Showing posts with label Pol PP. Show all posts
Showing posts with label Pol PP. Show all posts

Wednesday, August 16, 2017

Satpol PP Turunkan Iklan HUT RI Pamer Paha Milik Platinum

Detik.com - Satpol PP Kota Surabaya bergerak cepat untuk menurunkan reklame HUT RI yang pamer paha. Iklan bergambar wanita berbalut kain merah putih itu dianggap menyalahi estetika.

Friday, August 19, 2016

Kepala Polisi Syariah Marahi Pegawai Indomaret karena Menjual Kondom

Syahrial Apri
Kompas.com - Kepala Satpol PP Wilayatul Hisbah dan Linmas (Kasatpol PP WH dan Linmas) Aceh Tengah, Syahrial Apri terlihat berang saat menemukan alat kontrasepsi dijual bebas di salah satu toko Indomaret di sekitar Jalan Sengeda, Takengon, Rabu (3/8/2016).

Monday, July 18, 2016

Puluhan Orang Dirazia Saat Berduaan di Hotel, Empat Masih Pelajar

Kompas.com - Sebanyak 29 orang bukan suami istri terjaring razia saat mereka tengah berduaan di kamar hotel di Ambarawa, Jawa Tengah, Selasa (12/7/2016) siang. Empat di antaranya berstatus pelajar sekolah.

Friday, June 10, 2016

Puluhan Remaja Terjaring Razia Busana Muslim Jelang Ramadhan

Kompas.com - Untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, Satuan Polisi Pamong Praja-Wilayatul Hisbah (Satpol PP – WH) Kabupaten Aceh Barat menggelar razia busana muslim bagi pengguna kendaraan roda dua yang melintasi Jalan Iskandar Muda pusat kota Meulaboh.

Thursday, June 02, 2016

Pasangan Zina di Takengon Dicambuk 100 Kali di Depan Umum

Kompas.com - Kejaksaan Negeri (Kejari) Takengon kembali mengeksekusi cambuk dua terpidana pelanggar syariat Islam di Takengon, Aceh Tengah, Provinsi Aceh. Keduanya masing-masing berinisial DS (35) dan MS (23).

Polisi Syariah Tertibkan Pengunjung di Lokasi Wisata

Kompas.com - Polisi Syariah atau wilayatul hisbah Aceh Utara, Kamis (26/5/2016), merazia obyek wisata Pantai Ulee Rubek, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara. Dari razia itu ditemukan tujuh orang siswa yang bolos dan memilih bermain di obyek wisata itu.

Friday, April 22, 2016

Seorang nenek Kristen dihukum cambuk 28 kali di Aceh

Ucanews.com - Seorang nenek bernama Remita Sinaga (RS) menjalani eksekusi hukuman cambuk di Takengon, Aceh Tengah, Aceh. RS merupakan warga nonmuslim pertama yang menjalani hukuman cambuk karena melanggar Qanun Jinayat.

Saturday, February 06, 2016

Tepergok Berhubungan Seks, Sepasang Kekasih Terancam Hukuman Cambuk 100 Kali

Kompas.com - Sepasang kekasih tertangkap basah sedang berhubungan badan di sebuah wisma di Meulaboh, Aceh Barat. Mereka kemudian diserahkan kepada petugas, dan terancam hukuman cambuk 100 kali.

Sunday, October 04, 2015

Duduk sambil Berpelukan, 2 Remaja Putri di Aceh Ditangkap Polisi Syariah

Ilustrasi
Detik.com - Polisi syariat Kota Banda Aceh mengamankan dua wanita yang diduga pasangan lesbi. Keduanya ditangkap saat tengah berpelukan di kawasan Ulee Lheue, Banda Aceh.

Sunday, September 27, 2015

Ketika Polisi Wanita Mengejar Pria yang Tak Shalat Jumat...

Kompas.com - Sekitar 15 personel gabungan polisi wanita (Polwan) dan wilayatul hisbah (WH) berkumpul di Polres Aceh Utara, Jumat akhir pakan lalu. Setelah menerima arahan dari polisi dan komandan WH, mereka menaiki truk dengan bak terbuka. Sasaran mereka adalah menyisir pusat Kota Lhoksukon, Aceh Utara.

Jam sudah menunjukkan pukul 12.30 WIB. Saat itu, sebagian besar kaum pria telah menuju Masjid Agung Lhoksukon, Aceh Utara. Mengenakan peci, kain sarung dan menyoritas berwarna putih untuk melaksanakan shalat Jumat.

Sebagian masyarakat lainnya masih kongkow di sejumlah warung kopi dan warung internet. Padahal, dari masjid suara azan mulai berkumandang. Tim gabungan polisi wanita dan WH ini pun menyisir satu per satu warung kopi dan warung internet tadi.

Awalnya, tim melihat salah satu warung internet di Terminal Lhoksukon, Aceh Utara. Di situ ditemukan empat remaja pria, berusia sekitar 16 tahun sedang asyik bermain game online.

“Kita nasehati mereka, agar berangkat ke masjid untuk shalat Jumat,” sebut Komandan WH Wilayah Timur, Aceh Utara, Amiruddin.

Usai menasehati pemilik warung internet dan para remaja itu, polisi wanita pun mengarahkan mobil ke arah pasar ikan. Di sini sekitar lima pria dewasa sedang santai sembari mengisap kretek. Melihat pasukan WH dan polisi datang sebagian dari mereka melarikan diri.

Sepanjang jalan, mereka menggunakan pengeras suara, mereka mengimbau agar seluruh kaum pria segera ke masjid untuk menunaikan shalat. Mobil berkeliling di Ibu Kota Aceh Utara itu

“Kali ini tidak ada tindakan penangkapan. Kita langsung menasehati mereka. Kegiatan ini juga dilakukan di kecamatan lainnya setiap hari Jumat,” sebut Amiruddin.

Razia sebelum shalat Jumat itu dilakukan untuk penegakan Qanun (Perda) Nomor 11 Tahun 2002 tentang akidah dan syiar Islam. “Menggandeng polisi wanita dan personel WH yang wanita ini sebuah kerjasama yang baik. Kita harap, ke depan, ketika azan jangan ada lagi warung yang buka. Setelah shalat silakan buka lagi,” tegas Amiruddin.
...more

Monday, August 24, 2015

Belasan Wanita Terjaring Razia karena Berpakaian Ketat

Kompas.com - Para pegawai negeri sipil (PNS) dan pelanggar busana muslim terjaring dalam razia gabungan Satpol Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (PP-WH), polisi, serta TNI yang digelar di Jalan Nasional, Pusat Kota Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Kamis (20/8/2015).

"Razia hari ini (dilakukan) untuk penertiban busana muslim bagi pengguna kendaraan dan PNS yang berkeliaran di luar saat jam dinas," kata Herman Rustam, Kepala Seksi Humas Antar-Lembaga Dinas Syariat Islam Kabupaten Aceh Barat.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, petugas razia menghentikan semua pengguna kendaraan roda dua yang melintas di Jalan Nasional. Setelah itu, tindakan akan dikenakan kepada perempuan yang mengenakan pakaian yang ketat atau laki-laki yang mengenakan celana pendek. Selain itu, PNS berseragam yang berkeliaran di luar kantor saat jam dinas pun dijaring dalam razia ini.

"Saat razia tadi, terjaring 11 orang pelanggar syariat Islam dan delapan PNS yang berkeliaran di luar saat jam dinas," kata dia.

Bagi perempuan pelanggar yang terjaring razia karena mengenakan pakaian ketat, petugas langsung melakukan pembinaan di lokasi razia. Identitas mereka dicatat dan mereka harus menandatangani perjanjian agar tidak mengulangi cara berpakaian tersebut.

Sementara itu, bagi PNS yang terjaring razia, identitasnya dicatat, lalu dilaporkan kepada atasan dari PNS yang bersangkutan. "Razia busana muslim ini rutin digelar setiap bulan untuk penertiban busana muslim bagi warga agar sesuai dengan qanun syariat Islam yang berlaku di Aceh," kata Herman.
...more

Friday, July 10, 2015

Satpol PP Tutup Paksa Tempat Karaoke Sebuah Hotel di Bandung

Eddy Marwoto
Kompas.com - Satpol PP Kota Bandung menutup paksa salah satu tempat hiburan malam berupa tempat karaoke di hotel bintang tiga kawasan Batununggal, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung.

Kepala Satpol PP Kota Bandung Eddy Marwoto mengatakan, tempat tersebut ditutup paksa karena telah menyalahi aturan, yakni tetap beroperasi pada bulan Ramadhan. Bahkan, salah satu fasilitas di hotel bintang tiga tersebut menyediakan minuman beralkohol.

"Minuman beralkohol itu diduga tidak mengantongi izin. Karena beberapa alasan itulah kami langsung menyegel karena jelas-jelas melanggar Perda No 7 Tahun 2012," ujar Eddy melalui saluran telepon, Rabu (8/7/2015).

Eddy menyayangkan, pihak hotel tidak menaati peraturan yang telah ditetapkan Pemkot Bandung. Padahal, di dalam Perda No 7 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Usaha Kepariwisataan jelas-jelas disebutkan bahwa tempat hiburan wajib tutup selama Ramadhan.

Dari hasil razia, Satpol PP Kota Bandung berhasil membawa puluhan jenis minuman beralkohol untuk dijadikan barang bukti. Selain itu, pihaknya akan tetap memberlakukan penyegelan tempat karaoke sebelum pihak pengelola dapat menunjukkan surat izin tanda daftar usaha pariwisata (TDUP) dan izin tempat penjualan minuman beralkohol (ITPMB). Sebab, semalam, pihak hotel tidak bisa menunjukkan izin-izin yang diminta.

"Makanya kami akan berkoordinasi dengan Disbudpar, apakah mereka punya izin atau tidak. Kalau tidak, kami akan tutup," ucapnya.

Eddy melihat, pengusaha tempat hiburan mulai curi-curi untuk beroperasi. Karena itu, pihaknya akan semakin ketat melakukan penyisiran dan pengawasan.

"Ketaatan mereka berkurang, beda dengan awal-awal puasa. Apalagi kami mengindikasi, mendekati Lebaran, mereka sudah mulai buka. Kami mulai mengendus adanya geliat tempat hiburan malam pada akhir Ramadhan," tutupnya.
...more

Saturday, June 27, 2015

Polisi Syariat Gerebek Toko Roti di Banda Aceh

Kompas.com - Satuan Polisi Wilayatul Hisbah dan Satuan Polisi Pamong Praja (WH-Satpol PP) Aceh menggerebek sebuah toko roti di Peunayong, Banda Aceh. Toko roti ini terbukti melanggar aturan beroperasi pada siang hari dan menjual nasi kepada Muslim pada bulan Ramadhan.

Kepala Satpol PP dan WH Aceh, Bukhari Aks, mengatakan, aparat mengamankan pemilik toko, yang berinisial Mer (52), bersama beberapa pekerjanya; enam di antaranya Muslim, dan selebihnya non-Muslim. "Ada juga tiga pembeli Muslim yang diamankan," kata Bukhari, Sabtu (20/6/2015) lalu.

Bukhari mengatakan, aparat mendapat informasi tentang penjualan makanan ini dari masyarakat sekitar Toko De Bread yang menjual nasi goreng pada siang hari, sekitar pukul 11.00 WIB. "Kami lalu menurunkan personel untuk memeriksa, ternyata benar, dan diamankan," ujar dia.

Setelah diamankan, mereka dibawa ke kantor Satpol PP dan WH Aceh untuk dimintai keterangan dan pendataan. Beberapa barang bukti ikut dibawa, seperti makanan dan minuman.

Para pelanggar dijerat Qanun 11 Tahun 2002 tentang Aqidah, Ibadah, dan Syariat Islam. Sanksinya hanya berupa pembinaan. Namun, jika kedapatan mengulangi hal itu pada kemudian hari, para pelanggar dapat ditindak secara tegas.
...more

Friday, June 27, 2014

Jelang Ramadhan, Kafe yang Diduga Jadi Tempat Maksiat di Aceh Dibongkar

Kompas.com - Menjelang bulan suci Ramadhan, Wilyatul Hisbah (WH) Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, membongkar paksa sejumlah pondok kafe di tepi pantai Desa Suak Ribee, Kecamatan Johan Pahlawan, Meulaboh. Kepala Satpol PP WH Samsul Alam mengatakan, selama ini lokasi tersebut kerap dijadikan sebagai tempat maksiat pasangan muda mudi.

"Kita hari ini melakukan penertiban dengan membongkar pondok-pondok yang dibuat tertutup. Ini terpaksa kita bongkar karena pemilik kafe tidak menaati aturan yang selama ini sudah kita sampaikan," katanya, Rabu (25/6/2014).

Berdasarkan pantauan, sempat ada perlawanan dari pemilik kafe yang tak terima tempat usahanya dibongkar secara paksa oleh petugas gabungan WH-satpol PP, TNI, dan polisi. Pemilik kafe nekat mengancam petugas dengan menggunakan parang dan linggis.

"Jangan bongkar, saya buat tempat usaha ini dengan uang pribadi, tidak ada pemerintah yang kasih modal, jangan enak saja kalian bongkar," teriak pemilik kafe.

Samsul mengatakan, pembongkaran paksa ini dilakukan karena para pemilik kafe selama ini tidak mematuhi aturan sesuai dengan syariat Islam yang berlaku di Aceh. Menurut dia, sebelum aksi bongkar paksa ini, pihaknya sudah sering melakukan pembinaan agar pemilik kafe tidak membuat pondok tempat usaha yang dapat mengundang aksi maksiat.

"Petugas sudah sering melakukan peringatan kepada pemilik kafe agar tidak membuat pondok tempat duduk pengunjung tertutup atau remang-remang. Kita sudah kasih batas waktu sampai hari ini, tapi mereka tidak melakukan perbaikan sendiri. Makanya terpaksa kita yang perbaiki," ujarnya.

Samsul menambahkan, penertiban kafe yang dilakukan tidak bermaksud untuk menghilangkan mata pencaharian para pemilik kafe. Namun, mereka ingin masyarakat membuka usaha sesuai dengan aturan dan nilai-nilai syariat Islam yang berlaku.

"Sehingga hasil yang didapatkan dari usaha mereka itu halal dan berkah. Itulah nantinya akan diberikan untuk anak dan nafkah keluarganya," tandasnya.

Selain melakukan penertiban kafe atau tempat-tempat yang diduga selama ini kerap digunakan sebagai lokasi maksiat, WH Aceh Barat juga akan terus melakukan penertiban dan razia busana bagi pengguna jalan menjelang tibanya bulan suci Ramadhan.
...more

Sunday, February 09, 2014

Pakai Celana Ketat, Puluhan Wanita Dirazia di Banda Aceh

Ilustrasi
Kompas.com - Puluhan wanita terjaring razia polisi Syariat Islam di Banda Aceh, Rabu (5/2/2014) siang, karena memakai baju dan celana ketat.

Razia pakaian tidak islami ini digelar untuk warga pengguna sepeda motor di Jalan Teuku Nyak Arif, Lam Nyong, Banda Aceh. Razia ini melibatkan Polisi Syariat Islam, Satuan Polisi Pamong Praja, dan aparat Polri.

Seorang warga non-Muslim pun terjaring dalam razia ini. Kepada warga non-Muslim ini petugas mengimbau agar bisa berpakaian sopan dan menyesuaikan dengan aturan yang ada.

"Ya, kami mengimbau saja agar mereka bisa menyesuaikan saja sehingga mereka pun lebih nyaman," ujar Samsuddin, Kepala Seksi Penegakan Pelanggaran Polisi Syariat Islam Provinsi Aceh saat razia.

Petugas mengatakan, razia dilakukan dalam rangkaian sosialisasi pelaksanaan Syariat Islam di "Bumi Serambi Mekkah" ini.
...more

Saturday, December 01, 2012

Mesum di Rumah Kos, 5 Pemuda Diringkus Satpol PP

Kompas.com - Menindaklanjuti laporan masyarakat yang mulai merasa resah dengan menjamurnya rumah kos di beberapa titik di Kolaka, Sulawesi Tenggara, membuat Satpol PP setempat mengambil tindakan yang tegas.

Pada Jumat (23/11/2012) dini hari, petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kolaka merazia beberapa rumah kos yang diduga menjadi tempat prostitusi di dalamnya.

Dalam razia yang digelar pukul 00.00 Wita hingga pukul 03.00 Wita tadi, Satpol PP membekuk lima pemuda-pemudi yang berbuat mesum di dalam kamar kos masing-masing. Mereka yang tertangkap adalah LN (17), MD (23), TH (27), AN (20), dan ML (17).

Kasi Ops Pol PP Kolaka, Masrawi, mengatakan tingkah, laku mereka meresahkan warga karena menggunakan rumah kos itu sebagai tempat mesum.

"Makanya, kita tindak dengan cara gelar razia ini. Langkah kami selanjutnya akan menghubungi orangtua masing-masing dari anak itu, apakah akan kami titip di Dinas Sosial untuk pembinaan atau kita nikahkan saja agar tidak berbuat mesum lagi," ungkapnya, Jumat (23/11/2012).

Masrawi menambahkan, yang kerap dikeluhkan warga adalah rumah kos itu berlokasi di dekat sekolah atau kampus.

"Seperti yang kita sisir ini malam adalah rumah kos yang di dekat kampus dan sekolah-sekolah. Memang sangat rawan karena sebagian rumah kos itu tidak ada pengawasan yang dilakukan oleh pemilik dan posisi rumahnya juga terbuka tanpa ada pagar pelindung. Inilah yang membuat mudah para penghuninya untuk berbuat mesum," tambahnya.

Saat ini pihak dari Satpol PP akan memperketat pengawasan terhadap rumah kos seiring dengan banyaknya laporan warga.

Sementara itu, salah satu warga yang terbangun pada saat razia digelar mengatakan, para penghuni kos tersebut sering berisik meskipun sudah malam. "Pasti ada suara laki-laki yang menemani. Kami juga tidak menegur karena bukan bapak kosnya. Cocok mi yang dilakukan Pol PP ini. Razia saja itu anak-anak yang berbuat mesum," tutup Harun, warga sekitar Universitas 19 November Kolaka.
...more

Friday, August 10, 2012

Surat Satpol PP Menteng Minta THR Beredar di Warga

Kompas.com - Kesatuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kecamatan Menteng mengedarkan surat ke rumah-rumah warga di Kecamatan Menteng perihal permohonan bantuan bingkisan hari raya. Surat edar tersebut juga lengkap dengan tanda tangan dan cap stempel Kepala Satgas Pol PP Kecamatan Menteng.

Berdasarkan surat edar yang diterima Kompas.com dari salah seorang warga Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (7/8/2012), tujuan dari perihal surat tersebut adalah untuk meningkatkan kinerja dan prestasi kerja di masa yang akan datang.

"Sehubungan dengan rencana tersebut, dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kerelaan serta kesediaan Bapak/Ibu untuk membantu memberi bingkisan hari raya kepada mereka yang jumlahnya 80 orang", demikian kutipan isi surat edaran tersebut.

Tidak hanya itu, surat tersebut lengkap dengan lampiran 81 nama anggota Sat Pol PP Kecamatan Menteng beserta kuitansi kosong dengan cap stempel Kecamatan Menteng. Warga yang menerima surat ini merasa heran.

"Aneh aja, enggak wajar kan Satpol PP minta-minta THR begini. Suratnya resmi, tapi memang enggak dituliskan berapa nominalnya," ujar salah seorang warga Menteng yang tidak mau disebutkan identitasnya saat ditemui Kompas.com di Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.

Mengingat pemerintah yang gencar menyosialisasikan good governance berdasarkan pelayanan prima, tentu hal ini kurang pantas. Apalagi di tengah-tengah harapan masyarakat yang selalu ingin aparat negara bekerja secara profesional, bukan malah bekerja profesional saat ada sumbangan uang, bantuan, bingkisan, ataupun THR.
...more

Sunday, July 15, 2012

Petugas Satpol PP Razia Hotel Melati

Ilustrasi
Indosiar.com - Menjelang datangnya bulan suci ramadhan, aparat kepolisian dan pemerintah daerah, mulai menggencarkan langkah penertiban, baik terhadap potensi kerawanan sosial maupun penyakit masyarakat. Di Banyuwangi Jawa Timur misalnya, pemerintah setempat mengerahkan petugas Satpol PP, menertibkan tempat-tempat yang dianggap mesum.

Sejumlah petugas Satpol PP pemerintah Kabupaten Banyuwangi, kemarin mendatangi hotel-hotel melati, yang mereka curigai kerap menjadi ajang berbuat mesum. Langkah ini sebagai upaya penertiban masyarakat, menjelang datangnya bulan suci Ramadhan, yang tinggal beberapa hari lagi. Dari lima hotel yang dirazia, sedikitnya 7 pasangan bukan suami istri terjaring razia.

Di Bogor Jawa Barat, razia menjelang Ramadhan juga dilakukan petugas Satpol PP, dengan menertibkan para pedagang minuman keras, seperti yang mereka lakukan di daerah Paledang Kota Bogor ini. Menurut rencana, penertiban jelang Ramadhan akan terus dilakukan, dan tidak hanya kepada pedagang miras tapi juga sumber penyakit masyarakat lain.
...more