Thursday, March 29, 2012

Menag: Rok Perempuan Harus di Bawah Dengkul

Detik.com - Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Pornografi yang dipimpin Menko Kesra, Agung Laksono, masih belum merumuskan batasan kriteria pornografi. Harus ada kriteria umum, misalnya saja rok perempuan harus di bawah dengkul.

"Kami juga akan minta masukan dari masyarakat," kata Menteri Agama Suryadharma Ali sebelum rapat dengan Komisi VIII DPR RI di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (28/3/2012). Suryadharma adalah ketua harian gugus tugas tersebut.

Ia menerangkan bahwa keberagaman budaya di Indonesia menjadi pertimbangan utama dalam perumusan kriteria pornografi. Oleh karena itu, ia menambahkan, dibutuhkan kepekaan untuk menentukan kriteria tersebut.

"Masih belum bisa dipastikan, tapi bisa kita rasakan sesuatu yang rasanya pornografi," ujarnya.

Suryadharma juga menegaskan bahwa harus ada kriteria umum pornografi. Termasuk kriteria pakaian perempuan.

"Kami berpendapat harus ada kriteria umum. Misalnya untuk rok perempuan harus di bawah dengkul," ujarnya.

Gugus Tugas Antipornografi dibentuk berdasar Peraturan Presiden Nomor 25 tahun 2012 yang diteken Presiden SBY 2 Maret lalu. Gugus ini merupakan amanat Undang-undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi yang antara lain bertujuan untuk melindungi kaum perempuan.
...more

Mcdonald's Makassar Diacak-acak Mahasiswa

Liputan6.com - Unjuk rasa ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri Makassar, Sulawesi Selatan, di sebuah restoran cepat saji Mcdonald's di Jalan Sultan Alauddin berakhir ricuh, Selasa (27/3). Pengunjuk rasa mengacak-acak restoran asal Amerika Serikat itu karena pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono mereka anggap agen Neolib dan pro imperialis asing.

Mahasiswa UIN Makassar ini kemudian berorasi di atas meja Mcdonald's. Mereka juga menghambur-hamburkan kursi dalam ruangan.

Aksi demonstran membuat pengunjung Mcdonald's panik dan berhamburan keluar. Selesai berorasi, mahasiswa UIN Makassar kemudian kembali ke kampus.
...more

Tajul Muluk Resmi Jadi Tersangka Pengajar Syiah Menyimpang di Madura

Tajul Muluk
Detik.com - Kasus tuduhan penodaan agama yang terjadi pada ajaran Syiah di Sampang, Madura akan berbuntut panjang. Sebab pimpinan pondok pesantren, Tajul Muluk bahkan ditetapkan Polda Jatim sebagai tersangka per 16 Maret 2012 lalu.

Hal ini diungkapkan oleh salah satu dari kuasa Hukum Tajul Muluk, Otman Ralibi. Satu dari 10 kuasa hukum yang disewa Tajul Muluk ini memastikan kliennya telah ditetapkan menjadi tersangka.

"Hari ini Tajul Muluk telah resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penodaan agama. Dan pagi tadi Tajul dipanggil oleh pihak Polda Jatim," kata Otman saat ditemui di Mapolda Jatim, Senin (19/3/2012).

Keputusan tersebut kemudian berlanjut dengan adanya Surat Panggilan no: S.Pgl/626/III /2012/Ditreskrimum, tertgl 16 Maret 2012. Berdasar LP no: LP/03/ I/2012/Polres, tgl 3 jan 2012 dan Surat Perintah Penyidikan no: Sp. Sidik/ 47 / I/2012/Ditres krimum tgl 27 Januari 2012. Memanggil Tajul Muluk meng hadap Kompol Drs. Supardi Astiko, M. Hum. Kanit I Kamneg Subdit I Pidum, kantor Ditreskrimum Polda Jatim.

Sebagai kuasa hukumnya, Otman pun menyayangkan sikap Polda Jatim yang terkesan berpihak pada seseorang (pelapor). Apalagi, Tajul Muluk dijerat dua pasal, yakni pasal KUHP 156 A tentang penistaan agama dan pasal 335 karena telah melakukan perbuatan tidak menyenangkan.

"Dimana letak yang dianggap penodaan agama?," pungkasnya.

Otma pun meminta penangguhan pemeriksaan terhadap penyidik. Setidaknya, menurut Otman, keputusan atas status tersangka pada Tajul Maluk harus memenuhi kelengkapan-kelengkapan data lainnya.

"Harus ada tindakan pendahuluan dari pemerintah, saksi ahli seperti pakar agama dan pakar pidana," lanjut Otman.
...more

Melecehkan Agama, Mahasiswa Demo Kantor Media

Okezone.com - Warga dan mahasiswa Islam di Kota Palopo, Sulsel, berunjuk rasa di depan kantor media lokal, Palopo Post. Mereka memprotes tulisan di media tersebut yang dinilai melecehkan ajaran agama Islam.

Dalam aksinya mereka membakar ban bekas serte menuntut pihak Palopo Pos untuk meminta maaf secara terbuka kepada umat Islam.

Demo tersebut terkait pemberitaan di media Palopo Pos pada tanggal 22 Maret 2012 yang dinilai telah melecehkan agama Islam. Mereka menuntut agar pimpinan redaksi Iwan Ibrahim segera dicopot dari jabatannya serta pihak Palopo Pos diminta segera meminta maaf kepada masyarakat.

Berita yang dipersoalkan berada di halaman pertama yakni kata soleha, mawadah, warohmah serta istigosah yang diplesetkan dalam bentuk humor namun berkonotasi seks. Para pendemo menganggap hal tersebut telah melecehkan alquran.

Kepala redaksi Palopo Post, Iwan Ibrahim yang menemui para pendemo langsung meminta maaf serta berjanji akan membuat permohonan maaf di medianya terkait berita yang diduga menistakan agama Islam tersebut.
...more

Monday, March 26, 2012

Ratusan Warga Geruduk Hotel Pembuatan Film Porno di Parung

Detik.com - Ratusan warga Parung menggeruduk hotel mesum tempat pembuatan film porno dan mendesak supaya hotel tersebut ditutup. Hal ini buntut dari terungkapnya pembuatan video porno pada 10 Maret 2012 lalu di tempat tersebut.

"Massa berkumpul di Pondok Pesantren Darumuttaqin," kata saksi, Fitria saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (24/3/2012).

Massa berkumpul di pondok yang berada di Jalan Raya Parung, Desa Jebon Mekar, Bogor usai salat dzuhur. Massa datang dari berbagai desa di Parung dengan mengedarai sepeda motor dan kendaraan pribadi.

Massa terdiri dari berbagai usia, perempuan dan laki-laki. Seraya meneriakkan kalimat Allahu Akbar, mereka bergerak ke hotel yang ditempuh hanya 15 menit dari pondok.

"Polisi mengawal aksi ini. Ini aksi damai, tertib kok aksinya," tambah Fitria.

Oleh warga sekitar, hotel tersebut memang terkenal untuk tempat esek-esek. Selama ini warga geram tetapi tidak bisa berbuat apa-apa. Setelah kejadian 10 Maret lalu, amarah warga pun akhirnya tidak terbendung.

"Yang aksi memakai pita hijau sebagai tanda. Pondok Darumuttaqin secara institusi tidak ikut aksi itu. tetapi kalau ada yang ikut, maka itu atas nama pribadi," ujar Fitri.

Seperti diketahui, 4 tersangka pembuatan video porno dibekuk pada 10 Maret lalu di sebuah kamar hotel di Parung. Ke empatnya kedapatan tengah syuting adegan syur.

Di dalam kamar terdapat 6 orang. 2 Pemain terdiri 1 perempuan dan 1 laki-laki, 1 perekam kamera dan 1 perekam dengan HP. Sementara 2 orang lagi hanya menonton.
...more

Sunday, March 25, 2012

Ratusan Massa Bakar Kafe

Padangekspres.co.id - Habis sudah kesabaran masyarakat terhadap aktivitas kafe-kafe mesum. Selasa (20/3) malam, ratusan massa membakar sebuah kafe di  Kanagarian Seikambut, Kecamatan Pulaupunjung, Dharmasraya.

Aksi ini dipicu resahnya warga setempat terhadap aktivitas kafe yang diduga mengumbar maksiat. Warga juga mengobrak-abrik enam kafe lainnya. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Kapolres Dharmasraya, AKBP Chairul Aziz bersama anggota Polres lainnya langsung terjun ke tempat kejadian peristiwa (TKP) untuk menenangkan massa sekaligus mengamankan lokasi.

Ronal, warga Seikambut, mengatakan, aksi tersebut merupakan akumulasi dari kemarahan warga terhadap operasional kafe ilegal yang telah meresahkan masyarakat. Meski telah berulang kali diingatkan warga, kafe-kafe tersebut tetap saja beroperasi hingga dini hari.

“Ini aksi spontan. Kami sudah muak, kami tidak ingin kampung ini dicemari hal-hal yang berhubungan dengan maksiat,” ujarnya.
Ronal menyebut, warga Seikambut kecewa dengan sikap Polres dan Pemkab Dharmasraya lamban menyikapi aspirasi warga. “Akibatnya, warga bertindak berdasarkan kemauan sendiri,” tukasnya diamini warga lainnya.

Hal senada ditegaskan Wati, warga lainnya. Sejak kafe marak di nagarinya, keharmonisan rumah tangga warga terancam, karena para suami sering keluar malam.

Tokoh pemuda, Edi Rambo menegaskan, sebelumnya sudah ada kesepakatan agar kafe ditutup selama 15 hari, hingga ada keputusan Pemkab. Nyatanya, ada juga kafe-kafe yang nekat beroperasi.

“Ini yang membuat warga marah. Ini aksi spontan warga, tidak ada yang mengarahkan. Jika polisi mau mengusut atau menahan, maka tahanlah seluruh masyarakat Seikambut. Niat kami hanya satu, tidak ingin ada maksiat di nagari kami,” tegasnya.

Gelar Pertemuan di Masjid
Esoknya, Rabu  (21/3) pagi, ratusan warga menggelar pertemuan di Masjid Nurul Huda Seikambut. Hadir sejumlah ninik mamak, tokoh mayarakat, tokoh pemuda, camat Pulaupunjung.

Pertemuan menghasilkan kesepakatan, warga Seikambut menyatakan perang terhadap penyakit masyarakat (pekat), menutup kafe dan menolak segala hal-hal yang berhubungan dengan pekat.

Demo Kantor Bupati
Usai pertemuan, sekitar pukul 11.30, ratusan massa bergerak ke kantor Bupati Dharmasraya. Mereka menuntut ketegasan Pemkab menutup kafe-kafe mesum tersebut.

Perwakilan warga duduk semeja dengan Bupati Dharmasraya, Adi Gunawan beserta jajaran, Kapolres Dharmasraya AKBP Chairul Aziz. Dalam pertemuan tersebut, perwakilan masyarakat kembali menegaskan penutupan kafe harga mati.

Menyikapi aspirasi itu, Adi Gunawan menegaskan, dari awal, memang kafe tersebut akan ditutup sesuai aturan. Namun ternyata, masyarakat sudah duluan menutup kafe dengan cara masyarakat sendiri.

“Yang terjadi biarlah terjadi. Yang jelas, kita komit memberantas pekat di Dharmasraya. Untuk itu, perlu dukungan dari seluruh elemen yang ada,” ulasnya.  

Kapolres Chairul Aziz menyayangkan aksi anarkis warga. “Sebenarnya, aspirasi masyarakat telah sesuai dengan visi misi Kapolda, yakni zero pekat. Namun, cara yang ditempuh masyarakat ini sudah kebablasan, tidak sesuai aturan. Tapi yang sudah terjadi, sudahlah. Sebenarnya kami dari kepolisian bersama Pemkab sudah sepakat mau melakukan penindakan sesuai aturan berlaku. Namun sudah didahului masyarakat,” jelasnya.

Usai pertemuan, Bupati langsung membentuk tim penindakan yang terdiri dari kepolisian, TNI, Pol PP, perwakilan ninik mamak, tokoh masyarakat, bundo kanduang. Tim langsung turun ke lokasi kafe di hari yang sama, sekitar pukul 15.00.

Saat tim datang, semua kafe sudah tutup dan kosong. Pengelola kafe sudah mengosongkan kafe-kafe dari semua aktivitas, termasuk pekerjanya. Tim hanya melakukan penyegelan terhadap 8 kafe yang sudah kosong.
...more