, massa pun membubarkan diri. Kendati demikian, mereka tetap mengancam akan kembali jika acara tetap berlangsung.

Terkait peristiwa itu, menurut Kepala Polres Depok Komisaris Besar Pol. Saidal Mursalin, pihaknya masih menyelidiki aksi pembubaran paksa oleh FPI. Ia juga mengatakan penyelenggara meminta izin untuk melakukan seminar, namun belum diketahui akan dilakukan kontes waria atau tidak.

Buat menghindari amuk massa yang lebih besar ke Hotel Wiyata, para waria langsung dievakuasi polisi dengan menggunakan bus yang dikawal. Sedangkan sejumlah personel Polres Depok masih berjaga-jaga. Video

...more