Kompas.com - Untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, Satuan Polisi Pamong Praja-Wilayatul Hisbah (Satpol PP – WH) Kabupaten Aceh Barat menggelar razia busana muslim bagi pengguna kendaraan roda dua yang melintasi Jalan Iskandar Muda pusat kota Meulaboh.
Puluhan ramaja dan siswa yang mengenakan celana ketat terjaring razia ini.
“Razia ini untuk menyambut bulan puasa. Dalam razia tadi yang dominan pelanggar adalah remaja dan anak-anak sekolah," kata Ika Suhanas Adlim, kepala Satuan Polisi Pamong Praja- Wilyatul Hisbah Kabupaten Aceh Barat kepada wartawan, Rabu (1/6/2016).
Menurut Ika, razia busana muslim ini untuk meningkatkan kesadaran warga atas nilai-nilai syariat Islam yang berlaku di Aceh seperti yang diatur dalam Qanun Syariat Islam Nomor 11 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pelaksanaan Syariat Islam.
“Aceh Barat dikenal sebagai daerah bersyariat Islam. Keinginan saya, setiap pendatang yang mengunjungi daerah kita, melihat seluruh warga berpakaian secara sopan dan santun,” katanya.
Ika mengaku sejak razia busana muslim yang digelar awal tahun 2016 ini, jumlah pelanggar menurun setiap bulan, sehingga ia menilai kesadaran warga Aceh Barat atas nilai-nilai syariat Islam sudah meningkat.
“Kesadaran warga di Aceh Barat terhadap nilai-nilai syariat Islam telah meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Dalam razia kali ini juga tidak ada (pelanggar) ibu, kebanyakan remaja dan anak usia sekolah," jelasnya.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, puluhan remaja dan anak-anak sekolah yang terjaring operasi langsung ditindak di lokasi razia. Seluruh pelanggar dicatat identitasnya kemudian diberikan tausiyah agama oleh petugas Wilyatul Hisbah (WH).
“Pelanggar langsung kita tindak di lokasi, nanti identitasnya yang tercatat dalam razia kita serahkan kepada kepala desa masing-masing untuk dibina," katanya.
“Razia ini untuk menyambut bulan puasa. Dalam razia tadi yang dominan pelanggar adalah remaja dan anak-anak sekolah," kata Ika Suhanas Adlim, kepala Satuan Polisi Pamong Praja- Wilyatul Hisbah Kabupaten Aceh Barat kepada wartawan, Rabu (1/6/2016).
Menurut Ika, razia busana muslim ini untuk meningkatkan kesadaran warga atas nilai-nilai syariat Islam yang berlaku di Aceh seperti yang diatur dalam Qanun Syariat Islam Nomor 11 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pelaksanaan Syariat Islam.
“Aceh Barat dikenal sebagai daerah bersyariat Islam. Keinginan saya, setiap pendatang yang mengunjungi daerah kita, melihat seluruh warga berpakaian secara sopan dan santun,” katanya.
Ika mengaku sejak razia busana muslim yang digelar awal tahun 2016 ini, jumlah pelanggar menurun setiap bulan, sehingga ia menilai kesadaran warga Aceh Barat atas nilai-nilai syariat Islam sudah meningkat.
“Kesadaran warga di Aceh Barat terhadap nilai-nilai syariat Islam telah meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Dalam razia kali ini juga tidak ada (pelanggar) ibu, kebanyakan remaja dan anak usia sekolah," jelasnya.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, puluhan remaja dan anak-anak sekolah yang terjaring operasi langsung ditindak di lokasi razia. Seluruh pelanggar dicatat identitasnya kemudian diberikan tausiyah agama oleh petugas Wilyatul Hisbah (WH).
“Pelanggar langsung kita tindak di lokasi, nanti identitasnya yang tercatat dalam razia kita serahkan kepada kepala desa masing-masing untuk dibina," katanya.
No comments:
Post a Comment